Anda di halaman 1dari 14

KOSET DARI SUATU

GRUP
Definisi Relasi Kekongruenan
Diberikan grup G dan H subgrup di G. Untuk setiap elemen a, b  G, didefinisikan
relasi
kekongruenan sebagai
a  b (mod H) jika dan hanya jika ab -1  H.
Teorema Relasi Kekongruenan merupakan Relasi Ekuivalen
Diberikan grup G dengan H subgrup dari G. Relasi kekongruenan “” merupakan relasi
ekuivalen.
Bukti
Diberikan grup G dengan H subgrup dari G. Diambil sebarang g  G. Diperoleh gg-1 = e  H

G. Berdasarkan definisi relasi “” hal ini berarti g  g (mod H). Oleh karena itu relasi “”
bersifat refleksif
Selanjutnya diambil sebarang a, b  G sedemikian sehingga a  b(mod H). Berdasarkan
definisi
relasi , hal ini berarti ab-1  H  G. Karena H subgrup dan e , ab-1  H maka ba-1 = e (ab-1)-
1 

H. Berdasarkan
-1 = ab bc definisi
-1 relasi
-1  H, yang  , berarti
berarti b  a (mod
a  c(mod H). sini
H). Dari Dengan demikian
diperoleh relasi
bahwa ini 
relasi
a c
bersifat simetris.
transitif.
bersifat
Lebihrelasi
Jadi lanjut“”
lagi, diambil sebarang
merupakan relasi a, b, c  G sedemikian sehingga a  b(mod H) dan
b 
ekuivalen.
c(mod H). Hal ini berarti ab-1 , bc-1  H. Karena H subgrup, dan oleh karena itu H grup,
Definisi Kelas Ekuivalen
Diberikan grup G. Misalkan a  G, maka kelas ekuivalen yang memuat elemen
a
didefinisikan sebagai
𝑎ത = {g  G | g Ra} = {g  G | g  a mod H} = {g  G | g a -1  H}
Himpunan semua kelas ekuivalen yang terbentuk dinotasikan

0ത= 𝑔 ∈ 𝐺
dengan 𝐺ҧ𝑔𝑅0 = 𝑔 ∈1𝐺 𝑔 + −0 = 𝑔 ∈ 5𝑍 = { ..., -10, -5, 0, 5, 10, ...} = 5ത
. Contoh
= 10 = ...
1ത =𝑔 ∈ 𝐺 𝑔𝑅1 = 𝑔 ∈ 𝐺 𝑔 − 1 ∈
5𝑍 = 5𝑍 + 1 = { ..., -9, -4, 1, 6, 11, ...} = 6ത
= 11 = ...
2ത =𝑔 ∈ 𝐺 𝑔𝑅2 = 𝑔 ∈ 𝐺 𝑔 − 2 ∈
5𝑍 = 5𝑍 + 2 = { ..., -8, -3, 2, 7, 12, ...} = 7ത =
Dengan demikian 𝑍ҧ = {0ത, 1ത, 12 = ...
3ത =𝑔 ∈ 𝐺 𝑔𝑅3 = 𝑔 ∈ 𝐺 𝑔 − 3 ∈
2ത, 3ത, 4ത}
5𝑍 = 5𝑍 + 3 = { ..., -7, -2, 3, 8, 13, ...} = 8ത
= 13 = ...
4ത =𝑔 ∈ 𝐺 𝑔𝑅4 = 𝑔 ∈ 𝐺 𝑔 − 4 ∈
5𝑍 = 5𝑍 + 4 = { ..., -6, -1, 4, 9, 14, ...} = 4ത
= 9ത = ...
Definisi Kelas Ekuivalen
Diberikan grup G. Misalkan a  G, maka kelas ekuivalen yang memuat elemen a didefinisikan sebagai
𝑎ത = {g  G|gRa} = {g  G|g  a mod H} = {g  G|ga-1  H}
Himpunan semua kelas ekuivalen yang terbentuk dinotasikan dengan

𝐺ҧ .
Teorema Kelas yang Sama
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G. Untuk setiap a, b  G, berlaku 𝑎ത = jika dan hanya jika ab-1  H
𝑏തatau a  b (mod H).
Bukti
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G.
() Diambil sebarang a, b  G sedemikian sehingga 𝑎ത = 𝑏ത. Tentunya a  𝑎ത = 𝑏ത . Berdasarkan definisi
elemen kelas ekuivalen, hal ini berarti ab-1  H.
() Diambil sebarang a, b  G sedemikian sehingga ab-1  H. Diambil sebarang x  𝑎ത berarti xa-1 H.
Karena ab-1, xa-1 H dan H subgrup, maka (xa-1)( ab-1 ) = x (a-1a)b-1 = xb-1  H. Hal ini berarti x 𝑏ത. Dengan
demikian berlaku 𝑎ത  𝑏ത.
Selanjutnya, diambil sebarang y 𝑏ത. Hal ini berarti yb-1  H. Karena H subgrup, maka by-1 = ( yb-1 )-1
H.
Karena ab-1 , by-1  H dan H subgrup, maka
(ab-1 )( by-1)  H  a (b-1 b ) y-1  H  a (e ) y-1  H  a y-1  H

