Anda di halaman 1dari 63

www.trihans.

com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Secangkir teh hangat

Alhamdulillah, Selalu bercampur rasa saat aku menuliskan catatan ini, apalagi periode penulisanya tidak dalam waktu yang bersamaan, Awal aku menuliskanya sekitar bulan Oktober 2009 Desember 2009, beberapa bulan setelah Jambore Petualang Indonesia 2009. Kemudian kuselesaikan penulisannya 15 Juli 2010. Rentang waktu yang cukup panjang hanya untuk sebuah catatan event. Seluruh catatan ini sudah kuposting secara berkala di blog Multiply. Dan setelah semua selesai kutulis, kujadikan dalam bentuk cergam ini. Agar bisa dibaca oleh teman-teman yang tidak memiliki account MP. Beberapa yang memiliki Account MP sudah pernah membaca tulisan ini di http://kohan2282.multiply.com atau di alamat www.trihans.com. Dalam catatanku ini, seperti catatan lainnya aku selalu menuliskan nama maupun merek dengan jelas. Tidak ada unsur promosi, tapi inilah caraku menyampaikan terima kasih baik kepada personal maupun kepada pihak yang telah membantu hingga event ini terlaksana. Dan Catatan ini bukanlah laporan pertanggungjawaban panitia JPI 2009. Hanya catatan personal yang ditulis dengan sudut pandang si penulis, dan tidak ada tanggung jawab untuk menuliskan merek atau logo sponsor disini. Untuk melengkapi tulisan ini aku menyisipkan beberapa foto. Ada foto yang kuambil di MP, FB baik peserta maupu panitia JPI. Ada yang sudah meminta ijin juga banyak yang hanya kuambil dialbum foto online, dengan ini saya mohon ijin untuk menggunakanya di catatan ini. Surabaya, 15 Juli 2010 Terima kasih,

Hans

*Foto Cover & BG oleh Nurul

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Catatan 10 hari untuk Jambore Petualang Indonesia 2009

[CATPER 1] Oct 26, '09 3:20 PM


Tiga kali aku mengikuti trip panjang di Jakarta, tapi tidak satupun catper yang aku buat, sekedar untuk mengingat langkah pernah dijalani, mungkin juga jejak yang pernah tertinggal. Ataupun tatapan baru yang akan selalu mengisi perjalanan kita. Ciee.. ya selain termotivasi dengan beberapa catatan perjalanan teman-teman dikepanitian JPI, aku juga pengin mencoba belajar menulis lagi, setelah beberapa bulan kemarin mulai jarang aku lakukan, mungkin juga ini salah satu efek negatif dari jejaring sosial yang berlatar biru itu.. OK, aku mulai dengan 10 hari cerita diperjalanan JPI ini, ada banyak kesan dan ilmu disana. Sesuatu yang sangat berharga yang akan sangat sayang jika terbuang tanpa satu tulisanpun untuk pembelajaran diriku nantinya. Kita Mulai ***

Surabaya, 1 Agustus 2009. Baru kali ini aku ngantor bawa tas ceril, cukup mengundang tanya penasaran dari petugas satpam di pos 1 dan pos 2 kantorku yang berada didepan pasar Keputran itu. Jangan-jangan bawa bom? hehe.. kaya bom di JW Mariot kemarin, kan yang memasok bom kedalam hotel juga orang dalam hotel itu sendiri. Ceril 50lt yang penuh berisi persiapan selama 10 hari mendatang, berisi kebutuhan standar untuk hidup di alam bebas dan kebutuhan hidupku nanti selama di Jakarta. Karena sebelum ke acara utama di Ranca Upas. Aku akan membantu persiapan panitia Jambore Petualang Indonesia di Jakarta. Semoga saja tenagaku tidak sia-sia nanti Dari kantorku yang hanya berjarak sekitar 3km ke pasar Stasiun Pasar Turi, aku diantarkan untuk mengawali perjalanan ke kota Jakarta menaiki kereta Gumarang. Kali ini aku mengambil 10 hari jatah libur, dengan 6 hari cuti dan masing-masing 2 hari di

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

awal dan diakhir adalah bonus libur pergantian shift. Jatah libur yang cukup menggiurkan yang bisa diambil kapan saja. Setahun ini saja aku sudah mengambil hampir 30 hari libur, dan semuanya aku gunakan untuk jalan-jalan, mulai dari ikut liputan team Jejak Petualang di Cangar, JP Amazing Charity di Himatta, Nuansa Ular di Malang, Trip ke Bromo, mudik dan ikut Nuansa Ular di Jogja, dengan rata-rata pengambilan hari libur 4 sampai 6 hari. Kebetulan aku bekerja dengan sistem kerja Shift, dimana jadwal yang sudah ada boleh diacak-acak dibawah tangan dalam satu team. Sesuai kebutuhan masing-masing personal dan bosku pun dengan sangat terbuka mempersilahkan proses acak-acak itu, dengan komitmen selalu ada yg jaga dikantor (meskipun bekerja long shift sampai 24 jam lebih) dan penagihan absensinya tidak berubah sesuai jadwal yang sudah dibuat. Tiga tahun ini aku menikmati kerja Shift, memang awalnya merasa aneh, saat yang lain libur aku tetep bekerja dan kebalikanya saat yang lain bekerja aku bisa nyaman jalanjalan. Lebih sumpek lagi saat ada liburan nasional yang panjang, sudah dipastikan aku akan jadi anak kantoran full time. Sistem kerja seperti ini sangat bisa dinikmati bagi orang-orang yang menikmati keluyuran sama seperti aku. Tidak begitu terikat oleh waktu, tapi harus tetep mempunyai loyalitas meskipun libur (lebaran/natal/tahun baru) harus rela jadi penjaga perangkat di kantor. 10 hari kedepan sudah ku-planing beberapa kegiatan padat yang akan mengisi liburan dipertengahan tahun ini, atau tepatnya pindah kerja, dari yang biasanya mijitin keyboard dan ngelus-elus mouse mungkin nanti akan sedikit berkeringat disana. Tidak ada yang menarik salama berada dikereta, hanya ditemani seorang mahasiswi IPB yang juga berasal Surabaya.

Hari Pertama Lapangan Banteng, Jakarta, 2 Agustus 2009.

Masih 6 hari lagi menuju Jambore Petualang Indonesia 2009, yang baru pertama kali digelar oleh patualangpetualang muda Indonesia yang bergabung dalam Jejak Petualang Community dan juga dari berbagai elemen komunitas lain dalam satu Panitia JPI 2009. Setelah 13 jam perjalanan dikereta Gumarang dari stasiun Pasar Turi Surabaya sampai ke Stasiun Gambir. Sekitar pukul 7 pagi itu aku memasuki kota Jakarta dengan disambut Tugu Monas yang menjulang. Jakarta yang mulai panas dan ramainya warga ibu kota yang sekedar menikmati liburan akhir pekan. www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Masih dengan Cerilku yang cukup berat, aku berjalan menuju ke Lapangan Banteng. Sebelumnya sempat googling di wikimapia lokasi Lapangan Banteng, ternyata tidak terlalu jauh dari Stasiun Gambir, jadi aku berani ambil inisiatif untuk jalan kaki dari stasiun. Awalnya pengin masuk ke sekitar lapangan Monas, hanya saja aku tidak tau jalan masuknya setelah cukup lama berputar-putar di area parkir Bus Gambir, Sempat terpikir untuk lompat pagar tapi tidak mungkin (kebiasaan jelek dikampung...hehe) dan akhirnya memilih menaiki tangga busway disebelah utara Gambir itu, menyeberang terus ke utara sampai ke Masjid Istiqlal, dan belok kekanan menuju Lapangan Banteng. Disana aku masih menunggu team SIOUX yang baru memasuki lokasi sekitar pukul 8 pagi. Duduk sendiri menikmati pameran FLORA dan FAUNA melihat lihat muda mudi yang sedang asik pacaran ataupun olah raga. Sarapan kerak telor yang bikin seret minta ampun ditenggorokanhaha (wuih berasa jadi orang jakarte pagi-pagi sarapan kerak telor, pancene cah edan :P) Agenda hari ini adalah ikut kegiatan SIOUX Lembaga Studi Ular Indonesia, yang diundang oleh Komunitas Reptil Jakarta, untuk mengisi materi Ular di pameran FLONA itu. Ini juga ketiga kalinya aku ikut kegiatan SIOUX, sebelumnya di Nuansa Ular Malang dan Jogja. Kenal SIOUX berawal dari mas Aji yang menyuruhku untuk ngerapihin theme Multiply SIOUX Indonesia. kebetulan juga mas Aji adalah moderator milis Jejak Petualang dan pernah jadi prenseter di beberapa program petualangan tv dan juga salah seorang pendiri SOIUX. Entahlah, dulu aku bener-bener nggak suka dengan acaranya mas Aji, yang lebih sering mendampingi Ulung Putri maupun Nuray Rifat. Selain karena aku bener-bener masih takut dengan hewan melata yang namanya Ular, juga merasa kasihan aja dengan ularular itu. Tapi seiring dengan kenal mas Aji dan SIOUX-nya, aku malah penasaran dan akhirnya ikut gabung menjadi Muscle Sioux, bukan karena banyak pengalaman tapi kerena penasaran ingin belajar dan mengenal lebih binatang yang sangat mematikan itu. Pukul 9, satu persatu team SIOUX mulai kelihatan di tengah Lapangan Banteng, dibawah tugu orang yang sedang berdiri dengan tangan terlepas dari rantai, mungkin merupakan simbol kebebasan. Acarapun dimulai, dengan rasa penasaran dan takut dari penonton. Pengenalan ular secara biologis maupun sesuai tingkat bisa-nya serta dengan ditunjukan jenisjenis ular koleksi dari SIOUX,

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

aku hanya bantu-bantu masang banner sambil temu kenal dengan temen-temen dunia maya yang selama ini hanya ketemu dimilis JP maupun milis Sioux. Pukul 1 siang, diterik Jakarta yang tidak jauh beda dengan panas kota Surabaya, team berkumpul dan saling memperkenalkan diri, ada banyak nama-nama yang selama ini aku kenal dimilis, saat ini ketemu langsung, banyak juga wajah-wajah yang hampir setahun ini bertemu disetiap acara JPComm ada Diana, Titi, Idur teh Owien, om Boim, Jabrix dan beberapa teman lainya. Ada satu temenku yang setiap aku ke Jakarta selalu menyempatkan untuk menjemputku, NCH, temen 3 tahun kos di Purwokerto saat masih STM dulu. Nurcholis (pake baju hijau) atau NCH adalah temen senasib sepenanggunganku (halah!!) dengan banyak kesamaan antara aku dan dia, antara lain : memiliki tanggal lahir, bulan dan tahun yang sama (tentunya jadi berkarakter kepribadian yang sama juga); samasama tiga tahun kos ditempat yang sama di Purwokerto, bahkan yang selama 2 tahun terakhirnya dikamar yang sama; suka dan ikut satu olah raga beladiri yang sama juga; pernah berkecimpung didunia kegunungan alias jadi wong nggunung; dan yang terakhir bekerja di perusahaan yang sama pada bagian yang sama juga, hanya saja dia di Jakarta dan aku di Surabaya, jadi kami sering koordinasi juga untuk kerjaan yang sama. Hahaha dan sekarang perut kami sama-sama lebih menonjol xixix..ancur dahh. :>

*Foto SIOUX dipameran FLONA dari MP SIOUX

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 2] Nov 1, '09 2:43 AM


Masih dihari pertama Pasar Festival Kuningan, 2 Agustus 2009.

Aku dan NCH yang memisahkan diri sejak dari Lapangan Banteng, datang ke Pasfest menggunakan motor jadi lebih cepat dari pada team lain yang akan pindah kumpul disini. Agenda sore ini akan dilanjutkan dengan Rapat Pleno terakhir panitia JPI yang sekitar tiga bulan ini rutin dilaksanakan disini maupun di Scoutshop Cibubur. JPI, Sebuah event nasional yang akan diselenggarakan oleh komunitas milis bukan oleh Event Organizer professional, digerakan oleh sekumpulan anak muda yang selama ini koordinasi lebih banyak dilakukan di submilis, memadati inbox-inbox dunia maya. Sebuah terobosan baru dimana senioritas dan prioritas disini bukanlah siapa yang paling lama duduk disuatu jabatan, tapi siapa yang mau berkompeten dan bertanggung jawab dalam bidang yang bahkan mungkin belum pernah ia geluti sebelumnya, bisa dikatakan mereka adalah sekumpulan anak muda yang nekat mencoba-coba menggerakan ribuan masa untuk berkumpul dan berbaur dalam satu petualangan dengan modal kepercayaan dan persahabatan dunia maya yang terasa nyata. Sudah dua kali ini aku ikut ngumpul di Pasfest, gerahnya Jakarta dan sedikit macetnya, mungkin karena hari minggu jadi tidak begitu macet. Sore itu aku sempatkan mandi di mushola Pasfest sebelum ada teman-teman berkumpul. Mandi yang kedua kali juga, dulu yang pertama aku kesini setelah acara Amazing Charity di Himatta dan sedikit berlatih Climbing di wall bersama Jpers dan om Budcay. Dan yang kedua ini akupun mandi lagi setelah seharian menikmati Jakarta hanya cuci muka di stasiun Gambir. Aku kira di Gambir ada kamar mandi yang bisa untuk mandi seperti di Stasiun Kota Jakarta, tenyata malah ada tulisan DILARANG MANDI. Segarnya mandi, langsung kuambil air wudhu dan sholat azhar di Mushola, didalam ada dua jpers yang sedang asik ngerumpi, Eh Irda dan Ami, sapaku pada dua sosok yang sudah cukup lama aku kenal. bukan Irda mas, tapi Ray Ray alias Farah menyangkal hehe, entah karena mereka yang mirip atau karena aku yang tanpa kacamata sore itu. www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Tapi memang akhir-akhir ini banyak kemiripan diantara Jpers, ada Irda yang mirip Ray, ada mba Puji yang mirip Riri sama kecil dan ramenya, ada Opay yang mirip Ntik dan Mila, mungkin juga Neneng Nurhasanah masuk disini, ada Rangga yang mirip komandan Obie (lebih seru cerita pertemuan mereka nanti pas hari pertama JPI), ada Ocep yang mirip bang One argh.. mereka semua membingungkanku, eh ada satu lagi ada Idur dan aku yang juga nggak jauh beda... Sholat azhar selesai, aku dan NCH naik lagi ke sekitar papan panjat Pasfest didepan Bakrie School itu. Masih sepi... hanya satu dua yang kukenal. Kami berdua pun akhirnya memilih untuk mencari minuman segar di food court. Orange juss yang cukup menyegarkan, satu persatu temen-temen Jpers mulai kelihatan diawali dengan Opay yang baru pertama ketemu, Jemmi, mba Puji, teh Epik, dan mba Yeni yang dulu ketemu di JP Fun Camp Ciheurang. Mereka pun memilih bergabung dimejaku dari pada memulai rapat di pelataran bawah. Opay, baru ketemu saat itu tapi tidak terasa asing, karena sudah setiap hari chating di Yahoo Messenger!. Aku lebih suka online di YM, dari pada di jejaring sosial seperti FB maupun yang lainya, meskipun aku juga punya semua accountnya. Di YM dengan emoticon yang lucu dan unik ekspresinya, selain itu juga mudah konek dimanapun meskipun aku dari rumah dengan HP jadulku. Saat itu Opay yang sedang merasakan tidak nyaman dengan tenggorokanya memilih memesan teh hangat, dan ternyata teh yang disuguhkan adalah teh Poci Tegal lengkap dengan satu teko, dua cangkir kecilnya juga nampan yang terbuat dari tanah liat serta gula batu yang sempurna melengkapinya. Sesaat aku teringat dengan buku MUSASHI yang sudah dua bulan ini kubaca dan belum kelar, sebuah cerita rakyat Samurai Jepang Kuno setebal 1247 halaman, dahulu pada masa perang Dunia ke 2, merupakan cerita bersambung di koran harian Jepang selama 3 tahun yang kemudian dibukukan dan menjadi salah satu buku berpengaruh disana. Ada satu adegan yang kuingat dimana Koetsu, seorang seniman tembikar dan pelukis pernis sedang menyambut tamunya, Musashi, dengan jamuan upacara minum teh. Dimana kebangsawanan di Jepang ditunjukan salah satunya dengan ketrampilan dari si bangsawan tersebut dalam upacara minum teh. Koestu melakukanya dengan sempurna, jiwa seni dalam diri seorang bangsawan jepang yang manakjubkan. Bebeda dengan Musashi seorang Samurai tak bertuan yang tidak betah menjalani upacara tersebut, lebih memilih duduk bersila dari pada bersimpuh menunggu teh dituangkan ke cawan minumnya... Sore itu aku pun menuangkan Teh Poci memenuhi kedua cangkir. Meminumnya berulang kali, bahkan yang punya si Opay kalah banyak dari yang kuminum. Aku sangat menikmati minum teh. Dan kadang masih melakukan upacara minum teh kecil dengan Teko tanah milik ibu kos yang kutemukan tak terurus digudang. Maaf ya Opay Beberapa kelompok kecil mulai meramaikan pelataran Pasfest, aku pun mengikuti brefing dari bang Ori, senior milis JP yang juga baru pertama kali itu kutemui. Satu persatu ketua seksi kegiatan melaporkan persiapan mereka. Aku yang baru pertama kali ikut rapat hanya menyimak sambil sesekali menyalami teman-teman yang baru datang. Ada Obiers, Ambon, Shanty, Mira Hamzah yang ternyata masih anak kecil, sangat berbeda dengan foto cubby-nya di FB, Ada juga teh Qim dan Kevin dengan sebakul www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

combro-nya dan banyak lagi sahabat yang seminggu kedepan akan terus menemaniku di Jakarta. Ups! terabaikan nasib temen senasib sepenanggunangku, NCH, akhirnya dia pamit disaat aku sibuk mendengarkan celoteh dari Ibu Negara (teh Epik) atas permintaanya kepadaku untuk menjadi team penerima pendaftaran peserta JPI di meja sekretariat nantinya. Maaf yang banyak ya mass., terima kasih telah menyambut kedatanganku kembali di Jakarta.

Jam 11 malam satu persatu panitia bergerak meninggalkan Pasfest, aku masih mengikuti rombongan Sioux yang sejak pagi tadi sudah kuikuti. Kali ini harus menyesaki Kijang teh Owien. Mengantarkan ke Apartemen teh Owien dan kemudian dilanjutkan dengan taxi ke Scoutshop Cibubur. Hampir tengah malam sampai disana, langsung terkapar sambil menikmati Nasi goreng yang dibelikan Rizky Dan satu persatu tertidur tidak teratur di lantai Soutshop. ZZZ.zz.ZZz

*Foto dari MP Riri

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 3] Nov 2, '09 5:53 AM


Hari Kedua Scoutshop-Cibubur, 3 Agustus 2009

Hari pertama yang sangat melelahkan kemarin, Dimulai turun dari kereta di Gambir tanpa mandi langsung bergabung dengan team SIOUX di pemeran FLONA. Lanjut ke Pasfest untuk rapat pleno JPI, dan tengah malam baru merapat ke Scoutshop. Semoga tidak terulang lagi hari ini. Ada beberapa tawaran dari teman-teman yang mengajaku mengelilingi Jakarta, main ke Ancol, lihat-lihat Monas, atau hanya untuk sekedar mengantarkan orang kampung yang pengin liat Jakarta ini, dan tentunya satu impian yang selama ini masih jadi angan-angan, pengin naik Busway yang berwana merah, pokoknya yang warna merah *sambil tersipu malu* :> Pagi hari itu, sebelum mandi dan sarapan pagi, aku sudah disuguhi dengan 5 desain ID Card yang harus selesai sebelum jam 10 pagi, untuk dikirimkan ke teh Owien dan diforward ke pihak Modern Photo, sebagai salah satu sponsor yang siap mencetak semua keperluan dan pameran JPI. lima desain ID Card untuk Panitia, Narasumber, Peserta, Tamu dan Pers. Dengan masingmasing berbeda warna border dan font, tidak terlalu ribet, aku hanya mengolah beberapa foto hasil survey di Ranca Upas dan menambahkan logo 5 sponsor utama. Dan selesai tepat waktu. Tapi diemailku masih beruntun permintaan desain dari team Publikasi, baik untuk Banner Area, Banner Preskon yang besok harus sudah siap dipasang di DEPKEHUT RI, Banner Penghijuan, Banner Kegiatan pilihan yang ternyata semua kejar tayang dari berbagai Seksi Kegiatan. Byuh.. Untung ada Idur, si master Designer. Aku yang selama ini hanya menguasai Sotosop dasar (Sotosop, istilah lain untuk Photoshop), dan tidak menguasai program desain yang lain. Aku tidak bisa berbuat banyak, hanya selalu merepoti kang Idur, dia yang ngonsep awal di Corel dan aku yang Finishing. Begitu seterusnya sampe beberapa desain yang dipesan Riri dan mba Puji itu selesai. Sebenarnya entah dari mana aku terjerumus jadi tukang gambar, dari segi historis dan ilmu saja tidak mumpuni apalagi dari life style, jauh banget dari tampang seniman... malah cenderung orang kantoran yang baik hati :P. Cuma berawal dari pembuatan desain PIN kan Kaos Jpers Argopuro, dimana pendakian tersebut adalah awal dari trip bersama JPers menggunakan bendera baru, dan PIN itu juga sempat dibawa oleh team Jejak Petualang saat liputan di Papua dan Padang, nongol di tivi deh... akhirnya PIN www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

tersebut sempat beberapa kali naik cetak. Sampai si Hero bosen menerima pesanan dari teman-teman yang berkunjung ke Jatim. Dan Untuk JPI ini aku juga menyiapkan 5 desain PIN serta satu desain dari komandan Obie yang semua hanya kucetak 400 buah. Sedikit sejarah ngoprek desain yang selama ini lebih banyak kulimpah paksakan pada kang mas Wiwid di Jogja jika ada amanat dari juragan besar Jakarta, hal ini lah yang membawa sedikit nasib kurang baik... yang seharusnya aku menikmati kota Jakarta bersama temanteman naik busway, malah akhirnya dipingit ngoprek komputer desktop dipojokan Scoutshop yang super lemot itu... (maaf!). Tapi toh itu ternyata hanya sedikit perjuanganku yang tanpa arti demi JPI nanti. Panitia telah jauh dipusingkan sejak tiga bulan yang lalu. Bahkan dari info yang kudengar mereka jatuh bangun mempersiapkan event ini. ada yang sampai opname di Rumah Sakit atau banyak juga yang sampe sukses terkena syndrome JPI... byuhh.... salut seribu salut untuk mereka... sahabat sahabat alam yang selama ini lebih banyak ketemu di submilis panita. Satu-persatu desain yang selesai segera naik cetak. Dan masih ada satu tugas lagi dari team Danus, yaitu pembuatan Backdrop Panggung untuk JP Night dan Giant Banner yang cukup gede 15x3 meter lengkap dengan semua logo sponsor. Yang lebih merepotkan logo-logo sponsor yang belum dikirim semuanya dan juga ada penambahan beberapa logo sponsor terus bertambah, yang semakin merepotkan karena harus menata ulang dengan komposisi desain. Akhirnya sehari itu mimpiku untuk menikmati Jakarta belum terlaksana. Sibuk dengan desain yang kejar tayang, koordinasi dengan sie Publikasi juga Danus, belum lagi dengan team cetak yang sudah menunggu diperitahkan ke Percetakan Digital. Ditambah lagi dengan suasana Scoutshop yang mulai penuh oleh peralatan untuk penerangan yang dibawa Anton, juga perlengkapan team Pameran dan penjualan Warung JP. Maka semakin penuh sesaklah Scoutshop. hm.....huahhh.....krekkkkk....

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 4] Nov 10, '09 11:28 AM


Menulis Semakin malas saja aku untuk menulis, padahal banyak ide-ide kecil dan beberapa catper yang belum tertulis dan ingin segera dikeluarkan menjadi rangkaian kata, yang nantinya akan enak dibaca atau membosankan. Setidaknya ide itu sudah sangat jenuh mengental diotak ini beku dan hampir terlupakan. Seperti halnya rangkaian catatan ini, dari 10 hari perjalananku untuk JPI di bulan Agustus kemarin, dan baru sampai di hari kedua aku sudah malas untuk menulisnya dan perasaan tulisan ini semakin ambyar nggak terarah

Tetap harus dicoba meringkas kisah yang pernah dijalani "Menulislah atau kau akan dilupakan sejarah" kata Pramoedya Ananta Toer. ***

Hari Ketiga Preskon JPI, DEPKEHUT RI, 4 Agustus 2009.

Jalanan Jakarta yang sumpek padat, tumplek blek akhirnya kurasakan kemacetan itu. Pagi ini jalan tol sepanjang Cibubur sampai Cawang seakan tak ada celah lagi. Lebar jalan tol ini pun dipenuhi berjajar mobil-mobil mewah yang membawa empunya mengadu nasib di ibu kota. Sepertinya tak akan pernah cukup meskipun jalan tol ini terus ditambah dan diperlebar, orang kaya semakin bertambah saja atau orang kaya semakin kaya saja.. entahlah. Kami berempat, Aku, mas Aji, Idur, dan Abe sesaat terjebak dijalanan ini tapi beda dengan kebanyakan dari mereka yang terjebak disini, kami hanya numpang taksi, sedangkan silih berganti BMW yang melintas disamping tentunya dimiliki oleh seorang penumpangnya tidak perlu bersesakria seperti kami, tidak juga ditagih argo kuda yang katanya lebih banyak bertebaran di taksi-taksi ibu kota. Sedikit guyonan yang ada, kami memilihkan beberapa mobil BMW yang seharusnya dinaiki oleh ketua JPI kita asal bukan BMXbeda dikit..

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Turun dari tol Cawang memasuki jalan Gatot Subroto, jalanan sudah tidak begitu macet. Beberapa kali aku melawati jalan GaSu ini, ada beberapa gedung yang sudah familiar mulai Wisama Mulia, Menara Mulia, Kantor Lipi, tower BRI, Semanggi. Dan terus kearah barat Komplek Gedung DPR MPR RI, megah juga kayaknya baru pertama kali ini aku melihatnya secara langsung. Taksi putih yang kami naiki hanya melewatinya, karena kami bukanlah golongan Legislatif yang harusnya memikirkan negeri ini tapi lebih kebanyakan dari mereka lulus dengan sandang koruptor handal. Walaupun awalnya mereka orang baik-baik, tapi sistem dinegara ini sangat mudah dan rentan untuk diselewengkan (halah!! ko malah mbahas politik). Tidak jauh dari komplek DPR RI inilah gedung perkantoran yang kami tuju, Sebuah komplek yang cukup hijau dirimbuni pepohonan dan di tengah tengahnya terdapat tugu Kalpataru, Gedung Manggala Wanabakti di Departemen Kehutanan RI. Tempat dimana Bapak MS Kaban, Menteri Kehutanan RI Kabinet Bersatu ngantor. Tapi disini kami bukan untuk bertemu dengan pak Menteri. Disambut oleh mba Diah, salah satu Duta One Man One Tree (OMOT) yang juga ikut membantu dikepanitiaan JPI. Mba Diah sudah menunggu kami sejak tadi, kelihatan dia begitu sibuk mengontak Ibu Dirjen dan mempersiapkan acara pagi ini. Seharusnya Preskon JPI ini dimulai jam 9 tadi, tapi sekarang sudah jam 9 lewat dan kami baru memasuki gedung ini. Hari ini Panitia JPI bersama dengan Depkehut RI dan WWF akan menggelar sebuah Konfrensi Pers untuk Jambore Petualang Indonesia yang akan di gelar tanggal 8-9 Agustus 2009, di Ranca Upas.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Diruang Rapat lantai 6 gedung itu, aku Idur dan Abe menyiapkan dan memasang Banner Preskon JPI yang sudah dibuat Idur kemarin. Riri, dan Puji, sikembar itu sibuk menyiapkan souvenir dari Eiger untuk peserta dari Media yang hadir di Preskon tersebut, yang ternyata cukup ramai dihadiri lebih dari 30 media baik cetak muapun radio, dan juga 2 stasiun TV nasional dari TRANS|7 dan RCTI. Ada juga mba Devi dan Rera yang mengundang beberapa media tersebut. Dan Konfresi Pers pun dimulai dan dibuka oleh mba Diah OMOT sebagai moderator. Sambutan pertama dari Direktur Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Lahan dan Pemasyarakatan Sosial Departemen Kehutanan RI (RLPS Dephut) Ir. Indriastuti, MM dan Kepala Pusat Informasi (Pusinfo) Departemen Kehutanan Ir. Masyhud, MM mewakili Departemen Kehutanan yang mendukung sepenuhnya acara JPI tersebut. Duta One Man One Tree (OMOT) adalah Duta yang ditunjuk oleh Depkehut untuk menyukseskan Program satu manusia satu pohon, dimana diharapkan satu jiwa akan menanam satu pohon. Jika program ini sukses tentunya akan lebih dari 200 juta pohon tertanam dalam satu periode tersebut. JPI sebagai salah satu event yang diikuti oleh sekitar 1000 petualang Indonesia dan didalamnya ada kegiatan Penghijauan dengan menanam 1000 batang pohon Eucalyptus disekitar Bumi Perkemahan Ranca Upas. Selain dari Depkehut juga hadir Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Fitrian Ardiansyah. WWF sebagai salah satu lembaga non pemerintah yang sangat konsen dengan masalah lingkungan dan konservasi ini. Di JPI nanti WWF akan bergabung dengan beberapa lembaga yang konsen dengan konservasi seperti SIOUX, Greenpeace, Indonesia Bertindak, Walhi, Jakarta Green Monster dan beberapa lembaga lagi dalam Global Development Village. (Waduh.. ko alur ceritaku jadi kaya reportase Koran ginickckckc.). Di Preskon itu aku kebetulan duduk dimeja paling depan bersebelahan dengan 2 duta OMOT yang cantik-cantik serta mas Aji yang selaku ketua JPI.. hehe...aku hanya ikut duduk saja, bukan narasumber. Dibelakangku ada bang Ori, Idur, Abe, mba Devi, juga om Yudhi Blasco dengan 2 camera gede-nya. Acara berlangsung sampai sekitar sejam kemudian. Setelah beres-beres dan packing semua bawaan, selesai sudah agenda hari ini. Siang itu kami berempat yang tadi berangkat bersama pulang kembali ke Scoutshop, melanjutkan tugas desain yang masih ada beberapa itu. Idur sebagai Ketua Koordinator Kegiatan mulai sibuk dengan berbagai atribut yang akan digunakan nanti. Aku yang hanya mengkoordinir kegiatan Fun Game, tidak terlalu disibukan dengan alat dan pernak-perniknya, karena semua sudah diurus Vita Bule dan Jiteng mania Maka hari itu aku hanya sibuk dengan Desain Backdrop panggung pesanan Teh Owien.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Menjelang malam Idur mengajaku mencari makan malam sembari membeli beberapa keperluan untuk Kegiatan di Jambore nanti. Memasuki Cibubur Junction sedikit mutermuter sampe mumet, kerena memang tubuh ini sudah mulai capek setelah digeber dari hari pertama di minggu kemarin. Memasuki toko buku, disinilah aku pertama kali melihat buku ISILDUR, tentang perang cincin diakhir zaman kedua. Prequel dari Lord Of The Ring karya JRR Tolkien (Sekarang buku ini sedang aku baca) Aku sangat menikmati film ini, sampe hapal beberapa adegan di Trilogy LOTR. Sempat membaca beberapa Artikelnya dan silsilah sejarahnya di Wikipedia.com . JRR Tolkien membuat kisah LOTR ini selama 10 tahun dengan mempelajari satu bahasa daerah di Skandinavia. Yang kemudian digunakan sebagai bahasa kaum Elf. Begitu detail dan terasa hidupnya kisah ini Hwuaa, ko malah me-review buku Inilah kisah dihari ketigaku di Jakarta, masih di Scoutshop CIbubur, masih sibuk dengan desain-desain masih sangat menanti dihelatnya event akbar Jambore Petualang Indonesia 2009

*Foto by Mba Puji.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

*gambar diambil dari Buletin Eiger yang di scan.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 5] Nov 19, '09 12:33 PM


Baru dapet info dari Om Timmi Febrin, kalo event JPI kemarin dan Profil SIOUX masuk ke bulletin Eiger, edisi triwulan terakhir untuk tahun ini. Penasaran... akhirnya meluncurlah aku ke konter Eiger di jalan Manyar Surabaya, sedikit basa-basi beli gantungan kunci dan ngirim proposal sponsorship Nuansa Ular serta tidak lupa meminta buletin tersebut. Hanya satu halaman, Ulasan singkat tentang JPI bersebelahan satu muka dengan ulasan tentang Sioux, ditambah dengan beberapa foto kegiatan yang dipasang berjajar di sampingnya. Terima kasih tak terhingga untuk Eiger Adventure yang telah begitu banyak memberikan sponsorship dan dukungan materi tenaga pikiran bersama team EASTnya ****

Hari Keempat Hari Terakhir di Jakarta, 5 Agustus 2009

Tidur yang cukup nyenyak semalam mungkin karena sisa capek setelah agenda seharian kemarin. Beberapa desain kecil dari team Publikasi sudah selesai hanya tinggal menunggu cetak. Rencana siang ini adalah mengerjakan desain inti JPI dari team Dana Usaha (Danus) yang dipegang oleh teh Owien dan Om Timmi. Yaitu berupa Backdrop panggung ukuran 5x3 meter juga Giant Banner ukuran 15x3 meter. Ukuran desain yang cukup besar, entah nanti akan mampu atau tidak dikerjakan oleh komputer-komputer kecil ini. Masih bersama Idur. Aku mengerjakan desain Backdrop panggung tersebut dengan ilmu Sotosop dasarku, sedangkan Idur yang jago desain pakai Coreldraw untuk menyelesaikan Giant Banner. Memang sebenarnya untuk menghasilkan gambar kualitas terbaik lebih disarankan menggunakan program desain yang mampu menghasilkan file berbasis Vector. Sedangkan aku hanya mampu mengolah dengan software bitmap, bukanya nggak mau belajar tapi selama ini aku memang hanya mengerjakan desain desain kecil dan mini seperti PIN, Themes Multiply beberapa temen yang sudah sangat www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

cukup dikerjakan dengan Sotosop. Dan selain itu juga komputer Dell Builtup-ku dikos sangat standar selain tidak ada port AGP-nya sehingga tidak bisa nambah VGA card juga memorinya yang Cuma 512 MB. Saat ini lebih banyak untuk berselancar online. Jam 10 pagi ini desain backdrop-ku sudah hampir selesai, karena memang sudah aku cicil sebagian dari kemarin. Hanya saja masih adanya beberapa sponsor yang masuk diakhir-akhir waktu ini. Cukup merepotkan karena harus menggeser tatanan logo-logo sponsor yang sudah ada. Tapi semua sponsor tentunya memberikan kontribusi ke acara JPI ini, dari yang aku dengar sih hampir semua sponsor yang masuk memberikan doorprice untuk peserta, lagi-lagi untuk peserta... menang banyak deh jadi peserta. Hm.. kalo desainku selesai pagi ini, setidaknya aku masih punya waktu setengah hari untuk menikmati Jakarta, mimpi sejak awal yang belum terlaksana. Ada banyak janji yang belum terpenuhi. Mengunjungi kelinci-kelinci tante Nhanha di Depok, satu diantaranya ada yang dikasih nama dengan nickname-ku dimilis JPers kohan (hmm.. keterlaluan!!), katanya sih gemuk, anaknya 6 ekor byuh... keluarga besar gpp-lah asal bisa di sate besok kalo sudah gede... Ada yang aneh pagi ini, Idur tidak juga bangun dari tidurnya dia keliatan lemes banget. Sudah sejak sabtu malam dia bermalam di Scoutshop, dipadati agenda mulai dari pengenalan Ular di pameran Flona, lanjut ke pasfest dan seterusnya sama seperti harihari yang aku jalani di Jakarta. Tapi bedanya dia lebih lama mungkin lebih dari lima hari yang lalu. Dan vonis pagi ini dari dokter di Klinik Pramuka, ternyata Idur terkena gejala thypus byuh lengkap deh, bener-bener JPI diawali dengan jatuh bangunnya panitia. Baik karena tekanan mental maupun karena kerja fisik demi JPI ini. Semoga nanti JPI bisa terlaksana jauh lebih dari yang diharapkan.

Akhirnya aku yang menyelesaikan desain Giant Banner. Awal yang sudah dimulai Idur dengan Corel kurubah dari awal lagi dengan Photoshop. Tidak merubah konsep, hanya sedikit variasi untuk desain ini. Sempat meminta file foto landscape Cikasur dari mas Wiwid di Jogja, yang nantinya aku jadikan sebagai Backgroud utama. Ditambah beberapa kegiatan temen-temen JPers mulai dari Climbing Cilember, Upacara 17 Agustus di Merapi dan beberapa foto survey di Ranca Upas. Dan dibagian bawah berjajar lebih dari

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

30 logo mulai dari Instansi, Global Development Village, Media dan Sponsor yang mendukung acara JPI ini. Sekitar jam 2 siang selesailah kedua desain besar itu, dengan master .PSD yang lebih dari 400 MB dengan lebih dari 40 layer.. Byuh baru kali ini aku mengerjakan di Photoshop segede itu. Selain memang karena tidak terbiasa dengan desain Publikasi, aku juga selama ini hanya lebih suka ngoprek foto, bukan menciptakan satu image. Saat mengerjakan desain itu dengan Laptop, terasa sangat berat dan lambat, apalagi kalo ada proses opening ataupun render byuh harus sering-sering nge-save. Kesulitan ternyata masih berlanjut dengan file sebesar itu, bagaimana cara mengirimkanya ke Bandung untuk dicetak. Karena tentunya pihak pencetak meminta master desain tersebut. Mau diupload ke Rapidshare maupun 4shared.com. tetap sama kesulitanya, dari pihak penerima akan kesulitan juga untuk download file sebesar itu. Akhirnya setelah dipusingkan oleh cara-cara itu dan nyerah harus diantar ke Bandung. Kebetulan malam nanti aku akan ikut team pertama dari panitia untuk mbabat alas menyiapkan lahan di Bumper Ranca Upas. Jadi master desain itu bisa kubawa untuk kuserahkan ke Akang Bandung. Hari semakin sore tak ada tanda-tanda aku akan bisa menikmati hari terkahirku di Jakarta ini, mimpi untuk mencoba busway yang berwarna merah. ternyata masih tetap menjadi mimpi.. hiks . Menjelang maghrib, ternyata masih ada dua desain, masing-masing berukuran 2x2 meter untuk SIOUX. Aku mengambil beberapa materi dari galeri photo di Multiply SIOUX, ular picung dengan warnanya yang keren, dengan badan berwana coklat tapi ada sebagian warna merah dikepalanya. Merkipun kecil tapi ular ini berbisa tinggi. Dan satunya ular hijau ekor merah, Viper Alborabis berbisa tinggi juga. Jadilah 2 desain Sioux ini menutup petulangan di Scoutshop dengan berbagai desain JPI. Jam 9 malam aku merapat di sekitar cawang, didepan UKI. Sudah ada beberapa teman JPers disana, ada Ambon bersama pasukan keamanannya yang kocak, ada teh Qim dengan Kevin-nya yang sedang asik dengan salam "gareng" ajaran dari suhu Ambon, dan ada banyak lagi wajah-wajah yang sudah lama dikenal maupun yang baru aku kenal. Eh... ada Jujuk juga yang baru resmi aku kenal malam itu. Kemarin di Pasfest sempet ketemu sambil lalu. Aku memilih bergabung bersama Jujuk dan mas Aji dipenjual kopi dekat pintu keluar pool bus kota ini. Memesan mie kuah menemani Jujuk yang sedang minum kopi susu. Sedikit berkenalan dan berbasa basi, ternyata Jujuk ini orang Jogja rumahnya disekitar Umbulharjo, disekitar terminal lama.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Seperti biasa, molor dari jadwal. Yang seharusnya Bus berangkat jam 9 malam dari UKI, ternyata jam 11 malem bis kota ini baru begerak meninggalkan Jakarta. Aku memilih duduk dibangku baris ketiga. Disebelahku ada Jujuk, bercerita panjang lebar tanpa arah. Mulai dia bercerita tentang kerjaanya di perusahaan penyedia alat-alat berat lanjut sampai istilah 1-0 yang aku dapatkan darinya. Meskipun baru pertama bercerita denganya ternyata si Jujuk ini orangnya terbuka juga... atau dia menikmati perannya sebagai pencerita dan aku sebagai pendengar. Tidak melihat aku sebagai orang yang baru ia kenal... Kami bercerita dan berbagi kacang koro, sampai akhirnya mengikuti terlelap bersama sebagian besar penumpang bus ini disepanjang perjalanan menuju ke Ranca Upas.

*Foto oleh Aji Rachmat

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 6] Nov 21, '09 11:43 AM


H-2 menuju JPI Pagi Pertama di Ranca Upas, 6 Agustus 2009

Jam 4 dini hari, suhu udara sudah jauh berbeda dari yang kurasakan hampir seminggu kemarin di Jakarta. Yang tadinya suhu hangatnya kota Jakarta dengan berbagai kesibukanya, dini hari ini benar-benar dingin mengigil dan lengang. Sebagian dari kami terbangun karena kedinginan. Bus rombongan pantia dan narasumber JPI mulai menanjak memasuki daerah Ciwidey, 2 jam diselatan kota Bandung. Awal tahun 2006 kemarin aku pernah mengunjugi Kawah Putih bersama beberapa teman saat ada acara kampus, yang seharusnya berkunjung ke kawasan Ciampelas tapi kami memilih meninggalkan acara tersebut dengan dijemput dan diatar oleh kenalan dari Bandung. Kawah Putih sebuah hamparan kawah yang cantik, beberapa film nasional pernah mengambil setting di sekitar kawah ini, seperti film My Heart. Tapi tujuan kami bukanlah ke kawah tersebut, sedikit lebih dalam lagi ke sebuah Areal yang dikelola oleh Perhutani wilayah Bandung Selatan yang lebih dikenal dengan kawasan penangkaran Rusa, Bumi perkemahan Ranca Upas. Di bumi perkemahan itu nantinya akan digelar sebuah even nasional Jambore Petualang Indonesia untuk yang pertama kalinya. Sebuah acara yang sudah 3 bulan ini kami siapkan meskipun lebih banyak berkoordinasi didunia maya baik melalui email, milis, submilis panitia, facebook, multiply maupun media lainya. Dan hari ini kami memulai menyiapkan kawasan tersebut. Menyentuhnya dan bertatap muka dengan wajah-wajah yang sebagian besar tidak saling kenal sebelumnya. Menjelang subuh bus yang membawa kami melewati kawasan yang cukup rimbun. Setelah berbelok dan memasuki pintu gerbang, semakin terlihat pohon-pohon besar itu, tapi masih gelap seperti memasuki hutan dengan vegetasi rapat disisi-sisinya. Udara dingin semakin terasa, disampingku masih ada Jujuk yang juga mulai terbangun sejak tadi. Dingin yang cukup menusuk, meskipun hampir setiap hari aku bekerja diruangan ber AC perangkat Sentral yang super dingin, tetep saja tidak merasa terbiasa dengan dingin pagi ini.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Bus merapat diparkiran samping mushola. Barang -barang perlengkapan panita, cerilceril pun diturunkan. Aku sedikit berjalan-jalan disekitar danau. Ada sumber api yang menarik perhatianku dan beberapa tenda berdiri disana. Melangkahkan kaki direrumputan yang masih basah dan gelap. Meyeberangi jembatan kecil yang hanya beberapa langkah, aku masih asing dengan sauasana disana. Tapi tetap ingin mendekati api itu, disana ada beberapa orang yang sedang menghangatkan badan mereka, bukan dari rombongan Jakarta. Sedikit berbasa-basi ikut menikmati hangatnya api unggun. Dari sekilas yang aku dengar, mereka adalah rombongan dari Eiger Adventure Service Team (EAST). Beberapa tenda berdiri disana. Ada satu tenda kecil berwarna orange, tenda model baru dari Eiger dengan rangka frame diluar, yang didalamnya adalah akang Adriana Bongkeng Djukardi, salah seorang anggota team EAST, senior Wanadri, aku pernah bertemu dengannya di acara Talk Show Menjadi Survivor Tangguh bersama team JP, Riyanni Djangkaru dan Medina Kamil di Malang. Team EAST dan Eiger sudah sejak awal bulan menyiapkan acara JPI dilokasi ini. Nantinya mereka akan menjadi narasumber kegiatan Survival Alam Bebas yang di koordinir oleh Thea Arabella dari pihak panitia, sosok yang belum kukenal juga sebelumnya, hanya sering menyapa di facebook dan Multiply-nya. Survival adalah kegiatan paling diminati dari Sembilan kegiatan yang ditawarkan panitia. Bahkan pesertanya sudah melebihi quota yang disediakan panitia dan masih terus bertambah. Kembali ke Mushola, mengambil air wudhu dan sholat subuh sambil mengigil. Mushola hampir penuh oleh barang dan teman-teman yang tadi satu rombongan di bus. Hanya satu dua yang sudah aku kenal dari milis Jejak Petualang. Aku hanya sebentar berada disana sambil melihat Kevin yang tertidur dengan nyamanya di dalam Sleeping Bag ada Jujuk, witri, dan teh Qim disampingnya. Suasana masih gelap, aku belum bisa menggambarkan kondisi Ranca Upas, hanya sempat melihat dari Google Earth saat mencoba mengambil foto satelit untuk kujadikan animasi publikasi JPI yang kemudian aku sebar di berbagai blog. Serta dari foto-foto survey yang sempat dilakukan sampai tiga kali. Ada 3 danau buatan yang aku ketahui mungkin disebarang barat sana. Kebun strowbery dan penangkaran rusa yang entah disisi sebelah mana. Besok pasti akan kutemui Menjelang matahari terbit, aku berpindah kesekitar warung. Disana ada beberapa teman-teman panitia yang baru aku kenal beberapa hari kemarin di Jakarta, ada Anton sang listrik-man, ada Iqbal si sub-campchief, ada Anto juga memegang keseluruhan logistic dan perlengkapan JPI. Menikmati teh hangat sambil menunggu matahari terbit dan melihat kebun Strowbery nyaman sekali pagi ini, menyambut langkah untuk mewujudkan mimpi bersama www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Selamat datang di Ranca upas, Pagi itu bunga-bunga strowbery meyimpulkan senyumnya.. Menyuguhkan buahnya untuk kupetik.. Rusa-rusa Ranca Upas pun bersenda gurau Menyambut kami yang bersemangat dengan mimpi

*Foto diambil dari album foto Survey komandan Obie.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 7] Nov 23, '09 5:19 PM


H-2 menuju JPI Ranca Upas Mbabat Alas, 6 Agustus 2009

Segelas teh hangat yang menemaniku mengenalkan wajah-wajah baru, Wajah-wajah yang akan selalu bersama bahu-membahu mewujudkan satu mimpi untuk menyambut sahabat-sahabat alam dari seluruh penjuru negeri. Argh.. rasanya sudah tak mau lagi menunggu kehadiran mereka, menyambut dengan senyum dan berbagi cerita tentang alam dan petualangan bukankan ini yang selalu kita rindu? Untuk menciptakan kisah baru antara aku, kau dan alam. Dan kali ini Ranca Upas dengan sempurna akan menjadi setting latar yang hangat meskipun dingin angin malamnya mampu membekukan embun. Kami duduk melingkar diatas tenda terpal biru, diatas rerumputan hujau itu. Menikmati nasi goreng untuk sarapan pagi ini, sebelum nanti menyiapkan berbagai hal untuk JPI. Bang Igor membuka pembicaraan pagi ini, mempersilahkan kami memperkenal satu persatu dari Panitia dan narasumber, kemudian membagi panitia menjadi beberapa team untuk mbabat alas di hamparan bumi perkemahan ini. Diawali dengan mendirikan tenda putih berbentuk sertengah lingkaran memanjang dengan lambang Palang Merah (Red Cross) dan Bulan Sabit Merah (Red Crescent), atau biasa dikenal dengan tenda Rofi. Dari info yang kudapatkan di www.rofi.com, adalah tenda type Rofi www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

LWET (Light Weight Emergency Tent) masuk dalam type Familly Tent dengan Rofi adalah nama perusahaan yang membuatnya. Sekilas orang akan mengira itu adalah tenda kesehatan PMI. Padahal lambang itu adalah tanda untuk organisasi yang menemukan model tenda tersebut (Palang Merah (Red Cross) dan Bulan Sabit Merah (Red Crescent) mohon koreksi jika ada kesalahan informasi ). Untuk sementara tenda ini akan digunakan untuk menyimpan seluruh logistik. Dan besok saat acara mulai tenda itu akan digunakan sebagai tenda kesehatan. Aku masih menunggu Cahyo aka Akang Bandung, untuk menyerahkan CD master desain Giant Banner dan Backdrop panggung yang akan dicetak oleh pihak Yamaha Bandung sebagai salah satu sponsor. Dan aku juga akan titip memesan 2 tiket kereta untuk pulang ke Surabaya. Awalnya memang aku dan Ieaz merencakan jalan-jalan dulu di Bandung selama dua hari sebelum pulang kembali ke Surabaya. Ieaz akan menemui saudaranya disekitar Unpad, aku juga berencana mengunjungi saudara dari ibu yang sudah lama tidak ketemu di Kiara Condong dan Cidurian. Tidak banyak yang kami kerjakan pagi ini. Hanya mendirikan beberapa tenda dan memasang spanduk pada bilah-bilah bambu dan juga sekedar bermain-main dengan sepeda putihnya Jujuk bergantian sampe rusak karena pedal gir-nya loss. Serta siangnya ikut membantu Iqbal yang baru aku kenal di warung pagi tadi dan Akang Bandung yang juga selama ini hanya ketemu di FB dan chatingan. Mereka adalah panitia yang bertugas dalam pembagian Camp Area dan segala keperluannya. Membagi areal perkemahan menjadi tiga subcamp : Tanah, Udara, dan Air. Dan Membaginya lagi menjadi camp-camp kecil berukuran 3x3 meter untuk setiap tenda team peserta JPI nantinya . Menjelang sore, team SIOUX yang juga ikut rombongan pertama bersamaku, mengeluarkan ular-ular mereka yang kedinginan. Ular adalah salah satu jenis binatang berdarah dingin, dimana suhu tubuhnya akan mengikuti suhu udara disekitarnya. Di Ranca Upas dengan ketinggian 1700 mDPL yang dingin dan lembab. bukanlah habitat yang disukai hewan melata ini. Mereka memandikan dan menjemur satu-persatu ular yang akan digunakan untuk kegiatan Pengenalan Ular. Akhir tahun 2008 kemarin aku disuruh mas Aji, ketua dan pendiri SIOUX, untuk merapikan Theme MP Sioux Indonesia. Saat itu aku masih benar-benar takut dengan binatang melata bersisik ini. Padahal aku hanya melihat foto-foto dan mengeditnya menjadi header MP... tapi adrenalin yang tercipta sungguh sangat terasa, belum terbayangkan untuk sekedar memegangnya. Hiiii sereeemmm.. seiring perkenalan dengan SIOUX, aku malah semakin tertarik untuk mengenal binatang berbisa mematikan ini. Dan sampe akhirnya aku berani menyentuh, memegang dan bermain dengannyaAh.. pengalaman unik yang aku temukan akhirakhir ini. www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

(sampe puyeng nih nyari-nyari peta ini di submilis...., nemu juga... :D )

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

*** Tenda-tenda yang kami bawa dari Jakarta sudah bediri di Area camp panitia yang masih alakadarnya dan belum tertata rapi, belum ada pagar maupun spanduk-spanduk. Bersebelahan dengan tenda dari team EAST Eiger. Malam ini adalah malam pertama di Ranca Upas, Udara begitu dingin.sangat dingin dan berkabut. Bang Igor sebagai ketua rombongan malam ini membuka rapat kecil panitia dan narasumber ditengah-tengah camp dengan menggelar tenda terpal. Satu persatu dari kami memperkenalkan diri disertai gurauan dan gemetarnya tubuh ini. Sambil diselingi menyampaikan progres yang telah dicapai hari ini, ternyata masih jauh dari yang diharapkan. Selain karena keterbatasan jumlah personil juga karena masih adanya perlengkapan yang belum ada dan baru dibawa oleh team kedua malam ini dari Jakarta. Dari nama-nama asing dan alamat asal yang aku dengar ternyata panitia yang hadir hari ini sudah cukup mewakili keberanekaragaman bangsa ini, ada yang beberapa orang dari Sumatra, Sulawesi, dan juga aku dari Surabaya meskipun sebagian besar masih berasal dari Jakarta dan Jawa Barat. Menu makan malam pun dibuka, makan malam ini adalah sayur sop, kerupuk, teri dan sambel yang sangat pedas hasil karya mba Yeni dan teh Qim. Aku dan jabrix tidak membawa alat makan, berinisiatif menggunakan tutup panci maka akhirnya kami berlima bebaur menghabiskan menu makan malam ini diatas tutup panci itu sempat nambah karena sambel yang pedas sangat menggoda perut ini. Arghh inilah malammalam yang selalu aku rindukan berbaur besarma sahabat-sabahat alam, tanpa batasan individu bahwa kami adalah saling membutuhkan bersama sapa dingin kabut Ranca Upas Bersama bang Tias Cijantung, Abe, mas Sigit dan bang Sentot aku tidur di tenda Rofi sambil menjaga logistik yang ada. Cukup hangat meskipun beberapa kali harus merinding disko saat tebangun saat kaki ini menyentuh cover tenda yang basah karena embun. Ranca Upas yang dingin... sangat dingin...

Tertidur... menanti esok pagi.. masih banyak yang harus dikerjakan... hari ini baru sedikit yang kami mulai...

*Peta tapak kemah oleh Akang Bandunk.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 8] Nov 26, '09 12:32 PM


@01:04am lewat tengah malam, masih saja mata ini cerah seperti baru tersuplai coffeein dan nikotin yang mencukupi. Sama seperti mata-mata pedagang sayuran didepan kantorku ini, Semakin malam pasar Keputran akan semakin hidup, semakin padat dan semakin berwana-warni oleh merah hijau sayuran segar. Sudah 3 tahun ini aku tidur disiang hari dan melek dimalam hari, jadi nocturnal. Ngalong hampir setiap malam, tapi semua itu murni karena pengalihan pola tidur saja, tanpa doping karena aku bukan penikmat Kopi apalagi Rokok.

Aku berpikir: Matahari inikah yg menina bobokanku, atau kasur usang yang melemahkanku. Siang dan malamku tertukar kejaran mimpi dan tarian jari. Berharap ada yang menanti diujung sana, mungkin esok menemaniku mengembara dalam semak dan hijau... Argh, aku mulai lupa wajah-wajah itu..

Han nulisnya pake hati dong, teringat sebuah chatingan dari tante Nhanha saat membaca postingan catatan berangkai ini yang selalu aku kirim ke email-nya. Males tan, sudah beberapa bulan nggak menggunakan hati dengan baik yah tulisanku ini memang seperti reportase Koran, datar tanpa puisiapalagi sajak sepi (hayah!). Tidak seperti beberapa catper perjalanan yang pernah aku buat selalu berpuisi.

*** H-1 menuju JPI Menyambut sahabat-sahabat Alam, 7 Agustus 2009.

Kohan kohan... dimana? Suara yang sangat aku kenal mencoba mencariku disekitar tenda Rofi ini, tapi aku masih malas dan enggan untuk beranjak. Menikmati tidur mengucing di pagi yang super dingin ini. Sekitar jam 4 pagi tadi aku dengar rombongan kedua panitia dari Jakarta sudah memasuki Ranca Upas. Parkiran bus mereka tidak jauh dari tenda Rofi-ku, tapi tidak banyak yang mendekat karena mereka langsung menuju ke Area Camp Panitia.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Itu adalah suara tante Nhanha, ibu Suri milis ini, Moderator paling care dengan kami dimilis ini. Aku cukup dekat dengan tante Nha, termasuk seseorang yang paling sering aku telpon, walaupun aku termasuk orang yang jarang menelpon Awal tahun 2008 kemarin adalah awal aku bergabung dengan milis Jejak Petualang Community di jejakpetualang@yahoogroups.com. Hampir setiap hari postinganku memenuhi milis ini siang dan malam. Sempat menimbulkan pro dan kontra diantara member milis, sampai akhirnya aku mendapat teguran secara langsung dari Moderator milis lewat SMS. Memang sejak event pendakian Argopuro yang aku ikuti bersama milis ini Statistik email yang masuk melonjak puluhan kali lipat. Yang dulu sebulan hanya ratusan email sempat membengkak jadi ribuan email (aku pernah buat laporan statistic milis JP ini dan beberapa kali posting). Dan terus bertambah sampai akhirya kehadiran facebook.com mengubah pola interaksi kami di internet. Ada sisi positif yang aku dapatkan juga, selain dapet teguran tersebut. Saat itu Medina Kamil dan Riyanni Djangkaru masih sering aktif dimilis ini. Dan aku sempat membuat sebuah puisi untuk medina dan karena ramenya diriku dimilis saat ketemu mereka di acara Talk Show di Malang Medina langsung mengenaliku Owh ini kohan.. ..hihi dan aku dikerjain habis-habisan oleh mereka berdua. Sebuah kenangan yang tak akan terlupakan. Begitu juga dengan tante Nhanha, dia mengira aku adalah anak SMA dengan gaya postingan yang rame. Aku salah satu pengagum tante Nha, sempat pas pertama kali ketemu di JP FUN CAMP akhir juni 2008 di Curug Ciheurang, aku minta tanda tanganya di Jaket HEAD-ku besebelahan dengan tanda tangan RD dan MK.(cihuy habis postingan ini diupload bisa dapet parcel dari tante Nhanha nih )

Back to JPI Bangun dari kenyamanan SB merahku ini, packing ulang ke dalam ceril dan sedikit merapikan sisa tidurku di tenda Rofi ini. Kemudian bergegas menuju ke Area Camp Panitia di ujung utara bersebelahan dengan kandang penangkaran Rusa, tempat semalam kami berkumpul. Pagi itu suasana di seberang danau semakin ramai banyak wajah-wajah yang sudah lama aku kenal dan juga wajah baru yang belum pernah kutemui tapi tidak terasa asing bagiku. Mereka adalah sahabat-sahabat yang sering mengisi sebagian hidupku didunia maya, internet, setia menemani siang dan malamku silih berganti. Argh.. lagi-lagi aku rindu saat seperti ini. Dimulai dengan Breffing pagi dari mas Aji, ketua umum JPI. Meskipun rombongan kedua yang baru datang tadi pagi masih capek dan mengantuk, tapi pekerjaan hari tidak bisa ditunda lagi, karena nanti siang pasti sudah banyak peserta yang berdatangan dan besok www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Jambore sudah dimulai. Kemarin malam pun sudah ada peserta yang datang. Aku memulai dengan membagi beberapa desain baner kecil seperti baner publikasi, tapak kemah, kegiatan, fun game ke masing-masing koordinatornya.

Pagi itu aku melanjutkan membantu Jiteng dang Vita Bule untuk mengkoordinir team dari Surabaya, kebetulan kami dari Surabaya ditempatkan pada satu bidang kegiatan yaitu Fun Game, selain tidak membutuhkan banyak koordinasi lapangan saat Survey juga karena keterbatasan kami yang berada jauh dari Jakarta. Sempat beberapa kali mengadakan rapat kecil di Surabaya membahas teknis dari Fun Game nanti, dan pagi ini disekitar lapangan utama kami akan mencoba beberapa permainan untuk dievaluasi estimasi waktu dan juknis permainannya. Di kegiatan Fun Game ini juga ada seorang panitia yang langsung datang dari Singapura, Mba Dian. Selain itu juga ada mba Yeni, dan Diana bekasi, selebihnya adalah kami team dari Jawa Timur. Pergerakanku untuk membantu persiapan dilapangan dimulai mengikuti arahan Riri dan mba Puji sebagai koordinator publikasi dengan menanam spanduk yang sudah dipasang dibambu-bambu secara bersalang-seling dari berbagai spanduk sponsor sepanjang areal perkemahan sampai ke pintu gerbang. Aku berkelompok dengan om Boim yang masih dalam masa penyembuhan, juga ada Pramono, Wahyu dan Arif Surabaya. Cukup capek dan menguras staminaku, mungkin karena aku tidak terbiasa bekerja fisik juga karena sudah seminggu ini berbaur dengan berbagai persiapan Jambore.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Sesaat warna-warni sudah mulai memenuhi Ranca Upas, menghidupkan hutan kayu yang biasa ditinggali Rusa Jawa. Pergerakan panitia dimana-mana berbaur menjadi kelompok kelompok kecil. Mereka bekerja tanpa satu komando, tapi bergerak bersama demi mewujudkan mimpi-mimpi yang menganggu tidur ini. Dibelakang Mushola aku melihat Uci, Prita dan beberapa team merchant membuat tas kertas dari Koran. Ditenda komando sekretariat JPI ada teh Epik, teh Qim, Juppy, Titi, Diana, Faries, tante Nhanha dan beberapa panitia yang sibuk menyambut peserta yang mulai berdatangan, mereka juga mempersiapkan ID card juga kaos JPI yang seluruhnya diproduksi oleh Eiger Adventure sebagai Sponsor Utama. Disekitar subcamp area ada Iqbal sebagai subcampchief Udara, Anto sebagai subcampchief Tanah dan Doni bulle sebagai subcampcief Air mereka masih sibuk mempersiapkan tapak kemah untuk peserta. Ada juga Bang Yani yang sibuk mempersiapkan tempat sampah dengan memisahkan antara sampah organik dan non organik. Disudut luar camp area bang Sentot, Diana, om Kisyut serta Ambon dan pasukan keamanannya memagari camp area ini dengan berbagai sepanduk sponsor. Menghabiskan setengah hari ini aku ikut membantu menyelesaikan pemasangan spandukspanduk bersama Bang Sentot.

Mereka menghidupkan pagi ini bahu-membahu merangkul peluh mereka bekerja tanpa pamrih hanya demi satu tujuan bersama Jambore Petualang Indonesia
*Foto oleh Bagus Satub

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 9] Nov 26, '09 1:18 PM


H-1 menuju JPI Jambore Petualang Indonesia siap digelar, 7 Agustus 2009.

Kesibukan sangat jelas terlihat disana sini, panita, narasumber berlalu lalang menyiapkan event nasional yang baru pertama kali ini digelar. Perserta-peserta pun mulai membaur dengan bumi Ranca Upas. Mereka berdatangan dari seluruh penjuru negeri ini, ada beberapa yang bahkan langsung datang dari Mancanegara seperti Singapura, Malaysia, Kuwait. Event Jambore ini mungkin baru digelar besok dan hanya berlangsung selama 2 hari. Tapi dari setiap individu yang ada disini aku yakin merekapun telah mempersiapkannya jauh-jauh hari seperti yang panitia siapkan sejak 3 bulan yang lalu.

Ada mimpi yang selalu meresahkan kami Ada senyum selalu mengembang disana

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Team narasumber dari Institut Pertanian Bogor yang akan mengisi materi dikegiatan Intrepetasi Hutan dan Pengenalan Tanaman Obat membuat sebuah permainan roupe diatas pohon. Teknik mengamati hutan dan tanaman maupun binatang dari atas pohon dengan menggunakan tali kermantel. Bang Cadel, seorang senior dari IPB dengan cekatan memasang tali tersebut dan bergelantungan diatasnya. Memang teknik tersebut sangat membantu dan aman untuk beraktifitas diatas pohon, tapi kita harus mengetahui teknik menggunakan tali dengan benar. Ditenda komando yang berada di Area camp Panitia, ada mba Mila dan Tessy yang bertugas menyediakan konsumsi bagi panitia dan narasumber. Siang itu aku makan nasi uduk yang disediakan dari kotak-kotak konsumsi. Beberapa kali makan yang disediakan panitia tidak pernah aku mampu menghabiskanya, entah karena terlalu banyak porsinya atau karena tubuh ini yang mulai drop. Aku merasakanya punggung ini sudah sangat jenuh sekali, tapi masih malas untuk beristirahat. Saat sedang makan siang ini, Bang Santoni Sulaeman yang sejak kemarin berjuang menghidupkan Ranca Upas dengan listrik-nya meminta bantuaku juga Pramono dan Wahyu. Untuk memasang instalasi di beberapa titik. Disamping Mushola kami membantu memotong kabel dan memasang stop kontak yang akan digunakan untuk mensuplay listrik ke area pameran. Aku dan Jujuk juga bang Anton bergantian menggunakan obeng, solder serta pemanas lem. Rukun atau karena keterbatasan peralatan, yang memang selama ini selalu ditekankan untuk menghemat budget. Saat aku sedang menyambung kabel itu, ada seseorang yang menyapaku. Kohan nickname yang aku gunakan dimilis JP. Seorang perempuan cantik khas Indonesia, asing tapi aku mengenalnya. Mencoba mengingat dan langsung dapat, Bunda Bilen. Inipun pertemuan pertamaku setelah selama ini hanya saling balas komen di Multiply.com. Argh, semakin sore sudah semakin banyak progress yang kami capai. Aku sempatkan sholat azhar dan rebahan disana. Beberapa teman yang melihatku sejak tadi siang memang banyak menyarankanku untuk istirahat. Mungkin wajahku pucat, tubuh ini juga terasa semakin jenuh mencoba terlelap di Mushola tapi tidak bisa. Bergabung lagi dengan panitia di meja sekretariat. Melihat dan kemudian membantu pendirian Gerbang Udara berwarna kuning yang www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

dipinjamkan oleh Polygon. Menambah megah jambore ini nantinya. Baru saja Gate itu berdiri, langsung diserbu untuk berfotohaha narsis akut, aku pun bebaur disana. Dalam jambore ini dari pihak Polygon juga meminjamkan 30 sepeda untuk kegiatan Mountain Bike yang dibawah koordinasi dari Tri Rahayu alias Jujuk. Menjelang sore Stand-Stand untuk Global Development Vilage mulai diisi oleh beberapa organisansi, ada Walhi, Indonesia Bangkit, WWF, Greneers, SIOUX, Greenpeace, Jakarta Green Monster. Disisi pameran ada Eiger Adventure lengkap dengan mobil serbagunanya yang berwarna merah, yang sangat cocok untuk petualangan offroad. Disebelahnya ada Stand pameran JP Comm yang dijaga oleh Prita dan Uci, serta disinilah aku menemukan mas Wiwid Jogja untuk pertama kali. Dan berjajar disebelahnya ada Flaminggo, Cartenz, Avtech, Warung JP serta Stand Mobile 8. Di Stand Warung JP ada Shanty, Ami, dan Ntik mereka bertugas menjual dan menyiapkan makanan yang ada di warung JP, dan kadang dibantu oleh Indra Pangat dan Opik. Warung JP ownernya adalah Om Doddy Djohanjaya, Producer acara Jejak Petualang TRANS|7.

Jambore Petualang Indonesia sudah siap digelar esok hari, kami telah menyiapkan semua ini untuk menyambutmu sobat. Sahabat Alam.

Tenda-tenda telah penuh oleh pemiliknya, aku yang tidak memiliki dan tidak membawa tenda, malam itu menemukan sebuah tempat yang sangat dingin tapi cukup melindungi dari angin malam dan embun Ranca Upas. Tenda Gudang Logistik. Aku ditemani Om Rangga yang datang langsung dari Bali menikmati dinginya malam kedua di Ranca Upas dengan tidur berselimutkan spanduk di tenda logistik ini. Angin luar sangat mudah masuk dari sisi bawahnya karena memang tanpa pasak. Grrr!!

Jambore Petualang Indonesia, tak sabar aku menunggu esok

*Foto oleh Aji Rachmat

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 10] Nov 28, '09 1:36 AM


tu.. wa.. tu.. wa.. ga... Bukumu dialang-alang engkau kan membaca dilekuk terjal bukitan kau kan bicara dibalik embun menebal engkau kan bersenandung dilereng pinus berjajar seakan termenung berdansa bercanda senada di Ranupane diskusi bernyanyi bermimpi di Ranupane diriak air yang jernih kau basuhkan kaki diudara yang bersih kau tulis puisi digemah ripah kehidupan, kau bayangkan kita ditangkai daun keladi kau tulis sang mantra berdansa bercanda senada di Ranupane diskusi bernyanyi bermimpi di Ranupane

Dansa Ranupane - Gombloh


*Foto Ranupani oleh WEA

Piket 24 jam lagi malam ini, menggantikan hutang liburku beberapa minggu kemarin saat ada pameran reptile di Galaxi Mall Surabaya. Aku mulai lagi dengan mendengarkan lagu Dansa Ranupane-nya Gombloh, sebelum mulai menulis catatan ini. Aku begitu suka desa Ranupani, tahun ini belum sempat mengunjunginya, hanya sekali ke Bromo dan sisanya banyak jalan-jalan arah barat, termasuk JPI ini. Lagu itu begitu hidup dan membuat rasa kangen akan desa dengan ketinggian 2.300 mDPL itu. Sebuah kehidupan alam yang akan kita temui berdiskusi dengan alam, bahkan pendidikan formal disanapun masih kalah dengan rutinitas hidup diladang yang harus dijalani warganya. Beberapa kali aku tulis catper tentang Ranupani tak akan pernah bosan untuk mengunjunginya. Dan Lagu ini pun cukup menggambarkan apa yang akan kami kerjakan hari ini Berdiskusi dengan Alam

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Hari Pertama JPI Berdiskusi dengan Alam, 8 Agustus 2009.

Sleeping Bag merek Eiger yang aku beli demi pendakian pertamaku ke Semeru tahun 2006 kemarin ini tak mampu menghangatkan tubuhku, meskipun beberapa helai sepanduk juga menyelimuti tubuh ini. Gila! Dingin yang teramat dingin, karena aku dan om Rangga tidur ditenda logistik yang memang tidak layak untuk ditiduri. Dan sempat beberapa kali terbangun ditengah malam tadi. Aku masih beruntung ada SB, sedangkan om Rangga hanya menggunakan windbreaker Avtech dengan warna birunya dan beberapa spanduk yang belum sempat terpasang di area Ranca Upas ini. Jadilah istirahat malam tadi dipenuhi dengan getaran-getaran kedinginan dan harus terbangun sepagi mungkin hari ini. Karena Giant banner yang seharusnya aku pasang kemarin ternyata mengalami salah cetak dan harus dicetak ulang semalam. Giant banner yang seharusnya berukutan 15X3 meter, ternyata hanya di cetak dengan ukuran 6X1 meter, sempet kecewa mas Aji juga sedikit panik, karena di Giant Banner itu ada logologo sponsor yang secara kontrak sponsorhinp harus dipajang disana. Dan akhirnya dari pihak Yamaha Bandung yang mencetaknya berjanji akan mencetak ulang, dan selesai maksimal jam 9 tadi malam. Maka rombongan teh Owien dan beberapa panitia yang masih tertinggal di Jakarta akan mengambil di Bandung. Dan jadilah pagi ini aku dibangunkan oleh ingatan itu, tugasku sebagai tukang gambar dan sekaligus memasang Giant Baner itu. Beranjak dari sebuah tenda yang penuh dengan peralatan perang, ada spanduk, tambang dadung, paralon-paralon, kabel dan kardus-kardus penuh intan berlian (lho!) yah namanya juga gudang logistik. Kucari Cahyo aka Akang Bandung yang kemarin kuserahi master desain. Setelah kudapatkan spanduk itu aku dan Om Rangga mencari-cari teman yang pagi itu masih belum sibuk. Disaat mencari teman itulah aku ketemu seorang cewek berambut panjang dengan postur tubuh yang cukup tinggi, lengkap dengan jaket birunya siapakah diaoo..oo.. siapa dia?. Seorang yang sering ribut dikoment dengan her beloved enemy-nya, antara pink dan biru yang sama-sama tidak ada kejelasan. Yah dialah Thea Arabella, tadinya kukira dia adalah seorang gadis kecil yang suka jalan-jalan kegunung, lengkap dengan boneka panda yang menemani tidurnya.. sambil sesekali merengek mas capek! hihi ternyata, Thea ini adalah seorang instruktur YSI yang biasa membantu kang Herry Macan. Hebat juga.. aku tertipu! www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Kenapa aku tertipu, akhir akhir ini, banyak member yang join di milis JP adalah dari golongan Brondong manis. Sempet mereka memproklamirkan diri dengan nama Brownies JPers bahkan bikin kaos versi brownies juga. Kumpulan dari beberapa member yang masih berumur belasan tahun. yah.. baru menyentuh usia 20an lah. Dan Thea ternyata bukan salah satu dari mereka, malah dia seorang instruktur Yayasan Survival Indonesia. Dari yang aku liat di foto-fotonya memang dia aktif sekali dengan kegiatan itu, mungkin kamarnya penuh dengan bivak. Thea nanti akan mengkoordinir kegiatan Survival Alam bebas bersama team EAST Eiger. The Savana-ers alias Obiers, yang terdiri dari om Seno, Conay, dan seorang lagi yang aku lupa namanya, juga Obie sebagai komandan mereka, Serta beberapa teman dari Surabaya ada Wahyu, Pramono dan Arif. Merekalah team yang akan membantuku memasang Giant Banner ini. Disebalah barat Danau, tepat ditengah pandangan dari lapangan utama. Disinilah kami akan memasangnya. Om Rangga mengambil Giant Banner itu dari mobil, aku dan the Obiers menyiapkan tali tambang berwarna merah. Saat om Rangga mendekat ke samping danau itulah tiba-tiba terjadi ledakan tawa dari Obiers dan om Rangga dan diikuti kami semua. Kenapa?? Ada apa??... (cek di catatan kedua, tentang kemiripan diantara JPers). Seperti ada pertemuan dua saudara kembar sedarah satu ayah lain ibu dan pembant... yang sudah lama sekali tidak bertemu. Sesaat kami terpana pertemuan itu. Dua kakak beradik om Rangga dan Komandan Obie sangat mirip, seperti buah pinang dibelah kapak, sama sama ancurnya dan sama berjambul. Yah di JPI ini memang banyak sekali diantara kami yang belum pernah bertemu, dan juga banyak mempertemukan ratusan member JPers, baik yang jadi panitia, narasumber maupun peserta. Cukup kesulitan kami memasang Giant Banner itu padahal jam Sembilan nanti upacara pembukaan jambore segera digelar, tidak ada bambu yang cukup besar sisa dari pemasangan spanduk kemarin. Terpaksa kami memanfaatkan dua pohon dengan jarak yang berjauhan. Satu kami tali mati di sebuah pohon yang cukup besar, dan disisi lainya hanya kami tarik dengan tali tambang tersebut dengan dibantu sebatang bambu kecil ditengahnya. Akhirnya bediri juga setelah beberapa cara dicoba, meskipun Giant Banner tersebut masih bergoyang jika tertiup angin. Yah semoga tetap berdiri sampai acara selesai besok sore.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Aku duduk diatas gundukan batu dibelakang panggung, disisi timur danau tepat menghadap kearah Giant Banner diseberang sana. Melihat dan menikmati sejenak desain terbesar yang pernah aku kerjakan dan dengan susah payah pula kami memasangnya pagi ini Pagi yang mengawali jambore ini.

Seseorang menyapaku Seorang lagi menyapaku juga Begitu banyak sapa yang menyambut pagi ini..

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 11] Dec 1, '09 10:38 AM


Hari Pertama JPI To Be One With Nature, 8 Agustus 2009

Jambore Petualang Indonesia Its all about the nature Its all about adventure Its all about you

Bumi Perkemahan dan Penangkaran Ranca Upas yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit III, KPH Bandung Selatan, BKPH Ciwidey, dan RPH Patuha. Sebuah areal seluas 215 HA, dua hari ini akan menjadi saksi digelarnya sebuah Even Nasional yang baru pertama kali, Jambore Petualang Indonesia 2009. Sebuah event yang memadukan antara petualangan dan pendidikan alam bebas. Yang secara langsung akan mempertemukan Petualang Senior dan Petualang Muda dan juga tokoh-tokoh yang selama ini konsen dengan dunia petualangan. Ya begitulah kesibukan pagi ini, hampir semua peserta dan panitia mulai berkumpul dilapangan utama disamping danau. Mereka semua bersiap untuk menyambut event ini dengan sebuah Upacara Pembukaan. Beberapa pejabat daerah datang untuk membuka jambore. Seingatku ada pak Camat dan kepala Perhutani yang nanti akan membuka jambore ini. Dihamparan yang berjarak 42 km diselatan kota Badung ini berjajar melingkar lebih dari 1000 petulang dalam Upacara Pembukaan tersebut. Senangnya sesuatu yang sudah kami nantikan sejak beberapa bulan yang lalu, akhirnya digelar juga. Aku tidak mengambil posisi di rombongan pantia didepan panggung tapi berbaur di diantara peserta sambil berkeliling. Maklum pagi itu aku memang tidak terlibat dalam protokoler upacara yang dikoordinir oleh Ikhwan. Pembawa Upacara dibawakan oleh bang Erwin SIOUX dan Witri. Keren juga, mereka berdua sudah terbiasa membacakan acara saat Upacara di Pramuka. Diawali dengan puisi yang dibaca bersahutan dan dilanjutkan serangkaian Upacara yang dipimpin oleh Idur.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Seluruh peserta upacara menyanyikan lagi Indonesia Raya, lagu kebangsaan Negara kitawhaa makin semangat rasanya, kemudian dilanjutkan dengan pidato singkat mas aji Mas Aji selaku ketua Jambore membuka Jambore ini. Diteruskan dengan penyerahan ID card peserta oleh Bapak Camat Ciwidey kepada dua perwakilan perserta terjauh yaitu saudara Mahfiz dari Malaysia dan seorang dari Palangkaraya. Selain itu secara simbolis Bapak Kepala Perhutani juga melakukan penyerahatan pohon eucalyptus yang esok akan ditanam saat kegiatan penghijauan kepada perwakilan peserta. Maka resmilah Jambore ini dibuka. Dimeriahkan juga oleh Dancer dari dari Univ. Pendidikan Indonesia (ikip bandung) dengan beberapa medley lagu daerah sunda mengiringi mereka. Salah satu dari penari itu adalah Risa, adik kandung dari teh Epik, ibu Negara milis, yang selama jambore ini mengurusi pendaftaran peserta. Sebagian peserta memilih duduk disekitar lapangan sambil menikmati sajian tari tersebut. Aku masih diantara mereka, dan menemukan beberapa teman-teman lama yang mendaftar jadi perserta Jambore, Seperti mas Pherlee, seorang JPers Purwokerto yang sekarang bekerja di Toko Cartenz Purwokerto, pertama ketemu denganya saat lebaran tahun 2008 kemarin, aku sempat tidur dirumahnya semalam di Purbalingga. Ada juga Ayu Sonary, Jpers Ex. Argopuro yang memilih menjadi peserta mewakili Kampusnya. Eh.. ketemu juga dengan Susan dan kong Nanda dari milis Pendaki..... dan beberapa sahabat lain yang selama ini tidak pernah bertatap muka... senangnya bisa ketemu mereka disini.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Acara masih berlangsung dengan dibawakan oleh Idur sebagai ketua Koordinator untuk Sie Kegiatan, dengan memperkenalkan satu persatu masing-masing Koordinator Kegiatan Pilihan. Ada 9 Kegiatan pilihan yang bisa dipilih secara online saat pendaftaran. Misalnya Mountain Bike dikoordinir oleh Tri Rahayu dengan Narasumber dari Bike To Work akan melakukan trekking ke Danau Situ Patenggang. Fun Orientering dikoordinir oleh Doni Saputra dengan Narasumber dari Bakosurtanal, Treking Tanaman Obat dikoordinir oleh Iil Kholilah dengan Narasumber dari IPB, Treking Hutan dikoordinir oleh Anugerah Bermani atau Abe SIOUX dengan Narasumber juga dari IPB. Treking Ular dikoordinir oleh One dan Jabrix Sioux dan tentunya Narasumber dari SIOUX Lembaga Studi Ular Indonesia. Treking Foto dikoordinir oleh mas Eko Purnomo dengan Narasumber dari Roy Genggam Fotografi. Treking Jurnalis oleh Redi Tendean dengan Narasumber dari Penulis Pengelana (PENA). Dan yang terakhir ini adalah Kegiatan pilihan dengan peminat paling banyak, Treking Survival dikoordinir oleh Thea MacaneeThea Arabella dan Narasumber dari team Eiger Adventure Service Team (EAST). Sebenernya ada satu lagi kegiatan pilihan yang bisa dipilih tapi ini menyatu dengan camp, yaitu Family Camp dengan koordinator Irda dan Mia. Mereka akan bermain dengan keluarga dan anak-anak disekitar kebun Strawbery dan Kandang Rusa. Satu persatu koordinator diperkenalkan dengan membawa Banner Kegiatan mereka. Dan kemudian membagai peserta sesuai dengan kegiatan yang dipilih oleh peserta saat pendaftaran. Disini aku malah bingung, aku dan beberapa panitia yang siang itu masih tidak ada kerjaan ingin mengikuti beberapa kegiatan pilihan sekaligus membantu di lapangan. Hm Karena aku selama ini mengenal kegiatan alam bebas, tapi tidak pernah mengikuti pendidikan dasarnya. Satu kegiatan yang aku kira cukup menarik, Treking Survival yah pasti ada banyak ilmu yang seharusnya aku ketahui untuk berkegiatan dialam bebas. Setelah istirahat nanti aku ingin mengikuti kegiatan ini, meskipun nggak ada yg aku kenal dengan baik

Kami terus berdiskusi dengan alam Menyiapkan diri untuk mengenal lebih jauh Tentang persahabatan, kehidupan dan dunia yang kita tinggali

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 12] Dec 4, '09 12:05 AM


Hari Pertama JPI Treking Kegiatan JPI di bukit Ranca Upas,8 Agustus 2009

Setelah istirahat dan makan siang ditenda Sekretariat, Aku, Ieaz, Nurul dan Devim menunggu disebuah gundukan kecil disamping panggung. Kami berempat berniat untuk mengikuti kegiatan Survival. Kebetulan saat itu rombongan peserta yang mengikuti kegiatan survival berbaris di depan panggung. Disisi kiri panggung ada Abe dan peserta trekking Intepretesai Hutan yang masih saling memperkenalkan diri. Dibelakang panggung ada Kegiatan Fotografi Alam lengkap dengan pasukan fotografi dari Roy Gengam Fotografi, terlihat sangar dengan senjata laras panjangnya yang mirip paralon hehe. Masih mimpi nih bisa punya DSLR. Cukup ramai suasana dilapangan siang itu, ada beberapa kelompok lain juga sedang memberikan teknis singkat kegiatan, diujung selatan lapangan ada team SIOUX dengan ular-ularnya sedang memberikan sedikit materi tentang biologis ular. Sedangkan disamping danau ada Family Camp, juga PENA dan peserta trekking Jurnalis Alam Bebas. Selain Kegiatan trekking Survival pilihan keduaku jatuh ke Jurnalis alam bebas ini. Karena selama ini ingin banget belajar menulis dengan baik. Apalagi PENA sudah sering aku liat di Multiply-nya dan sudah 2 kali mengadakan pelatihan jurnalisnya yang diberi nama Travel Writing Class. Sambil memperhatikan Team Survival yang mulai memberangkatkan peserta menjadi beberapa kelompok tersebut. Aku dan Nurul masih menunggu disana. Sayangnya aku tidak kenal baik dengan seorangpun disana, hanya Thea, itu saja selama ini aku hanya saling kunjung di blog. Tapi saat melihat pertama kali Thea dilapangan siang ini beda dengan saat pertemuan singkat pagi tadi dengan jaket birunya, Siang itu dia lengkap dengan Style lapanganya. Postur tubuh yang tinggi, Celana PDL dan Sepatu Tracking yang mantap rasanya jadi minder untuk menyapanya wahaha kalah sangar nih diriku.. Akhirnya satu persatu kelompok trekking Survival diberangkatkan, mereka lewat didepanku tanpa berani aku menyapanya, padahal hanya sekedar ingin ikut jalan. Mungkin masih terpana dengan koordinator kegiatan ini.. ckck segitunya..

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Dengan sedikit kecewa akhirnya kami beralih haluan. Selama ini suka banget nulis nulis gak jelas di Blog, gak salahnya kalo mencoba Treking Jurnalis Alam bebas. Siapa tahu nanti tulisanku bisa lebih baik dan layak dibaca oleh orang lain, tidak hanya memenuhi server MP. Tapi nah ada tapinya juga, disana juga tidak ada seorangpun yang aku kenal. Maka pilihan jatuh kepada Treking Pengenalan Ular. Sudah banyak yang dikenal dan memang selama ini aku lebih banyak berbaur dengan mereka. Haha. kembali kehabitan asal. Menemani si Ucul yang kemarin sore hampir menyambar tanganku saat dimandikan. Ucul adalah nama seekor ular phyton reticulatus, sanca batik, sepanjang 4,3 meter. Serem aku masih takut untuk bermain denganya karena masih liar dan baru ditemukan beberapa bulan kemarin di sebuah Pabrik. Akhirnya Aku, Ieaz, Nurul, Devim, Mba Dian Batam dan Dadank mengikuti kegiatan ini. Berhenti di beberapa pos untuk memperkenalkan habitat ular di alam kepada peserta. Semua track dari beberapa kegiatan sebenarnya hanya berada dibukit sebelah utara Penangkaran Rusa, dengan mengambil beberapa sudut yang berbeda. Sempat beberapa kali berpapasan dengan kegiatan lain. Hanya Mountain bike yang mengambil track diluar Ranca Upas ke Danau Situ Patenggang. Aku tidak banyak mengikuti kegiatan trekking ular ini secara keseluruan hanya sekedar ingin ikut jalan-jalannya. Dan baru kali ini aku sempat meninggalkan lapangan Ranca Upas sejak datang kesini tiga hari kemarin. Treking memutari punggungan bukit sekitar tiga jam dan kembali ke lapangan utama di bumi perkemahan Ranca Upas. Disini materi dilanjutkan dengan pengenalan handling berbagai jenis ular. Kebetulan dari Team Jejak Petualang TRANS|7 meliput kegiatan trekking ular ini saat pemberian materi Handling ular. Sempat diperagakan cara menangkap ular berbisa oleh Prita Yani, hostnya saat itu yang dipandu www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

oleh mas Aji. Aku hanya melihat dari belakang sambil duduk mainan ular-ular kecil bersama Syifa Kumala, Host JP juga yang baru aku temui disini. Syifa sudah cukup dekat dengan JPers beberapa kali dia ikut kegiatan kecil JPers. Bahkan di JPI ini Syifa pun ikut dalam kepanitian bekerja bersama kami. baiknya. Gara-gara lagi mainan dengan Syifa jadi sempet masuk diliputan JP walaupun Cuma beberapa detikwhahaha. Diantara peserta kegiatan lain yang sudah selesai dengan kegiatan pilihanya ada yg bergabung dengan Pengenalan Ular ini karena kegiatan ini termasuk yang cukup ramai. Mungkin karena rasa takut dan penasaran peserta terhadap ular. Ada satu peserta yang baru aku kenal selemu JPI, beberapa kali chating di YM dan sering balas komen di FB. Namanya Debby, asli Cianjur. Dia sangat mengidolakan sosok Medina Kamil. Katanya pengin banget ketemu dengan MK ya semoga suatu saat nanti bisa ketemu dengan MK. Dia memilih mengikuti kegiatan Jurnalis Alam bebas. Akhirnya ketemu juga aku kira kemarin dia tidak akan ikut jambore ini. Saat Treking di bukit tadi juga ketemu dengan mba Brilli, yang ternyata dia ikut dengan om Mbenk, moderator Milis JP untuk regional Jatim. Dengan Mba Brilli aku hanya sempat kenal di MP dan sekali telponan saat dia sedang berada dipuncak Agung Awal tahun ini.... lagi lagi kutemukan sapa itu...

Makin banyak yang aku temui Makin banyak sahabat-sahabat yang meringankan mimpi ini Argh... nikmatnya saat alam menyapa dan berbaur dengan kehangataan jiwa-jiwa rendah hati...

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 13] Dec 26, '09 8:56 AM


Hari Pertama JPI Dugem (Duduk Gembira) with Star di JPI 2009

Garis-garis kehidupan sore ini kembali menggeliat di Ranca Upas. Sesaat tadi sempat terdiam karena pergantian matahari yang mulai terlelap membangunkan malam yang kemudian hadir menggetarkan jiwa-jiwa yang menanti kehadiran sang pujaan. Semakin malam semakin dingin, seperti malam -malam sebelumnya. Aku dan beberapa panitia kegiatan Fun Game masih merapatkan raga-raga ini didalam tenda komando, diujung utara Area Camp Panitia. Membahas segala persiapan untuk semua game yang akan diadakan setelah kegiatan penghijauan esok pagi. Sore itu kami bercengkrama sambil menikmati menu makan malam dikegelapan tenda Komando, tanpa penerangan yang memadai. Dua headlamp ku telah berpindah tangan, aku pinjamkan ke team keamanan dibawah pimpinan komandan Ambon. Diantara kami ada seorang Duta One Man One Tree, seorang berwajah indo yang tinggi dan putih, kang Denny namanya. Sempat bercerita tentang misi DEPHUT RI dalam memilih Duta OMOT dengan Program penghijuanya. Dan bertukar kontak HP dengannya..

Dingin..dingiin Sarung ini pun melingkari dua tubuh kami Mencoba menghangatkan suasana hati kami Kau dan aku yang telah membeku dalam hari-hari di Ranca Upas.

Setelah makan malam selesai, Kang Denny pun mohon pamit dari kami. Karena malam ini ia akan mengisi salah satu sesi di acara Dugem (Duduk Gembira) di panggung Jambore yang dikoordinir oleh Bang Boim, Opay dan mas Darwin Cartenz. Dan aku pun ingin segera bergabung dengan beberapa panitia di ruang VIP Pondok Menjangan. www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Dimana siang tadi aku mendengar ada Ulung Putri disana. Ulung Putri adalah salah satu Presenter Jejak Petualang maupun Petualangan Liar yang aku kagumi, dia begitu gokilnya tapi cerdas. Terlihat dengan caranya membawakan acara tersebut yang lebih sering didampingi Mas Aji, sang ketua Jambore ini. Memasuki halaman Pondok Menjangan ada beberapa panitia yang sedang bercengkerama. Aku pun bergabung dan disana, kutemui Om Roy Genggam, seorang Fotografer Profesional yang tadi siang menjadi narasumber mengisi kegiatan Fotografi Alam Bebas. Sosok dengan bawaan low profile, yang beberapa kali ikut dalam kegiatan JPers maupun SIOUX karena beliau juga seorang pecinta ular. Ah bergabung dengan komunitas ini yang lebih dibangun tanpa materi menjadi seorang volunteer adalah sebuah anugerah, begitu banyak orang-orang hebat disana. Sedikit basa basi didekat pos informasi didepan Pondok Menjangan itu, kemudian aku memasuki sebuah rumah yang dijadikan sebagai ruang VIP dan tempat menyimpan beberapa perlengkapan panitia itu. Mataku langsung tertuju pada sosok cantik berbaju pink, yang sangat familiar dimata ini, Syifa Kumala. Akupun segera berbaur disana. Duduk disebelahnya dan melupakan orang-orang yang ada disanacieeeee..sampai terdengar sebuah suara dari sosok yang tidak kalah cantik dan aku kagumi juga.. Hans Handoko sejenak terpana Iya tehyihaaaa ternyata teh Riyanni Djangkaru yang sejak tadi sedang berdiri disampingku dengan jacket biru mudanya. Kemudian kusalami dia dan diapun mengenalkan suami dan ayahnya yang malam itu ikut bergabung di Ranca Upas, sedangkan Biam anak laki-lakinya tidak dibawa karena sedang tertidur di penginapan. Aduh senangnya bisa ketemu dengan RD lagi. sempet pangling karena dia begitu anggunnya malam itu Tapi juga sedikit kecewa karena saat aku tanya ke Syifa, ternyata Ulung Putri sudah pulang sore tadi, dan dia tidak bisa ikut dalam acara Dugem malam ini.hiks.. Dilapangan utama, didepan panggung sudah mulai ramai peserta dan panitia dan saling merapatkan diri, dingin Ranca Upas yang memang terlalu dingin untuk tubuh tubuh ini. Diawali dengan celoteh hangat dari tiga orang komedian lokal yang beberapa kali menggetarkan perut yang sudah kadung kedinginan ini. Sayang sekali sound digunakan kurang memadai sehingga beberapakali suara yang tercipta tidak mampu kami dengar atau lebih banyak noise nya. Aku tidak mengikuti acara dugem itu secara keseluruhan, sambil berkeliling diantara penonton dibawah, juga sembari melihat-lihat stand pameran yang juga masih rame. Aku baru merapat saat Riyanni Djangkaru memamerkan foto-foto hasil karyanya selama mengikuti perjalanan Come Back bersama Jejak Petualang beberapa bulan ini. Dengan Come back-nya RD menurutku cukup mengembalikan semangatku untuk menonton www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

acara JP yang akhir-akhir ini semakin tidak jelas arah dari liputanya, bahkan semakin terkesan datar seperti acara jalan-jalan yang lainya. Tidak lagi menunjukan sisi petulangan tapi traveling yang membutuhkan banyak biaya semoga JP bisa kembali seperti dulu lagi. Menjadi tontonan yang menginspirasikan Petualang Indonesia untuk semakin mengenal keindahan alam Indonesia ini. Setelah RD berbagi cerita bersama kami semua, giliran Syifa Kumala dan Om Dody Djohanjaya yang membagi kisahnya. Sangat menarik karena Jiwa-jiwa ini selalu bermimpi terlibat didalamnya. Aku mungkin cukup beruntung karena pernah diajak dalam pengambilan gambar saat liputan Jejak Petualang Survival disekitar Cangar Batu, yang saat itu Om Dody sendiri jadi Hostnya. Terlibat langsung bersama mereka, mengikuti trip dua hari bersama team impian. Seusai sesi Dugem with Star dengan team JP aku lebih memilih mengikuti mereka lagi di Pondok Menjangan dan mengantarkan Syifa kembali ke Pondok. Beberapa peserta ada yang mengejar mereka dan menunggui di depan Pondokan. Sedangkan di dalam pondok, RD sedang diwawancarai oleh beberapa wartawan dari majalah traveling. Teringat Ntik dan Ika Ade yang juga ikut menunggui diluar pondokan karena ingin foto bersama RD. dengan wajah memelas dan akhirnya diberi kesempatan untuk foto-foto didalam, haha seru liat wajahnya yang hampir nangis. Beberapa sesi foto bersama diambil, RD tetap dengan gaya gokilnya yang ancur abis Kemudian dia pamitan dan akan kembali ke penginapan karena esok pagi harus segera bertolak ke Bali untuk melanjutkan liputanya. Jadilah malah itu cukup menorehkan kenangan bagiku, dan mungkin bagi penggemar program Jejak Petualang lainya. Meskipun banyak diantara mereka yang kecewa kerena tidak sempat berfoto dengan sang idola. Seusai acara Dugem, menjelang tengah malam aku lihat beberapa panitia memilih menikmati malam itu dengan bernyanyi bersama diatas panggung. Dengan sebuah gitar yang dipetik secara bergantian oleh Faris dan om Kisyut. Akupun ikut bergabung disana, tapi tidak naik diatas panggung milih duduk dibawah sendiri diatas gelaran spanduk dan ditemani segelas bajigur yang disuguhkan oleh aa ABe. Dan menuliskan puisi ini disebuah note berlambang panda, WWF-for a living planet

*Foto with RD oleh Ika Ade

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Rembulan menawarkan gelisah Karena esok akan berpisah Mengakhiri cerita yang kita bangun dua hari ini Menutup resah selama beberapa bulan kemarin

Aku duduk sendiri disini.. Menikmati nyanyian sahabat Mencoba menghentikan waktu sesaat Saat rusa-rusa ranca upas menyapa kedatanganku kemarin Saat bunga-bunga strowbery tersipu merona Mendengar tawa lepas kami

Pasti akan aku ridukan sesi ini Akan aku tempatkan disatu lembaran indah Berbaur besama orang hebat seperti kalian Menjadi satu dalam mimpi yang menakjubkan Untuk terus kita wujudkan kini esok dan nanti tentunya masih bersamamu sobat.

[Ranca upas, 8 Agustus 2009 lewat tengah malam..]

*Foto After Dugem oleh Opay

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 14] July 15, '10 2:33 PM


Aku harus membaca 13 postingan catatan JPI yang telah kuposting sebelumnya. Karena sudah lebih dari 6 bulan ini aku melupakan untuk melanjutkan catatan ini. Mencari-cari roh dari tulisan terdahulu dengan mengingat apa-apa saja yang aku temui di Ranca Upas. Beberapa bulan ini aku disibukan dengan kegiatan desain, event maupun tulisan-tulisan lain. Dan Menjelang setahun Event itu digelar aku kembali bersemangat melajutkan proyek pribadi Catatan 10 hari untuk JPI ini. Mari kita mulai lagi

*** Hari Kedua JPI Bermain dengan Alam, 9 Agustus 2009.

Teringat langkah kakiku semalam di rumput rumput ranca upas yang membeku. Masih berteman sarung kesanyanganku, aku meninggalkan beberapa teman yang masih asik mendedangkan lagu persahabatan di panggung JPI. Hampir jam satu malam, tapi www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

dibeberapa tempat masih kutemui teman-teman yang berkumpul. Mungkin sama apa yang mereka lakukan, mendendangkan lagu persahabatan dengan alam. Langkahku sempat terhenti disebuah tenda besar yang dihuni oleh kang Igor beserta keluarga. Disana ada om Boim, Ambon dan bang Ori Juga, mereka sedang menikmati kopi menghangatkan malam ini. Aku hanya mampir sebentar kemudian memilih memasuki tenda komando yang berada disudut dalam camp panitia. Membuka SBku dan menemukan teman-teman dari Jawa Timur lainya sudah berbaur malam dingin mereka. *** Subuh membangunkanku diantara riuh sahabat-sahabat yang juga gemetar menyambut hari kedua Jambore Petualang Indonesia. Aku teringat tugas tambahan yang semalam baru saja datang. Memasang 30 spanduk besar dari Eiger yang baru diantar semalam. Dihari kedua ini agenda yang akan diadakan sudah tidak sepadat hari pertama kemarin. Hanya tiga agenda utama, Penghijauan dengan menanam 1000 pohon eucalyptus yang akan dikoordinir oleh Jemmy dan Bagus Satub, Fun Game yang akan dikoordinir oleh teamku dari Jawa Timur dan Upacara penutupan JPI dilapangan utama. Dimulai dengan kegiatan penghijuan yang dilakukan di salah satu bukit diselatan bumi perkemahan Ranca Upas itu. Sebagian besar peserta dan panitia membawa batang-batang pohon eucalyptus yang telah disipakan oleh pihak panitia. Kegiatan penanaman pohon ini didukung oleh Departemen Kehutanan RI dengan salah seorang Duta One Man One Tree ikut serta dalam kegiatan ini. Dan sebagian panitia menyiapkan arena Fun Game. Maka pagi itu keriuhan panitia terpusat dilapangan di seberang danau. Memasang seluruh spanduk untuk dipasang mengelilingi lapangan yang cukup besar ini. Beberapa panitia kegiatan Fun Game sibuk menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam permainan. Aku, Vita lele dan om Jiteng yang diberi tugas untuk mengkoordinir Fun Game sibuk mengarahkan panitia lain yang ikut membantu kegiatan ini. Cukup melelahkan, tapi menyenangkan dibuka dengan pemasangan 30 spanduk besar dari Eiger mengelilingi lapangan yang luas ini, hampir seluas lapangan bola. Eiger sebagai sponsor utama JPI juga mensponsori kegiatan Fun Game ini secara khusus dengan memberikan seluruh kebutuhan hadiah. Disisi lain panitia Fun Game mulai menempati posisi mereka menyiapkan seluruh kebutuhan game masing-masing. Dimulai dari sisi Timur ada Wahyu dan Pramono yang mulai membuat track dari tali rafia, kali ini Wahyu memegang game balap bakiak. Disebelahnya ada Tias yang memegang kegiatan rias wajah. Begeser lagi ada mba Yeni yang menyiapkan lomba tangkap belut, ada juga Dian Batam dan Devim yang dari tadi meniup balon sambil memasukan air didalamnya untuk lomba balap balon. www.trihans.com Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Diujung barat ada Wiwid yang dibantu pak Werner menyiapkan lomba pindah sarung. Sedangkan disisi lain ada Kang Dadang dengan lomba tarik tambangnya, Nurul dengan lomba balap karungnya. Dian Bekasi dengan lomba lari kaki dikat serta ada juga Arif Gentong yang dibantu tante Nha menyiapkan lomba mengambil coin dari buah pepaya yang dilumuri coklat. Dan didekat kolam ada kang Tovik yang menyiapkan lomba mengeluarkan bola dari paralon. Suasana sudah mulai sibuk memenuhi lapangan. Spanduk spanduk yang telah dipasang mengelilingi area Fun Game ini. Peserta JPI yang sudah menyelesaikan kegiatanya mulai memasuki lapangan untuk mendaftar game yang ingin di ikutinya. Hampir semua panitia dan peserta terpusat dilapangan ini memeriahkan JPI dengan fun game yang berupa permainan kampung untuk menyambut agustusan. Dan diawal Agustus ini kami merayakan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia disalah satu kegiatan JPI.

