7/12/12
penyakit hidung kronik yang ditandai atrofi mukosa hidung dan tulang disertai pembentukan sekret yang kental dan tebal yang cepat mengering membentuk krusta.
7/12/12
Etiologi : hormonal Lokasi anatomi : Nasal Gangguan sistem : indera penghidu Gejala : lubang hidung luas, anosmia, krusta banyak, perempuan > laki-laki, rasa kering pada tenggorokkan, epistaksis, sakit kepala.
7/12/12
7/12/12
SINUSITIS
adalah inflamasi mukosa sinus paranasal.
Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis.
7/12/12
7/12/12
GEJALA SINUSITIS
Keluhan utama: hidung tersumbat disertai
nyeri/rasa tekanan pada muka dan ingus purulen, yang seringkali turun ke tenggorok(postnasal drip).
anosmia Sistemik: demam dan lesu Tekanan di daerah sinus (ciri khas), kadangkadan bisa referred pain.
medius(pada sinusitis maksila dan etmoid anterior dan frontal) atau di meatus superior(pada sinusitis etmoid posterior dan sfenoid). Mukosa edema dan hiperemis. udara-cairan, penebalan mukosa.
Foto polos posisi waters: perselubungan, batas Ctscan sinus merupakan gold standard.
7/12/12
Nasofaringitis
Merupakan peradangan akibat infeksi virus di
saluran pernafasan atas.
rhinofaringitis akut, rhinitis simpleks, selesma,coryza atau orang awam lebih sering menyebut masuk angin/common cold (CC).
7/12/12
7/12/12
Commond cold / Selesma Flu / Influenza (Gejala lebih berat dari Salesma)
Kedua gejala diatas dapat berpotensi menimbulkan anosmia,Crusta.
7/12/12
Dapat disimpulkan
No Diagnosis Lokasi sekret Bilateral Krusta Orang lain yg Anosmi Hiposmi Jenis mencium bau a a kelamin busuk Wanita > Pria terutama sekitar usia pubertas Anak2 & org dewasa wanita = pria 1 Rhinitis Atrofi
Sinusitis
Nasofaring Kronis
7/12/12