Anda di halaman 1dari 23

Yupa prasasti ditemukan di Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam.

Prasasti Yupa ditulis dengan Huruf Pallawa Dan Bahasa Sanskerta. Prasasti Yupa Berupa Tiang-Tiang Batu Untuk Mengikat Hewan Kurban. isinya menceritakan Raja Mulawarman yang memberikan sumbangan kepada para kaum Brahmana berupa sapi yang banyak. Mulawarman disebutkan sebagai cucu dari Kudungga, dan anak dari Aswawarman. Prasasti ini merupakan bukti peninggalan tertua dari kerajaan yang beragama Hindu di Indonesia. Ciaruteun

ciaruteun Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, tidak jauh dari sungai Ci Sadane, Bogor. Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti Ciaruteun ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Pada prasasti ini terdapat 3 baris tulisan dan pada bagian bawah tulisan terdapat pahatan gambar umbi dan sulur-suluran (pilin), sepasang telapak kaki dan laba-laba. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tempat ditemukannya prasasti tersebut. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan Dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.

Prasasti dinoyo Prasasti ini ditemukan di Desa Dinoyo (Kota Malang bagian barat laut), berangka tahun 760 Masehi, bertuliskan huruf Kawi dan berbahasa Sansekerta. Prasasti ini menceritakan, bahwa dalam abad ke-8 itu ada kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan (Desa Kejuron sekarang) dengan raja bernama Dewasimha. Ia berputera Limwa, yang setelah menggantikan ayahnya menjadi raja bernama Gajayana. Ia mendirikan sebuah tempat pemujaan untuk Dewa Agastya. Arcanya sendiri yang melukiskan Agastya ini, yang dahulunya dibuat dari kayu cendana, ia ganti dengan arca batu hitam. Peresmian arca ini dilakukan dalam tahun 760 Masehi itu, dan upacara dilakukan oleh pendeta-pendeta ahli Weda. Pada kesempatan itu sang

raja menghadiahkan tanah, lembu, budak-budak dan segala apa yang diperlukan untuk melangsungkan upacara. Pun disuruhnya orang mendirikan bangunan untuk keperluan para brahmana dan para tamu.

Karya Sastra Indonesia Pada awalnya karya sastra ini ditulis di atas daun lontar yang bila rusak selalu diperbaiki. Sejalan dengan kemajuan teknologi kemudian diubah menggunakan kertas. Karya sastra ini bisa berbentuk puisi, kakawin, maupun prosa. Berikut karya sastra yang dimaksud antara lain: a. Kitab Sutasoma Kitab Sutasoma dikarang oleh Mpu Tantular pada masa Kerajaan Majapahit. Di dalamnya terdapat istilah Bhinneka Tunggal Ika. Kitab Sutasoma, yang dikarang oleh Mpu Tantular, berisi tentang riwayat Sutasoma, seorang anak raja yang menjadi

pendeta Budha. Dalam kitab ini tergambar adanya kerukunan umat beragama di Majapahit antara umat Hindu dengan umat Budha. Dalam kitab ini terdapat ungkapan Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa. b. Kitab Negarakertagama Kitab Negarakertagama dikarang oleh Mpu Prapanca pada masa Kerajaan Majapahit. Istilah Pancasila diambil dari kitab ini. Negarakretagama, mengisahkan kekuasaan Majapahit. c. Kitab Arjunawiwaha yang dikarang Hayam oleh ke Mpu Prapanca, perjalanan Wuruk daerah-daerah

Kitab Arjunawiwaha dikarang oleh Mpu Kanwa pada masa Kerajaan Kahuripan. Kitab Arjunawiwaha ditulis menggunakan bahasa Kawi. Kitab ini menceritakan kebesaran Raja Airlangga. d. Kitab Bharatayuda Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada masa Kerajaan Kediri. Kitab Kakawin Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, pada masa pemerintahan Raja Jayabaya dari Kediri. Kisah peperangan Pandawa dengan Kurawa yang secara implisit menggambarkan perang antara Jenggala dan Kediri.

e. Kitab Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh. f. Kitab Smaradhana, karya Mpu Dharmaja. g. Kitab Lubdaka dan Kitab Wrtasancaya, karya Mpu Tanakung. h. Kitab Kresnayana, karya Mpu Triguna. i. Kitab Pararaton, isinya sebagian besar mitos tentang riwayat Ken Arok, Riwayat Raden Wijaya dan Kertanegara sampai menjadi raja di Majapahit. j. Kitab Sundayana, yang mengisahkan terjadinya peristiwa Bubat, yaitu perkawinan yang berubah menjadi pertempuran.

k. Kitab Ranggalawe, yang menceritakan pemberontakan Ranggalawe l. Kitab Sorandaka, yang menceritakan pemberontakan Sora. m.Kitab Usana Jawa, yang menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar.

candi

tempat ibadah Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Masjid yang memiliki lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan Masjid Negara yang berada di jantung kota Propinsi Nanggro Aceh Darussalam. Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M. Waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini. Kawasan/lingkungan mesjid ini juga dijadikan kawasan syariat Islam.

Masjid agung demak (Sejarah dan Keistimewaan Masjid Demak) Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak. Masjid ini memiliki keistimewaan berupa arsitektur khas ala Nusantara. Masjid ini menggunakan atap limas bersusun tiga yang berbentuk segitiga sama kaki. Atap limas ini berbeda dengan umumnya atap masjid di Timur Tengah yang lebih terbiasa dengan bentuk kubah.

Ternyata model atap limas bersusun tiga ini mempunyai makna, yaitu bahwa seorang beriman perlu menapaki tiga tingkatan penting dalam keberagamaannya: iman, Islam, dan ihsan. Di samping itu, masjid ini memiliki lima buah pintu yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lain, yang memiliki makna rukun Islam, yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Masjid ini memiliki enam buah jendela, yang juga memiliki makna rukun iman, yaitu percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari kiamat, dan qadha-qadar-Nya.

Masjid Agung Banten yang didirikan oleh Sultan Maulana Hasanudin atau putera dari Sunan Gunung Jati, meskipun telah berumur lebih dari 4 abad (didirikan pada kisaran tahun 1560-1570), Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang juga merupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Gereja Sion yang juga dikenal dengan nama Gereja Portugis terletak di sudut jalan Pangeran Jayakarta dan Jalan Mangga Dua Raya. Awalnya, gereja ini dibangun untuk memberikan ruang ibadah bagi para tawanan Portugis yang dibawa dari Malaya dan India. Namun, seiring berkembangnya zaman, bangunan ini terus diperbaiki tanpa mengubah fungsinya. Banyak orang yang menyangka bahwa Gereja Portugis adalah sebuah gereja yang dibangun oleh orang-orang Portugis. Padahal, sebenarnya gereja tersebut dibangun oleh orang Belanda untuk tawanan Portugis beribadat.

Pura Besakih adalah sebuah komplek pura yang terletak lereng Gunung Agung yaitu Gunung tertinggi di Bali, tepatnya di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali. pura Besakih adalah merupakan pusat kegiatan upacara agama bagi umat Hindu di Bali, Pura Agung Besakih adalah sari Padma Bhuwana atau pusatnya dunia yang dilambangkan berbentuk bunga padma. Oleh karena itu Pura Agung Besakih adalah pusat untuk menyucikan dunia dengan segala isinya, dan merupakan salah satu objek wisata yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan tempat wisata lainnya. Pura Besakih menjadi terkenal karena kompleks candi yang didirikan disana, sehingga dikenal sebagai Pura Utama

Patung/arca

Benteng
Benteng Pendem Cilacap (Belanda: Kustbatterij op de Landtong te

Cilacap), dibangun 1861, adalah benteng peninggalan Belanda di pesisir pantai Teluk Penyu kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektar secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 hingga 1879. Benteng pendem sempat tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986.

Benteng Bonjol didirikan pada tahun 1808, Benteng Bonjol terletak di atas Bukit Tajadi. Tidak begitu jauh dari benteng ini mengalir sungai Batang Alahan Panjang, sebuah sungai di tengah lembah dengan aliran yang deras, berliku-liku dari utara ke selatan. Benteng ini berbentuk segi empat panjang, tiga sisinya dikelilingi oleh dinding pertahanan dua lapis setinggi kurang lebih 3 meter. Di antara kedua lapis dinding dibuat parit yang dalam dengan lebar 4 meter. Dinding luar terdiri dari batu-batu besar dengan teknik pembuatan hampir sama seperti benteng-benteng di Eropa dan di atasnya ditanami bambu berduri panjang yang ditanam sangat rapat sehingga Kaum Padri dapat mengamati bahkan menembakkan meriam kepada pasukan Belanda.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta.

Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porakporanda akibat Geger Pecinan 1743. keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta. Kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Solo.

Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu.

Anda mungkin juga menyukai