Anda di halaman 1dari 11

DINAMIKA

PERKEMBANG
AN NU
Kelompok 2
Nama Anggota :
1. RANDY EKA SAPUTRA(231240001371)
2. RASYA ADITYA AMELIA PUTRA(231240001385)
3. ROFID NUR ABROR(231240001392)
Pendahuluan
Nahdlatul Ulama merupakan organisasi keagamaan dan
kemasyarakatan yang eksistesinya memainkan peran penting
bagi kehidupan bangsa. Sebagai organisasi Islam terbesar di
Indonesia, sudah pasti tanggung jawab yang diemban NU juga
besar meniscayakan mengambil dalam ranah politik. Sikap ini
tidak hanya diambil untuk melindungi para pemimpin dan
warganya dari degradasi dan demoralisasi politik, kehidupan
kolektif umat islam.
Latar Belakang
Nahdlatul Ulama berasal dari bahasa Arab “nahdlah" yang berarti bangkit
atau bergerak, dan “ulama”, jamak dari alim yang berarti mengetahui atau
berilmu. Kata“nahdlah” kemudian disandarkan pada “ulama” hingga menjadi
Nahdlatul Ulama yang berarti kebangkitan ulama atau pergerakan ulama.[1]
NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 M atau 16 Rajab 1344 H di
Surabaya sebagai gerakan sosial-keagamaan (gersosag). Pendiri resminya
ialah KH. Hasyim Asy’ari, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang,
Jawa Timur. Sedangkan yang bertindak sebagai arsitek dan motor penggerak
adalah KH. Abdul Wahab Hasbullah, pengasuh Pondok Pesantren Bahrul
‘Ulum Tambakberas, Jombang.
Motif Agama

karena Nahdlatul Ulama lahir atas semangat

Alasan menegakkan dan mempertahankan Agama


Allah SWT di Nusantara, meneruskan
perjuangan Walisongo.

Motif mempertahankan paham ahlu al-sunnah


Motif Nasionalisme wa ‘l-Jamaah
karena NU lahir untuk membentengi umat Islam
karena tekad kuat untuk khususnya di Indonesia agar tetap teguh pada ajaran Islam
Ahlu al-sunnah wa al-Jamā’ah (Para Pengikut Sunnah
menyatukan para ulama dan tokoh-
Nabi, Sahabat dan Ulama Salaf Pengikut Nabi-Sahabat),
tokoh agama dalam melawan sehingga tidak tergiur dengan ajaran-ajaran baru yang tidak
penjajahan dan merebut dikenal pada zaman Rasul-Sahabat-Salafus Shaleh/ajaran
kemerdekaan. ahli bid'ah yaitu pembawa ajaran-ajaran bid'ah yang sesat
Tujuan
Organisasi Nahdlatul Ulama didirikan oleh
para kyai dengan tujuan untuk melestarikan,
mengembangkan dan mengamalkan ajaran
islam Ahlusunnah Wal Jama’ah dengan
menganut salah satu dari empat
madzhab(Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan
Hambali).
NU Menjadi
Partai
Politik
NU memulai langkahnya berkiprah dalam dunia politik. Berawal
dari MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia), NU akhirnya terlibat
dalam masalah-masalah politik. Namun, eksistensi MIAI tidak
berlangsung lama, pada Oktober 1943, MIAI akhirnya
membubarkan diri dan digantikan oleh Masyumi (Majelis Syuro
Pelaksanaan pendirian partaiNUMuslimin
terjadiIndonesia).
pada 3 Juli 1952,
yaitu ketika NU secara resmi keluar dari Masyumi. Tokoh-
tokoh NU yang ada di Masyumi kemudian ditarik. Tokoh-
tokoh tersebut ialah: KH. Wahab Hasbullah, KH. Moh.
Dachlan, KH. Wahid Hasyim, KH. Masjkur, dan KH.
Zainul Arifin.
Penjelasan
Di mulai pada tahun 1952, NU
mempersiapkan proses penguatan partai,
Pada tahun 1955 terjadi Pemilu
ikut dalam kabinet, dan merekrut orang-
pertama sejak Indonesia merdeka,
orang yang dibutuhkan untuk bisa
akan tetapi Pemilu 1955 sendiri
membantu Partai NU. Dalam kabinet
bukan diselenggarakan oeh Kabinet
sejak 1952-1955 paling tidak ada
Ali I melainkan diselenggarakan
beberapa kabinet dan NU diantaranya
oleh Kabinet Burhanudin Harahap
sudah berpartisispasi, yaitu Kabinet Ali I
(12 Agustus 1955- 24 Maret 1956)
(30 Juli 1953- 12 Agustus 1955), ketika
NU menempatkan Zainul Arifin sebagai
Waperdam, KH. Masjkur sebagai
Menteri Agama, dan Moh. Hanafiah
NU Kembali ke Khittah
Tahun 1984
Kembalinya NU ke khittah dan menjadi organisasi politik-
keagamaan bukan hanya demi memenuhi tuntutan politik
pada masa itu, tetapi juga sebuah kesadaran konkret bahwa
NU semenjak lahir 1926, pada dasarnya adalah organisasi
yang bergerak di bidang agama, politik, dakwah dan
pendidikan.
Khittah Nahdlatul Ulama adalah landasan
berfikir, bersikap dan bertindak warga Nahdlatul
Ulama yang harus dicerminkan dalam tingkah
laku perseorangan maupun organisasi dan dalam
Garis besar dan Ide setiap proses pengambilan keputusan
dasar perjuangan NU, Landasan tersebut dalam paham Ahlussunah wal-
dirumuskan sebagai Jama'ah yang ditetapkan menurut kondisi
kemasyarakatan di Indonesia, meliputi dasar-dasar
khittah Nahdlatul keagamaan maupun kemasyarakatan
Ulama
Khittah Nahdlatul Ulama juga digali dari rintisan
perjalanan sejarah kehidmatannya dari masa ke
masa
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai