“ BAHASA INDONESIA“
Dibuat oleh :
Novia Dewi Rahayu
41187011170015
Jawaban
A. Pengertian Paragraf
Kalimat Utama
Terdiri atas satu kalimat saja. Biasanya kalimat utama memiliki ciri ciri paragraf
sebagai berikut :
Kalimat Penjelas
Struktut suatu paragraf biasanya berkaitan dengan pengurutan letak kalimat utama
dan kalimat-kalimat penjelas. Atas dasar kategori kalimat dalam paragraf tersebut,
Kategori Struktur
yaitu paragraf yang kalimat utamanya terdapat pada awal paragraf dan
diikuti dengan kalimat kalimat penjelas.
2. Paragraf Induktif
3. Paragraf Campuran
1. Klimaks-Antiklimaks
Pola paragraf yang satu ini terdiri dari 2 bagian, yakni bagian klimaks dan
antiklimaks. Pada bagian klimaks berisi gagasan cerita yang menuju tahap
puncak. Bisa pula dikatakan sebagai permasalahan cerita yang akhirnya
menjadi puncak konflik cerita tersebut.
Selain tahap klimaks, ada pula tahap antiklimaks, dimana konflik sudah
berada di puncak kemudian berangsur reda. Dapat diartikan bahwa tahap
antiklimaks ini adalah penurunan masalah.
Contohnya : Badan Fahmi tersungkur jatuh ke tanah. Sontak, semua orang
yang ada di sekitarnya panik dan membopong badan Fahmi ke klinik
terdekat. Selama di klinik, Fahmi belum sadarkan diri juga. Beberapa saat
kemudian, keluarga Fahmi pun datang ke klinik untuk melihat kondisinya.
Sontak, keluarga Fahmi pun menjadi cemas hatinya tatkala melihat Fahmi
yang terkulai lemas di pembaringan klinik.
2. Sudut Pandang
Pola pengembangan paragraf sudut pandang didasarkan pada tempat penulis
dari sebuah teks tersebut. Sudut pandang dibagi menjadi 2, yakni sudut
pandang orang pertama dan orang ketiga.
Pada sudut pandang orang pertama berarti penulis menempatkan diri sebagai
pemeran utama dalam sebuah tulisan, ditandai dengan kata “aku” atau “saya”.
Sementara sudut pandang orang ketiga ditandai dengan nama seseorang
sebagai tokoh utama.
Contohnya : Ini adalah tahun keduaku sekolah di SMAN 7. Aku
mengambil jurusan IPS dan kini aku berada di kelas X1 IPS 6. Di sini, aku
berkenalan dengan sejumlah teman baru yang belum pernah kutemui
sebelumnya. Salah satu diantara teman baru tersebut adalah Anwar. Dia
adalah satu murid kelas kami yang menyenangkan, karena dia murid yang
ramah serta sering membantu teman-teman lainnya.
4. Analogi
Bila ada pola pengemangan paragraf perbandingan dan pertentangan, maka
ada pula pola paragraf analogi. Analogi merupakan berisi ungkapan objek
yang memiliki banyak kesamaan dengan objek lain.
Contohnya : Seekor kuda akan merasa keletihan jika terus-menerus
dipacu. Begitu pula manusia. Saat manusia dipaksa untuk terus bekerja,
maka manusia pun akan mengalami keletihan yang teramat sangat. Untuk
itu, istirahatkanlah tubuh sejenak di sela-sela waktu kerja agar tidak
keletihan.
5. Contoh
Pola paragraf yang satu ini berupaya untuk menegaskan penegasan penjelasan
dari teks paragraf tersebut atau paragraf sebelumnya. Ya, untuk memperkuat
penjelasan maka diperlukan sebuah contoh.
Adanya pola paragraf contoh pun membuat pembaca mudah memahami
maksud paragraf tersebut. Contoh bisa pula berupa perumpamaan agar
semakin mudah dipahami.
Contohnya : Selain digoreng, tempe ternyata bisa diolah menjadi varian
olahan lain yang tidak kalah enak. Misalnya saja tempe bacem. Olahan
dari tempe ini dibuat dengan cara merebus tempe bersamaan dengan
berbagai macam bumbu yang membuat tempe menjadi berwarna
kecoklatan.
6. Pola Kausalitas
Dalam pola ini terdiri dari sebab dan akibat. Yang menjadi gagasan utama
disebut dengan sebab, sedangkan rincian dari gagasan utama tersebut
dinamakan akibat. Akan tetapi seiring berkembangnya karangan, susunan
tersebut bisa terbalik, yakni akibat sebagai gagasan utama, dan sebab menjadi
rinciannya. Hal tersebut tidak menjadi masalah, asalkan keduanya saling
berkesinambungan.
Contoh : Pendidikan moral sudah semestinya diterapkan lagi dalam
kegiatan proses belajar dewasa ini. Sebab, anak-anak zaman sekarang
sudah semakin jauh dari nilai moralitas. Hal ini bisa dilihat dari maraknya
kenakalan remaja dan pergaulan bebas yang mereka lakukan. Untuk itu,
pendidikan moral harus kembali diterapkan di dalam proses belajar
mengajar anak agar mereka menjadi anak yang bermoral baik.
7. Generalisasi
Selain sebab-akibat, pola pengembangan paragraf bisa memiliki penjelasan
umum-khusus atau sebaliknya. Dalam hal ini pola paragraf disebut dengan
pola generalisasi. Dalam pola ini paragraf bisa diawali dengan hal yang
bersifat umum, kemudian dirinci dengan hal-hal yang bersifat khusus sebagai
penjelas. Bisa pula sebaliknya, menjelaskan hal-hal yang bersifat khusus
terlebih dahulu, kemudian disimpulkan dengan hal yang bersifat umum.
Dengan begitu gagasan pokok paragraf terlihat jelas.
Contohnya : Pendidikan moral harus diajarkan sejak kecil di lingkungan
keluarga. Adapun cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan
nilai-nilai moral ke anak adalah dengan memberikan kisah-kisah tentang
orang yang mempunyai moral yang baik. Selain itu, orang tua juga mesti
bisa mencontohkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
8. Klasifikasi
Berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan akan disatukan dalam satu
kategori, itulah makna dari pola paragraf klasifikasi. Dengan begitu, hal yang
berkategori sama berada dalam satu kesatuan.
Pengelompokan tersebut juga dimaksudkan agar pembaca lebih mudah
memahami maksud dari gagasan pokok sebuah paragraf.
Contohnya : Alat musik yang biasanya dimainkan dalam sebuah grup
musik (band) dibagi atas beberapa macam, yaitu gitar, bass, drum, piano
atau kibord. Sementara itu, orang-orang yang memainkan alat-alat tersebut
dikelompokkan menjadi gitaris, bassis, drumer, dan kibordis.
9. Definisi Luas
Pola pengembangan paragrafyang satu ini berisi uraian gagasan yang
memiliki kontroversi. Uraian tersebut berupa penjelasan rinci dari gagasan
pokok paragraf, sehingga gagasan tak lagi abstrak dan mudah di pahami oleh
pembaca. Pada paragraf jenis ini biasanya gagasan pokok terletak di awal,
kemudian diikuti dengan penjelasan-penjelasan. Penjelasan tersebutlah yang
disebut definisi luas.
Contohnya : Navigasi merupakan fitur pencarian yang terletak di bagian
blog. Fitur ini mempunyai fungsi yang dapat membuat pembaca bisa
menemukan tema atau judul tulisan yang hendak dibaca oleh pembaca di
dalam blog tersebut.