Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
b. Tujuan Pelayanan Informasi Obat 1) Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga
informasi
untuk
membuat
kebijakan-kebijakan
yang berhubungan dengan obat, terutama bagi Panitia/Komite Farmasi dan Terapi.
3) Meningkatkan profesionalisme apoteker. 4) Menunjang terapi obat yang rasional. c. Kegiatan Pelayanan Informasi Obat 1) Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara
kesehatan lainnya.
7) Mengkoordinasi
penelitian
tentang
obat
dan
kegiatan
pelayanan kefarmasian.
d. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan: 1) Sumber informasi obat 2) Tempat 3) Tenaga 4) Perlengkapan e. Ruang Informasi Obat
Sebaiknya tersedia ruangan sumber informasi dan teknologi komunikasi dan penanganan informasi yang memadai untuk mempermudah pelayanan informasi obat. Luas ruangan yang dibutuhkan untuk pelayanan informasi obat: 200 tempat tidur (20 meter2); 400-600 tempat tidur (40 meter2) dan 1300 tempat tidur (70 meter2)
f. Peralatan Ruang Informasi Obat 1) Kepustakaan yang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi
obat
2) Peralatan meja, kursi, rak buku, kotak
3) Komputer
4) Telpon Faxcimile 5) Lemari arsip 6) Kartu arsip 7) TV dan VCD (disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit )
MenKes
No.436/93
menyatakan
berlakunya
standar
pelayanan