Meriah Penuh tawa.. Kami bahagia Bermain bersama sahabat alam..

Menjelang pukul 12 siang kegiatan Fun Game telah selesai, dengan tampilnya beberapa pemenang disetiap gamenya. Dan kesibukan pun beralih ditenda tenda peserta yang mulai memacking perlengkapan mereka. Hanya tinggal satu agenda lagi siang itu. Penutupan jambore Petualang Indonesia. Siang itu aku masih duduk bersama teman-teman disekitar danau sambil menikmati buah pepaya yang tadi digunakan untuk lomba mengambil koin. Duduk sambil memperhatikan Giant Banner yang kupasang kemarin pagi, ternyata siang itu bambu penyangganya telah patah. Angin cukup kencang dan bambu kecil itu telah menyelesaikan tugasnya menopang Giant Banner tepat hingga berakhirnya Jambore Ini. Kemudian kami mengambil dan melepas semua spanduk yang telah kami pasang tadi pagi, membersikan area lapangan itu seperi sebelum kami datang. Beberapa panitia Fun Game masih merapikan peralatan mereka.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 15] July 15, '10 2:33 PM


Pukul 12, semua peserta dan panitia melingkar di tengah lapangan. Acara kali ini adalah acara penutupan yang diisi dengan pembagian hadiah Fun Game, perkenalan panitia dan peserta juga penutupan bersama yang diselingi dengan pembagian doorprise yang begitu banyaknya dari Sponsor. Siang itu Boim dan Idur menjadi MC memandu acara. Semua peserta dan panitia duduk melingkar ditengah lapangan utama. Diawali dengan perkenalan, Bang Boim memperkenalkan kami dari panitia yang sebagian besar tergabung dalam Jejak Petualang Community, Pramuka dan Penggiat Alam. Perkenalan ini berlangsung singkat, meskipun banyak diantara panitia sendiri banyak yang belum saling kenal. Aku hanya mengenal teman-teman yang terbiasa ketemu secara online. Dan disini aku bertemu dengan lebih banyak lagi baik dari panitia maupun dari peserta. Kemudian dilanjutkan dengan kesan pesan dari senior, yaitu kang Herry Macan dari YSI dan Kang Bongkeng dari EIGER, ada juga dari Indonesia Bertindak oleh om Iwan esjepe. Suasana cukup meriah apalagi Doorprise yang selalu mengalir meyemarakan. Inilah enaknya jadi peserta, selalu kebanjiran hadiah dan Doorpise. Sejak awal persiapan acara jambore ini hampir setiap sponsor menawarkan keikutsertaanya dengan memberikan doorprise untuk mengisi acara.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Sebelum peserta membubarkan diri kembali ke rumah masing masing dan Jambore ini berakhir. Kami seluruh panitia menyalami dan memberikan pelukan hangat kepada peserta, memberikan salam terakhir untuk mereka. Aku mengikuti diantaranya, menyalami satu persatu yang aku temui, terharu teringat persiapan jambore yang sudah 3 bulan ini dipersiapkan, kali ini sampai pada titik dimana event tersebut telah selesai digelar. Keberhasilan adalah milik bersama, bukan kami yang menyiapkan bukan juga peserta yang menghadiri. Tanpa adanya panitia yang rela menyisihkan waktunya dan peserta menyempatkan kehadirannya tak akan adanya sebuah kegiatan yang bernama Jambore Petualang Indonesia 2009 di Ranca Upas.

Aku terharu menyatu dalam perjuangan menyiapkan semua ini.. Aku terharu melepas mereka kembali pulang Sahabat-sahabat lama yang semakin terasa baru dan sahabat baru yang seperti telah lama kukenal..

Hampir seminggu aku di Ranca Upas, membantu persiapkan dan penyelenggaraan Jambore Petualang Indonesia 2009 ini. Hawa dingin membeku yang terus menemaniku menjadi bara abadi untuk tetap menyapa alam. Sore ini harus kami tinggalkan, kembali ke kehidupan kami yang sebenarnya dimana mimpi-mimpi tetang kehidupan terhampar luas bukan diantara tenda tenda kami, bukan pula bersama secangkir kopi yang kami nikmati bersama Hampir seminggu aku mengabdikan diri besama sahabat-sabahat alam, menyapa rumput dan embun Ranca Upas. Hampir seminggu aku disini tanpa sempat sekalipun penyapa rusa- rusa Jawa itu

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

[CATPER 16] July 19, '10 2:33 PM


Delapan hari sudah aku meninggalkan pekerjaanku di Surabaya. Dimulai dengan 4 hari persiapan di Scoutshop Jakarta, dan 4 hari di ranca Upas. Hari hari yang cukup melelahkan dan menyenangkan bermain dan belajar bersama di Alam. Masih ada 2 hari tersisa sebelum aku pulang ke Surabaya. Sesuai dengan rencana awal. 2 hari itu akan kuhabiskan di Bandung mengunjungi beberapa saudara dari ibu dan bapaku, yang memang sebagian besar di Bandung. Dalam silsilah keluarga hanya aku sendiri yang merantau ke Surabaya. Maka sore itu setelah cukup lama menunggu kloter kedua Truk Komando TNI dilapangan Ranca Upas. Kami diantarkan sampai ke Stasiun Kiaracondong. Dan distasiun ini aku dan Ieaz berpisah dengan sebagian besar team Jawa Timur. Devim, Arif, Wahyu, dan Pramono akan tidur distasiun itu menunggu kereta Pasundan esok pagi. Mba Diana Batam yang juga berpisah denganku di stasiun itu akan menghabiskan juga 2 hari nanti di Bandung. Nurul lebih memilih kembali ke Jakarta dulu untuk bertemu dengan kakandanya. Sedangkan kang Dadank aku lupa keberadaanya apakah ikut balik ke Surabaya atau malah ngatut dengan soulmatenya. Malam itu aku tidur dirumah saudaraku yang tidak jauh dari stasiun. Hanya beberapa meter dari pagar stasiun di daerah Babakan Sari. Agenda 2 hari di Bandung belum kusiapkan. Aku baru beberapa kali ke kota kembang ini, tidak banyak yang ketahui. Pengin ke Tangkupan Perahu tapi kayaknya masih jauh ke utara. Maka hari pertama aku dan Ieaz hanya berjalan-jalan disekitar Gedung Sate dan Museum Geologi. Kemudian mengantarkan Ieaz kerumah saudaranya disekitar UNPAD. Museum Geologi, Museum ini terletak disebelah timur Gedung Sate. Koleksinya yang berupa barang geologi dan pertambangan terlengkap di Indonesia dan dengan informasi yang cukup lengkap juga untuk kami baca. Dari beberapa museum yang pernah kukunjungi Museum Geologi ini adalah salah satu museum yang sangat informatif dan koleksinya menarik. Pengunjung sangat cukup mendapatkan informasi dan sejarah dari barang koleksinya. Museum ini sudah berdiri sejak jaman Kolonial Belanda tahun 1929, yang awal mulaya merupakan laboratorium pertambangan.

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Banyak koleksi menarik disetiap lorongnya, apalagi Indonesia sangat terkenal dengan kekayaan petambangan mineralnya. Beberapa koleksinya antara lain, cairan meteor yang membeku saat sampai dipermukaan bumi, peta Ring of Fire Indonesia, jenis-jenis lempengan benua, jenis-jenis kawah gunung, batuan, fosil manusia, binatang, tumbuhan asli yang ditemukan di Indonesia, Sejarah Bandung yang saat jaman purba merupakan Danau Bandung. Dilantai dua merupakan koleksi teknologi penambangan modern, perkembangan alat alat laboratorium modern. Ada satu yang cukup menarik perhatianku. Yaitu koleksi kamera yang rusak karena terkena awan panas dipuncak Mahameru tahun 2000 kemarin. Hari pertama kami hanya disekitar Gedung sate, hari kedua kami sambung disekitar Pasar Baru, Masjid Raya, Alun-alun, Jalan Asia Afrika. Sempat mencari cari lokasi museum Asia Afrika tapi tidak ketemu karena kami tidak tau dimana tempatnya. Dua hari di Bandung inilah yang menggenapkan perjalanan panjangku demi JPI. 10 hari untuk Jambore Petulang Indoensia. Sebuah event besar yang dilahirkan oleh komunitas milis. Semoga akan lahir event event besar lainya yang akan semakin mendekatkan kita untuk belajar dan lebih bijak saat berpetualang di Alam.

Hans www.trihans.com

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Struktur Panitia Jambore Petualang Indonesia 2009

Advisor Dody Johanjaya Heru Gonjess Mohammad Anshori Bambang Pamungkas Soesilo Handoko : Koordinator Advisor : Bidang Administrasi : Bidang Kegiatan : Bidang Umum : Bidang Sarana dan Prasarana

Panitia Pelaksana Ketua Panitia(CampChief) : Aji Rachmat Purwanto Bendahara I Bendahara II :Agustina Susanti : Rida Indah Fariani

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Ketua Bidang Perkemahan (Deputy campchief) : Cahyo Pandhu Subagyo Subcampchief I - Udara Subcampchief II Tanah Subcampchief III - Air : Tata Bukrata : Anto Stress Metal : Anggita Ramadoni

Ketua Bidang Administrasi Ka Sie Pendaftaran dan data

: Epik Wasilah : Zulfikar Hidayat Putra Tim Scoutshop : - Ria Kurniasih - Mimi Jamilah

Ka Sie Atribut Ka Sie Kesekretariatan

: Fariesharjo : Diana Susanti Idyana Khodijah

Ketua Bidang Kegiatan Ka Sie Giat Pilihan Ka Sub Sie Mountain Bike

: Rudy Rahadian : Ligar Sonagar Rosyani : Tri Rahayu

Ka Sub Sie Fun Orientering : Doni Saputra Ka Sub Sie Trekking obat Ka Sub Sie Trekking hutan Ka Sub Sie Trekking ular : Iil Kholillah : Anugerah Bermani : Ihya Ul Ulum Nurdin Hakim Ka Sub Sie Trekking foto
www.trihans.com

: Eko Purnomo
Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Ka Sub Sie Trekking jurnalis : Redi Tendean Ka Sub Sie Trekking survival : Thea Arabella

Ka Sie Jejak Petualang Nite

: Jaka Permana Irda Yusanti Faidah Darwin Wibowo

Ka Sie Penghijauan

: Jemmi Novitra Bagus Gunawan Kisyut Agus Rubiantono

Ka Sie Fun Games

: Novita Tampubolon Windu Puaji Tri Handoko

Sie Lomba Lari kaki diikat Sie Lomba Coin Sie Lomba Tarik Tambang Sie Lomba Belut Sie Lomba Paralon Sie Lomba Bakiak

: Diana Khaelani Putri : Arief Priyosantoso : Dadang Yulianto : Devim Ragilia : Taufiq Rigel Baskoro : Wahyu Lukman Rosdiana

Sie Lomba Balap Balon


www.trihans.com

: Yeni Rachman
Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Sie Lomba Rias Sie Lomba Balap Karung Sie Lomba Pindah Sarung Ka Sie. Protokoler (Upacara)

: Tyas Kusuma : Nurul Hidayati : Widya Permana : Ikhwan Setiawan

Ketua Bid. Usaha Dana, Kerjasama : Dahlia Rera Ka Sie Usaha Dana : Winniarlita Inggrid Beth Sutianty Ka Sie Global Development Village : Timmy Febrin Ka Sie Dokumentasi : Mursid Sarwo Edi Kristanto Yudhi Nuryadi Ka Sie Media Relation Ka Sie Publikasi : Devi Ratnaning Ayu : Dewi Putri Panca Suprih Puji Lestari Ka Sie Jambore Info Center Ka Sie Pameran Umum Ka Sie Pameran Milis JP : Yulia Qim Deebraska : Witri Nur Apri Aini : Pritha Afsharry Susi Maryati

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Ketua Bidang Sarana dan Logistik : Dani Setiawan Ka Sie Transportasi : Erwin Andi Londi Yosef Taryono Ka Sie Listrik, MCK, Sampah : Santoni Sulaeman Mohammad Yani Ka Sie Konsumsi : Rusmiati Myra Tri Tubidasari Mila Oktaphiana Ka Sie Logistik : One M Nurrahmat

Ketua Bidang Umum Ka Sie. Komunikasi Ka Sie. Keamanan Ka Sie. Kesehatan Rescue

: Arip Budiman : Irwan Febriansyah : Ari Rahman : Mira Hamzah Tim SAR

Koordinator Wilayah Bandung dan sekitarnya Semarang Yogyakarta Surabaya Bali


www.trihans.com

: Aris Irwan Septiana : Andhy Daru : Eko Hadi Saputro : Hero Christian Martin : Rangga AF
Catatan 10 hari untuk JPI 2009

www.trihans.com

Catatan 10 hari untuk JPI 2009

Anda mungkin juga menyukai