Ciri-ciri, Kepaduan,
dan Pengembangannya
Apa itu Paragraf
Alinea adalah suatu kesatuan pikiran yang lebih
tinggi atau lebih luas dari kalimat
(Keraf, 1997: 62).
Repetisi (pengulangan)
Konjungsi
Contoh: repetisi
Sepatu olahraga merek Nike telah membawa kebanggaan
tersendiri bagi para pemakainya. Seorang anak SMA yang
hobi bermain bola basket akan merasa bangga ketika ia bisa
memakai sepatu basket bermerk Nike tipe “Air Jordan.”
Sepatu basket bermerk Nike yang dipromosikan oleh seorang
mega bintang Michael Jordan telah menjadi simbol
kebanggaan bagi orang-orang yang memakainya. Di dalam
bidang olahraga lainnya, sepatu olahraga Nike juga
menimbulkan kesan sebagai sepatu olahraga terbaik. Seorang
pemain tenis kelas dunia bernama Andre Agassi adalah
seorang pemain tenis yang memakai produk sepatu tenis
merk Nike. Tingginya harga sepasang sepatu tenis merk Nike
yang biasa dijual di atas US$100 terlihat wajar bagi para
konsumennya. Orang kan menganggap bahwa dengan sepatu
tenis merk Nike seorang Andre Agassi mencapai prestasi luar
biasa dalam dunia tenis.
Kata sepatu dan bangga diulang-ulang untuk memperkuat kepaduan paragraf tersebut.
Konjungsi
Jenis konjungsi pembentuk kepaduan paragraf:
- tambahan:
di samping itu, seperti halnya …, lagi pula,
berikutnya, akhirnya
- pertentangan:
akan tetapi, bagaimanapun, walau demikian,
sebaliknya,
- perbandingan:
seperti halnya…, dalam hal yang sama
- akibat atau hasil:
jadi, oleh karena itu, oleh sebab itu,
Konjungsi
tujuan:
agar, untuk
singkatan:
pada umumnya, secara singkat, ringkasnya, pendeknya
tempat:
berdampingan dengan, berdekatan dengan
waktu:
Sesudah itu, beberapa saat kemudian
Jenis-jenis Paragraf
Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai
cara, antara lain:
- deskripsi,
- contoh,
- definisi,
- klasifikasi,
- perbandingan dan pertentangan,
- sebab-akibat,
- proses.
Contoh: Paragraf Deskripsi
Kesan sempit pada ruangan juga terasa dengan adanya papan
tulis di depan. Di sepanjang dinding yang memanjang tertempel
tiga papan untuk menorehkan untaian pikiran sang pengajar.
Papan yang di tengah putih bersih berseri, sedang dua bidang
yang mengapitnya gelap sehitam arang. Aku tidak bisa
membayangkan apa saja yang dapat ditulis oleh dosen di papan
seluas itu. Di tempat khusus yang melekat papan itu berserakan
alat tulis baik yang bekas atau pun yang masih bisa digunakan.
Tutup spidol berpisah dengan batang spidol, kapur yang pendek
dan panjang tergeletak menanti untuk diambil dan digunakan.
Bubuk putih dari kapur juga malas menempel seperti hendak
kabur tapi tak punya tenaga. Tepat kira-kira satu setengah meter
di depan papan tulis putih berdiri mimbar yang biasanya
menjadi tempat orang untuk berkoar-koar. Seperti di masjid, di
gereja atau di kantor kelurahan saja, pikirku sepintas.
Contoh: Paragraf Contoh
Apabila sekarang kita melihat situasi sekolah-sekolah di
Indonesia barangkali kita akan menggelengkan kepala dan
binggung. Syukur kalau hati kita masih tergerak untuk
prihatin. Seperti yang diberitakan di surat kabar, banyak
murid yang belajar dengan atap terbuka, dengan meja yang
berlobang-lobang, dengan pensil atau ballpoint yang
sering macet sehingga konsentrasi murid terkuras untuk
mengurusi hal-hal sepele tersebut. Masih beruntung juga
sekolah mereka tidak roboh seperti yang terjadi di salah
satu SMA di Bogor baru-baru ini. Selain itu, tanpa
menutup mata akan realitas pahit, dengan lapang dada
kita mesti menerima kenyataan bahwa beberapa anak sudah
bunuh diri karena malu tidak bisa bersekolah atau karena
orang tua mereka sudah beberapa bulan tidak bisa
membayar uang sekolah untuk mereka.
Paragraf Perbandingan dan Pertentangan