Anda di halaman 1dari 2

Jenis paragraf berdasarkan pola pikir : 1.

Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan po kok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Pada um umnya, pola pengembangan paragraf ini adalah pola contoh, sebab-akibat, akibat-s ebab, pola rincian dan pola alasan. Contoh paragraf deduktif dengan pola pengembangan perincian : Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga k erja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan b erkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemam puan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mam pu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga ke rja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin , dan jujur. 2. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan ba gian-bagian kecil atau hal-hal yang konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum disebut paragraf induksi. Induksi berarti cara berfiikir dari khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan kalimat topiknya bera da diakhir paragraf. Pola pengembangan paragraf ini adalah pola contoh, sebab-a kibat, akibat-sebab, pola analogi, dan pola generalisasi. Contoh paragraf induktif dengan pola pengembangan akibat-sebab : Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Ban yak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. Bukan itu saja, pengairan pun tidak ber jalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Se mua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian. 3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif) Paragraf campuran dimulai dengan inti uraian, diikuti penjelasan, dan diakhiri dengan penegasan atau pengulangan inti uraian dengan kalimat yang bervariatif. P aragraf ini di mulai oleh kalimat pengembang setelah kalimat atau kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik dikembangkan lagi dan diakhiri oleh kalima t penegas kalau diperlukan. Contoh paragraf deduktif- induktif dengan pola pengembangan contoh : Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar seseorang terserang penyakti jantung koroner. Ha mpir 80% penderita jantung koroner di Eropha disebabkan kadar kolesterol dalam t ubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner diseba bkan karena makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koreoner disebabkan karena pola makan yang bany ak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama p enyakit jantung koroner. 4. Paragraf Deskriptif Paragraf deskriptif adalah paragraf yang kalimat topiknya tidak tersurat seperti pada paragraf-paragraf yang lain. Kalimat topik paragraf ini tersirat pada semu a kalimat pengembang. Kita akan mengetahui kallimat topik setelah selesai membac a paragraf karena kalimat topik paragraf deskriptif merupakan simpulan semua pap aran dalam paragraf. Contoh paragraf deskriptif dengan pola pengembangan kronologi : Waktu itu jam 16.00, wasit mulai membunyikan peluitnya tanda pertandingan dimula i. Kedua kesebelasan sibuk mengatur strategi untuk menyerang dan mempertahankan

gawangnya dari serangan lawan. Permainan cukup seru karena kedua keebelasan keku atan dan semangatnya cukup seimbang. Penonton bersorak-sorai mendukung kesebelas an kesayangannya masing-masing. Tidak lama kemudian, salah satu kesebelasan ada yang merobek gawang lawannya. Pendukung yang menang mengejek habis-habisan kesebelasan yang kalah sampai mengeluarkan kata-kata kotor . Pendukung yang kalah merasa tidak ena k sehingga terjadilah pertengkaran antarpendukung kesebelasan. Bukan hanya berpe rang mulut, mereka juga saling melempar dan berkelahi. Akhirnya, sebelum pertand ingan selesai, wasit terpaksa membunyikan peluit panjangnya tanda pertandingan b erakhir.

Anda mungkin juga menyukai