Anda di halaman 1dari 98

1

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CIPEUCANG KABUPATEN PANDEGLANG

Oleh .. NIP. ..

Dibiayai oleh Swadana Peserta PTK yang diselenggarakan oleh Forum Ilmiah Guru (FIG) Kabupaten Pandeglang Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untirta Banten

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 CIPEUCANG 2009

2 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1. Judul Penelitian Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Kabupaten Pandeglang H. Dadi Mulyadi, S.Pd Laki-laki Pembina / IV.a / SMP Negeri 1 Cipeucang Jl. Raya Labuan Km 14. Kp. Cipeucang Ds. Kec. Cipeucang Kab. Pandeglang No. Telp / HP. 3 Bulan Januari - Maret 2009 Swadana Pandeglang, April 2009 Peneliti

2. Peneliti a. Nama Lenngkap b. Jenis Kelamin c. Pangkat / Golongan /NIP d. Asal Sekolah e. Alamat Rumah

3. Lama Penelitian 4. Biaya yang diperlukan Diketahui Kepala SMP Negeri 1 Cipeucang

H. Dadi Mulyadi, S.Pd NIP. Diketahui Pembimbing,

H. Dadi Mulyadi, S.Pd NIP.

Co Pembimbing

Drs. H. Sholih, M.Pd NIP. 131656724

Dra. Wahyuni NIP. 131959489

Ketua LPPM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. NIP. 131411828

ABSTRAK
Sejauh ini mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, termasuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang. Hasil belajar yang dicapai siswa pada tahun-tahun sebelumnya selalu dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa yang dicapai dapat disebabkan oleh motivasi siswa untuk belajar IPA kurang, proses pembelajaran atau sarana belajar yang kurang memadai. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa sehingga memudahkan siswa memahami konsepkonsep IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Pada siklus I menunjukan peningkatan prosentase aktivitas siswa, pada pertemuan pertama 36 % dan pertemuan kedua 68 %. Sedangkan di siklus II pertemuan pertama 72 % dan pertemua kedua 88 %. Hasil belajarpun mengalami peningkatan di siklus I ketuntasan belajar 76 %, sedangkan disiklus II ketuntasan belajar 84 %, disamping itu tanggapan siswa juga positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terlihat dari angket yang dijawab siswa yang merasa senang dengan model pembelajaran ini.

Kata kunci : Motivasi ; Hasil Belajar ; Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Penelitian ini berjudul Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Kabupaten Pandeglang. Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini dilandasi oleh pengalaman peneliti selama mengajar lebih kurang 25 tahun, ternyata diperoleh temuan masih rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang tahun pelajaran 2008-2009. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA konsep Energi dan Usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Selanjutnya, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih atas segala bantuan dan dukungan baik moril maupun spiritual kepada semua pihak sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih dan penghargaan peneliti sampaikan terutama kepada :

5 1. Bapak Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. Selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. 2. Bapak Drs. H. Sholih, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan bantuan kepada kami. 3. Ibu Dra. Wahyuni. Selaku Co. Pembimbing dalam penelitian ini yang telah memberikan dorongan selama penelitian ini berlangsung. 4. Rekan-rekan guru selaku observer, yang telah memberikan bantuan dan dorongannya selama penelitian ini berlangsung. 5. Para siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang tahun pelajaran 2008 2009 yang penuh kesabaran dan keuletan dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Kemudian, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan kekhilafan dalam menuangkan gagasannya. Segala saran dan kritik konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan pada penelitian di masa mendatang. Akhirnya, semoga laporan penelitian ini bisa bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di masa yang akan datang. Amiiin Ya Robbal Alamiin.

Pandeglang, 6 April 2009 Peneliti

6 DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan dan Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Hasil Penelitian BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar B. Motivasi Belajar C. Pembelajaran Kooperatif D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas C. Data dan Teknik Pengumpulan Data BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Aktivitas Belajar 2. Hasil Belajar 3. Refleksi 23 24 26 17 18 19 6 10 12 13 15 1 3 3 4 4 i iii v vi

7 B. Siklus II 1. Aktivitas Belajar 2. Hasil Belajar 3. Motivasi 4. Refleksi BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA 35 33 33 28 29 27 28

8 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Siklus kegiatan penelitian . Prosentase Aktivitas Kelas. Prosentase Ketuntasan Belajar. Skor Nilai Rata-rata Kelas. Motivasi Siswa. 18 29 30 30 31

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-lampiran 1. Daftar hadir siswa 2. Jadwal penelitian 3. Silabus 4. RPP 5. LKS 6. Lembar observasi kegiatan 7. Lembar pengamatan 8. Lembar jurnal harian 9. Data hasil pretest dan postest 10. Lembar angket siswa 11. Soal test siklus I dan siklus II 12. Foto KBM

10

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya dilaksanakan guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi terkait dengan berbagai faktor dan unsur. Oleh karena itu eksistensi seorang guru tidak hanya diukur dari penguasaan materi pelajaran atau menyiapkan perangkatperangkat media yang diperlukan akan tetapi juga kemampuan menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Selama ini perhatian sangat besar ditujukan pada upaya memberikan materi sebanyak-banyaknya kepada siswa, sangat jarang diperhatikan perbedaanperbedaan individu dan suasana kelas yang sesungguhnya sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Berdasar pengamatan di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan tipe konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi biasanya guru menggunakan tipe ceramah dimana siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut adanya partisifasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar berpusat

11 pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator didalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Belajar kooferatif merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi. Siswa yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya sebenarnya sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang bisa memberikan hasil belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia mendengarkan penjelasan guru. Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang, juga diakibatkan dari cara belajar siswa yang masih salah. Selama ini siswa belajarnya dengan cara menghafal (rote learning) bukan dimengerti atau dipahami sehingga tidak menghasilkan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning). Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya perolehan skor nilai hasil belajar dari ulangan harian / ulangan blok sangat rendah, yaitu berkisar antara 60% sampai dengan 70% di bawah KKM (Kriteris Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan. Berarti hanya sekitar 30% sampai dengan 40% yang sudah tuntas. Belajar dikatakan tuntas bila siswa telah mencapai prestasi belajar atau nilai dengan skor 60. Dengan demikian hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Pandeglang masih dianggap rendah. Bertolak dari pandangan bahwa belajar adalah mengalami sesuatu, prosesnya dapat berupa berbuat, bereaksi, mengalami sesuatu, menghayati sesuatu. Mengalami sesuatu berarti menghayati situasi-situasi yang sebenarnya dan

12 mereaksi terhadap berbagai aspek situasi itu untuk tujuan-tujuan yang nyata bagi siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode

pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Maka untuk memecahkan permasalahan pembelajaran konsep IPA yang sulit dipahami, peneliti akan mencoba memberikan upaya melalui pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Situasi belajar siswa akan lebih kondusip dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan aktivitas belajar siswa. 4. Motivasi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar. 5. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. C. Pembatasan dan Rumusan Masalah. a. Masalah dalam penelitian ini penulis batasi pada : 1. Proses pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada konsep energi dan usaha.

13 2. Proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada konsep energi dan usaha. b. Dalam penelitian ini penulis memberikan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajara IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha. 2. Apakah proses kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha. D. Tujuan Penelitian Dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Meningkatkan motivasi belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang. 2. Meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang. E. Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat dari penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru, kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien (suasana belajar yang kondusif), mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif serta meningkatkan pemahaman guru dalam melakukan tindakan kelas.

14 Sebagai upaya untuk mengatasi pembelajaran yang konvensional, dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. 2. Bagi siswa, kegiatan pembelajaran dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar, dan meningkatkan kegairahan belajar, karena bisa menarik perhatian siswa dengan anggota kelompoknya yang akan menimbulkan suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup, maka hasil belajarnya pun meningkat. 3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu memperbaiki proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA, sehingga sekolah bisa

memfasilitasi segala keperluan untuk kelancaran proses pembelajaran tersebut.

15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Belajar pada dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual yakni terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu. Pengalaman dapat berupa situasi belajar yang sengaja diciptakan oleh orang lain atau situasi yang tercipta begitu adanya. Peristiwa belajar yang terjadi karena dirancang oleh orang lain di luar diri individu sebagai pebelajar biasa disebut proses pembelajaran. Proses ini biasa dirancang oleh guru. Istilah belajar berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku pada diri individu yang biasanya terjadi setelah adanya interaksi dengan sumber belajar, sumber belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.

Menurut pendapat Nana Sudjana ( 1985 : 5) mengemukakan bahwa : Belajar adalah sesuatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkahlaku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Adapun istilah mengajar adalah menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Hal ini tidak harus berupa proses transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa. Aa Rooyakkers (1984 : 13 ) mengatakan bahwa : Proses mengajar adalah menyampaikan bahan pelajaran yang berarti

16 melaksanakan beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut tidak ada gunanya jika tidak mengarah pada tujuan tertentu Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu bentuk pendidikan yang multi variable sudah tentu dalam proses penyelenggaraannya akan turut dipengaruhi serta melibatkan faktor-faktor lain. Faktor tersebut menurut Muhibin Syah (1995 : 132) secara umum terbagi atas tiga macam berupa : (1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti halnya minat, bakat dan kemampuan. (2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan disekitar siswa seperti keadaan keluarga, latar belakang ekonomi dan kemampuan guru dalam mengajar. (3) Faktor pendekatan mengajar, berupa upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, untuk menciptakan proses pembelajaran yang tepat dibutuhkan suatu formula bentuk pembelajaran yang utuh dan tentu saja menyeluruh, dalam arti proses pembelajaran melibatkan aktivitas siswa. Jadi pada hakekatnya, belajar adalah wujud keaktifan siswa walaupun derajatnya tidak sama antara siswa satu dengan yang lainnya dalam suatu proses belajar mengajar di kelas. Tetapi terdapat banyak keaktifan yang tak dapat dilihat dengan mata atau tak dapat diamati, misalnya menggunakan hasanah ilmu pengetahuannya untuk memecahkan masalah, memilih teorama-teorama untuk membuktikan proposisi, melakukan asimilasi dan atau akomodasi untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru. Jadi yang dimaksud siswa belajar secara aktif adalah belajar dengan melibatkan keaktifan mental walaupun dalam banyak hal diperlukan keaktifan fisik.