Karena H subgrup dan a y-1  H, maka ya-1 = (a y-1)-1 H . Dengan kata lain, y  𝑎ത. Dari sini diperoleh 𝑏ത
 𝑎ത.
ത ത ത
Definisi Koset Suatu Grup
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G. Untuk suatu elemen a  G , didefinisikan himpunan
Ha = {ha | h  H} sebagai koset kanan dari H dalam G dan
aH = { ah | h  H} sebagai koset kiri dari H dalam G.

Berdasarkan definisi koset:


1. Misalkan G grup dengan H subgrup dari G. Karena H grup, maka eH = He = H. Dengan demikian H merupakan koset kiri
sekaligus koset kanan dari H dalam G.
2. Misalkan a elemen grup G dengan H subgrup dari G. Perhatikan koset kanan Ha. Karena e di H, maka ea = a Ha.
Dengan cara yang sama, juga diperoleh ae = a  aH, koset kiri dari H dalam G. Hal ini berarti, baik koset kanan maupun koset
kiri dari H dalam G tidak kosong. Oleh karena itu baik koset kiri maupun koset kanan dari H dalam G merupakan kompleks
dari grup G.
Contoh 2
Diberikan grup (Z, +) dengan N = 7Z subgrup dari Z. Koset-koset kiri dari N dalam grup Z adalah
N + 0 = { ..., -14, -7, 0, 7, 14, ...} = N ± 7 = N ± 14 = ...
N + 1= { ..., -13, -6, 1, 8, 15, ...} = N + 8 = N – 6 = ...
N + 2= { ..., -12, -5, 2, 9, 16, ...} = N + 9 = N – 5 = ...
N + 3= { ..., -11, -4, 3, 10, 17, ...} = N + 10 = N – 4 = ...
N + 4= { ..., -10, -3, 4, 11, 18, ...} = N + 11 = N – 3 = ...
N + 5= { ..., -9, -2, 5, 12, 19, ...} = N + 12 = N – 2 = ...
N + 6= { ..., -8, -1, 6, 13, 20, ...} = N + 13 = N – 1 = ...
Koset kanan dapat dicari dengan cara yang sama. Karena Z grup abelian, maka koset kiri dari N
dalam grup Z sama dengan koset
Contoh 3
Diberikan grup bilangan bulat modulo 5 tanpa nol , yaitu G = {1, 2, 3, 4}, yang dilengkapi
dengan operasi perkalian bilangan bulat modulo 5. Himpunan H = {1, 4}
merupakan subgrup dari grup G. Koset-koset kiri dari H dalam G
adalah 1H = { 1, 4} = H ; 2H = { 2, 3};3H =
{ 3, 2} = 2H; dan 4H = { 4, 1} = H
Jadi koset-koset kiri dari H dalam G adalah H dan 2H.
Contoh 4.
Diberikan grup simetri tingkat 3, yaitu S3 = {(1), (1 2), (1 3), (2 3), (1 2 3), (1
3 2)}
Himpunan H = {(1), (1 2) } merupakan subgrup
dari grup S3. Koset-koset kanan dari H dalam S3 adalah
H(1) = H(1 2) = H,
H (1 2 3) = H (2 3) = {(1 2 3), (2 3)}
H (1 3 2) = H (1 3) = {(1 3 2), (1 3)}
Karena S3 bukan grup abelian, maka tidak dijamin bahwa koset-koset kanan dari H
dalam S3 akan sama dengan koset-koset kiri dari H dala S3. Hitung koset-koset kiri
dari H dalam S3 ! Kemudian dari hasil yang diperoleh, tarik kesimpulan apakah koset
kanan dan koset kirinya sama!
Teorema Koset yang merupakan subgup itu sendiri . Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G.
Elemen a  H jika dan hanya jika aH = Ha = H.
Bukti
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G.
() Diambil sebarang x  aH
Oleh karena itu, x = ah untuk suatu h di H. Karena H subgrup, a, h  H, maka x = ah  H.
Hal ini berarti aH  H.
Selanjutnya, diambil sebarang m  H. Karena a  H dan H subgrup, maka H juga grup, oleh
a-1 karena itu, H subgrup dan a-1 , m H, maka a-1m  H. Akibatnya
H. Karena m =a(a-1m )aH . Dengan
demikain berlaku H  aH.
Karena aH  H dan H  aH, maka aH = H.
Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa Ha = H. Jadi aH = Ha = H
( ) Karena H subgrup, maka e  H. Oleh karena itu, berdasarkan yang diketahui a = ae  aH =
H .
Teorema Hubungan Koset dan Relasi Kekongruenan Diberikan grup G dengan H subgrup
dari G. Untuk setiap a, b  G, berlaku elemen a  Hb jika dan hanya jika Ha = Hb
jika dan hanya jika ab-1  H. Hal ini juga berlaku untuk koset-koset kiri dari H dalam G.
Bukti
Pertama-tama, akan ditunjukkan bahwa untuk setiap a, b  G, jika a  Hb maka Ha =
Hb Karena a  Hb, maka terdapat h H, sehingga a = hb.
Diambil sebarang x Ha, maka terdapat h1 H sedemikian sehingga
x = h1a = h1 (Karena a = hb)
(hb) (Berdasarkan sifat
=(h
Hb1 h )b
asosiatif)
( Karena H subgrup dan h1 , h  H )
Hal ini berarti Ha  Hb.
Diambil sebarang y Hb, maka terdapat h2 H sedemikian sehingga y =
h2b.
Karena a = hb dengan h H dan H subgrup, maka b = h-1 a.
Dari sini diperoleh y = h2b = h2 (h-1 a) (Karena b = h-1 a)
= (h2 h-1 ) a (Berdasarkan sifat
asosiatif)
 Ha. ( Karena H subgrup dan h2 , h-
H) Dengan demikian Hb  Ha.
1
Selanjutnya akan ditunjukkan untuk setiap a, b  G, jika Ha = Hb maka ab-1  H.
Diambil sebarang a, b  G sedemikian sehingga Ha = Hb. Karena H subgrup, maka e 
H , sehingga a = ea  Ha. Karena Ha = Hb , maka terdapat h  H sedemikian
sehingga a = hb.
Karena b  G dan G grup maka terdapat b -1  G. Oleh karena itu

