Ws =
1
P =
Po = 1 -
Lq =
) (
2
Wq =
) (
Pn =
n
,
_
,
_
1
I - 4
II-14
Keterangan :
= Rata-rata tingkat kedatangan/jam
= Rata-rata tingkat Pelayanan/jam
Lq = Jumlah unit rata-rata yang diharapkan dalam antrian (unit)
Ls = Jumlah unit rata-rata yang diharapkan dalam sistem (unit)
Wq = Waktu menunggu rata-rata yang diharapkan dalam antrian (Jam)
Ws = Waktu menunggu rata-rata yang diharapkan dalam sistem (Jam)
P = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan
Pn = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
Po = Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
Secara umum sistem Single channel-single phase dimodelkan sebagai berikut:
Gambar 2. Struktur Antrian Single Channel-Single Phase
Keterangan :
M = Antrian ; S = Fasilitas Pelayanan (server)
2. Single channel-multiphase
Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase). Sebagai contoh : lini
produksi massa, pencucian mobil, tukang cat mobil, dan sebagainya. Rumus-
rumus yang digunakan yaitu:
Lq =
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
]
1
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
Q
Q
Q Q
1 1
) 1 ( 1
2 1
2
I - 5
L =
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
]
1
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
+
+
1
1
1 1
) 1 ( 1
Q
Q Q
Q Q
P =
n
Q
,
_
1
1
1
1
1
]
1
,
_
,
_
1
1
1
Keterangan :
Q = Jumlah server
Berikut ini merupakan gambaran secara umum dari sistem Single channel-
multiphase:
Gambar 3. Struktur Antrian Single Channel Multiphase
3. Multichannel-single phase
Sistem Multichannel-single phase terjadi ketika ada dua atau lebih fasilitas
pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.
Sebagai contoh model ini adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari
satu loket, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang rambut, dan
sebagainya. Rumus-rumus yang digunakan yaitu:
P =
S
L =
+ Lq
W =
1
+ Wq
Lq =
Po
S S
2
2
) ( )! 1 (
,
_
Pw =
1
]
1
,
_
,
_
S
S
Po
s
1 !
I - 6
Wq =
S
S
S S
Po
,
_
1
]
1
,
_
2
1 ) ! (
Po =
,
_
,
_
+
1
1
1
1
1
]
1
,
_
1
0
1 !
!
1
S
n
S n
S
S
n
I - 8
d. Waktu menunggu rata-rata yang diharapkan dalam system.
Ws =
detik 24,83 jam 000689 , 0
) 140 285 (
1
) (
1
e. Tingkat Intensitas Fasilitas Pelayanan
P =
49 , 0
285
140
= 1 - 51 , 0
285
140
atau 51%
Berikut ini merupakan penyelesaian menggunakan software Win QSB.
Pertama, membuka program Queuing Analysis pada WinQSB. Kemudian memilih
perintah new problem dan melakukan input data seperti pada gambar di bawah ini.
Langkah selanjutnya adalah mengisi data entry seperti pada gambar di
bawah ini sesuai dengan studi kasus.
I - 9
Langkah terakhir adalah melakukan penyelesaian akhir dengan memilih
perintah solve and analyse dilanjutkan dengan solve the performance. Sehingga
akan diperoleh output sebagai berikut.
I - 10
1.3.2 Penyelesaian Software QM
Selain menggunakan software WinQSB, permasalahan sederhana tersebut
dapat diselesaikan dengan menggunakan software lainnya adalah QM (Quantitative
Method)
Membuka software QM dengan seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya
lakukan input huruf sesuai permasalahan yang akan diselesaikan, dalam hal ini pilih
Queueing Theory dengan input variable L.
Tampilan selanjutnya meminta user untuk memilih metode antrian yang digunakan,
sesuai dengan permasalahannya maka dipilih Standar Single Server.
Proses selanjutnya adalah melakukan input terhadap permasalahan yang diketahui
seperti rata-rata kedatangan, dan rata-rata waktu pelayanan.
I - 11
Setelah data diinput, selanjutnya dilakukan proses untuk menghasilkan output
software dengan memilih Esc dilanjutkan dengan Run program sehingga akan
dihasilkan output software sebagai berikut.
a. Jumlah unit rata-rata yang diharapkan dalam antrian sebesar 0,47
b. Jumlah unit rata-rata yang diharapkan dalam system sebesar 0,96
c. Waktu menunggu rata-rata yang diharapkan dalam antrian sebesar 0,003
d. Waktu menunggu rata-rata yang diharapkan dalam system sebesar 0,006
e. Tingkat Intensitas Fasilitas Pelayanan sebesar 0,49. Sehingga tingkat intensitas
fasilitas pelayanan adalah 49%.
f. Probabilitas tidak terdapat pelanggan dalam system sebesar 0,51 atau 51%
I - 12