17 Setelah berakhirnya proses pembelajaran biasanya diperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati, 1999 : 3). Sementara itu, Ahmadi (1984 : 35) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes. Menurut Sudjana (1999 : 25), hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku atau keterampilan yang berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan aspek lain lewat serangkaian kegiatan membaca, mengamati, mendengar, meniru, menulis, dan lain sebagainya, sebagai bentuk pengalaman individu dengan lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor ini meliputi faktor fisiologis maupun psikologis. Faktor fisiologis antara lain: cacat badan, kesehatan dan sebagainya. Faktor psikologis antara lain berupa motivasi, minat, reaksi, konsentrasi, organisasi, repetisi, komprehensif, dan sebagainya. b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) Faktor ini datangnya dari luar diri siswa, faktor ini melipui faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana atau adanya laboratorium.

18 Hasil belajar dapat digolongkan pada hasil yang bersifat penguasaan sesaat dan penguasaan berkelanjutan. Penguasaan sesaat contohnya pengetahuan tentang fakta, teori, istilah-istilah, pendapat dan sebagainya. Hasil belajar yang bersifat berkelanjutan harus dilakukan terus menerus dalam hampir setiap kegiatan belajar. Penguasaan berkelanjutan misalnya keterampilan tertentu dalam mengolah suatu produk, menyelesaikan perhitungan dan sebagainya. Agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa tinggi dan berkualitas, tujuan pengajaran yang dicapai juga tinggi, sangat dipengaruhi oleh proses interaksi antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa akan baik bila komunikasi antara guru dan siswa juga berjalan dengan baik. Kemudian untuk mengukur hasil belajar dalam penentuan keberhasilan siswa dalam suatu proses pembelajaran yang sering digunakan adalah berupa tes hasil belajar. Tes hasil belajar disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes itu sendiri, misalnya dalam bentuk pretes dan postes. Pretes adalah tes yang diberikan sebelum suatu pelajaran dimulai yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana siswa telah menguasai bahan yang akan diberikan. Sedangkan postes adalah tes yang diberikan sesudah suatu pelajaran selesai diajarkan, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa tersebut telah menguasai bahan yang telah diajarkan. Perbedaan hasil kedua jenis tes ini akan ditentukan oleh kualitas pembelajarannya. Jika proses pembelajaran baik maka pengaruhnya ialah terdapat perbedaan yang besar antara postes dengan pretes. Pertanyaan-pertanyaan pada pretes harus dibuat sama dengan pertanyaan-pertanyaan pada postes, supaya kedua hasil tes ini dapat dibandingkan.

19 B. Motivasi Belajar Menurut Tita Rosita (1995 : 102) Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas maka guru harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, sebab jika tidak ada dorongan dalam diri siswa untuk belajar, maka proses pembelajaran tidak akan efektif. Siswa yang termotivasi belajar akan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran yang berlangsung tanpa rasa terpaksa, tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri. Sebagai akibat dari hal ini maka hasil belajar yang dicapai akan lebih lama diserap, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut maka dorongan dalam diri siswa akan terpenuhi; dan siswa akan merasa puas dengan hasil belajar yang dirasakan sebagai pemenuhan kebutuhan. Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu: 1) kemana siswa menuju pada akhir kegiatan, 2) bagaimana caranya agar siswa tiba pada sasaran yang dituju, 3) bagaimana agar dapat diketahui apakah sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum. Agar melalui ketiga hal tersebut guru harus menciptakan kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi belajar siswa. Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) Motivasi berfungsi mengikat perhatian siswa, menggiatkan semangat belajar, menyediakan kondisi yang optimal untuk belajar. Oleh karena itu maka guru harus membangkitkan motivasi belajar

20 siswa terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran dimulai. Selanjutnya Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) mengemukakan bahwa Motivasi juga dapat berfungsi untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, khususnya untuk menemukan jalan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam kelompoknya mengenai materi pelajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan penyebab timbulnya, ada dua jenis motivasi; yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari luar diri individu, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun oleh keadaan alam dan lingkungan. Seperti keluarga, masyarakat, sekolah. Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa tekanan dari luar. Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 13) Motivasi instrinsik jauh lebih kuat dari pada motivasi ekstrinsik, karena timbulnya motivasi instrinsik ini sepenuhnya disadari oleh individu yang terlibat, tanpa desakan atau dorongan apapun. Motivasi instrinsik dapat mengubah sikap seseorang dari malas menjadi giat belajar. Motivasi ekstrinsik dapat membantu timbulnya motivasi instrinsik, yang berpengaruh lebih kuat terhadap keberhasilan belajar. Kemungkinan penyebab rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya, siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. kemungkinan lainnya adalah model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi pada guru sehingga siswa belum terlibat aktif secara maksimal dalam proses pembelajaran, oleh karena itu maka perlu upaya untuk membangkitkan motivasi belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA agar hasil pembelajaran menjadi bermakna perlu

21 menggunakan pendekatan yang sesuai, antara lain dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). C. Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Menurut Anita Lie (2004 : 29), Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Yang pertama adalah adanya saling ketergantungan yang positif. Semua anggota dalam kelompok saling bergantung kepada anggota lain dalam mencapai tujuan kelompok, misalnya menyelesaikan tugas dari guru. Prinsip yang kedua adalah tanggungjawab pribadi (individual accountability). Di sini setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi aktif dalam bekerja sama.

22 D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ( Model Tim Ahli ) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya . Dengan demikian, jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Menurut Anita Lie (2004 : 69), siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Para anggota dari kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lian tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Langkah-langkah Jigsaw adalah sebagai berikut : 1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4 sampai dengan 6 orang. Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan beragam latar belakang, misalnya dari segi prestasi, jenis kelamin, suku, agama, status sosial dan lain-lain. Kelompok ini disebut kelompok asal.

23 2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda 3. Setiap siswa yang mendapat sub topik yang sama berkumpul membentuk tim ahli. Tim ahli membahas sub topik masing-masing dan menjadi ahli dalam topik itu. 4. Setelah selesai berdiskusi dalam tim ahli, anggota kembali ke kelompok asal masing-masing. Kemudian secara bergantian, tiap siswa yang telah menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang sub topik yang mereka kuasai. 5. Kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, atau membuat rangkuman. Guru bisa juga memberikan tes pada kelompok. Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama. Bagan pengelolaan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I

ABCD

ABCD

ABCD

ABCD

II

AAAA

BBBB

CCCC

DDDD

Keterangan : I : Kelompok asal II : Kelompok ahli

E.

Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha

24 Kompetensi dasar yang harus disampaikan pada konsep energi dan usaha yang tercantum dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di kelas VIII semester genap adalah : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi merupakan besaran skalar, energi bersifat kekal yang berarti tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk yang lain. 1. Bentuk-bentuk Energi Beberapa bentuk energi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain energi kimia, energi kalor, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik, energi nuklir, dan energi mekanik. 2. Perubahan energi (Konversi Energi). Konversi energi adalah perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi lain. Alat atau benda yang melakukan konversi energi disebut converter. 3. Hukum Kekekalan Energi Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari energi yang satu ke energi yang lain. 4. Sumber-sumber Energi. Sumber energi ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat diperbarui. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui ialah sumber energi yang

25 jika sudah habis tidak dapat diadakan lagi. Sumber energi yang dapat diperbarui ialah sumber energi yang jika sudah habis, dapat diadakan kembali. 5. Usaha Usaha (W) adalah hasil kali antara gaya dengan perpindahan yang searah gaya. Benda dikatakan melakukan usaha jika ada gaya (F) yang bekerja dan ada perpindahan (S). Usaha dirumuskan W = F X S

26

BAB III METODE PENELITIAN


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research ( CAR ). Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, khususnya pada pemahaman konsep energi dan konsep usaha dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw . Langkah-langkah yang ditempuh mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian akan dijabarkan dalam uraian berikut ini. A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2008-2009 di SMP Negeri 1 Cipeucang mulai dari bulan Januari sampai dengan Maret sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi menjadi 2 siklus. Siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran IPA dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran dimana satu jam pelajaran waktunya 40 menit. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII Perempuan sebanyak 25 siswa putri (sesuai dengan Kebijakan Bupati Pandeglang mengenai adanya pemisahan kelas laki-laki dan kelas perempuan). Peneliti mengambil subjek siswa kelas perempuan mengingat karakteristiknya cenderung lebih pasif dibandingkan kelas laki-laki dan berdasarkan dari hasil belajar pada konsep materi sebelumnya masih dianggap relatif rendah. .

27 B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen yang meliputi : (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c) observasi (observing), (d) refleksi (reflecting). Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 1 : Siklus Kegiatan Penelitian Siklus I Perencanaan Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dilaksanakan. Menentukan pokok bahasan Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Menyiapkan sumber belajar seperti buku Mengembangkan format evaluasi Melaksanakan KBM yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. Melakukan evaluasi dalam bentuk tes kemampuan pemahaman konsep yang dipelajari. Melakukan observasi dengan menggunakan format observasi Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi efektifitas waktu yang telah dilaksanakan. Membahas hasil tindakan. Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan yang belum mencapai sasaran. Evaluasi tindakan. Instrument-instrumen yang telah disiapkan pada siklus I dapat dilaksanakan semua Siswa mampu melaksanakan KBM dengan

Tindakan

Pengamatan Refleksi

Indikator keberhasilan siklus I

28 aktifitas yang tinggi. Siswa mampu menunjukan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan seharihari. Identifikasi masalah dan penetapan alternatife pemecahan masalah Pengembangan program tindakan II Pelaksanaan program tindakan II Pengumpulan data tindakan II Evaluasi tindakan II Instrument-instrumen yang telah disiapkan pada siklus II dapat terlaksanakan semua Aktifitas siswa dalam KBM meningkat. Motivasi siswa dalam KBM meningkat Hampir 100 % pencapaian hasil belajar menunjukan peningkatan.

Siklus Perencanaan II Tidakan Pengamatan Refleksi Indicator keberhasilan siklus II

C. 1.

Data dan Teknik Pengumpulan Data Data Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang

didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi : Data hasil pretes dan postes Hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar Jawaban angket Jurnal harian/catatan lapangan Foto kegiatan 2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, pretes, dan postes pada tiap siklus dan dilengkapi jurnal harian (catatan harian).

29 a. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa pembelajaran berlangsung, selama kegiatan

dari observasi tersebut dapat dilihat peningkatan

aktivitas belajar yang meliputi frekuensi aktivitas dan peningkatan kerjasama antar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Angket Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran yang telah dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari seluruh siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, bermanfaat atau dapat dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. c. Jurnal Harian (Catatan Harian) Seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran tidak semuanya tercantum dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan jurnal harian / catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana yang memuat perilaku khusus siswa maupun permasalahan yang dapat di jadikan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah-langkah berikutnya. d. Foto Untuk merekam peristiwa penting seperti aspek kegiatan kelas, aktivitas kelas atau untuk memperjelas data dan hasil observasi dari penelitian ini, di gunakan foto. Foto ini juga dapat membantu dalam evaluasi tentang data data lainnya.

e.

Data Tes Hasil Belajar

30 Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui pretes sebelum diadakan tindakan pada masing-masing siklus dan postes setelah berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya disetiap siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa melalui pembelajaran pemahaman materi pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Data hasil tes tersebut bisa di jadikan acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan pada siklus berikutnya. 3. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data Observasi Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator sebagai observer, yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas. Pengolahannya dengan menggunakan rumus :
A

X 100% ,

dimana

A = Jumlah siswa yang melakukan kegiatan B = Jumlah siswa keseluruhan

b.

Data Angket Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut Jumlah responden actual X 100 % Jumlah seluruh responden

c.

Data Tes Hasil Belajar

31 Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes masingmasing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran IPA adalah 60. Kemudian menentukan banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 (siswa yang sudah tuntas). Banyaknya siswa yang mendapat nilai 60 di hitung prosentasenya dengan menggunakan rumus : Jumlah siswa yang tuntas X 100 % Jumlah seluruh siswa Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor nilai seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa. d. Data Jurnal Harian Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan tindakan, dan juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan mendeskripsikan kejadian selama penelitian berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

32

Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan hasil implementasi dari proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan motivasi serta aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Di awal setiap siklus diadakan pretes I dan pretes II, demikian pula diakhir setiap siklus diadakan postes yaitu postes I dan postes II setelah proses pembelajaran berakhir atau setelah diberi tindakan. Hasil penelitian dan beberapa temuan saat pelaksanaan berlangsung beserta pembahasannya akan diuraikan pada masing-masing siklus berikut ini : A. 1. Siklus I. Aktivitas Belajar Pada pertemuan pertama di siklus I, yaitu hari Senin tanggal 9 Februari 2009, dilakukan pretes siklus I, setelah melakukan pretes siswa berada pada tatanan kelompok masing-masing yang terdiri dari enam kelompok yang beranggotakan empat orang setiap kelompok dan satu kelompok terdiri dari lima orang, kemudian guru membagikan LKS kepada setiap siswa dalam kelompok tersebut, setelah siswa mendapatkan bagian LKS masing-masing siswa bergabung dalam kelompok ahli sesuai dengan LKS yang akan dikerjakannya, terbagi dalam empat kelompok ahli untuk melakukan diskusi. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan diskusi di kelompok ahli peneliti dibantu oleh observer mengamati beberapa aktivitas siswa, diantaranya kerjasama dalam kelompok, bertanya, mengemukakan pendapat pada saat

33 berlangsungnya diskusi kelompok dan membuat rangkuman yang ditulis dalam buku catatan masing-masing. Pada pertemuan pertama ini belum nampak adanya aktivitas siswa yang mencolok, namun siswa lebih cenderung untuk memperhatikan penjelasan temannya yang dianggap lebih pandai dari dirinya. Berdasar data hasil observasi, diperoleh 7 orang siswa (28 %) yang bekerjasama, 4 orang siswa (16 %) yang bertanya, 6 orang siswa (24 %) yang mengemukakan pendapat dalam diskusi dan 7 orang siswa yang membuat rangkuman. Prosentase aktivitas belajar secara keseluruhan diperoleh sebesar 36 %. observasi kegiatan siswa. Pada pertemuan kedua di siklus I yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 11 Februari 2009 guru meminta siswa untuk berada pada tatanan kelompok asal, kemudian secara bergiliran siswa diminta untuk menjelaskan hasil diskusi pada kelompok ahli kepada temannya di kelompok asal. Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai terlihat aktif. Aktivitas kelas pada pertemuan kedua ini sudah ada peningkatan dibandingkan pertemuan pertama. Aktivitas kerjasama 10 orang siswa (40 %), bertanya 8 orang siswa (32 %), aktivitas yang mengemukakan pendapat 9 orang siswa (36 %), dan yang membuat rangkuman 12 orang siswa (48 %). Prosentase aktivitas kelas secara keseluruhan yaitu 68 %. Dibadingkan dengan pertemuan pertama, sudah ada peningkatan aktivitas kelas sebesar 32 %. Data tersebut diperoleh melalui lembar

2.

Hasil Belajar. Pada awal kegiatan penelitian, sebelum pelaksanaan pembelajaran pada

pertemuan pertama siklus I, tepatnya hari Senin, 9 Februari 2009 , siswa diberikan

34 tes awal berupa pretes I yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diadakan proses pembelajaran tentang energi dan perubuhannya. Hasil pretes I ternyata diperoleh skor nilai rata-rata 44,20 dan prosentase ketuntasan belajar sebesar 28 % yaitu hanya 7 orang siswa yang sudah tuntas dari 25 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep energi dan perubahannya secara umum masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 60. Walaupun demikian skor nilai ini masih dianggap wajar, karena memang belum diajarkan (belum dilakukan proses pembelajaran di kelas). Waktu yang digunakan untuk pretes I adalah 30 menit. Berdasarkan hasil pretes I yang diperoleh, yaitu ketuntasan belajar hanya 28 %, maka dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam melakukan suatu upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep energi dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Setelah proses pembelajaran yang berlangsung di siklus I, sebanyak 2 kali pertemuan maka untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar setelah diberi tindakan, siswa diberikan postes I yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 11 Februari 2009. Berdasarkan hasil dari postes I diperoleh skor nilai rata-rata 64,60 dan prosentase ketuntasan belajar mencapai 76 %, yaitu sebanyak 19 siswa yang sudah tuntas, dan hanya 6 orang siswa yang belum tuntas.

3.

Refleksi Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi di

siklus I, bahwa setelah proses pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali

35 pertemuan ( setelah diberi tindakan ), ternyata penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw konsep energi dan perubahannya memberikan hasil yang cukup memuaskan sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dikatakan adanya peningkatan prosentase aktivitas kelas. Secara keseluruhan aktivitas belajar di siklus I meningkat dari 36 % menjadi 68 %. Dalam hal ini aktivitas kelas sudah termasuk kategori aktif, karena kriteria keaktifan kelas dikatakan cukup apabila proses aktivitas kelas berkisar antara 50 75%. Namun ada beberapa jenis aktivitas siswa yang masih dianggap rendah, yaitu aktivitas dalam hal aktivitas mengemukakan pendapat. Hasil prediksi diperkirakan bahwa siswa masih belum menguasai betul materi pelajaran yang sedang dibahas, sehingga timbul rasa tidak percaya diri atau suatu keragu-raguan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri ataupun menyanggah pendapat orang lain. Oleh karena itu nampaknya perlu ada pendekatan guru terhadap siswa untuk bisa merangsang atau menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dengan cara belajar yang maksimal dan menjelaskan bahwa hal ini masih sedang taraf belajar. Siswa juga perlu dilatih keberanian mentalnya untuk mau mencoba aktif dalam hal mengemukakan pendapat, ataupun ada keberanian menyanggah, apabila hal itu tidak sesuai dengan konsep yang dia yakini (misalkan dari buku sumber). Adapun hasil belajar yang diperoleh melalui postes I, setelah berakhirnya pembelajaran pada pertemuan di siklus I, diperoleh skor nilai rata-rata kelas sebesar 64,60 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 76 %. Apabila dibandingkan dengan hasil pretes I, terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 20,40 dan peningkatan prosestase ketuntasan belajar sebesar 48 %. Peningkatan ini cukup

36 besar dan bisa dikatakan memenuhi kategori berhasil, karena siswa yang mencapai nilai diatas 60 (diatas KKM yang telah ditetapkan) sudah lebih dari 75%. Dengan demikian bahwa pengaruh proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cukup besar sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya hasil belajarnyapun meningkat. Berbeda dengan hasil belajar yang diperoleh sebelumnya selalu dibawah target (dibawah KKM) dimana proses pembelajarannya hanya penjelasan langsung dari guru melalui papan tulis. Dengan demikian hal ini perlu dipertahankan untuk proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya di siklus II. B. 1. Siklus II Aktivitas Belajar Pada pertemuan pertama di siklus II, yaitu hari Senin tanggal 16 Februari 2009 dilanjutkan kembali proses pembelajaran mengenai konsep usaha dan daya. Prosentase aktivitas siswa secara keseluruhan meningkat dari pertemuan sebelumnya yaitu 68 % menjadi 72 %. Peningkatannya sebesar 4 %. Pada pertemuan ini, yang bekerjasama sebanyak 12 orang siswa (48 %), bertanya 9 orang siswa (36 %), yang mengemukakan pendapat 11 orang siswa (44 %) dan yang membuat rangkuman sebanyak 15 orang siswa (60 %). Kemudian dilanjutkan dengan petemuan kedua di siklus II, sekaligus sebagai pertemuan terakhir dari seluruh aktivitas penelitian ini, yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Februari 2009. Ternyata suasana belajar semakin terlihat kondusif, karena hampir seluruhnya siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran baik yang bertanya, yang menjawab, yang menyanggah ataupun yang

37 mengemukakan pendapat. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi bahwa yang bekerjasama yaitu sebanyak 13 orang siswa (52 %) yang bertanya dan 11 orang siswa (44 %) yang mengemukakan pendapat 12 orang siswa (48 %) dan yang membuat rangkuman sebanyak 19 orang siswa (76 %). Prosentase aktivitas kelas keseluruhannya mencapai 88 %. 2. Hasil Belajar Pretes II dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran di siklus II. Konsep yang dipelajari di siklus II ini adalah usaha dan daya. Hasil yang diperoleh dari pretes II memberikan skor nilai rata-rata kelas sebesar 50,60 dan ketuntasan belajar siswa mencapai 48 %, yaitu 12 orang siswa yang sudah tuntas dari 25 orang siswa. Setelah pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, diperoleh hasil dari postes II dengan ketuntasan belajar sebesar 84 % dan nilai rata rata sebesar 72,00. Kenaikan dari pretes ke postes sebesar 36 % dan kenaikan nilai rata ratanya sebesar 21,40. 3. Motivasi Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai dari siklus I sampai siklus II, siswa diberikan angket isian untuk mengetahui motivasi siswa dalam model pembelajaran tipe jigsaw, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut akan ada dorongan belajar dalam diri siswa. Dari angket yang diberikan pada siswa diantaranya ditanyakan merasa senang kegiatan belajar IPA, belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan, merasa senang belajar dari teman, merasa lebih mudah memahami penjelasan dari teman dan perlunya kegiatan