ab-1
=( hb) b -
1
(Berdasarkan sifat asosiatif)
= h (bb - (Karena G grup, maka bb -1 =
1)
e)
= he
Hasil terakhir menunjukkan ab-1  H.
= h  H.
Lebih lanjut lagi, akan ditunjukkan untuk setiap a, b  G, jika ab-1  H, maka a  Hb
.
Diambil sebarang a, b  G sedemikian sehingga ab-1  H. Oleh karena itu terdapat h3 
H sedemikian sehingga ab -1 = h3. Dari sini diperoleh
(ab -1) b = h3 b
 a (b -1 b ) = h3 b
 a (e ) = h3 b
 a = h3 b  Hb.
Untuk koset –koset kiri dapat dilakukan dengan cara yang sama. 
Teorema Hubungan Kelas Ekuivalen yang terbentuk akibat relasi kekongruenan
dengan Koset
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G. Untuk setiap elemen a  G
berlaku 𝒂ഥ.= Ha.
Bukti
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G. Diambil sebarang a  G dan
x 𝒂ഥ. Oleh
karena itu xa-1 H. Akibatnya terdapat h  H sedemikian sehigga
sedemikian sehingga -1y = h1a. Karena a  G dan G grup, maka terdapat a -1  G. Dari
h = xa  h a = (xa ) a = x (a a) = x e = x Ha. Hal ini berarti
-1 -1 𝒂ഥ
diperoleh sini

y=Hah a (5.1) Selanjutnya,
1
diambil sebarang a  G dan y Ha. Oleh karena itu terdapat h1  H
 y a -1 = (h1a)a -1 = h1 (aa -1) = h1 (e) = h1  H

Bentuk ya-1  H mengimplikasikan bahwa y 𝒂ഥ. Dengan demikian berlaku jika y


Ha, maka
y 𝒂ഥ. Dengan kata lain Ha  𝒂ഥ . (5.2)
Lebih lanjut lagi, karena berlaku (5.1) dan (5.2), maka untuk setiap a  G memenuhi Ha =
𝒂ഥ.

Himpunan semua koset kanan (kiri) dari H dalam G dinyatakan dalam simbol 𝑮Τ𝑯
Definisi Indeks dari Subgrup H dalam G
Indeks dari subgrup H dalam grup G adalah banyak koset kanan (kiri) dari H dalam G
yang dinotasikan dengan iG(H).
Berdasarkan Definisi Indeks dari Suatu Subgrup H dalam G dan Contoh 2, 3 dan 4 ,
secara berturut-turut diperoleh
🠶 𝒊𝒁 𝑵 = 𝟕, 𝒊𝑮 𝑯 = 𝟐 dan 𝒊𝑺𝟑 𝑯 = 𝟑.
Teorema Korespondensi Satu-Satu Setiap Sebarang Koset dari Suatu Grup
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G. Terdapat korespondensi satu-satu
pada setiap dua koset kanan dari H dalam G.Hal yang sama juga berlaku pada
koset kiri dari H dalam G.
Bukti
Diberikan grup G dengan H subgrup dari grup G. Diambil sebarang a, b G.
Dibentuk
koset-koset kanan dari H, yaitu Ha dan Hb. Selanjutnya dibentuk pemetaan
f : Ha  Hb yang didefinisikan sebagai f(ha) = hb untuk setiap h
 H. Akan diselidiki apakah f injektif.
Diambil sebarang h1 a, h2 a  Ha dengan f(h1a) = f(h2a), maka h1b = h2b
(5.3) Karena G grup dan h1 , b , h2  G, maka berlaku kanselasi kanan, sehingga (5.3)
menjadi
h1= h2  h1 a = h2 a. Karena untuk setiap h1 a, h2 a  Ha dengan f(h1a) =
f(h2a), mengimplikasikan h1 a = h2 a, maka f injektif.
Selanjutnya, akan diselidiki apakah f surjektif. Diambil sebarang hb  Hb. Hal
ini berarti h 
H. Oleh karena itu terdapat ha  Ha sedemikian sehingga f(ha) = hb, yang berarti f
surjektif. Karena f surjektif dan injektif maka f bijektif. Jadi terdapat korespondensi satu-satu
Teorema Lagrange
Jika H subgrup dari grup berhingga G, maka o(H) | o(G) .
Bukti
Diberikan grup berhingga G dengan H subgrup dari grup G. Karena G grup berhingga,
maka H
misalkan sebanyak
berhingga. Karena s. Misalkan koset-koset
G berhingga, kanan
maka banyak tersebut
koset kananHadari
1, Ha
H2,dalam
..., HasG
. Koset-koset
berhingga, kanan
membentuk
ini partisi,
sehingga Ha1 (5.4
Ha  ...Ha = G dan Ha
2 s i
(5.5)
Misalkan order H adalah n , dan karena ) Hai  Haj untuk setiap i, j  { 1, 2, 3, ..., s} maka
Ha j =  untuk setiap i  j
untuk
o(Hai) setiap
=n i  { 1, 2, 3, ..., s} . Karena berlaku (5.4) dan (5.5), maka o(G) = s o(Hai) = s
Hal ini
o(H) = berarti
sn. o(H) | o(G). 
Akibat Teorema Lagrange
Jika G grup berhingga, maka o(a) | o(G) untuk setiap a
G.
Bukti a m = e. Dibentuk
Diambil sebarang a G. Misalkan a berorder m, himpunan
Akanmaka A = {a,
ditunjukkan a 2, a 3semua
bahwa , ... , a melemen
= e} A berbeda. Andaikan ada elemen yang sama, yaitu
ai
= aj untuk i  j dengan 0 < i < j < m, maka aj-i = e , dengan j- i < m. Kontradiksi, karena o(a)
= m. Jadi seharusnya tidak ada elemen A yang sama. Sebagai latihan, tunjukkan bahwa A
subgrup dari G. Karena A subgrup dari grup G, berdasarkan teorema Lagrange, o(A) | o(G)
atau m | o(G) atau o(a) | o(G)
Perhatikan grup (Z6 , +6 ). Grup ini berorder 6 dengan elemen identitas
0. Diperhatikan bahwa 06 = 16 = 26 = 36 = 46 = 56 = 0.
Perhatikan juga grup (Z5-{0}, 5). Grup ini berorder 4 dengan
elemen identitas 1.
Diperhatikan bahwa 14 = 24 = 34 = 44 = 1.
Tampak bahwa untuk setiap a  grup G, a o(G) = e. Dengan kata lainm, pada
grup berhingga, setiap elemen dipangkatkan order grupnya merupakan elemen
identitas.
Teorema elemen identitas sebagai hasil perpangkatan setiap elemen dengan order
grup
Diberikan grup berhingga G. Untuk setiap a  G, ao(G) =
e. Bukti
Diberikan grup berhingga G. Diambil
(Karena o(a) sebarang a  G.
=
a o(G) =a ms = (a m s
) = 5.1.16, o(a)
Berdasarkan Akibat m)
|o(G
es ). Misalkan o(a) = m, maka m faktor dari o(G).
Oleh karena itu terdapat suatu
=e 
bilangan bulat positif s sedemikian sehingga o(G) = ms.
Diperhatikan bahwa
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai