Anda di halaman 1dari 22

BAB V ANALISIS DAN PERHITUNGAN

A. 1.

Debit Banjir Rencana (Design Flood)

Hujan Kawasan (DAS) Pada penentuan hujan kawasan diambil data dari 2 stasiun pencatat hujan

terdekat lokasi yaitu, stasiun pencatat hujan Kragilan dan Ciruas. Untuk mencari hujan kawasan digunakan metode Aljabar atau Aritmatika, karena menggunakan 2 stasiun pencatat hujan. Tabel 1. Perhitungan Hujan DAS Metode Aljabar No Tahun Batu Bantar (mm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 134 0 70 105 108 95 279 180 121 100 100 Penancangan (mm) 114 60 203 102 0 0 70 70 0 110 55 Gardu Tanjak (mm) 85 90 92 110 73 130 98 80 148 89 86 111 50 121,667 105,667 60,333 75 149 110 89,667 99,667 80,333 1052,333 Hujan DAS

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) CADIN PU Serang 2. Analisa Frekuensi Analisis frekuensi dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan urutan kerja yang telah ada karena hasil dari masing-masing perhitungan tergantung dan saling

29

mempengaruhi terhadap hasil perhitungan sebelumnya.Berikut adalah langkahlangkah analisis frekuensi setelah persiapan data dilakukan.

Tabel 2.Perhitungan Analisa Frekuensi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tahun 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 X (mm) 111 50 121,667 105,667 60,333 75 149 110 89,667 99,667 80,333 1052,333 ) 15,333 -45,667 26 10 -35,333 -20,667 53,333 14,333 -6 4 -15,333 0 ) 235,111 2085,444 676 100 1248,444 427,111 2844,444 205,444 36 16 235,111 8109,111 ) 3605,037 -95235,296 17576 1000 -44111,704 -8826,963 151703,704 2944,704 -216 64 -3605,037 24898,444 ) 55277,235 4349078,531 456976 10000 1558613,531 182423,901 8090864,198 42207,420 1296 256 55277,235 14802270,049

Rata-rata hitung (Mean) :

95,667

Menghitung standart deviasi(simpangan baku) : Berdasarkan persamaan (6) maka besar s : )

28,477 a. Menghitung Koefisien Variasi (CV): Berdasarkan Persamaan (7) maka besar Cv :

30

b.

Cv = 0,298 Menghitung Koefisien Asimetri/Skewnes/kemencengan (CS) : Berdasarkan persamaan (9) maka besar Cs:
) )

) =

Cs = 0,132 c. Menghitung Koefisien Kurtosisis (Ck) : Berdasarkan Persamaan (10) maka besar Ck : ) Ck =3,783 Tabel 3. Perhitungan Analisa Frekuensi Log Normal
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 X( mm) 111 50 121,667 105,667 60,333 75 149 110 89,667 99,667 80,333 1052,333 y= log x (mm) 2,045 1,699 2,085 2,024 1,781 1,875 2,173 2,041 1,953 1,999 1,905 21,580 y-ybar 0,084 -0,263 0,123 0,062 -0,181 -0,087 0,211 0,080 -0,009 0,037 -0,057 0 (y-ybar)^2 0,007 0,069 0,015 0,004 0,033 0,008 0,045 0,006 0 0,001 0,003 0,191 (y-ybar)^3 0,001 -0,018 0,002 0 -0,006 -0,001 0,009 0,001 0 0 0 -0,012 (y-ybar)^4 0 0,005 0 0 0,001 0 0,002 0 0 0 0 0,008

Rata-rata hitung (Mean) :

1,962

Menghitung standart deviasi(simpangan baku) :

31

Berdasarkan persamaan (6) maka besar S :


)

0,138

a.

Menghitung Koefisien Variasi (CV): Berdasarkan Persamaan (7) maka besar Cv : =0,071

b.

Menghitung Koefisien Skewnes/kemencengan (CS) : Berdasarkan persamaan (9) maka besar Cs : ) ) )

Cs=-0,558 Menghitung Koefisien Kurtosisis (Ck) : Berdasarkan Persamaan (10) maka besar Ck : ) Ck =3,708 Tabel 4. Pemilihan Jenis Distribusi No Jenis Distribusi Normal
Cs 0 Ck = 3 Cs (lnx) 1,33 Ck (lnx) = 11,73 Cs = 1,14 Ck = 5,4

Syarat

Hasil Perhitungan 0,132 3,783 -0,558 3,708 0,132 3,783

Keputusan Mendekati Mendekati Tidak Tidak Mendekati Mendekati

Log Normal

Gumbel

32

Log Person III

Selain dari nilai di atas

Sumber : Hidrologi Terapan,Bambang Triatmodjo (1998)

Dari tabel di atas terlihat bahwa perbedaan antara parameter statistik hasil hitungan di atas tidak begitu besar dengan nilai persyaratan maka untuk lebih meyakinkan dilakukan penggambaran pada kertas Probabilitas dan di uji dengan Metode Chi-Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov
3.

Penentuan Jenis Distribusi Penentuan jenis distribusi ini dilakukan dengan cara pengujian distribusi

probabilitas yang dimana maksudnya adalah untuk mengetahui apakah persamaan distribusi probabilitas yang dipilih dapat mewakili distribusi statistik sampel yang dianalisis. Pengujian distribusi probabilitas ini ada 2 Metode pengujian, yaitu pengujian dengan cara Metode Chi-Kuadarat dan pengujian SmirnovKolmogorov. (I Made Kamiana. 2011) a. Uji Chi-Kuadrat Uji Chi-Kuadrat menggunakan nilai X2 yang dapat dihitung dengan persamaan berikut : Xn2

Dengan : X2 = Nilai Chi-Kuadrat terhitung Ef = Frekuensi yang diharapkan sesuai pembagian kelasnya. Of = Frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama Nilai x2 yang diperoleh harus lebih kecil dari nilai x2cr (Chi-kuadrat kritik). Derajat kebebasan dapat dihitung dengan persamaan : DK K = K - (+1) = 1 + 3,3 log n

Dengan : Dk = Derajat kebebasan

33

= Banyaknya kelas = banyaknya keterikatan, untuk uji Chi-Kuadrat adalah 2 nilaix2cr diperoleh dari tabel 3.7 (dibuku Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air,I Made Kamiana (2011)

= Banyaknya data Syarat dalam pengujian Chi-Kuadrat adalah distribusi probabilatas yang

mempunyai nilai simpangan maksimum terkecil dan lebih kecil dari simpangan kritis, atau dirumuskan sebagai berikut : X2<X2cr dimana : X2 X cr
2

= parameter Chi-Kuadrat terhitung = parameter Chi-Kuadrat kritis(lihat tabel lampiran 3.7) Prosedur perhitungan dengan Metode uji chi-Kuadrat adalah sebagai berikut

(I Made Kamiana. 2011): 1. Urutkan data dari besar ke kecil atau sebaliknya. 2. Menghitung jumlah Kelas 3. Menghitung derajat kebebasan (DK) dan X2cr 4. Menghitung kelas distribusi 5. Menghitung Interval kelas. 6. Perhitungan nilai X2. 7. Bandingkan nilai X2 terhadap X2cr.

34

Tabel 5. Pengurutan Data Hujan Dari Besar ke Kecil No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Xi (mm) 111 50 121,667 105,667 60,333 75 149 110 89,667 99,667 80,333 besar ke Xi diurut dari kecil
121,667 105,667 149 111 110 99,667 89,667 80,333 60,333 75 50

Derajat kebebasan dihitung dengan persamaan : DK = K (+1) Dk = 5- (2+1) DK = 2 Jadi nilai X2cr dengan jumlah data n=11, =5% dan DK = 2, maka nilai X2cr adalah 5,991 dapat dari tabel 3.7 (dibuku Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air,I Made Kamiana (2011)) Tabel 6. Uji Chi-Kuadrat Distribusi Normal NO 1 2 3 4 5 x2 = 3,0 P(XXm) >132.118 119.588 132.118 95.667 - 119.588 <95.667 Ef 2 3 3 3 11 1 1 4 5 11 Of Ef Of 1 2 -1 2 X (Ef Of)2/Ef 0.5 1.333 0.333 1.333 3.5

35

Tabel 7. Uji Chi-Kuadrat Distribusi Log Normal NO 1 2 3 4 5 X2 =3,0 Tabel 8. Uji Chi-Kuadrat Distribusi Gumbel NO 1 2 P(XXm) >147.409 125.226 - 147.409 Ef 2 3 1 0 Of Ef Of 1 3 (Ef Of)2/Ef 0.500 3.000 P(XXm) >104.304 99.77 - 104.304 91.622 - 99.77 < 91.662 Ef 2 3 3 3 11 5 0 1 5 11 Of Ef Of -3 3 2 -2 (Ef Of)2/Ef 4.5 3.000 1.333 1.333 10.167

3 4 5 X2= 3,0

90.000 - 125.226 <90.000

3 3 11

5 5 11

-2 -2

1.333 1.333 6.167

Tabel 9. Uji Chi-Kuadrat Distribusi Log Person III NO 1 2 3 4 5 X2 = 3,0 P(XXm) > 104.713 99.312 - 104.713 90.782 - 99.312 <90.782 Ef 2 3 3 3 11 5 1 0 5 11 Of Ef Of -3 2 3 -2 (Ef Of)2/Ef 4.5 1.333 3.000 1.333 10.67

36

Tabel 10.Rekapitulasi Nilai X2 danX2cr untuk 4 Distribusi Distribusi Probabilitas Normal Log Normal Gumbel Log Pearson Type III X2 terhitung 3,0 3,0 3,0 3,0 X2cr 5,991 5,991 5,991 5,991 Keterangan Diterima Diterima Diterima Diterima

Nilai X2<X2cr, maka dapat disimpulkan bahwa semua distribusi tersebut dapat diterima, tapi karena semua nilai X2nya sama, maka dilakukanlah pengujian Smirnov-Kolmogorov untuk menentukan pemilihan jenis distribusi data curah hujan yang cocok. b. Uji Smirnov-Kolmogorov Pengujian distribusi probabilitas dengan Metode Smirnov-Kolmogorov dilakukan dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut ( I Made Kamiana,2011). : 1. 2. Urutkan data hujan (Xi) dari besar ke kecil atau sebaliknya Tentukan peluang empiris masing-masing data yang sudah diurut tersebut P (Xi) dengan rumus tertentu, Rumus Weilbul misalnya P (Xi) = (i/(n+1)

keterangan : n i = jumlah data = nomor urut data (setelah diurut dari besar ke kecil atau

sebaliknya) 3. Tentukan peluang teoritis masing-masing data yang sudah diurut

tersebutP(Xi) berdasarkan persamaan distribusi probabilitas yang dipilih (Normal, Log Normal, Log Person Type III dan Gumbel) 4. Hitung selisih (Pi) antara peluang empiris dan peluang teoritis untuk setiap data sudah diurut: P = P(Xi) - P(Xi)

37

5.

Tentukan apakah Pi < P kritis, jika tidak artinya distribusi probabilitas yang dipilih tidak dapat diterima, demikian sebaliknya. P kritis dicari dari tabel pada Lampiran (3.28) distribusi Normal

6.

Tabel 11. Perhitungan Uji Distribusi dengan Metode Smirnov-Kolmogorov untuk Distribusi Normal i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Xi
111 50 121.667 105.667 60.333 75 149 110 89.667 99.667 80.333

P(Xi) 0.083 0.167 0.250 0.333 0.417 0.500 0.583 0.667 0.750 0.833 0.917

F(t) 0.538 -1.604 0.913 0.351 -1.241 -0.726 1.873 0.503 -0.211 0.140 -0.538

P(Xi) 0.2946 0.9452 0.1814 0.3632 0.8925 0.7673 0.0307 0.3085 0.5832 0.4443 0.7054

P 0.211 0.779 -0.069 0.030 0.476 0.267 -0.553 -0.358 -0.167 -0.389 -0.211

Keterangan Tabel 11: i Xi P(Xi) f(t) = nomor urut = data hujan diurut dari kecil ke besar (mm) = peluang empiris (dihitung dengan persamaan Weilbull) = untuk distribusi probabilitas Normal KT =

dimana KT = f(t) contoh nilai Xrt = 95.667 nilais f(t) = 28.477 =(115-95.667)/28.477 = 0.538

38

P(Xi)

= 1-Luas dibawah kurve Normal sesuai dengan nilai f(t), yang

ditentukan dengan tabel pada Lampiran (3.9) Contoh : untuk nilai f(t) = 1,5531, maka luas wilayah dibawah kurve Normal adalah 0,9394 Sehingga nilai P(t) = 1-0,0606= 0,9394. Demikian seterusnya untuk baris berikutnya, cara perhitungannya sama. P = P(Xi) -P(Xi) = 0,2946 0.083 = 0.211 Tabel 12. Perhitungan Uji Distribusi dengan Metode Smirnov-Kolmogorov untuk Distribusi Log Normal Log Xi P(Xi) F(t) P(Xi) P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2.045 1.699 2.085 2.024 1.781 1.875 2.173 2.041 1.953 1.999 1.905

0.083 0.167 0.250 0.333 0.417 0.500 0.583 0.667 0.750 0.833 0.917

1.910 -6.010 2.822 1.421 -4.145 -1.983 4.835 1.820 -0.209 0.841 -1.301

0.0281 0.0013 0.0024 0.0778 0.0192 0.0239 0.0078 0.0344 0.5832 0.2005 0.9032

-0.055 -0.165 -0.248 -0.256 -0.397 -0.476 -0.576 -0.632 -0.167 -0.633 -0.013

Keterangan Tabel 12 : i = nomor urut data

Log Xi = nilai loghujan diurutkan dari kecil ke besar (mm) P(Xi) f(t) = peluang empiris (dihitung dengan persamaan Weilbull) = untuk distribusi probabilitas Log Normal KT =

dimana KT = f(t) contoh

39

nilai Log Xrt nilai Log s f(t) P(Xi)

= 1.962 = 0.044

=(2.045-1,962)/0,044 = 1,910 = 1-Luas dibawah kurve Normal sesuai dengan nilai f(t), yang

ditentukan dengan tabel pada Lampiran (3.9) Contoh : untuk nilai f(t) = 1,910 maka luas wilayah dibawah kurve Normal adalah 0,0537. Sehingga nilaiP(Xi) = 1 - 0.9719 = 0.028. Demikian seterusnya untuk baris berikutnya, cara perhitungannya sama. Pi = P (Xi) P(Xi) = 0.0281 2.045 = -0.055 Tabel 13. Perhitungan Uji Distribusi dengan Metode Smirnov-Kolmogorov untuk Distribusi Gumbel Xi P(Xi) F(t) P(Xi) Yt P
111 50 121.667 105.667 60.333 75 149 110 89.667 99.667 80.333

i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

0.083 0.167 0.250 0.333 0.417 0.500 0.583 0.667 0.750 0.833 0.917

0.538 -1.604 0.913 0.351 -1.241 -0.726 1.873 0.503 -0.211 0.140 -0.538

1.018 -1.047 1.379 0.838 -0.697 -0.201 2.304 0.984 0.296 0.634 -0.020

0.264 0.259 0.213 0.300 0.119 0.500 0.093 0.270 0.500 1.577 0.500

0.181 0.092 -0.037 -0.034 -0.298 0.000 -0.490 -0.397 -0.250 0.744 -0.417

Keterangan Tabel 13 : i Xi P (Xi) f(t) = nomor urut = data hujan diurut dari kecil ke besar (mm) = peluang empiris (dihitung dengan persamaan Weilbull) = untuk distribusi probabilitas Gumbel

40

KT

dimana KT = f(t) contoh nilai Xrt = 95.667 nilais = 28.477 = (111 95.667)/28.477 = 0.538 = ditentukan berdasarkan nilai Yn, Sn, dan jika f(t) pada persamaan

f(t) P(Xi)

