Anda di halaman 1dari 28

ASESMEN

DALAM KURIKULUM
MERDEKA
OLEH: LANGGENG BASUKI, S.Pd
PENGAWAS SD KORWILCAM DINDIK SUMPIUH
JENIS ASESMEN

• ASESMEN DIAGNOSTIK
• ASEMEN FORMATIF
• ASESMEN SUMATIF
1. ASESMEN DIAGNOSTIK
• Asesmen diagnostik adalah
sebuah asesmen yang dilakukan secara
spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan siswa, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan
kompetensi dan kondisi siswa.
• Ada 2 Jenis Asesmen diagnostik
1. Asesmen non kognitif
2. Asesmen kognitif.
TUJUAN UMUM
1.Mengidentifikasi Kondisi Psikologis dan
sosial siswa
2.Mengidentifikasi siswa yang sudah
paham, setengah paham, dan belum paham
pelajaran yang diajarkanUntuk.
3.Memetakan kemampuan siswa di kelas
secara cepat.
Tujuan Khusus
1.Asesmen non kognitif bertujuan untuk mengetahui
dan memahami kondisi kesejahteraan psikologi dan
sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama belajar
dirumah, gaya belajar siswa, pergaulan siswa, dan juga
kondisi keluarga siswa.
2.Asesmen kognitif memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi capaian kompetensi siswa,
menyesuaikan pembelajaran dikelas dengan kompetensi
rata-rata siswa, memberikan kelas remedial atau
pelajaran tambahan pada siswa yang nilainya dibawah
rata-rata.
Tahapan penyusunan asesmen diagnostik
1. Menganalisis laporan hasil belajar (rapor) peserta didik
tahun sebelumnya.
2. Mengidentifikasi kompetensi yang akan diajarkan.
3. Menyusun instrumen asesmen untuk mengukur
kompetensi peserta didik. Instrumen asesmen yang dapat
digunakan antara lain yaitu:
1. Tes tertulis/lisan dan/atau
2. Keterampilan (produk, praktik)
3. Observasi
4. Bila diperlukan menggali informasi peserta didik dalam
aspek: Latar belakang keluarga, motivasi, minat, sarana
dan prasarana belajar, serta aspek lain sesuai kebutuhan
peserta didik/sekolah.
5. Pelaksanaan Asesmen dan pengolahan hasil.
6. Hasil diagnosis menjadi data/informasi untuk
merencanakan pembelajaran sesuai tahap capaian dan
karakteristik peserta didik.
Waktu Pelaksanaan
• Pendidik dapat melaksanakan asesmen
diagnostik sesuai kebutuhan, misalnya sebagai
berikut:
• Pada awal tahun pelajaran
• Pada awal lingkup materi
• Sebelum menyusun modul ajar secara mandiri
Langkah-Langkah Asesmen
Diagnostik
Non Kognitif
a.Persiapan,
1) Menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi.
2) Membuat daftar pertanyaan kunci, seperti:
 Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar
dari rumah?
 Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak
menyenangkan yang kamu alami selama belajar di
rumah?
 Apakah harapan kamu?
Non Kognitif
a. Pelaksanaan,
1) Memberikan gambar emosi kepada siswa.
2) Meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama
belajar di rumah melalui cerita secara lisan, tulisan, atau
gambar
b. Tindak lanjut.
1) Mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif ,
kemudian mengajaknya untuk berdiskusi secara personal.
2) Menentukan tindak lanjut atau treatment untuk membantu
siswa, dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua
bila diperlukan.
3) Mengulangi pelaksanaan asesmen non kognitif di awal
pembelajaran.
Asesmen Kognitif
a. Persiapan
1) Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
2) Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan
penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3) Menyusun pertanyaan sederhana dengan formula
sebagai berikut:
 2 soal sesuai kelasnya, dengan materi yang akan
dipelajari.
 6 soal dengan topik satu kelas di bawah, untuk
semester 1 dan 2
 2 soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk
semester 2
b. Pelaksanaan
Asesmen Kognitif
•Memberikan pertanyaan-pertanyaan asesmen yang telah disusun kepada semua
siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah
c. Tindak Lanjut
1.Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan.
2.Membagi siswa berdasarkan nilai ke dalam 3 kategori yaitu, “Paham utuh”,
“Paham sebagian”, dan “Tidak paham.”
3.Hitung rata-rata kelas.
4.Jika siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas, maka mereka akan mengikuti
pembelajaran sesuai fasenya. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata akan
mengikuti pembelajaran khusus atau pendampingan pada kompetensi yang belum
terpenuhi. Sedangkan siswa dengan nilai di atas rata-rata akan mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan.
5.Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai
topik pembelajaran baru. Hal ini penting untuk menyesuaikan pembelajaran yang
sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa.
6.Mengulang proses yang sama di setiap awal pembelajaran untuk melakukan
adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan siswa.
KAPAN DILAKUKAN
• Guru diharuskan melakukan diagnosis
sederhana ini secara berkala setiap bulan.
Karena hasil asesmen berguna untuk
melakukan adaptasi materi pembelajaran
sesuai tingkat kemampuan siswa kelas yang
diajarnya. Asesmen diagnosis berkala ini harus
dilakukan di setiap kelas untuk semua jenjang
pendidikan.
Contoh Implementasi Asesmen Diagnostik
• Guru mendiagnosis pelajaran matematika di kelas 4 untuk siswa sebanyak 10
orang, dengan mengacu kepada kompetensi dasar sederhana dari Kemendikbud.
Kemudian guru menyusun 10 soal asesmen awal untuk mata pelajaran
matematika tersebut. Topik yang diberikan adalah penjumlahan dan pengurangan,
panjang, luas dan keliling.
• Selanjutnya guru memilih soal dengan topik-topik tersebut yang terdiri dari 2 soal
kelas 4 semester 1, 6 soal kelas 3 semester 1 dan 2, kemudian 2 soal kelas 2
semester 2. Setelah seluruh siswa kelas 5 mengisi soal matematika, guru kemudian
melakukan diagnosis hasil asesmen dan memasukkan hasil jawaban siswa ke
dalam table.
• Siswa yang berhasil menjawab dengan benar akan diberi angka satu dan yang
menjawab salah akan diberi angka nol (0). Setelah masing-masing siswa dinilai,
guru kemudian menghitung rata-rata kelas. Nah jika hasilnya adalah rata-rata
kelas 4 adalah 6, maka hasil rata-rata ini menunjukkan bahwa kompetensi dasar
siswanya dalam mata pelajaran matematika berada di kelas 3. Yaitu satu level di
bawah kompetensi dasar kelas 4.
• Dari hasil rata-rata siswa kelas tersebut guru kemudian membagi siswanya
menjadi tiga kelompok dan menyesuaikan pengajaran di kelas dengan kompetensi
rata-rata murid. Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas 4 itu
sendiri, siswa yang berada satu semester dibawah rata-rata akan mendapatkan
pelajaran tambahan dari guru kelas 4 tersebut, lalu kemudian siswa yang berada 2
semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke guru kelas 3. Atau membuat
kelompok belajar yang didampingi orang tua atau pendamping lainnya yang
relevan.
2. ASESMEN FORMATIF & SUMATIF
Konsep Asesmen Formatif dan Sumatif
REFERENSI
1. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/teknik-
melakukan-asesmen-diagnostik#:~:text=Asesmen
%20diagnostik%20adalah%20sebuah%20asesmen,dengan
%20kompetensi%20dan%20kondisi%20siswa.
2. https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/pentingnya-
asesmen-diagnostik-agar-guru-tahu-kelebihan-dan-
kelemahan-murid
3. https://kurikulummerdeka.com/asesmen-diagnostik-
kurikulum-merdeka-bagaimana-cara-menyusunnya/

• Regulasi:
• Panduan Pembelajaran dan Asesmen

Anda mungkin juga menyukai