Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Ismawati, M.Pd.

Oleh :
Muhammad Kavin Maulani (H03218014)
Oktavian Wahyu.P (H03218018)
Yanuar Ferdiansyah (H03218024)

KELAS B
PROGAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
BAB I
PEMBAHASAN

A.Pengembangkan Paragraf
I. Majas Klimaks
gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara runtut atau berurutan
semakin memuncak. Dari yang rendah menuju yang lebih tinggi tingkatannya atau sering
disebut berbentuk hierarki. Majas ini ditemukan dalam perbincangan sehari-hari, dalam
bergaram karya satra juga terdapat dalam karya ilmiah. Penggunannya digunakan untuk
menegaskan gagasan atau maksud yang ingin disampaikan kepada pendengar atau pembaca.

Contoh majas klimaks dalam kalimat:

“ Berbagai kendaraan memenuhi ruas jalan utama, dari mulai sepeda, sepeda motor, mobil, bus
hingga truk kontainer yang mebuat jalanan penuh sesak. “

Penjelasan :

Pada kalimat di atas penjabaran runut dari hal terkecil memuncak hingga yang terbesar
ditunjukkan pada penggalan kalimat “dari mulai sepeda, sepeda motor, mobil, bus hingga truk
kontainer yang mebuat jalanan penuh sesak.” Peryataan runut dan dimulai dari hal yang
terendah hingga menuju hal paling puncak adalah syarat utama dari penggunaan majas
antiklimaks.

II. Majas AntiKlimaks


Majas ini Berasal dari dua kata yaitu “anti” yang berarti berlawanan dan “klimaks” yang artinya
puncak. Pada majas kali ini merupakan gaya bahasa yang meruntutkan kata-kata dalam satu hirarki
mulai dari tingkat yang tinggi ke tingkat yang paling rendah.

Contoh majas klimaks dalam kalimat:

“ Status Gunung Merapi di Jawa Tengah yang sedang meletus dari status awas, siaga, waspada,
kembali ke status normal dan warga mulai kembali ke rumah masing-masing. “
III. Kata Umum dan Khusus
Kata umum adalah kata – kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian yang
lebih luas. Kata – kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan hipernim. Sedangkan,
kata khusus adalah kata – kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit, atau
disebut juga dengan hiponim.

Dan pada umumnya, kata umum memiliki beberapa macam kata khusus. Meskipun kata – kata
khusus memiliki bentuk yang berbeda, maknanya tetaplah sama dengan makna kata umum.

Contoh Kata Umum dan Kata Khusus :

Kata umum : Melihat


Kata khusus : Menengok, menyaksikan, melirik, memandang, memelototi, mengamati, dan
memperhatikan.

Kata umum : Mendatangi


Kata khusus : Mampir, singgah, berkunjung.

Penjelasan kata umum dan khusus pada kalimat

Ayah melihat adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit.


Ayah menengok adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit.
Ayah melirik adiknya yang sedang sakit di rumah sakit.

Kalimat di atas memiliki makna umum yaitu, melihat, dan kata khusus, seperti menengok,
dan melirik. Pada kalimat pertama, kata umum masih bisa digunakan sesuai dengan konteks
kalimat di atas. Sedangkan pada kalimat ketiga, kata khusus melirik tidaklah sesuai dengan
konteks kalimat tersebut. Kata khusus yang sesuai adalah menengok pada kalimat kedua.
IV. Sebab Akibat

Pengertian Paragraf Sebab Akibat

Paragraf sebab akibat merupakan satu dari beberap ajenis paragraf yang pola pengembangan
paragrafnya bersifaf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan biasa
disebut dengan kesimpulan.

Dari pola tersebut, definisi lain dari paragraf sebab akibat atau paragraf kaukasif yaitu paragraf
yang diawali dengan fakta-fakta khusus sebagai sebab kemudian menjadi fakta umum di bagian
akhir kalimat yang dinamakan dengan akibat.

Ciri-Ciri Paragraf Sebab Akibat

Paragraf sebab akibat memiliki beberapa ciri-ciri antara lain:

 Paragraf berpola induksi. Di awal kalimat adalah kalimat penjelas yang merupakan
sebab dan di akhir kalimatadalah kalimat utama yang merupakan akibat.
 Paragraf memakai banyak contoh masalah atau kejadian khusus dalam penjelasannya
yang berisikan sebab diawal paragraf dan akibat di akhir paragraf.
 Paragraf mempunyai gagasan utama yang berada di akhir kalimat
 Antara kalimat yang menjadi sebab dan akibat saling berhubungan.

Jenis dan Contoh Paragraf Sebab Akibat

Dibawah ini adalah beberapa jenis dan contoh dari paragraf sebab akibat, antara lain sebagai
berikut:

Sebab Akibat

Paragraf ini dimulai dengan kalimat-kalimat khusus yang merupan sebab lalu di akhir paragraf
disimpulkan ke dalam kalimat umum yang merupakan akibat.

Contoh:
Sueb gemar membantu sesama tanpa mengharap balasan. Dia juga selalu baik kepada semua
orang. Sikapnya yang sopan menjadikannya mudah diterima di lingkungan manapun. Bukan
hanya itu, dia juga mempunyai tutur kata yang lembut. Dia tidak pernah berkata yang bisa
menyakiti perasaan orang lain. Walaupun dia selalu jujur dia mempunyai cara-cara yang tepat
untuk memberi nasehat kepada teman-temannya tanpa membuat perasaan tersinggung.
Ditambah lagi dia adalah orang yang pandai di kelasnya. Meskipun seperti itu dia tidak pernah
pelit ilmu. Sueb selalu mengajarkan teman-temannya yang bertanya kepadanya. Oleh karena
itu, wajar saja Sueb menjadi teman kesayangan dan murid favorit guru-guru di sekolahnya.

Akibat Sebab

Di paragraf ini diawali dengan memberikan kalimat-kalimat khusus yang dalam bentuk
akibat-akibat dari sesuatu dan disimpulkan menjadi kalimat turun yang menjadi sebab masalah-
masalah tersebut timbul.

V. Paragraf Luas

Paragraf definisi luas adalah salah satu bentuk paragraf eksposisi yang gagasan
utamanya disampaikan dengan cara diuraikan menjadi gagasan – gagasan penjelas
yang berupa pengertian atau definisi suatu objek. Paragraf ini berfungsi untuk
memberikan sebuah informasi sejelas – jelasnya kepada para pembacanya.

Paragraf ini tidak hanya sebatas memberikan arti atau pengertian dalam hal nama
saja, akan tetapi definisi yang disampaikan lebih luas.

Contoh 1

Ekonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah tangga
dan nomos yang berarti aturan atau hukum. Jadi ekonomi adalah aturan – aturan dalam rumah
tangga, tetapi secara garis besar pengertian ekonomi adalah sebuah keilmuan yang
mempelajari tentang aktifitas manusia dalam lingkup ekonomi yang berhubungan dengan
aktifitas produksi, distribusi dan konsumsi. Ilmu ini mempelajari 3 proses ekonomi yang telah
disebutkan di atas, di antaranya adalah aktifitas produksi, dalam hal ini ekonomi membahas
tentang bagaimana barang tersebut dibuat, seperti bahan baku, cara pengolahan, biaya, dan
pembuat. Sementara itu, dalam hal aktifitas distribusi, ekonomi mempelajari bagaimana cara
barang atau jasa tersebut bertemu dengan konsumen, seperti pemasaran, pemasokan, dan
tempat penjualan. Kemudian aktifitas yang terakhir adalah konsumsi. Dalam hal ini, ilmu
ekonomi membahasa tentang bagaimana barang atau jasa tersebut setelah sampai kepada
konsumen. Aktifitas ekonomi membahas tentang pembeli, alat pertukaran atau biaya, dan lain
– lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi adalah sebuah cabang keilmuan yang
membahas tentang aktifitas manusaia dalam hal pembelian, penyaluran, dan pemakaian
barang atau jasa.

Contoh 2

Fotosintesis terdiri dari kata foto yang berarti cahaya, dan synthesis yang berarti
penggabungan. Secara harfiah, fotosintesis adalah sebuah proses kimiawi yang terjadi pada
tumbuhan untuk membentuk zat makanan dengan bantuan dari energi matahari. Proses ini
terjadi pada bagian daun yang memiliki zat klorofil, yaitu zat hijau daun yang berfungsi
sebagai pengikat atau penangkap cahaya matahari. Secara garis besar proses ini membentuk
zat makanan dari unsur – unsur hara, air, dan karbon dioksida yang dipecah oleh sinar
matahari dan menghasilkan energi dalam bentuk glukosa dan oksigen. Glukosa tersebut
digunakan sebagai makana oleh tumbuhan yang akan diangkut oleh pembuluh floem ke
seluruh bagian tumbuhan. Sedangkan, oksigen merupakan zat sisa pembakaran yang
dilepaskan kembali ke udara melalaui stomata, yaitu pori – pori kecil pada daun tempat
masuk dan keluarnya udara.

Contoh 3

Hewan vertebrata adalah hewan – hewan yang masuk ke dalam subfilum chordata. Jenis hewan
ini merupakan kelompok hewan yang terbesar dari subfillum chordata. Hewan vertebrata
sendiri merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun. Hewan ini
juga memiliki sistem otot yang banyak, terdiri dari beberapa pasangan massa, dan juga
memiliki sistem saraf pusat yang terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi atau sistem
pernapasan pada hewan kelas ini biasanya menggunakan insang atau paru-paru. Kelas hewan
ini terdiri dari beberapa sub kelas hewan, diantaranya adalah ikan, amphibi, reptile, burung,
dan hewan menyusui atau mamalia.
VI. Paragraf Klasifikasi
Paragraf klasifikasi merupakan satu dari beberapa jenis paragraf yang topik utamanya
dikembangkan denganmengelompokkannya ke beberapa kelompok yang berdasarkan dari sifat
atau ciri-ciri tertentu.

Paragraf klasifikasi juga diartikan sebagai pengembangan paragraf eksposisi menjadikan paragraf
ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi yang sangat jelas kepada para pembacanya.

Ciri-Ciri Paragraf Klasifikasi


Ciri-ciri dari paragraf klasifikasi antara lain sebagai berikut:

 Terdapat kata “digolongkan”, “dibagi”, “dibedakan”, “dikelompokkan dan kata lainnya


yang sejenis. Seringkali kata ini biasa dijumpai di awal atau menjadi gagasan utama
paragraf.
 Paragraf klasifikasi memiliki sifatnya informatif. Oleh sebab itu kalimat dalam paragraf
klasifikasi dalam bentuk kalimat fakta.
 Secara menyeluruh paragraf ini mengandung penggolongan suaut hal menurut acuan atau
ciri-ciri tertentu.

Contoh Paragraf Klasifikasi


Adapun contoh dari paragraf klasifikasi adalah sebagai berikut:

Contoh 1
Menurut jenisnya, demam dibedakan menjadi demam kontinyu, demam remiten, demam
intermiten, dan demam bifasiq. Jenis-jenis demam itu dikarenakan oleh penyakit atau infeksi
yang menjangkiti anggota badan. Penyakit demam kontinyu dikarenakan oleh terdapatnya
virus pneumonia di dalam tubuh, sedangkan demam remiten dikarenakan oleh terdapatnya
penyakit demam jantung rematik dan infeksi endokarditis.

Kemudian penyakit demam intermiten dikarenakan oleh virus malaria, dan penyakit demam
bifasiq disebabkan oleh virus demam berdarah atau leptospirosis.

Contoh 2
Hewan bisa dibagi menjadi beberapa macam menurut jenis makanannya. Pembagian tersebut
antara lain herbivora, karnivora, dan omnivora. Hewan herbivora yaitu sebutan untuk hewan
yang mempunyai jenis makanan berupa tumbuhan. Posisi hewan herbivora adalah sebagi
konsumen tingkat pertama pada rantai makanan. Jenis hewan yang masuk dalam jenis hewan
herbovora yakni sapi, belalang, kuda, kambing dan keledai.

Hewan karnivora merupakan sebutan untuk hewan yang memangsa hewan jenis lain. Hewan
karnivora disebut juga dengan predator untuk hewan herbivora. Jenis hewan yang masuk dalam
hewan karnivora yaitu macan, harimatu, musang dan serigala.

Lalu hewan omnivora adalah hewan yang makanannya berupa tumbuhan dan hewan lain. Jenis
hewan yung masuk dalam kategori omnivora adalah ayam, bebek, beruang, dan orang utan.

Daftar Pustaka

1. https://ruangseni.com/pengertian-serta-contoh-majas-klimaks-dan-antiklimaks/

2. https://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-kata-umum-dan-
khusus-dalam-kalimat-terlengkap.html

3. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/05/pengertian-paragaraf-sebab-akibat-
ciri-ciri-contoh.html

4. https://www.kelasindonesia.com/2015/05/5-contoh-paragraf-definisi-lengkap.html

5. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/05/paragraf-paragraf-klasifikasi-ciri-ciri-
contoh.html

Anda mungkin juga menyukai