Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DISPLASIA GINJAL

Disusun Oleh : 1. I Dewa Intan Ayu Pratiwi


2. Irwina Devi Umaroh R.

(2120101821) (2120101823) (2120101824)

3. Iskawati

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA


1

2012

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................1 Daftar Isi......................................................................................................1


A. B. C. D.

Definisi..................................................................................................2 Etiologi..................................................................................................3 Komplikasi...........................................................................................4 Manifestasi Klinis ................................................................................4

E. Pemeriksaan Penunjang..5
F.

Daftar Pustaka......................................................................................6

DISPLASIA GINJAL
A. Definisi Displasia ginjal adalah kelainan perkembangan berupa perubahan organisasi structural dan diferensiasi nefron serta duktus yang abnormal. Displasia ginjal terjdi akibat hambatan pertumbuhan jaringan ginjal metanefrik. Ditemukan gambaran glomerulus, tubulus, duktus primitif, dan gambar berbentuk tulang rawan metaplastik. Struktur lobus piramid dan stroma ginjal tidak beraturan. Biasanya bersifat sporadik dan tidak herediter. Betuk displasia ginjal yang paling sering ditemukan adalah ginjal multikistik displastik. Kista kotikal dapat pula terjadi pada beberapa kasus. Displasia ginjal multi kistik khusus ditandai oleh adanya ginjal tidak berfingsi yang berukuran besar dan mengandung banyak kista. Displasia ginjal dapat terjadi uni lateral atau bilateral. Dan mungkin terjadi dengan obstruksi atau anomali perkmbangan saluran kemih. Walaupun displasia ginjal dan obstruksi saluran kemih sering terdapat pada satu pasien yang sama, tetapi peran obstruksi pada ptogenesis displasia ginjal masih contoversial. Telah dibuktikan bahwa saat obstruksi saluran kemih janin adalah suatu faktor kritis yang menentukan apakah ginjal yang sakit akan menjadi hidronefrosis atau displasia ginjal.Model percobaan domba janin menunujukkan bahwa obstruksi ureter yang terjadi awal pada trimester ke 2 menimbulkan displasia ginjal, sedangkan obstruksi yang terjadi lebih kemudian akan menyebabkan hidronefrosis. Tindakan pembedahan kolektif terhadap obstruksi saluran kemih janin ternyata mencegah progresifitas displasia ginjal pada ginjal yang sedang berkembang, menyokong pendapat yang menyatakan bahwa causa obstruksi saluran kemih ada hubungannya dengan displasia ginjal. Manifestasi klinis displasia ginjal tergantung kepada ringan atau berat displasia, dan mengenai satu atau dua buah ginjal. Displasia ginjal uni lateral tidak menimbulkan gejala nyata kecuali berupa tumor dalam abdomen yang didektesi sebagai displasia ginjal multikistik. Pada pasien tersebut sering sudah timbul hipertensi pada umur muda. Displasia ginjal bilateral atau berat, terutama bila disertai dengan uropati obstruktif dapat menunjukkan sindrom potter. Banyak bayi tersebut tidak
4

dapat bertahan hidup setelah periode neonatal

karena penyulit paru-paru yang berat.

Sekarang pemeriksaan USG janin para pranatal, deteksi displasia ginjal pada bayi dapat lebih awal. Diagnosa displasia ginhjal ditegakkan dengan USG dan didapatkan ginhjal berukuran kecil dengan susunan dismorfik, dan pada skan radionuklit DTPA bisaanya menunjukkan berkurangnya aliran darah dan fungsi pada ke 2 buah ginjal. Displasia ginjal multi kistik pada pemerikasaan USG khas ditandai oleh adanya banyak kista besar dalam jaringan ginjal yang dismorfik, dan pada skan DTPA aliran darah dan fungsi ginjal berkurang. Walaupun diagnosis pasti displasia ginjal perlu dibuktikan dengan gambaran mikroskopik yang khas pada jaringan ginjal. Tetapi ini biasaanya tidak diperlukan. Banyak bayi dengan displasia ginjal kehilangan banyak garam melalui ginjal dan dapat menjadi hiponatremia berat dalam periode neonatal. Maka pada bayi tersebut harus diberikan suplementasi natrium. Hipotensi pada displasia ginjal perlu pengobatan yang agresif. Pemberian kaptopril biasanya berhasil menurunkan tensi, namun hiperkalemia yang diakibatkannya harus ditanggulangi dengan baik. Pasien dengan displasia ginjal bilateral dapat mengelami gagal ginjal terminal pada saat lahir, dan memerlukan dialisis kronik dalam periode neonatal. Gagal ginnjalkronik dalam berbagai tingkatan biasanya masih dapat dikelola dengan pengoserfatifbatan konserfatif. Nefroblastomatosis (nephrogenic renal nodular blastoma) dikenal sebagai pendahulu tumor Wilms, dapat dietmukan pada pemerikasaan histologi ginjal displatik multik kistik. Insidens jaringan pendahulu keganasan tersebut mungkin sekali rendah, yaitu 2-6,5%. Karena resiko tinggi terhadap terjadinya keganasan maka operasi untuk membuang ginjal displatik multikistik oleh beberapa ahli dianggap sebagai tindakan pengobatan terpilih. B. Etiologi Displasia ginjal dapat disebabkan oleh ibu paparan obat-obatan tertentu atau dengan faktor genetik. Wanita hamil harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka sebelum mengambil obat apapun selama mereka kehamilan. Obat yang dapat menyebabkan ginjal dysplasia termasuk obat resep, seperti obat untuk mengobati kejang dan darah obat tekanan yang disebut angiotensin- converting enzyme (ACE) inhibitor dan angiotensin reseptor blocker (ARB). Seorang ibu penggunaan ilegal obat-seperti kokain dapat juga menyebabkan ginjal displasia pada anak yang belum lahir. Displasia ginjal juga
5

dapat memiliki genetik penyebab. Gangguan tersebut tampaknya menjadi sifat autosomal dominan, yang berarti satu orang tua bisa lewat sifat tersebut kepada seorang anak. Ketika displasia ginjal ditemukan pada anak, pemeriksaan USG dapat mengungkapkan kondisi di salah satu orangtua. Beberapa sindrom genetik yang mempengaruhi lainnya sistem tubuh mungkin termasuk displasia ginjal sebagai salah satu bagian dari sindrom. Sebuah sindrom adalah sekelompok gejala atau kondisi yang mungkin tampak tidak berhubungan namun diperkirakan memiliki penyebab-biasanya sama genetik menyebabkan. Seorang bayi dengan displasia ginjal mungkin juga memiliki masalah pada saluran pencernaan, sistem saraf, jantung dan pembuluh darah, otot dan kerangka, atau bagian lain dari saluran kemih. Masalah pada saluran kemih yang menyebabkan untuk displasia ginjal juga dapat mempengaruhi ginjal normal. Misalnya, satu cacat lahir kemih menyebabkan penyumbatan pada titik di mana urin biasanya mengalir dari ginjal ke ureter. Lain cacat lahir menyebabkan urin mengalir dari kandung kemih kembali ureter, kadangkadang semua cara untuk ginjal. Kondisi ini disebut refluks. Seiring waktu, jika masalah ini tidak diperbaiki, mereka dapat merusak satu kerja ginjal dan mengakibatkan ginjal Total kegagalan. Seorang bayi dengan displasia ginjal mungkin lain kemih masalah yang mempengaruhi ginjal normal. Di sebelah kiri, urin diblokir dari mengalir keluar dari ginjal. Di sebelah kanan, urin mengalir mundur dari kandung kemih ke dalam ureter dan ginjal, kondisi disebut refluks. C. Komplikasi Ginjal yang terkena dapat diperbesar saat lahir. Kelainan pada saluran kemih saluran dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Anak-anak dengan displasia ginjal mungkin mengalami tekanan darah tinggi, tetapi hanya jarang. Anak-anak dengan displasia ginjal mungkin memiliki risiko sedikit meningkat untuk ginjal kanker. Penyakit ginjal kronis dan ginjal kegagalan bias terjadi jika anak mengalami kencing masalah yang mempengaruhi ginjal normal. Banyak anak-anak dengan displasia ginjal pada hanya satu ginjal tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. 2 Displasia Ginjal D. Manifestasi Klinik 1. Asimtomatik 2. Gejala massa abdomen unilateral
6

3. Hipertensi 4. ISK 5. Hemturia 6. Proteinuria 7. Kelainan ginjal kontralateral (refluks vesiko ureter, obstruksi hubungan ureteropelvik) E. Pemeriksaan Penunjang
1. USG, ditemukan gambaran rongga-rongga seperti hidronefrosis tetapi tidak

berhubungan.
2. PIV, gambaran ginjal yang terkena, tidak berfungsi.

DAFTAR PUSTAKA

Arant BS Jr. Neonatal adjustment to axtrauterine life. Dalam: Edelmann Cm Jr, penyunting: Pediatric kidney disease, vol II, edisi ke-2. Boston: Little, Brown, 1992; 101542. Smith H. The Kidney : structure and function in health and disease. New York: Oxford University Press, 1951;519 Kher KK. Neonatal renal function. Dalam: Kher KK, Makker SP, penyunting. Clinical pediatric_nephrologi. New York: Mc Graw Hill 1992;727-43

Anda mungkin juga menyukai