38 seperti yang dilakukan dikembangkan, dengan opsi pilihan setuju, ragu-ragu dan tidak setuju. Berdasar hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil siswa yang senang dengan kegiatan belajar IPA 19 orang siswa setuju (76 %), 5 orang siswa ragu-ragu (20 %) dan 1 orang siswa tidak setuju (4 %), sedangkan belajar dengan diskusi kelompok 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa mudah memahami penjelasan teman 20 orang siswa setuju (80 %), 3 orang siswa ragu-ragu (12 %), dan 2 orang siswa tidak setuju (8 %), dan yang berpendapat perlu dikembangkan sebanyak 21 orang siswa setuju (84 %), sedangkan 4 orang siswa ragu-ragu (16 %). 4. Refleksi Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai dari siklus I sampai siklus II maka berdasarkan analisis data kegiatan siswa diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang cukup berarti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 : Prosentase Aktivitas Kelas Siklus Pertemuan Prosen Aktivitas Kelas (%) 1 36 Siklus I 2 68 1 72 Siklus II 2 88

Peningkatan prosentase aktivitas kelas ini, ternyata bisa terwujud apabila proses pembelajarannya diperbaiki dan disempurnakan.

39 Adapun hasil belajar (ketuntasan belajar dan skor nilai rata-rata) yang diperoleh setelah proses pembelajaran di siklus I dan siklus II melalui postes I dan postes II dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 : Prosentase Ketuntasan Belajar

Siklus I II

Pretes 28 % 48 %

Postes 76 % 84 %

Perbedaan 48 % 36 %

Tabel 4 : Skor Nilai Rata-rata Kelas Siklus I II Skor Nilai Rata-rata Pretes 44,20 50,60 Skor Nilai Rata-rata Postes 64,60 72,00 Perbedaan 20,40 21,40

Berdasarkan data tabel tersebut di atas, secara umum dikatakan bahwa hasil belajar meningkat. Kenyataan ini bisa dijelaskan bahwa proses pembelajaran pada konsep eneri dan perubahannya serta usaha dan daya dengan menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw menarik bagi siswa, sehingga siswa termotivasi untuk mempelajari materi pembelajaran secara sungguh-sungguh dengan belajar sendiri disamping memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru yang memberikan bimbingan dalam diskusi. Hal ini juga terlihat dari hasil angket siswa yang dapat dilihat pada tabel angket siswa berikut ini : Tabel 5 : Motivasi Siswa

40 Prosentase Pernyataan Responden % % % 76 20 4 92 92 80 84 424 85 8 8 12 16 64 13 8 12 2

No 1 2 3 4 5

Pernyataan Saya senang dengan kegiatan belajar IPA Belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan Saya merasa senang belajar dari penjelasan teman Saya merasa mudah memahami penjelasan dari teman Menurut saya kegiatan belajar ini perlu dikembangkan Jumlah Rata-rata Prosentase (%)

Jumlah Responden S 19 23 23 20 21 RR 5 2 2 3 4 TS 1 2 -

Dari tabel diatas terlihat motivasi yang dimiliki siswa dengan belajar tipe jigsaw sangat menyenangkan, maka pembelajaran akan dirasakan lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan materi pelajaran atau mengajarkannya, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. Berdasarkan uraian, bahwa proses pembelajaran konsep energi dan usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat hubungan antara motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan hasil belajar setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Jadi bisa dikatakan apabila siswa aktif pada saat diskusi membahas materi pembelajaran, baik dalam hal bertanya ataupun mengemukakan pendapat, maka berarti siswa sudah mengerti dan paham apa yang sedang dipelajarinya, sehingga hasil belajarnya pun cukup memuaskan. Dengan demikian apabila pemahaman konsep sudah baik/meningkat, maka bisa dipastikan hasil belajarnya pun baik pula / meningkat.

41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A.

Simpulan

42 Berdasarkan analisis, temuan dan pembahasan yang diuraikan pada Bab IV tentang proses pembelajaran pada konsep energi dan usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan

motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dan angket siswa. Di siklus I dari 36 % menjadi 68 %. Di siklus II dari 72 % menjadi 88 %. Dan dari hasil angket siswa rata-rata 85 % setuju. 2. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar konsep energi dan usaha. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Ternyata di siklus I ada peningkatan ketuntasan belajar sebesar 48 % , yaitu dari 28 % menjadi 76 %. Dan di siklus II meningkat sebesar 36 % , yaitu dari 48 % menjadi 84 %. B. Saran Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Guru hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, agar siswa lebih termotivasi minat belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Siswa hendaknya lebih bergairah dan lebih termotivasi serta lebih aktif dalam berfartisifasi dalam diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

43 3. Sekolah hendaknya lebih membantu menyediakan fasilitas sarana alat dan bahan untuk kegiatan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (1984), Didaktik Metodik, Semarang, C.V. Toha Putera Anita Lie, (2004), Cooperative Learning, Jakarta, Grasindo. Dimyati, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, P.T. Rineka Cipta.

44 Mendiknas, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Muhibin Syah, (1995), Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya Ratna Wilis Dahar (1986), Interaksi Belajar Mengajar IPA, Jakarta, Universitas Terbuka, Depdikbud Rooyakkers, A. (1984), Mengajar dengan Sukses, Bandung, Gramedia. Sudjana, N. (1989), Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru. Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996) Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen. Suhardjono, (2006), Laporan Penelitian Sebagai KTI, makalah pada pelatihan peningkatan mutu guru dalam pengembangan profesi di Pusdiklat Diknas Sawangan, Jakarta, Februari 2006. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2006) , Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara. Tita Rosita, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka, Depdikbud

DAFTAR HADIR Kelas Mata Pelajaran Siklus Pertemuan ke Tanggal : VIII. P : IPA : : . : ..

45

No Urut 1 2 3 4 No 5 6 71 8 92 10 11 3 12 13 14 4 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 5 25 6

Nama ARIAH ARSAH DEDE KURNIASIH DEDE PARAMITA Kegiatan DEDE SUMIATI Januari DIAN FITRIYANI I II III IV I DIAN ROSMALAYENI Penyusunan Proposal Penelitian IIS WIDIANINGSIH MASRIAH Konsultasi Dosen Pembimbing MISPAH MURNI MURTAPIAH Penyusunan instrument,skenario MURNISAH pembelajaran, soal NANI NURHAYATI NELI AGUSTIN Pelaksanaan A.NENG MURDIAH Menyiapkan kelas dan perangkat SAPIAH pembelajaran SAPNAH B.SARNI SURYANI Melaksanakan tindakan siklus SINTA BELA I C.SITI HALIMAH Konsultasi dosen pembimbing SUPRIAH UUN TRISNAWATI D. Melaksanakan tindakan Siklus UUN UNDATI II YULIAWATI Penyusunan Laporan YUNI WAHYUNI Konsultasi dosen pembimbing 1

Tanda Tangan 2 3 Bulan 5 Februari II III IV I 7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 4 Maret 6 II III IV 8

JADUAL PENELITIAN

46

1 SILABUS Kelas Mata Pelajaran Semester : VIII : IPA : 2 (dua)

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pokok/ Indikator Kegiatan Pembelajaran Pembelajara Teknik n Tes tulis Melukiskan penjumlahan Gaya Memetakan gaya-gaya yang gaya dan selisih gaya-gaya ada pada suatu benda segaris baik yang searah Menentukan jenis-jenis gaya maupun berlawanan. yang bekerja pada suatu benda Tes unjuk Membedakan besar gaya Menghitung resultan gaya kerja gesekan pada berbagai segaris yang searah permukaan yang berbeda Menghitung resultan gaya kekasarannya yaitu pada segaris yang berlawanan arah permukaan benda yang Melakukan percobaan gaya licin, agak kasar, dan kasar gesek pada permukaan yang Tes tulis Menunjukkan beberapa kasar dan licin contoh adanya gaya Merumuskan adanya gaya gesekan yang gesek yang menguntungkan menguntungkan dan gaya dan merugikan dalam gesekan yang merugikan kehidupan sehari-hari Tes tulis Mencari perbedaan berat dan Membandingkan berat dan masa menggunakan alat massa suatu benda

Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifi kasi jenisjenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya

Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes uraian Bila A memiliki gaya 10 N dan B 20 N yang arahnya sama, Hitung resultan gayanya ? Uji petik kerja Lakukan percobaan tentang produk gaya gesek pada permukaan licin dan permukaan kasar lalu bandingkan hasil dari kedua percobaan tsb. Tes isian Sebutkan contoh gaya gesek yang menguntungkan dan yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari. Tes uraian Apakah perbedaan berat dan massa suatu benda?

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

4 x 40 Buku siswa, neraca lengan da neraca pegas, LKS

2
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok/ Pembelajara n Penilaian Kegiatan Pembelajaran Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu

Sumber Belajar

5.2 Menerapka Mendemonstrasikan hukum I Newton n hukum secara sederhana dan Newton untuk penerapannya dalam menjelaskan berbagai kehidupan sehari-hari peristiwa dalam Mendemonstrasikan kehidupan hukum II Newton sehari-hari

Hukum Newton

Melakukan percobaan hukum I, II, III Newton dengan menggunakan alat-alat.

Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan tentang kerja prosedur Hukum I Newton Uji petik kerja Tes unjuk prosedur Lakukan percobaan tentang kerja hukum II Newton.

4x40 Buku siswa, LKS, buk referensi

dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Mengaplikasikan hukum newton dalam kehidupan sehari-hari

Tes tulis Tes uraian

Berikan contoh penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari

Mendemonstrasikan hukum III Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok/ Kegiatan Pembelajaran Pembelajara n Energi Studi pustaka untuk mendeskripsikan pengertian energi dan bentuk-bentuk energi Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes lisan Daftar Apakah yang kamu ketahui Tes tulis pertanyaan tentang bentuk-bentuk energi ? PG Tes uraian Jelaskan perbedaan antara energi kinetik dan energi potensial. Jelaskan hukum kekekalan energi dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah perbedaan antara energi dan usaha ? Teknik Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Menunjukkan bentuk5.3 Menjelaska bentuk energi dan n hubungan contohnya dalam bentuk energi kehidupan sehari-hari dan Mengaplikasikan konsep perubahannya, energi dan perubahannya prinsip usaha dalam kehidupan seharidan energi hari serta Membedakan konsep penerapannya energi kinetik dan energi dalam potensial pada suatu benda kehidupan yang bergerak sehari-hari Mengenalkan hukum kekekalan energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari

8x40 Buku siswa, buku referensi, LKS

Studi referensi untuk membadingkan pengertia energi kinetik dan energi pitensial Mencari informasi tentang hukum kekekalan energi Studi pustaka untuk menemukan hubungan antara daya, usaha dan kecepatan

Tes tulis Tes uraian

Tes tulis Tes uraian

Menjelaskan kaitan antara Usaha energi dan usaha Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari

Tes tulis PG Tes tulis

4
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok/ Pembelajara n Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan dengan Melakukan percobaan tentang kerja prosedur dan menggunakan alat-alat untuk pesawat sederhana (Tuas, Katrol, produk menemukan konsep pesawat bidang miring) sederhana Kegiatan Pembelajaran Teknik Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Menunjukkan penggunaan beberapa pesawat percobaan sederhana yang sering tentang pesawat dijumpai dalam kehidupan sederhana dan sehari-hari misalnya tuas penerapannya (pengungkit), katrol tunggal dalam baik yang tetap maupun kehidupan yang bergerak, bidang sehari-hari miring, dan roda gigi (gear)

5.4 Melakukan

6x40 Buku siswa, LKS, Alat alat praktek

Menyelesaikan masalah
secara kuantitatif sederhana yang berhubungan dengan pesawat sederhana Diskusi untuk memecahkan masalah yang berhubunan dengan pesawat sederhana Tes tulis Isian

Untuk memudahkan melakukan pekerjaan digunakan ....

5.5 Menyelidiki
tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari Mendeskripsikan hukum Pascal dan Hukum Archimedes melalui percobaan sederhana serta

Tes unjuk Uji petik kerja Melakukan percobaan tentang kerja prosedur dan tekanan sampai menemukan produk konsep tekanan Tes tulis Tes isian Melakukan percobaan bejana berhubungan Tes unjuk Uji petik kerja Melakukan percobaan tentang kerja prosedur hukum pascal, hukum Archimides Mencari informasi melalui Tes tulis Tes Uraian lingkungan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal dan Hukum Archimides

Lakukan percobaan untuk menemukan konsep tekanan ! Sebutkan contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan prinsip bejana berhubungan. Lakukan percobaan untuk menemukan konsep hukum Pascal dan Hukum archimides.

8x 40 Buku siswa, LKS, Alat alat praktikum

5
Kompetensi Dasar Indikator penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam Materi Pokok/ Pembelajara n Penilaian Kegiatan Pembelajaran Studi lapangan untuk menemukan konsep tekanan Teknik Tes tulis Bentuk Instrumen Tes isian Contoh Instrumen Kelompokkan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal ? Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Mengaplikasikan konsep

tekanan benda padat, cair, dan gas pada peristiwa alam yang relevan (dalam penyelesaian masalah sehari- hari)

Mengapa tanggul di tepi sungai pada bagian bawah dibuat agak lebih kuat dari pada bagian atas ?

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi 5 Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 5.3. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari A. Tujuan Pembelajaran : IPA : VIII / 2 : 4 x 40 menit : Sekolah Menengah Pertama

Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat: 1. 2. sehari-hari 3. sehari-hari 4. 5. potensial Melalui percobaan sederhana rangkaian listrik satu batu dan satu lampu, siswa dapat 6. 7. 8. energi Menunjukkan perubahan energi yang terjadi Memberikan contoh perubahan energi dalam bentuk lain Membedakan antara konversi energi dengan konventer Membandingkan sumber energi yang dapat diperbaharui Membandingkan pengertian energi kinetik dan energi dan yang tidak dapat diperbaharui Menyebutkan sumber energi dalam dalam kehidupan Mendeskripsikan pengertian energi dalam besaran fisika Menunjukkan bentuk-bentuk energi dalam kehidupan

B.

Materi Pembelajaran

Energi dan Perubahannya C. Strategi Pembelajaran 1. Pendekatan 2. 3. Metode Kooperatif D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. 2. a. Pretes Kegiatan Pendahuluan Prasarat Pengetahuan Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu yang lalu, yaitu gerak dengan pertanyaan; a. Apa yang dimaksud dengan gerak? b. Motivasi mengapa dapat mengangkat meja? - Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Kegiatan Inti : Pembelajaran Kontekstual : Eksperimen, Diskusi dan Informasi

Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran

- Guru mendemonstrasikan mengangkat meja, lalu bertanya

a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal b. Guru membagikan LKS c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk mendiskusikan LKS. dengan membaca buku paket IPA e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa f. Meminta siswa menggaris bawahi kata-kata yang penting, kemudian menuliskan dalam buku masing-masing

3 4. Kegiatan Penutup

Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan membuat rangkuman

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Prasarat Pengetahuan - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran yang lalu, yaitu energi dengan pertanyaan; Apa yang dimaksud dengan energi ? b. Motivasi - Guru mendemonstrasikan benda dijatuhkan, lalu bertanya kecepatan benda semakin ke bawah?. - Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti a. b. c. d. e. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dalam Melakukan diskusi dalam kelompok asal Menyediakan waktu Melakukan kepada kelompok yang meminta pemahaman siswa dalam

tim ahli kepada temannya di kelompok asal

bimbingan pengecekan pembelajaran kooperatif 3. Kegiatan Penutup a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain. b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran kooperatif hari ini c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan

4 d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam pembelajaran kooperatif. 4. Mengadakan postes

E. Alat dan Bahan - Batu Baterai - Lampu Baterai - Bel Listrik - Saklar - kabel

F. Sumber Belajar 1. 2. G. Penilaian 1. 2. Bentuk 3. Instrumen Soal Teknik : Tes tertulis : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian. : Soal Pretes dan Postes Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

Mengetahui Kepala Sekolah

Pandeglang, Februari 2009 Guru Mata Pelajaran IPA

H. Dadi Mulyadi, S.Pd NIP. 131096300

H. Dadi Mulyadi, S.Pd. NIP. 131096300

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII / 2 Alokasi Waktu: 4 x 40 menit Standar Kompetensi 5 Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 5.3. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat: .a .b .c .d .e .f Menjelaskan pengertian usaha Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha Menjelaskan bagaimana benda dikatakan melakukan usaha Menemukan hubunngan antara gaya dan perpindahan Memecahkan masalah tentang hubungan antara gaya, usaha dan kecepatan Menunjukan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari : Sekolah Menengah Pertama

E. Materi Pembelajaran

6 Usaha dan Daya F. Strategi Pembelajaran 1. Pendekatan 2. Metode Kooperatif G. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. 2. a. Melakukan pretes. Kegiatan Pendahuluan Prasarat Pengetahuan Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu yang lalu, yaitu energi dan perubahannya; Apa yang dimaksud dengan energi ? b. Motivasi - Guru mendemonstrasikan mengangkat kursi, lalu bertanya mengapa dapat mengangkat kursi? - Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Kegiatan Inti a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal. b. Guru membagikan LKS c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk mendiskusikan LKS dengan membaca buku paket IPA e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa f. Meminta siswa menuliskan kata-kata yang penting dalam buku masing-masing 4. Kegiatan Penutup : Pembelajaran Kontekstual : Diskusi dan Informasi

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran

7 Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan membuat rangkuman

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Prasarat Pengetahuan - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang hasil diskusi pelajaran minggu yang lalu, yaitu usaha dengan pertanyaan; Apa yang dimaksud dengan usaha ? b. Motivasi - Guru mendemonstrasikan mendorong meja, lalu bertanya mengapa meja berpindah?. - Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli kepada temannya dikelompok asal c. Melakukan diskusi dalam tatanan kelompok asal untuk menanggapi hasil diskusi di kelompok ahli d. Guru menyediakan waktu bimbingan e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran kooperatif 3. Kegiatan Penutup a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain. b. Menyimpulkan kooperatif hari ini c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran kepada kelompok yang meminta

8 d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam pembelajaran kooperatif.

E. Sumber Belajar 1. 2. F. Penilaian 2. 2. Bentuk 3. Instrumen Soal Teknik : Tes tertulis : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian. : Soal Pretes dan Postes Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

Mengetahui Kepala Sekolah

Pandeglang, Februari 2009 Guru Mata Pelajaran IPA

H. Dadi Mulyadi, S.Pd NIP. 131096300

H. Dadi Mulyadi, S.Pd. NIP. 131096300

LKS 1 Diskusikan dengan kelompok pengertian energi dan bentuk-bentuk energi, kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. Apa yang dimaksud dengan energi (tenaga) 1. Energi adalah .. Satuan energi dinyatakan dalam atau 2. Macam-macam energi : Energi Energi Bunyi Energi .. .. .. . Sumber Energi Benda yang bergetar Makanan .. . .. Contoh Senar gitar .. ..

3. Energi apa saja yang dihasilkan matahari .. dan 4. Tuliskan contoh energi yang tidak dapat diperbarui . 5. Tuliskan contoh energi yang dapat diperbarui

10

LKS 2 1. Lakukan kegiatan dibawah ini.

Alat dan bahan :

- batu baterai, - saklar - bel. listrik

- lampu baterai - kabel

Cara kerja : 1. Rangkailah alat seperti gambar. 2. Setelah peralatan terpasang, pijitlah saklar, 3. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi 4. Ganti lampu dengan belajar listrik 5. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi 6. Buatlah laporan tertulis beserta kesimpulan ! 2. Diskusikan dengan kelompok pengertian perubahan energi, kemudian buatlah rangkuman. 3. Tuliskan pengertian konversi energi dan konventer energi 4. Tuliskan beberapa contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari Energi Listrik .. . Dst Menjadi energi Panas Listrik . Contoh Ketika menyetrika Kipas angin Generator

11

LKS 3 Diskusikan dengan kelompok pengertian energi kinetik kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Energi kinetik adalah .. 2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi kinetik. 3. Selesaikan persoalan berikut ! Sebuah mobil yang bermassa 1 ton sedang bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Berapakah energi kinetiknya ?. Penyelesaian : Diketahui : Ditanya : Jawab : m = ton = ..Kg V = m/s Ek = .? Ek = mV2 Ek = x Kg x (m/s)2 Ek = .Joule Jadi besarnya energi kinetik mobil tersebut sebesar .. Joule. 4. 5. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi kinetik. Hitunglah energi kinetik mobil tadi jika massanya 1,5 Ton ? .

12

LKS 4 Diskusikan dengan kelompok pengertian energi potensial kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Energi potensial adalah . 2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi potensial. 3. Selesaikan persoalan berikut ! Sebuah kelapa yang bermassa 2 Kg berada di pohonnya setinggi 10 m. Jika percepatan grafitasi bumi 9,8 m/s2. Berapakah energi potensial kelapa. Diketahui : m = .. Kg H = .. m g = .. m/s2 Ditanya Jawab : : Ep = .? Ep = m.g.h Ep = ..Kg x m/s2 x m Ep = .Joule Jadi besarnya energi potensial buah kelapa tersebut sebesar . Joule. 4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi potensial ?. 5. Hitunglah besarnya energi potensial buah kelapa tadi pada ketinggian 5 m ?

13

LKS 1 Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Usaha adalah . .. 2. Satuan usaha dalam SI adalah 3. Jika kamu mendorong meja dan meja berpindah, apakah kamu melakukan usaha . 4. Untuk melakukan usaha perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Ada . yang menyebabkan b. Arah .. harus searah dengan arah . 5. Selesaikan persoalan berikut : Berapa usaha yang dilakukan untuk mendorong peti dengan gaya sebesar 100 N, jika peti berpindah sejauh 3 meter ? Penyelesaian : Diketahui : Ditanya Jawab : : F = .. s = .. W = ? W =Fxs W = . X W = ..joule Jadi usaha yang dilakukan sebesar . Joule

14

LKS 2 Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Usaha adalah . . 2. Usaha bernilai positif, jika searah dengan 3. Usah bernilai negatife, jika 4. Usaha bernilai nol, jika 5. Berapa usaha yang dilakukan oleh anak untuk mengangkat benda yang bermassa 5 kg setinggi 2 m, jika percepatan gravitasi 10 N/kg ? Penyelesaian : Diketahui : m = s = g = Ditanya Jawab : : W = .. ? F =m x g F = . x . F = N W = F x s W = . x .. W = .. joule Jadi usaha yang dilakukan sebesar joule

15

LKS 3 Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Usaha adalah . . 2. Usaha bersama adalah . . 3. Selesaikan persoalan berikut : Adi dan Eri mendorong mobil ke kanan dengan gaya masing-masing 150 N dan 200 N bergerak sejauh 6 meter. Tentukan : 1. Arah mobil bergerak 2. Usaha yang dilakukan setiap anak 3. Usaha yang dilakukan bersama-sama oleh Adi dan Eri. Penyelesaian : 1. Gaya Adi dan Eri kekanan = . + = .. N 2. Diketahui : F Adi F Eri s Ditanya : Jawab : WAdi W Eri W = N = N = m = ? = ? = F x s

W Adi = .. N x . m W Adi = J W Eri W Eri = .. N x m = J = . J + . J = . J

3. Usaha bersama = ( W Adi + W Eri )

16 Jadi mobil bergerak ke , besar usaha Adi dan Eri masing-masing .. joule dan .. joule, besar usaha bersama Adi dan Eri adalah . Joule. LKS 4 Diskusikan dengan kelompok pengertian daya kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. 2. 3. Daya adalah Satuan daya menurut satuan SI adalah ../.. atau .. (W). Amir yang memiliki berat badan 500 N berlari sejauh 100 m selama 10 detik. Jika Amir berjalan jarak tersebut ditempuh dalam waktu 100 detik. 1. Berapa usaha yang dilakukan Amir ketika berjalan maupun berlari ? 2. samakah usaha Amir ketika berlari dan berjalan 3. Samakah usaha dibagi waktu (laju perubahan energi) ketika Amir berjalan dengan ketika berlari Penyelesaian : 1. Usaha ketika Amir berlari sejauh 100 m W = F x s W = .N x m = .. J Usaha ketika Amir berjalan sejauh 100 m W = F x s W = .N x .. m = J 2. Kesimpulan : Usaha yang dilakukan Amir berjalan dan berlari sama besar yaitu J 3. Usaha dibagi waktu adalah laju usaha Laju = -------Waktu . J Laju Amir berjalan = = j/detik detik .J Laju Amir berlari = detik = j/detik

17 4. Kesimpulan : usaha yang dilakukan akan sama, karena selama gaya dan perpindahan sama, usaha juga sama. Akan tetapi laju untuk melakukan usaha berbeda. Laju melakukan usaha disebut daya. Jadi, daya (P) dapat dirumuskan : . P = . LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA Siklus :I Pertemuan Ke : 1 Satu) Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Hari / Tanggal : Senin / 9 Februari 2009 Aktivitas Prosen No Nama Kerjasa Mengemukakan Membuat aktivitas Bertanya ma pendapat rangkuman 1 ARIAH 2 ARSAH v v v 75 3 DEDE KURNIASIH 4 DEDE PARAMITA v v v 75 5 DEDE SUMIATI 6 DIAN FITRIYANI 7 DIAN ROSMALAYENI v v v 75 8 IIS WIDIANINGSIH 9 MASRIAH 10 MISPAH v v 50 11 MURNI MURTAPIAH 12 MURNISAH 13 NANI NURHAYATI v v 50 14 NELI AGUSTIN 15 NENG MURDIAH 16 SAPIAH 17 SAPNAH v v v 75 18 SARNI SURYANI 19 SINTA BELA v v v 75 20 SITI HALIMAH 21 SUPRIAH v v v 75 22 UUN TRISNAWATI 23 UUN UNDATI v v 50 24 YULIAWATI 25 YUNI WAHYUNI Jumlah siswa 7 4 6 7 Prosen Aktivitas 28 16 24 28 Prosen Aktivitas Kelas 36

18 Keterangan : Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) Frekuensi aktivitas yang teramati - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas = Siklus Pertemuan Ke Kompetensi Dasar Hari / Tanggal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Nama
ARIAH ARSAH DEDE KURNIASIH DEDE PARAMITA DEDE SUMIATI DIAN FITRIYANI DIAN ROSMALAYENI IIS WIDIANINGSIH MASRIAH MISPAH MURNI MURTAPIAH MURNISAH NANI NURHAYATI NELI AGUSTIN NENG MURDIAH SAPIAH SAPNAH SARNI SURYANI SINTA BELA SITI HALIMAH SUPRIAH UUN TRISNAWATI UUN UNDATI YULIAWATI YUNI WAHYUNI

X 100 %

Jumlah siswa yang aktif X 100 % Jumlah seluruh siswa LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA :I : 2(Dua)
: Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari : Rabu / 11 Februari 2009

Jumlah siswa Prosen Aktivitas

Aktivitas Prosen Kerjasa Mengemukakan Membuat aktivitas Bertanya ma pendapat rangkuman v v v 75 v v v 75 v v v 75 v v 50 v v v 75 v 25 v v 50 v v 50 v v 50 v 25 v v v 75 v v v 75 v v v 75 v v v 75 v v 50 v 25 v v 50 10 8 9 12 40 32 36 48 Prosen Aktivitas Kelas 68

19 Keterangan : Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) Frekuensi aktivitas yang teramati - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas = Jumlah siswa yang aktif Jumlah seluruh siswa

X 100 % X 100 %

Siklus Pertemuan Ke Kompetensi Dasar Hari / Tanggal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA : II : 1 Satu)


: Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari : Senin / 16 Februari 2009

Aktivitas Prosen Nama Mengemukakan Membuat aktivitas Kerjasama Bertanya pendapat rangkuman v v 50 ARIAH v v v v 100 ARSAH v v 50 DEDE KURNIASIH v v v 75 DEDE PARAMITA v v v 75 DEDE SUMIATI v v 50 DIAN FITRIYANI v v v v 100 DIAN ROSMALAYENI v 25 IIS WIDIANINGSIH MASRIAH v v 50 MISPAH MURNI MURTAPIAH v 25 MURNISAH v v v 75 NANI NURHAYATI v 25 NELI AGUSTIN v v v 75 NENG MURDIAH SAPIAH v v v 75 SAPNAH SARNI SURYANI v v v 75 SINTA BELA SITI HALIMAH v v v 75 SUPRIAH UUN TRISNAWATI v v v 75 UUN UNDATI v v 50 YULIAWATI v v 50 YUNI WAHYUNI Jumlah siswa 12 9 11 15 Prosen Aktivitas 48 36 44 60 Prosen Aktivitas Kelas 72

20 1 Keterangan : Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) Frekuensi aktivitas yang teramati - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas =
Siklus Pertemuan Ke Kompetensi Dasar Hari / Tanggal

8 X 100 % X 100 %

Jumlah siswa yang aktif Jumlah seluruh siswa

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA : II : 2 (Dua) : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari : Rabu / 18 Februari 2009

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Nama
ARIAH ARSAH DEDE KURNIASIH DEDE PARAMITA DEDE SUMIATI DIAN FITRIYANI DIAN ROSMALAYENI IIS WIDIANINGSIH MASRIAH MISPAH MURNI MURTAPIAH MURNISAH NANI NURHAYATI NELI AGUSTIN NENG MURDIAH SAPIAH SAPNAH SARNI SURYANI SINTA BELA SITI HALIMAH SUPRIAH UUN TRISNAWATI UUN UNDATI YULIAWATI YUNI WAHYUNI

Aktivitas Mengemukakan Kerjasama Bertanya pendapat v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 13 11 52 44 Prosen Aktivitas Kelas v v v v v v v v v v 12 48 v

Jumlah siswa Prosen Aktivitas

Prosen Membuat aktivitas rangkuman v 50 v 75 v 50 v 75 75 v 50 v 100 v 75 v 25 v 75 v 50 v 75 v 25 75 v 25 v 75 75 v 75 v 25 v 75 v 75 v 75 19 76 88

21 Keterangan : Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) Frekuensi aktivitas yang teramati - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas = Jumlah siswa yang aktif Jumlah seluruh siswa LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Cipeucang Mata Pelajaran Nama Guru Tanggal Pertemuan ke Petunujk. Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang sesuai menurut penilaian anda. No I Aspek yang dinilai PENGAMATAN PBM A. Pendahuluan 1. Mengaitkan pelajaran sekaranng dengan pelajaran sebelunnya 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memotivasi siswa B. Kegiatan Inti 1. Mempresentasikan informasi 2. Mengorganisasi siswa dalam kelompokkelompok belajar 3. a. Membimbing kelompok b. Mengajukan pertanyaan c. Menjawab / menanggapi pertanyaan d. Menyampaikan ide / pendapat e. Mendengarkan secara aktif f. Bekerja dan belajar bersama C. Penutup Membimbing siswa merangkum pelajaran SUASANA KELAS 1. Siswa antusias 2. Guru antusias 3. Waktu sesuai dengan alokasi 4. PBM sesuai dengan skenario dalam RPP 0 Penilaian 1 2 3 4 : H. Dadi Mulyadi, S.Pd Kelas : .. : . Konsep Sub Konsep : VIII : : : IPA

X 100 % X 100 %

II.

22 Jumlah Keterangan : 0 1 2 3 4 = = = = = tidak melakukan kurang baik cukup baik sangat baik Pandeglang, Februari 2009 Pengamat,

Lembar Jurnal Harian ( Catatan Harian )


Pertemuan ke Hari/ Tanggal Pukul Guru I. Penguasaan Konsep ... : : .... : .... : ....

II.

Relevansi Materi dengan Metode Pembelajaran

III.

Diskusi/ Lain-lain

23 ...

Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Konsep Energi dan Perubahannya Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Nama siswa ARIAH ARSAH DEDE KURNIASIH DEDE PARAMITA DEDE SUMIATI DIAN FITRIYANI DIAN ROSMALAYENI IIS WIDIANINGSIH MASRIAH MISPAH MURNI MURTAPIAH MURNISAH NANI NURHAYATI NELI AGUSTIN NENG MURDIAH SAPIAH SAPNAH SARNI SURYANI SINTA BELA SITI HALIMAH SUPRIAH UUN TRISNAWATI UUN UNDATI YULIAWATI YUNI WAHYUNI Rata rata skor nilai Jumlah siswa yang tuntas Pretest I Tanggal T/TT 9/2/2009 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas 30 Tidak Tuntas 65 Tuntas 55 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas 45 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 65 Tuntas 25 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 35 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas 35 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas 35 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 60 Tuntas 44.20 7 Postest I Tanggal T/TT 11/2/2009 65 Tuntas 75 Tuntas 55 Tidak Tuntas 80 Tuntas 65 Tuntas 60 Tuntas 75 Tuntas 60 Tuntas 50 Tidak Tuntas 75 Tuntas 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas 45 Tidak Tuntas 70 Tuntas 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas 60 Tuntas 80 Tuntas 50 Tidak Tuntas 60 Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas 64.60 19 Ket

24 Prosentase Ketuntasan Belajar (%) 28.00 76.00

Keterangan : Nilai di isi dengan skala 100 SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran IPA adalah 60 Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai 60 T = Tuntas ; TT = tidak tuntas Prosentase ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas X 100% Jumlah seluruh siswa Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Konsep Usaha dan daya Siklus II Pretest II Postest II Tanggal Tanggal T/TT T/TT 16-2-2009 18-2-2009 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 60 Tuntas 85 Tuntas 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 60 Tuntas 85 Tuntas 60 Tuntas 80 Tuntas 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas 60 Tuntas 85 Tuntas 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 85 Tuntas 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 60 Tuntas 80 Tuntas 40 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 85 Tuntas 40 Tidak Tuntas 60 Tuntas 60 Tuntas 80 Tuntas 40 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 65 Tuntas 85 Tuntas 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 65 Tuntas 85 Tuntas 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas 60 Tuntas 85 Tuntas 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas 65 Tuntas 85 Tuntas 50.60 72.00 12 21 Ket

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Nama siswa

ARIAH ARSAH DEDE KURNIASIH DEDE PARAMITA DEDE SUMIATI DIAN FITRIYANI DIAN ROSMALAYENI IIS WIDIANINGSIH MASRIAH MISPAH MURNI MURTAPIAH MURNISAH NANI NURHAYATI NELI AGUSTIN NENG MURDIAH SAPIAH SAPNAH SARNI SURYANI SINTA BELA SITI HALIMAH SUPRIAH UUN TRISNAWATI UUN UNDATI YULIAWATI YUNI WAHYUNI Rata rata skor nilai Jumlah siswa yang tuntas

25 Prosentase Ketuntasan Belajar (%) 48.00 84.00 Keterangan : Nilai di isi dengan skala 100 SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran IPA adalah 60 Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai 60 T = Tuntas ; TT = tidak tuntas Prosentase ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas Jumlah seluruh siswa X 100%

Angket siswa
Berilah tanda ceklis (v) pada kolom S, RR atau TS

No 1 2 3 4 5

Pernyataan Saya senang dengan kegiatan belajar IPA. Belajar IPA dengan menyenangkan. diskusi kelompok

RR TS

Saya merasa senang belajar dari penjelasan teman Saya merasa mudah memahami penjelasan dari teman Menurut saya kegiatan belajar ini perlu dikembangkan.

Keterangan : S = Setuju RR = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju

26

Hasil angket siswa terhadap minat siswa belajar dengan tipe jigsaw

No

Pernyataan

Jumlah Responden pada setiap pernyataan S RR 5 2 2 3 4 2 TS 1

Prosentase Pernyataan Responden % 7 6 9 2 9 2 8 0 8 4 42 4 8 5 % 2 0 8 8 1 2 1 6 6 4 1 3 % 4 8 1 2 2

1 2 3 4 5

Saya senang dengan kegiatan belajar IPA. Belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan. Saya merasa senang belajar dari penjelasan teman Saya merasa mudah penjelasan dari teman memahami

19 23 23 20 21

Menurut saya kegiatan belajar ini perlu dikembangkan. Jumlah Rata-rata Prosentase

Keterangan : S = Setuju RR = Ragu-ragu

27 TS = Tidak Setuju

Soal Test Hasil Belajar Sub Konsep energi dan perubahannya


(Dilakukan pada Pretest dan Postest Siklus I) I. Ganda ! 1. Energi yang terkandung dalam setiap zat, misalnya didalam makanan dan bahan bakar, disebut energi .. a. kimia b. kinetik 2. Satuan energi dalam SI adalah a. Newton b. kalori a. lilin b. angin a. kalor b. listrik a. energi cahaya dan energi listrik b. energi pegas dan energi cahaya c. energi panas dan energi bunyi d. energi kimia dan nuklir 6. Sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba di rem. Perubahan energi yang terjadi adalah . c. Joule d. dyne c. matahari d. mata c. bunyi d. nuklir c. potensial d. kalor Pilihan

3. Berikut ini merupakan sumber energi, kecuali..

4. Energi yang diperoleh dari gerakan partikel-partikelnya disebut energi ..

5. Energi yang dapat dihasilkan bila dua benda bergesekan adalah ..

28 a. energi kimia --- energi listrik --- energi bunyi. b. energi listrik --- energi gerak --- energi bunyi c. energi gerak --- energi panas --- energi bunyi d. energi panas --- energi bunyi --- energi gerak 7. Alat yang mengubah energi surya menjadi energi kalor adalah .. a. panel surya b. sel surya c. baterai matahari d. aki matahari

8. Buah apel yang tergantung dipohonnya memiliki energi .. a. kimia b. kinetik a. letaknya makin tinggi b. kecepatannya makin besar dapat diperbarui adalah .. a. BBM, panas bumi, gas alamc. batu bara, gas alam, BBM b. BBM, batu bara, panas bumi adalah. a. angin, matahari, gas alam b. biomassa, panas bumi, air c. panas bumi, gas alam, air d. panas bumi, gas alam, nuklir d. gas alam, nuklir, BBM 11. Sumber energi berikut yang merupakan sumber energi alternatife c. potensial d. kalor c. jarak tempuhnya makin jauh d. percepatan gravitasi makin besar.

9. Energi kinetik yang dimiliki oleh sebuah benda makin besar bila

10. Di antara sumber energi berikut yang termasuk sumber energi yang tidak

12. Pernyataan berikut yang benar adalah a. energi potensial bergantung pada kecepatan benda b. energi potensial bergantung pada letak benda terhadap acuan tertentu. c. energi potensial di Bumi dan Bulan sama besar d. energi potensial bergantung pada massa benda. 13. Perhatikan pernyataan berikut : I. Energi yang dimiliki oleh benda merupakan hasil perubahan bentuk energi. II. Energi yang baru dapat diciptakan tanpa harus ada perubahan energi.

29 III. Energi yang dihasilkan dari perubahan energi selalu sama dengan energi yang diubah. Pernyataan di atas yang benar mengenai hokum kekekalan energi adalah a. I dan II b. I dan III c. II dan III d. III saja

14. Massa sebuah benda 10 kg. Apabila benda berada pada ketinggian 5 meter dari atas tanah dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, maka energi potensial benda tersebut adalah a. 500 J b. 20 J c. 5000 J d. 200 J

15. Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 m/s. Jika massa bola tersebut 1,5 kg maka energi kinetik bola adalah a. 75 J b. 100 J II. Essay. Kerjakan soal dibawah ini. Sebuah mobil truk bermassa 2 ton. Mobil ini bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Hitunglah energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut ? Diketahui : Ditanya : Jawab : m = v = Ek = ? Ek = . Ek = Ek = . c. 150 J d. 250 J

30

Soal Test Hasil Belajar Sub Konsep Usaha dan Daya


(Dilakukan pada Pretest dan Postest Siklus II) II. Ganda ! 1. Peristiwa berikut yang menggambarkan adanya usaha menurut fisika adalah a. Dewi belajar hingga larut malam b. Wati menarik mobil-mobilan c. Tina mendorong tembok dengan sekuat tenaga d. Rina mengagumi bunga yang tumbuh di halaman rumah 2. Dua komponen yang terdapat pada besaran usaha adalah .. a. gaya dan kecepatan b. gaya dan waktu 3. Usaha sama dengan a. gaya kali jarak b. gaya dibagi jarak 4. Manakah yang bukan usaha a. mengangkat tas b. melempar bola meter sama dengan satu .. a. joule b. kilogram c. derajat celcius d. watt c. menjinjing tas d. mendorong sepeda c. jarak dibagi gaya d. gaya ditambah jarak c. gaya dan perpindahan d. gaya dan daya Pilihan

