Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENDEKAR PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) DALAM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG RASIONAL

BIDANG KEGIATAN : PKM-M Diusulkan oleh: Ketua : Priskila Agnes Salviana 108114114 Tahun Angkatan 2010/Farmasi 108114049 Tahun Angkatan 2010/Farmasi 108114124 Tahun Angkatan 2010/Farmasi 118114028 Tahun Angkatan 2011/Farmasi

Anggota: Meta Kartika Sari Desi Irwanta K. Angeline Syahputri Fransiskus Dirk Victor Umbu Laiya Peku Jawang

118114053 Tahun Angkatan 2011/Farmasi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Bidang Ilmu

: PENDEKAR PSK (Pekerja Seks Komersial) dalam Penggunaan Antibiotik yang Rasional : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKMKC ( ) PKM-T (V) PKM-M : (V) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan : Priskila Agnes Salviana : 108114114 : Farmasi : Sanata Dharma : Jln. Cangkring Indah 28 A, Karangsari, Wedomartani, Sleman / 085221590510 : priskila_agnessalviana@yahoo.com : 5 orang : Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. : P.1716 : Taman Cemara F.1 b, Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman/ 02744477453/-/ipang@staff.usd.ac.id : Rp : Rp :: 5 bulan Yogyakarta,18 September 2012 Menyetujui,

4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b.NIM c. Jurusan d.Universitas e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat email 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b.NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP

7. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b.Sumber Lain 8. Jangka Waktu Pelaksanaan

Wakil Kaprodi Bidang Kemahasiswaan

Ketua Pelaksana Kegiatan

Yohanes Dwiatmaka, S.Si., M.Si. P. 1578

Priskila Agnes Salviana NIM : 108114114

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Dr. C. Kuntoro Adi, S.J., M.A., M.Sc P. 1240

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. P.1716

A. JUDUL PENDEKAR PSK (Pekerja Seks Komersial) dalam Penggunaan Antibiotik yang Rasional B. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tetapi jika sistem pertahanan tubuh manusia kurang bagus, tidak dipungkiri bahwa tubuh manusia dapat sakit. Untuk mengobati rasa sakit tersebut, manusia pasti membutuhkan obat, baik itu obat bebas, obat bebas terbatas hingga obat keras yang memerlukan resep dokter. Obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan biologi. Obat juga dapat diartikan sebagai bahan atau sediaan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dari rasa sakit, gejala sakit, dan/atau penyakit, untuk meningkatkan kesehatan, dan kontrasepsi. Penggunaan obat, dalam hal ini antibiotik mempunyai aturannya masingmasing dalam cara penggunaannya. Banyak orang yang tidak mengetahui cara penggunaan antibiotik tersebut. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang yang resisten terhadap penggunaan antibiotik tertentu. Kepedulian terhadap masyarakat, khususnya Pekerja Seks Komersial (PSK) , mendorong kami untuk memberikan pendampingan kepada mereka dalam hal penggunaan antibiotik. Banyak sekali PSK yang tidak mengetahui bagaimana tata cara dalam meminum antibiotik untuk mencegah penyakit atau hal lainnya. Hal ini membuat antibiotik tidak diminum sesuai aturan bahkan dapat melebihi aturan yang ditentukan.

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotik bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotik berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Melalui Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)

inilah kami bekerja sama. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY mempunyai program baik untuk remaja maupun para suami/istri, dan perempuan yang belum menikah. Selain itu juga menjangkau komunitas seperti waria, gay, pembantu rumah tangga, pekerja seks, buruh gendong, tukang becak. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY juga memberikan penguatan masyarakat melalui ceramah, diskusi dan dialog dengan pilihan tema antara lain: Kesehatan reproduksi dan hak-haknya, alat kontrasespi, problema seksual, infeksi Menular seksual, ISR dan HIV & AIDS, problema perkawinan, pendidikan seks remaja. Sampai saat ini lebih dari 100 relawan yang telah bergabung dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang terdiri dari berbagai profesi, agama, aliran politik, jenis kelamin, orientasi seksual, umur, maupun status ekonomi. Namun

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) sendiri belum memiliki banyak Kader untuk antibiotik. Oleh karena itu, kami ingin memulai untuk membentuk Kader antibiotik terutama di kalangan Pekerja Seks Komersial (PSK). C. PERUMUSAN MASALAH 1. Perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) Pekerja Seks Komersial (PSK) masih rendah

2. Resiko resistensi terhadap penggunaan antibiotik di Pekerja Seks Komersial (PSK) besar 3. Kader Pekerja Seks Komersial (PSK) belum ada

D. TUJUAN 1. Meningkatkan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) Pekerja Seks Komersial (PSK) terhadap penggunaan antibiotik 2. Mengurangi resiko resistensi penggunaan antibiotik di Pekerja Seks Komersial (PSK) 3. Terbentuknya kader Pekerja Seks Komersial (PSK)

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Terbentuk perilaku Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mempunyai perilaku penggunaan antibiotik yang rasional

F. KEGUNAAN 1. Bagi Perguruan Tinggi Munculnya masyarakat yang sadar akan pengobatan mandiri sehingga tingkat kesehatan di kalangan masyarakat tersebut meningkat pula. Kondisi seperti ini dapat menumbuhkan iklim dikalangan masyarakat untuk bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreativitas, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas di perguruan tinggi.

2. Bagi Mahasiswa Pelaksanaan program ini akan membuat mahasiswa menjadi lebih kreatif, berpikir positif, inovatif dan dinamis. Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman dari mahasiswa dalam melakukan karya yang tepat guna Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk bekerja dalam tim dan menumbuhkan rasa solidaritas.. Program ini dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap sesama dalam bidang farmasi, terutama dalam penggunaan antibiotik.

3. Bagi Masyarakat Adanya program ini akan membantu masyarakat dalam upaya penggunaan antibiotik agar sesuai dengan aturan pakai dan tidak dikonsumsi secara berlebihan bahkan melebihi batas penggunaan. Dengan adanya program ini, masyarakat diharapkan lebih peduli dengan setiap obat yang dikonsumsi.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan asing maupun domestik ketika berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta adalah malioboro, sekilas tempat ini terlihat sebagai pusat kota yang menjadikan daya tarik, namun ternyata ada satu kawasan lokalisasi untuk para PSK yang disebut Pasar Kembang (Sarkem). Bagi masyarakat Yogyakarta, Sarkem merupakan tempat yang spesial, meski berdampingan langsung dengan wisata belanja dan kultural, Sarkem tidak menjadi lemah identitas dan menyimpan banyak keunikan bagi para pengamat dan penikmatnya. Di kotakota lain, kebanyakan lokalisasi operasi PSK dilokasikan di pinggiran kota bahkan di sebuah kawasan tertentu yang terpencil. Namun faktanya, di Yogyakarta, lokalisasi ini malah berada di pusat kota. Mengikuti tren wisata yang semakin maju, Sarkem berubah dari sekadar kawasan khusus dengan julukan hot zone menjadi blok wisata bagi orang-orang berkebutuhan khusus terkait jasa seks dan pernak-perniknya. Tidak ada informasi yang pasti mengenai kapan pertama kali Sarkem ini menjadi kawasan tempat berkumpulnya para PSK. Setiap malam antara pukul 19.00-03.00 ada sekitar 300 wanita akan mulai berdiri di sepanjang gang-gang kecil di daerah Sarkem untuk menunggu para pelanggan. Para PSK ini berasal dari beberapa kota disekitar Yogykarta seperti Dalam catatan Bunga Seroja, ada sekitar 300 PSK penghuni Sarkem. Sebanyak 85 persennya berasal dari

Jepara. Sisanya, berasal dari daerah Jawa Tengah lain; semisal Kendal, Pati dan Semarang, serta daerah di Yogyakarta. Banyak fakta mengejutkan yang terungkap ketika membahas tentang PSK. Dari beberapa berita yang diliput di koran, usia para PSK ada sekitar 18 tahun hingga 35 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak wanita rela menjalani profesi yang melanggar moral ini. Sebagian besar PSK adalah mereka yang sudah berkeluarga dan sulit untuk mendapat pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehingga memilih unutk menjadi PSK, bahkan beberapa PSK yang tidak tinggal disekitar sarkem,akan diantar oleh suami mereka ketika akan melakukan pekerjaan mereka ini. Dengan pendapatan yang cukup tinggi yaitu sekitar Rp 80 ribu sampai 100 ribu untuk sekali menerima tamu,bisa diperkirakan tiap satu orang PSK bisa mendapat penghasilan Rp 2,5 juta dalam 1 bulan dikurangi dengan biaya sewa kamar dan beberapa potongan lain. Hasil yang cukup menjanjikan ini, membuat banyak PSK tetap bertahan dengan pekerjaan mereka. Sebagai tempat Pelacuran, Sarkem menjadi suatu bisnis protitusi yang dapat meningkatkan perekonomian disekitar kawasan tersebut. Dilihat dari penghasilan yang didapat oleh PSK sekitar Rp 2,5 juta per orang per bulan dengan jumlah 300 orang PSK, maka uang yang berputar bisa mencapai Rp 750 juta per bulan. Angka ini belum termasuk perputaran uang pada sektor lain yang bergantung langsung ataupun tidak pada bisnis prostitusi ini. Tapi disisi lain, penghasilan yang didapat kadang tidak sesuai dengan perlakuan yang diterima oleh para PSK, misalnya saja ketika mereka harus bertengkar dengan laki-laki di kamar karena laki-laki (tamu) ada yang ingkar janji. Sebelum ngamar laki-laki tersebut berjanji akan memakai kondom. Tapi di dalam kamar laki-laki tersebut menolak memakai kondom. Hal ini dapat membahayakan, karena beberapa penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperti seperti sifilis, GO, klamidia, hepatitis B, dll dapat menyerang PSK. Untuk menanggulangi penyebaran IMS ini, para PSK sebelum berhubungan

dengan tamu, mereka akan meminum antibiotik yang mereka anggap sebagai vaksin yang dapat mematikan virus IMS. Pengetahuan yang salah ini terus berkembang hingga saat ini, bahkan PSK menyalahi aturan minum antibiotik yang biasanya 3 kali sehari, mereka ganti menjadi 4 kali sehari dengan tujuan untuk perlindungan diri dari berbagai virus yang dapat menyebabkan infeksi.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 1. Identifikasi Masalah Masalah yang jadi dasar program ini adalah kurangnya pengetahuan dari pekerja seks komersial tentang penggunaan antibiotik yang tepat dan sesuai aturan. 2. Menentukan Tujuan Tujuan Utama Program ini adalah membantu pekerja seks komersial agar mengetahui bagaimana penggunaan antibiotik yang tepat. 3. Tahapan Program a. Sosialisasi Program Sosialisasi program menjadi tahap awal dari seluruh rangkaian kegiatan pelatihan ini. Tahap sosialisasi ini merupakan pintu awal yang akan dimasuki. Keberhasilan dari proses selanjutnya ditentukan dari fase awal ini. Dalam proses ini dilakukan penawaran program kepada pekerja seks komersial. Tahap ini menjadi fase pengenalan sekaligus pencitraan awal dari pelaksana kepada pekerja seks komersial. Melalui pengenalan tersebut, akan dapat dinilai secara objektif mengenai kemanfaatan dari program yang akan disajikan. Tahapan ini juga untuk membuka ruang-ruang dialogis interaktif untuk meningkatkan kualitas program dan

pelaksanaannya. b. Pelatihan

c. Pendampingan Program

Pendampingan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Pendampingan yang intensif dari hulu hingga hilir ini mutlak diperlukan, agar yang ditujukan dapat tepat sasaran. Pendampingan kegiatan tersebut berasal dari mahasiswa, dosen. d. Monitoring

e. Evaluasi

4. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penyuluhan dan pendampingan kepada pekerja seks komersial ini adalah para pekerja seks komersial dapat mengerti penggunaan antibiotik yang benar dan dapat diterapkan dengan benar. Antibiotik yang mereka gunakan pun sesuai dengan kebutuhan mereka dan tidak melanggar prinsip penggunaan antibiotik.

I. JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan Koordinasi

Bulan I

Bulan II

Bulan III

Bulan IV

Bulan V

Pembuatan leaflet Survey tempat dan Perkenalan Penyuluhan Pendampingan Evaluasi Kader Evaluasi Konsultasi Pembuatan laporan Penyerahan laporan

J. RANCANGAN BIAYA 1. Pembuatan proposal 2. Pembuatan laporan 3. Leaflet 30 x Rp 5.000,00 4. Transportasi a. Survey tempat b. Perkenalan 5 x @Rp 30.000,00 5 x @Rp 30.000,00 : Rp : Rp 150.000,00 150.000,00 : Rp : Rp : Rp 150.000,00 100.000,00 150.000,00

c. Penyuluhan I d. Penyuluhan II e. Pendampingan I f. Pendampingan II

5 x @Rp 30.000,00 5 x @Rp 30.000,00 5 x @Rp 30.000,00 5 x @Rp 30.000,00

: Rp : Rp : Rp : Rp

150.000,00 150.000,00 150.000,00 150.000,00

g. Pendampingan III h. Evaluasi Kader 5. Konsumsi a. Makan Penyuluhan I Penyuluhan II b. Snack Pendampingan I Pendampingan II Pendampingan III 6. Antibiotik 7. Kenang-kenangan/Gift

5 x @Rp 30.000,00 5 x @Rp 30.000,00

: Rp : Rp

150.000,00 150.000,00

40 x @Rp 10.000,00 : Rp 40 x @Rp 10.000,00 : Rp

400.000,00 400.000,00

40 x @Rp 7.000,00 40 x @Rp 7.000,00 40 x @Rp 7.000,00

: Rp : Rp : Rp

280.000,00 280.000,00 280.000,00

30 x @Rp 15.000,00 : Rp

450.000,00

Anggaran total

: Rp 3.690.000,00

A.

LAMPIRAN NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING 1.Nama Lengkap dan Gelar 2. Golongan Pangkat dan NIP : Ipang Djunarko, M.Sc., Apt : III C / P 1716

3. Jabatan Fungsional 4. Jabatan Struktural 5. Fakultas/Program Studi 6. Perguruan Tinggi 7. Bidang Keahlian

: Dosen tetap : Dekan Fakultas Farmasi : Farmasi / Farmasi : Universitas Sanata Dharma :Farmakologi-Farmakoterapi Toksikologi

8. Waktu untuk kegiatan PKM

: 5 jam/minggu

Mengetahui Dosen Pembimbing

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt

NAMA BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK Ketua Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap : Priskila Agnes Salviana

NIM Tempat / Tanggal Lahir Alamat

: 108114114 : Bandung / 17 Oktober 1992 : Jl. Cangkring Indah 28a, Karangsari, Wedomartani, Sleman

Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Semester

: Farmasi / Farmasi : Universitas Sanata Dharma :V

Priskila Agnes Salviana

Anggota pelaksana Nama Lengkap NIM Tempat / Tanggal Lahir Alamat : Meta Kartika Sari : 108114049 : Tangerang / 28 Mei 1992 : Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Semester : Farmasi / Farmasi : Universitas Sanata Dharma :V

Meta Kartika Sari

Nama Lengkap NIM Tempat / Tanggal Lahir

: Desi Irwanta K. : 108114124 : Wamena / 10 Desember 1991

Alamat Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Semester

: Perum. Candi Indah : Farmasi / Farmasi : Universitas Sanata Dharma :V

Desi Irwanta K.

Nama Lengkap NIM Tempat / Tanggal Lahir Alamat

: Angeline Syahputri Fransiskus : 118114028 : Bunyu / 7 Desember 1993 : Jl. Krodan no. 3, Timbulrejo, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta

Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Semester

: Farmasi / Farmasi : Universitas Sanata Dharma : III

Angeline Syahputri Fransiskus

Nama Lengkap NIM Tempat / Tanggal Lahir

: Dirk Victor Umbu Laiya Peku Jawang : 118114053 : Kefamenanu / 7 Mei 1994

Alamat

: Jl. Krodan no. 4a, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta

Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Semester

: Farmasi / Farmasi : Universitas Sanata Dharma : III

Dirk Victor Umbu Laiya Peku Jawang

Anda mungkin juga menyukai