(3.20) dan (3.21). (I Made Kamiana. 2011) contoh untuk nilai f(t) = 0.538 , Yn = 0,499, Sn = 0,964 maka berdasarkan persamaan (3.20) didapat nilai Yt =1.018. kemudian melalui interpolasi berdasarkan Kertas Probabilitas Gumbel maka untuk Yt = 1.018 dapat dihitung T = 8,03 tahun, sehingga dapat dihitung selanjutnya Peluang teoritis P(Xi) = 1/T = 1/ 3.789 = 0.264 . demikian seterusnya untuk baris berikutnya cara perhitungannya adalah sama. P = P(Xi) P(Xi) = 0.264 0.083 = 0.181

41

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Tabel 14. Perhitungan Uji Distribusi dengan Metode Smirnov-Kolmogorov untuk Distribusi Log Person type III Log Xi P(Xi) F(t) P P'(Xi) Xi
2.045 1.699 2.085 2.024 1.781 1.875 2.173 2.041 1.953 1.999 1.905 111.000 50.000 121.667 105.667 60.333 75.000 149.000 110.000 89.667 99.667 80.333

0.083 0.167 0.250 0.333 0.417 0.500 0.583 0.667 0.750 0.833 0.917

1.91 -6.01 2.822 1.421 -4.145 -1.983 4.835 1.82 -0.209 0.841 -1.301

-0.110 0.500 -0.217 -0.057 0.397 0.250 -0.490 -0.100 0.103 0.003 0.197

-0.193 0.333 -0.467 -0.390 -0.020 -0.250 -1.073 -0.767 -0.647 -0.830 -0.720

Contoh Perhitungan untuk Log Person Type III: 1. menghitung peluang empiris degan masukan nomor urut data mulai dari yang terkecil sampai dengan data terbesar dengan persamaan : P(Xi) = = 1/(11+1) = 0,083 2. Menghtung nilai P(Xi) dengan persamaan : P(Xi) = (100-111)/100 = -0,110 3. Menghitung selisih P(Xi) dan P(Xi) dengan persamaan P = [P(Xi)-P(Xi)] = [-0.110-0.083] = -0.193

42

Tabel 15.Rekapitulasi Perhitungan Uji 4 Distribusi dengan Metode Smirnov-Kolmogorov Distribusi Probabilitas Pmaks terhitung Pkritis Keterangan Distribusi Normal Distribusi Log Normal Distribusi Log Person type III Distribusi Gumbel 0,1212 0,0965 0,0935 0,077 0,41 0,41 0,41 0,41 Diterima Diterima Diterima Diterima

Dari hasil dalam pengujian Smirnov-Kolmogorov dapat disimpulkan bahwa distribusi yang memenuhi persyaratan uji Smirnov-Kolmogorov, yaitu maks< kritis dimana jumlah data = 10 dan =5%, maka nilai kritis = 0,41 (tabel lampiran 9) adalah distribusi Gumbel, karena nilai maks< kritis yaitu 0,077<0,41. Hal ini dikarenakan hasil uji Smirnov-Kolmogorov pada Distribusi Gumbel memiliki simpangan paling kecil dan memenuhi syarat uji Chi-Kuadrat.
4.

Analisis Hujan Rencana Penelitian hujan rencana menggunakan distribusi Gumbel sesuai dengan hasil

analisis frekuensi di atas.Langkah perhitungan tersebut adalah sebagai berikut dibawah ini.Berdasarkan Pada tabel 2 dan perhitungan metode statistik sebagai berikut : s Cs Ck = 95.667 = 28.477 = 0.588 = 3,708

Untuk saluran sekunder periode masa ulang yang digunakan untuk drainase saluran terbuka yaitu periode ulang 5(lima) dan 10tahun (Wesli.2008)dan persamaan yang digunakan adalah persamaan (16) yaitu :

x = x
Contoh perhitungan hujan rencana periode ulang 2 tahun ( T=2 tahun) :

43

Nilai rata rata : 95.667

Standar deviasi : s = 28.477

Jumlah data : n = 11

Dari tabel Gumbel(Hidrologi Praktis, 2010 ) : Yt Yt Sn Yn = -ln(ln( = 0.3065 = 0.964 (tabel Gumbel) = 0.499 (tabel Gumbel) ))

Nilai curah hujan (XT) yang diharapkan terjadi pada periode tertentu :

x = x x = 43,4341 mm
Tabel 16. Hasil Perhitungan Hujan Rencana Metode Gumbel No 1 2 3 T 2 5 10 Yt 0.3065 1.4999 2.2504 x (mm) 101.354 66.099 43.929

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun yaitu 101.354, periode ulang 5 tahun yaitu sebesar 66.099 mm dan periode ulang 10 tahun yaitu sebesar 43.929 mm untuk analisa saluran sekunder.

44

5.

Perhitungan Debit Banjir Rencana MetodeRasional

1. Contoh perhitngan debit banjir rencana dengan periode ulang 5 tahun (Q5): Diketahui data sebagai berikut : Luas Cathment Area Perumahan diperlihatkan pada gambar 10 :

Gambar 10 Site Plan Perumahan BCR

A A1 A2 A

= A1+ A2 = 15 x 83 = 1.245 m2 = 0,00125km2 = 0,018045 km2 = 120 x 140 = 16.800m2 = 0,0168 km2 = 0,00125 + 0,0168

Panjang saluran (L) = 343 m Beda tinggi kontur tanah = -0,15-(-3,35) = 3,20 (elevasi 0,00 pada jalan raya Sentul) Kemiringan dasar saluran = h/L Didapat kemiring dasar saluran =3,0/343 =0,0093(Sumber : Kantor Pemasaran Perumahan PT.Bumi Cipta Rahayu. 2011) Qmaks = 0,278.C.Cs.I.A yang dimana: C Cs = 0,75 (tabel 2.3. Koefisien Pengaliran) = 1 (karena di perumahan BCR tidak ada tampungan, jadi nilai Cs tidak

berpengaruh)

45

) t = 6 jam untuk wilayah Indonesia (Sumber: Hidrologi Praktis.2010)

Maka didapat nilai intensitas hujannya adalah ) It A BCR) jadi Q5 = 0,278x0,75x1x6,979343x0,018045 = 0,026259 m3/dtk 0,0263 m3/dtk Dari perhitungan diatas dapat dihasilkan nilai debit dengan periode ulang 5 tahun (Q5) sebesar 0,00263m3/dtk. = 6,979343 mm/jam = 0,018045km2 (luas Chathment saluran yang diamati di Perumahan

2. Contoh perhitngan debit banjir rencana dengan periode ulang 10 tahun (Q10): Diketahui data sebagai berikut : Qmaks = 0,278.C.Cs.I.A yang dimana: C Cs = 0,75 (tabel 2.3. Koefisien Pengaliran.( Sumber; Wesli.2008) = 1 (karena di perumahan BCR tidak ada tampungan, jadi nilai Cs tidak

berpengaruh) ) t = 6 jam untuk wilayah Indonesia (Sumber: Hidrologi Praktis.2010)

Maka didapat nilai intensitas hujannya adalah ) It = 8,581 mm/jam

46

A BCR)

0,018045km2 (luas Chathment saluran yang diamati di Perumahan

jadi Q10

= 0,278x0,75x1x8,581x0,018045 = 0,032285 m3/dtk 0,0323 m3/dtk

Dari perhitungan diatas dapat dihasilkan nilai debit dengan periode ulang 10 tahun (Q10) sebesar 0,0323m3/dtk. 2. Contoh perhitngan debit aliran air limbah rumah tangga di perumahan BCR: Diperkirakan debit aliran limbah rumah tangga untuk perumahan adalah 150 liter/hari/orang, dengan jumlah rata-rata /rumah adalah 5 orang, data unit yang dihitung adalah 173 unit, sehingga debit aliran setiap detik adalah sebagai berikut: Qlimbah Qlimbah = 0.001502 m3/det

Tabel 17. Hasil Perhitungan Debit Banjir Rencana dengan Metode Rasionaldengan Periode Ulang Tertentu
T (tahunan) XT (mm) It (mm/jam) Qmaks (m3/det) Qlimbah (m3/det) Qt (m3/det)

2 5 10

43,43409 66,47406 81,7285

4,560294 6,979343 8,581

0,0172 0,0263 0.0323

0,001502 0.001502 0.001502

0,0187 0,0278 0,0338

Dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan diatas diperoleh debit dengan periode ulang 2 tahun sebesar 0,0187 m3/dtk, dan debit dengan periode ulang 5 tahun sebesar 0,0338m3/det. 0,02678m3/dtk,dan untuk periode ulang 10 tahun sebesar

47

6.

Analisa Saluran Chek Kapasitas Saluran Dimensi saluran yang aman adalah saluran yang harus mampu mengalirkan

a.

debit rencana atau dengan kata lain debit yang dialirkan oleh saluran (Qs) sama atau lebih besar dari debit rencana (QT) hubungan ini ditunjukan dengan syarat sebagai berikut : QsQT Perumahan Bumi Cipta Rahayu mengggunakan saluran penampang persegi empat dengan bahan material beton, seperti gambar dibawah ini :
F d H

Gambar 11. Desain Saluran di Perumahan Bumi Cipta Rahayu

Diketahui data sebagai berikut : H (tinggi saluran total) b (lebar saluran) =0,36m (Sumber :Pengembang BCR. 2011) = 0,40m (Sumber : Pengembang BCR. 2011)

d (kedalaman saluran)

= H/1,3 =0,36/1,3 = 0,277 m

F (tinggi jagaan saluran)

= 30%.d (sumber:Wesli.2008) = 0,0831m

R (jari-jari hidolis)

= 0,5.d = 0,1385 m

As( luas saluran)

= bxd = 0,40m x 0,277m = 0,1108 m2

48

I (kemiringan dasar saluran) I Dimana h = h/L = -0,15-(-3,35) = 3,20m Jadi I = 3,2m / 343m = 0,0093 V (kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran menggunakan rumus Manning.sumber:Wesli.2008) V Dimana n V = 1/n.R2/3.I1/2 = 0,018-0,022 ( Sumber:Haryono Sukarto.1999) = (1/0,020)x(0,13852/3)x(0,00931/2) = 1,2926 m/dtk Menghitung Qs(debit saluran.Sumber:Wesli.2008) : Qs = As. V = 0,1108m2 x1,2926 m/dtk = 0,1432 m3/dtk Mengecek dimensi saluran dengan debit rencana : Syarat QsQT 0,1432 m3/dtk>0,0338 m3/dtk .( Aman) Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa dimensi saluran yang ada di perumahan Bumi Cipta Rahayu (BCR) dapat mengalirkan debit rencana 5 dan 10 tahun.

7.

Data Teknis Saluran Dari analisis perhitungan kapasitas saluran didapat data teknis dimensi

saluran sebagai berikut: b = 0,40m


F d H

d = 0,277m F = 0,0831m V = 1,2926m/dtk I = 0,0093

49

Qs = 0,1432m3/dtk

8.

Pola Jaringan Drainase Perumahan Bumi Cipta Rahayu (BCR) Pola jaringan drainase yang ada di Perumahan Bumi Cipta Rahayu (BCR)

adalah pola jaringan paralel yang artinya pola jaringan di mana saluran utama atau saluran induk terletak sejajar dengan saluran cabang/saluran sekunder yang pada bagian akhir saluran cabang dibelokan menuju saluran utama.Dan pola jaringan ini cukup bagus karena aliran dari saluran drainase Perumahan BCR langsung mengalir ke saluran induk, sedangkan saluran induknya mampu mengalirkan aliran yang ada di sekitarnya seperti saluran Perumahan BCR tersebut.Kemudian ketinggian saluran drainase Perumahan BCR lebih tinggi dari saluran induk sehingga air mengalir dengan lancar ke saluran induk.

Anda mungkin juga menyukai