5. Besar usaha yang dilakukan jika gaya satu Newton bekerja pada jarak satu

6. Sebuah gaya dikatakan melakukan usaha bernilai positif bila ..

31 a. arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan benda b. arah gaya sama dengan arah perpindahan benda c. arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda d. terjadi perpindahan pada benda 7. Gaya yang selalu menghasilkan usaha bernilai negatif adalah a. gaya gravitasi b. gaya otot c. gaya pegas d. gaya gesekan

8. Gaya yang diberikan dikatakan tidak melakukan usaha jika .. a. gaya tersebut tidak menyebabkan benda berpindah b. gaya tersebut menyebabkan benda berpindah c. gaya tersebut lebih besar dari berat benda d. gaya tersebut merupakan gaya dorong 9. Ali dan Amir saling mendorong meja. Ali dengan gaya 50 N kekanan, sedangkan Amir dengan gaya 70 N kekiri, ternyata meja bergerak sejauh 2 m. usaha bersama ialah sebesar a. 240 J ke arah Amir b. 240 J ke arah Ali c. 40 J ke arah Amir d. 40 J ke arah Ali

10. Mahmud mengangkat benda yang massanya 5 kg dari lantai ke meja setinggi 70 cm. Usaha yang dilakukan Mahmud ialah sebesar .. (percepatan gravitasi 10 N/kg). a. 3.500 J b. 350 J 11. Daya adalah a. Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu b. keuntungan mekanik alat c. gaya yang dikerjakan pada jarak tertentu d. energi yang berpindah 12. Satuan daya adalah . a. joule b. watt 13. Daya dapat dihitung dengan rumus . a. P = W x t c. P = W / t c. Newton d. sekon c. 35 J d. 3,5 J

32 b. P = t / w 14. Daya tidak bergantung pada .. a. gaya b. jarak mengeluarkan energi sebesar a. 100 joule tiap 20 detik b. 45 joule tiap 3 detik III. Kerjakan soal dibawah ini Berapa daya yang diperlukan untuk menaikan beban 150 kg setinggi 15 meter selama 20 sekon ? (gravitasi Bumi 10 m/s2) Diketahui : m = h = t = g = Ditanya : Jawab : P = . ... P = P = . Jadi dayanya adalah watt P = ? .. c. 50 joule tiap 2 detik d. 60 joule tiap detik Essay. c. waktu d. arah gaya d. P = w t

15. Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang adalah lampu yang

33

Rubrik Penilaian Hasil Belajar Sub Konsep Energi dan Perubahannya


( Siklus I ) I. Pilihan Ganda No 1 Soal Energi yang terkandung dalam setiap zat, misalnya didalam makanan dan bahan bakar, disebut energi .. a. kimia b. kinetik 2 c. potensial d. kalor C 1 Kunci Jwb A Skor 1

Satuan energi dalam SI adalah a. Newton b. kalori c. Joule d. dyne

Berikut ini merupakan sumber energi, kecuali.. a. lilin b. angin c. matahari d. mata

Energi yang diperoleh dari gerakan partikel-partikelnya disebut energi .. a. kalor b. listrik c. bunyi d. nuklir

34 5 Energi yang dapat dihasilkan bila dua benda bergesekan adalah .. a. energi cahaya dan energi listrik b. energi pegas dan energi cahaya c. energi panas dan energi bunyi d. energi kimia dan nuklir 6 Sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba di rem. Perubahan energi yang terjadi adalah . a. energi kimia --- energi listrik --- energi bunyi. b. energi listrik --- energi gerak --- energi bunyi c. energi gerak --- energi panas --- energi bunyi d. energi panas --- energi bunyi --- energi gerak 7 Alat yang mengubah energi surya menjadi energi kalor adalah .. a. panel surya b. sel surya 8 c. baterai matahari d. aki matahari C 1 A 1 C 1 C 1

Buah apel yang tergantung dipohonnya memiliki energi .. a. kimia b. kinetik c. potensial d. kalor

Energi kinetik yang dimiliki oleh sebuah benda makin besar bila a. letaknya makin tinggi b. kecepatannya makin besar c. jarak tempuhnya makin jauh d. percepatan gravitasi makin besar.

10

Di antara sumber energi berikut yang termasuk sumber energi yang tidak dapat diperbarui adalah ..

35 a. BBM, panas bumi, gas alam b. BBM, batu bara, panas bumi c. batu bara, gas alam, BBM d. gas alam, nuklir, BBM 11 Sumber energi berikut yang merupakan sumber energi alternatife adalah. a. angina, matahari, gas alam b. biomassa, panas bumi, air c. panas bumi, gas alam, air d. panas bumi, gas alam, nuklir 12 Pernyataan berikut yang benar adalah a. energi potensial bergantung pada kecepatan benda b. energi potensial bergantung pada letak benda terhadap acuan tertentu. c. energi potensial di Bumi dan Bulan sama besar d. energi potensial bergantung pada massa benda. 13 Perhatikan pernyataan berikut : I. Energi yang dimiliki oleh benda merupakan hasil perubahan bentuk energi. II. Energi yang baru dapat diciptakan tanpa harus ada perubahan energi. III. Energi yang dihasilkan dari perubahan energi selalu sama dengan energi yang diubah. Pernyataan di atas yang benar mengenai hokum kekekalan energi adalah a. I dan II b. I dan III 14 c. II dan III d. III saja A 1 B 1 D 1 B 1

Massa sebuah benda 10 kg. Apabila benda berada pada

36 ketinggian 5 meter dari atas tanah dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, maka energi potensial benda tersebut adlah a. 500 J b. 20 J 15 c. 5000 J d. 200 J A 1

Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 m/s. Jika masa bola tersebut 1,5 kg maka energi kinetik bola adalah a. 75 J b. 100 J Jumlah c. 150 J d. 250 J

20

II. Essay. Jawaban Diketahui : m = 2 ton = 2000 kg v = 20 m/s .. Ditanya : Ek = ? Jawab : Ek = m.v2 .. Ek = x 2000 kg x (20m/s)2 . Ek = 400.000 J Jumlah Penilaian : Skor total = Skor PG + Skor Esay = 15 + 5 = 20 Skor Perolehan Siswa Nilai = Skor Total Skor Perolehan Siswa = X 100 X 100 1 1 1 2 5 Skor

37 20

Rubrik Penilaian Hasil Belajar Sub Konsep Usaha dan Daya


( Siklus II ) II. Pilihan Ganda No 1 Kunci Skor Jwb Peristiwa berikut yang menggambarkan adanya usaha B 1 Soal menurut fisika adalah a. Dewi belajar hingga larut malam b. Wati menarik mobil-mobilan c. Tina mendorong tembok dengan sekuat tenaga d. Rina mengagumi bunga yang tumbuh di halaman rumah 2 Dua komponen yang terdapat pada besaran usaha adalah .. a. gaya dan kecepatan b. gaya dan waktu 3 a. gaya kali jarak b. gaya dibagi jarak 4 a. mengangkat tas b. melempar bola 5 Usaha sama dengan c. jarak dibagi gaya d. gaya ditambah jarak C 1 c. menjinjing tas d. mendorong sepeda A 1 c. gaya dan perpindahan d. gaya dan daya A 1 C 1

Manakah yang bukan usaha

Besar usaha yang dilakukan jika gaya satu Newton bekerja pada jarak satu meter sama dengan satu .. a. joule b. kilogram c. derajat celcius d. watt

Sebuah gaya dikatakan melakukan usaha bernilai positif bila ..

38 a. arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan benda b. arah gaya sama dengan arah perpindahan benda c. arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda d. terjadi perpindahan pada benda 7 Gaya yang selalu menghasilkan usaha bernilai negatif adalah a. gaya gravitasi b. gaya otot 8 jika .. a. gaya tersebut tidak menyebabkan benda berpindah b. gaya tersebut menyebabkan benda berpindah c. gaya tersebut lebih besar dari berat benda d. gaya tersebut merupakan gaya dorong 9 Ali dan Amir saling mendorong meja. Ali dengan gaya 50 N kekanan, sedangkan Amir dengan gaya 70 N kekiri, ternyata meja bergerak sejauh 2 m. usaha bersama ialah sebesar a. 240 J ke arah Amir b. 240 J ke arah Ali c. 40 J ke arah Amir d. 40 J ke arah Ali C 1 D 1 c. gaya pegas d. gaya gesekan A 1 D 1

Gaya yang diberikan dikatakan tidak melakukan usaha

10 Mahmud mengangkat benda yang massanya 5 kg dari lantai ke meja setinggi 70 cm. Usaha yang dilakukan Mahmud ialah sebesar .. (percepatan gravitasi 10 N/kg). a. 3.500 J b. 350 J 11 Daya adalah a. Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu b. keuntungan mekanik alat c. gaya yang dikerjakan pada jarak tertentu d. energi yang berpindah 12 Satuan daya adalah . c. 35 J d. 3,5 J

39 a. joule b. watt a. P = W x t b. P = t / w a. gaya b. jarak c. Newton d. sekon C 1 c. P = W / t d. P = w t D 1 c. waktu d. arah gaya D 1

13 Daya dapat dihitung dengan rumus .

14 Daya tidak bergantung pada ..

15 Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang adalah lampu yang mengeluarkan energi sebesar a. 100 joule tiap 20 detik b. 45 joule tiap 3 detik Jumlah II. Essay Jawaban Diketahui : m = 150 kg h = 15 m t = 20 s g = 10 m/s2 .... Ditanya : P = ? m.g.h Jawab :P = t 150 . 10 . 15 P = 20 P = 1.125 W Jadi dayanya adalah 1.125 watt Jumlah .. .. .. .... c. 50 joule tiap 2 detik d. 60 joule tiap detik

20

Skor

1 1 1 5

Penilaian : Skor total = Skor PG + Skor Esay = 15 + 5 = 20

40 Skor Perolehan Siswa Nilai = Skor Total Skor Perolehan Siswa = 20 X 100 X 100

41

Guru memberikan penjelasan pada kelompok asal

Guru sedang membagikan LKS di kelompok asal

42

Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli

Guru mengamati siswa dikelompok ahli

43

Guru membimbing siswa

Guru membimbing siswa

44

Guru membimbing kelompok lainnya

Siswa sedang berdiskusi

45

Observer mencatat observasinya

Selesai di tim ahli siswa kembali ke kelompok asal

46

Siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi

Siswa mengajukan pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai