Anda di halaman 1dari 15

Unit 7

Pengklasifikasian manusia modern


1. Permasalahan dalam pengklasifikasian Hal yang pertama kali dilakukan dalam pengklasifikasian biasanya dengan melihat sudut pandang tertentu. Berbagai macam kejadian dan peristiwa yang dihadapi pada keadaan tertentu, dan juga latar belakang masalah termasuk pengklasifikasian jenis, lembut dan kasar, tanaman, anjing dan kucing. Istilah mulai muncul untuk membuat masalah ini menjadi lebih mudah sehingga perbedaan yang terdapat dalam dunia ini akan menjadi mudah untuk dipecahkan oleh manusia untuk pengklasifikasian. Pengklasifikasian memiliki bermacam cara, karena perbedaan sudut pandang, cara belajar, dan bahasa yang digunakan pada saat itu untuk memperjelas pengklasifikasian. Bahasa atau istilah yang digunakan sangat berpengaruh jelas, misalnya anjing menggigit dan kucing mengeong, ataupun membedakan anjing dan kucing berdasarkan warnanya. Misalnya anjing hitam berasal dari jalanan dan kasar sementara kucing putih lebih lembut dan berasal dari salju. Warna yang melekat pada hal tertentu juga mewakili arti dan makna tertentu dalam Pengklasifikasian, pada jaman Judeo-Kristen, hitam diartikan sebagai kematian dan pemujaan terhadap setan. Tapi ini bukan aturan baku, setiap budaya tentu berbeda makna mengenai warna hitam ini. Pengklasifikasian secara biologi awalnya dimulai oleh Carulos Van Linnaeus sekitar dua ratus tahun yang lalu. Walaupun sebelumnya Pengklasifikasian telah dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan tinggi, namun yang mengejutkan beberapa dari poin tersebut hampir sama dengan yang di lakukan Carulos. Tapi, sumbangan terbesar yang diberikan oleh Carolus adalah peletakan batu dasar pengklasifikasian berdasarkan morfologi dan biologi yang dirangkaikan dengan teori evolusi Darwin, yang menjadi titik dasar teori bahwa setiap sistem itu berhubungan satu sama lain. Linnaeus juga menamai manusia dengan sebutan homo dengan istilahnya homo sapiens. Istilah ini tak ada yang memperdebatkan, sebab sampai detik ini, pengetahuan tentang nama latin untuk manusia itu belum tergantikan. Istilah latin atau penamaan terhadap benda atau manusia tidak selamanya didasari oleh aturan biologi, banyak juga juga karena istilah bahasa, misalnya dari bahasa Spanyol benda tersebut dinamakan. Penamaan tersebut bahkan bisa menghasilkan uang hingga 10000 dolar tiap tahun. Misalnya saja untuk istilah kaum terpelajar di kalangan gereja, berdasi hijau, memiliki tujuan untuk pengklasifikasian membedakan kaum terpelajar katolik dengan yang lain. Istilah lain dalam pengklasifikasian disebut dengan Polytipc, khusus untuk manusia. Manusia yang diberi nama latin homo adalah bagian dari Polytipic. Berbagai jenis manusia yang ada di muka bumi ini harus dilihat dari berbagai sisi, dengan pengklasifikasian berdasarkan kelompok, warna kulit, ras dan bangsa. Untuk lebih jelasnya dapat dibaca di bab berikutnya. Ratusan tahun yang lalu, pengklasifikasian manusia diyakini sebagai hal yang alami, yang dibagi menjadi 3 bagian besar, dan dipandang juga dari sisi yang natural, misalnya kulit kuning dengan rambut lurus adalah ras kuning, kemudian dengan rambut keriting dan berkulit hitam disebut ras Negro.

Pendekatan dengan cara natural ini, di Eropa kemudian dibagi menjadi beberapa ras, Nordic, Alpine, dan Mediterania. Tentunya setiap ras mewakili karakter tertentu masingmasing kelompok. Namun, sekali lagi, ini tidak menjadi aturan baku. Misalnya ras Nordic, diklasifikasikan dengan rambut pirang, mata biru, dan kulit cerah. Namum apa yg terjadi pada kenyataannya, jenis tersebut hampir ditemukan di 50 persen dari semua penduduk di Eropa. Semua ras yang berbeda dapat ditemukan dengan mata biru, sehingga ini menjadikan pengklasifikasian tidak mampu dibakukan. Edward Jhunt Jr, mencoba menjawab masalah ini dengan menyatakan perkawinan silang yang terjadi antara ketiga ras tersebut menyebabkan hal ini terjadi. Klasifikasi tipologis berdasarkan ras akhirnya dikaji lebih dalam oleh E.A. Hooton. Pendataanya dilakukan pegambilan data antropometik, dengan melihat data genetika manusia berdasarkan cara hidup. Cara ini didukung oleh Carleton S. Coon. Tapi memasuki abad modern, cara ini ditinggalkan. Alasannya, genetika dan ras tidak bisa dijadikan bukti valid dalam pengklasifikasian, sebab bisa menyebabkan penyalahgunaan dan simpangsiuran istilah yang digunakan. Seandainya pendekatan genetika dan ras dipadukan dengan ilmu biologi yang valid pada waktu itu, tentu akan menciptakan pengklasifikasian yang lebih baik dalam pendekatan polytipic untuk spesis manusia . Pengkajian tentang pengklasifikasian juga harusnya melibatkan area atau lingkungan tempat manusia tinggal, sebab lingkunagn diyakini pada saat itu ikut berpengaruh pada keadaan genetika dan keturunan serta sifat individu, sehingga hasilnya pengklasifikasian merujuk lagi pada 3 hal: ras geografis, ras lokal, dan ras mikro. Ras geografis mencakup keseluruhan area yang sama dengan batasan migrasi dan laut, kemudian di bagi lagi dalam gurun pasir dan pegunungan. Dengan demikian dapat dilihat bagaimana hasil yang didapatkan dengan pembagian area tersebut dan lebih spesifik. Kesalahan dalam pengklasifikasian akan lebih sedikit dengan cara ini. Ras lokal lebih banyak megkaji bagaimana keturunan yang dihasilkan dari perkawinan beda manusia dari area yang berbeda maupun sama. Ada area yang membolehkan menikah berbeda ras atau tempat, namun ada juga melarang, sehingga mereka sangat terisolasi, misalnya suku Indian dan Hopi di bagian Utara bumi. Suku Eskimo yang mendiami benua Antartika, adalah salah satu contoh suku yang tersisolasi hingga 5 ratus tahun lamanya. Seandainya mereka ingin menikah antar area, mungkin suku mereka akan menyebar diberbagai tempat misalnya Amerika, Australia, dan Selandia Baru. Namun, hingga saat ini, dengan pertimbangan mempertahankan ras asli mereka, dengan keaslian darah, mereka tetap bertahan dengan prinsip yang mereka anut. Sehingga saat ini, dengan lahan yang luas, mereka tetap dengan populasi ras yang sedikit. Ras mikro lebih kecil dan spesifik lagi. Misalnya hasil keturunan yang dihasilkan oleh pernikahan manusia dengan jarak dekat. Misalnya pria lebih cenderung untuk menikahi wanita yang akrab dan dekat dengan dirinya tanpa ingin berpindah tempat atau nomaden lagi setelah menikah dan mereka mendiami area tertentu dan berkembang di area itu.Ras ini tidak memperdulikan bagaimana asal area dan jenis keturunan pasangan tersebut, yang terpenting adalah memudahkan dan dekat dan ingin membentuk ikatan dan berkembang biak sehingga mereka menbentuk kelompok lokal. Fakta yang tidak boleh terlupakan, walaupun menghuni area yang sama perbedaan karakter yang muncul tetap saja ada. Contohnya, sebuah perkampungan kumuh di Amerika, mereka diklasifikasikan dalam ras mikro, namun apa yang terjadi perbedaan cara hidup,
2

warna kulit, dan sifat tetap sangat bervariasi. Dalam sebuah studi oleh Universitas California, pernikahan dari tahun 1924-1933 dari 973 pernikahan, ternyata hanya 27 yang menikah sesama ras. 2. Ras Kaukosis, Mongoloid, dan Negro Selama sejarah pengkajian pengklasifikasian manusia, dari dulu hingga sekarang manusia diklasifikasikan menjadi tiga: Ras kaukasoid atau bangsa Eropa, Mongoloid atau bangsa Asia, dan Negroid atau bangsa Afrika. Ahli Pengklasifikasian masih saja meyakini ketiga jenis ini belum mampu untuk mencakup semua manusia yang ada di muka bumi., itupun ketiganya masih digolongkan meragukan agak memuaskan dan memuaskan. Sehingga pengkategorian berupa memasukkan unsur lain, misalnya area, asal, ras, dipandang lebih logis. Ras lokal dan ras geografis Kaokasoid paling banyak ditemukan di Eropa (itupun masih tersebar di Australia, Amerika, dan Selandia Baru)., Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Barat. Termasuk beberapa di India dan Asia. Untuk ras Mongoloid paling banyak ditemukan di Asia Tengah, Barat, Timur dan Indonesia. Sementara ras Negroid ditemukan paling banyak di Arika. Mayoritas pengklasifikasian manusia selalu berdasarkan ketiga jenis ras tersebut. Untuk pembahasan ini, akan lebih banyak mendiskusikan dan membandingkan lalu menganalsis antara ketiganya, dan akan lebih mirip sperti pembahasan rasis. Dan pembahasan tersebut akan lebih banyak membahas detail masing-masing. (1) Bentuk kepala dolichocephaly atau wajah kepala lonjong di dominasi Kaukasoid. Untuk istilah yang dikenal di Eropa disebut dengan rahang panjang. Namun pada perkembangannya, beberapa manusia di luar ras tersebut juga memilki kepala yg lonjong, misalnya suku Ainu di Jepang. Untuk ras Mongoloid, lebih bracycephaly sedikit dolicepahly yg bervariasi, misalnya pada masyarakat Indian-Amerika. Untuk ras Negro, memiliki dahi yg lebih cembung dan menonjol keluar dengan bentuk kepala yg bervariasi antara yg dimiliki mongoloid dan kaukosis. KAUKOSIS MONGOL NEGRO WAJAH DAN GBR GBR GBR KEPALA GBR GBR GBR

HIDUNG

GBR

GBR

GBR

BIBIR

GBR

GBR

GBR

MATA

GBR

GBR

GBR
3

RAMBUT

GBR

GBR

GBR

Bagan 7.1 : perbandingan mendasar antara tiga ras dan karakteristik umummya. Kebanyakan Negro itu dolichephalyc dan hanya sebagian kecil yg bentuk wajahnya sama dengan Mongolia. Sangat mudah dikenali karena perbedaan yang sangat mencolok di banding ras lain, dan kadang sulit di bedakan jika sesama rasnya sendiri. Bentuk wajah . untuk ras Kaukosis, bentuk wajahnya disebut leptorospic yang lebar memanjang. Kemudian untuk Negro dan mongol, lebih lonjong dan sempit. Bentuk rahang yg indah lebih banyak ditemukan pada ras Kaukosis yg menonjol. Sementara pada ras Mongoloid, bentuk wajah yg dominan pendek dengan dominasi pipi yg lebar, ukurannya sama dengan yg lain. Ukuran masing-masing wajah, hampir tidak ada yg menonjol dan rata. Mereka terkenal dengan wajah rata. Bentuk wajah Negroid dan Kaukosis lebih serupa namun tak sama. Sama-sama lonjong dan lebar namun berbeda pada bentuk dahi dan rahang. Bentuk rahang Ras kaoukosis memilki hidung yg panjang, mancung dengan lubang hidung yg simetris dengan betuk dan ketebalan hidung. Jarak antara pipi kanan dan kiri sangat simetris, lurus, lebih tegak, dan jarang yg cembung atau cekung Hidung mongoloid lebih cekung ke dalam disebut dgn messorine, dengan permukaan yg lebar, tidak simetris antara satu dengan yg lain. Negroid lebih plathyrinne, panjang dan lebar. Permulaaan hidung yg lebar dan tebal, dengan lubang hidung yg besar. Tegak ke atas, kadang bervariasi dengan cekung yg berlebihan. Bibir, mata dan telinga. Ras kaokosid memiliki mata yg lebih lebar, cemerlang, kedipan mata lebih jelas. Pupil mata sangat exkpresif mengikuti gerakan mata dan perasaanya. Bibir tipis dan berbentuk baik. Telinga memiliki standar panjang dan lebar yg simetris. Seprti yg di kemukakan dalam teori Darwin. Ras mongolid memiliki bentuk mata yg sempit, dengan kelopak mata yg lebih kecil, kantung mata yg tidak besar. Kornea mata kadang sulit teridentifikasi karena ukuran bola mata yg lebih kecil. Saat berkedip, bola mata lebih menyembul keluar. Bibir tipis atas , lebar di bawah atau kedua-duanya. Telinga kecil dan berbentuk roll.

(2)

(3)

(4)

Ras negroid memiliki bentuk bibir yg sangat tebal satu dengan yang lain, telinga besar, lebar, dan melengkung. Untuk bentuk mata, sama dengan ras kaukosid namun berbeda warna sesuai yg di paparkan pada teori darwin. (5) Rambut, kulit, dan warna mata. Ras caocasoid didominasi oleh rambut lurus, dengan warna pirang hingga hitam kecoklatan. Warna kulit didominasi putih terang dan agak berbintik. Warna mata bervariasi hijau, biru, coklat, hazel, atau perpaduan coklat hitam. Warna mata dan rambut ras mongolid didominasi warna hitam dan coklat, warna kulit antara putih dan kekuningan. Ras mongoloid didominasi hitam, kulit, mata, dan rambut yg keriting lebih banyak dibanding lurus. (6)Tekstur Rambut dan Bulu Ras kaokosis memiliki rambut yg lurus dan halus dan ada berapa yg bergelombang. Rambut atau bulu di badan, tidak ditemukan secara menyebar dalam suatu keluarga namun kadang dimiliki oleh ras tertentu berdasarkan tempat tinggalnya secara geografis. Rambut yg panjang, lurus, halus dimiliki oleh ras mongolid. Warna rambut dan bulu tubuh memiliki warna yg sama Ras negroid, memiliki rambut yg agak susah untuk tumbuh, keriting dan tebal kasar untuk setiap helainya, teksturnya sangat kasar jika diraba. Kebanyakan rambut prianya mendekati gundul, bulu tubuh lebih banyak dan dibanding ras lainnya. (7) posture dan bentuk tubuh Postur tubuh medium, tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlau pendek, kebanyakan memiliki postur tubuh yg langsing dan tegap, memiliki bentuk tubuh yg bagus dan berbentuk. Ukuran paha dan betis hampir sama panjangnya. Ras mongol memiliki bentuk tubuh yg kadang tinggi sekali, pendek, dan pendek sekali, sangat bervariasi, pundak yg lebih sempit. Populasi negro lebih besar dan tinggi di banding dua ras sebelumnya. Lebih mendekati raksasa, dada dan bahu yg besar dan lebar. Sehingga memudahkan bagi mereka untuk bekerja lebih keras, misalnya bangsa negro di bagian utara yg disebut dengan bangsa pigmi di hutan kongo. (8) Karakerisitk serologikal Ras kaukosis mmiliki serm darah Rh-negatif. Dan mongoloid didominasi golongan darah B sama seperti pendudk asli Amerika, suku Indian. Sementar negro 70 persen berdarah resus Rh0. Sehingga di afrika dikenal rentang terhadap penyakit.

3. Ras geografis dan unsur lainnya ` Sampai saat ini belum ada kepastian berapa perbandingan genetika darah di berbagai ras georgrafis di setiap negara dan benua. Beberapa pembagian ras geografis: 1. Ras geografis Indian, di diami oleh ras indian. Dapat ditemukan di daratan asia juga, kadang tidak bisa dibedakan antara ras indian dan eropa. Kebanyakan mereka memilki kulit yg gelap dengan golongan darah B. Mereka juga memiliki keturunan berambut tipis
5

2.

3.

4.

5.

6.

dan cenderung botak. Keturunan mereka nantinya kebanyakan bergolongan darah B dengan resus Rh negatif. Ras geografis Australia. Ditemukan di Austaralia dan Tazmania (area yg terisolasi). Kebanyakan di dominasi dengan geligi yg besar, panjang, dengan tengkorak yg lonjong, dan kulit agak gelap. Beberapa ahli meyakini jika bangsa Australia memiliki keturunan Eropa, dengan keturunan Murrayian dan Carpentarian. Ras geografis Amerika Indian. Walaupun ras ini memiliki karakteristik tersendiri : bentuk mata, rambut, dan kulit tersendiri, ternyata masih dipengaruhi oleh genetika Mongolid. Golongan darah B. Walaupun penemu benua Amerika, Columbus berdarah A, tapi genetikanya banyak A1, yg disebut juga dengan Diego positive dengan simbol dia yang banyak ditemukan di ras Mongoloid. Ras geografis Polinesia. Pulau polinesia ditandai dengan bentuk gigi, rambut, bibir, dan bentuk tubuh yang khas, dengan genetika N/M, sedikit sekali yang berdarah B, dan didominasi oleh genetika B. Ras geografis Mikronesian. Di masa lalu, ras ini memiliki hubungan kekerabatan budaya dengan Polinesia. Kulit yg lebih glap, tubuh yg imut, dengan rambut yg bergelombang kecil alia ikal. Secara genetika darah, sama dengan Polinesia, walaupun beberapa yg A1 sekitar 50%. Jumlah N lebih besar dari M. Ras geografis Papua-Melayu. Ras yg beberapa dekade lalu terisolasi dari dunia luar. Bertubuh kecil dan berkulit sawo matang gelap, hidung lebar dan cekung. Hampir sama dengan ras Australia, dominan bergolongan darah B. Juga memiliki kesamaan dengan Polonesia. Pernah di kalsifikasikan sebagai ras Negroid yang berasal dari Afrika.

4. Ras Lokal Kaukasoid Hal menarik dari pengkajian ras ini adalah, tingkat penyebarannya yang sangat tinggi mediami beberapa benua di dunia, hampir dengan ciri dan karakteridtik yg serupa, misalnya tinggi badan,rambut pirang, mata biru dan beberapa ciri lain yang familiar kita tahu. Namun ada ras lokal yg kadang meragukan untuk di golongkan ke dalam ras tertentu. Misalnya Garn adalah investigator, mengklasifikasikan kelompok tertentu yg berasal dari campuran ras yg berbeda. Misalnya ras Murrayian dan Carpentarian yang menjadi pendominasi penduduk Australia, Ras Ainu di Jepang, dan Ras berkulit hitam Dravidian yang mendiami India, ternyata ras-ras tersebut dapat ditemukan di suatu pulau yang jauh dari tempat mereka, sebut saja di pulau Ceylon yang disebut dengan ras Vedda. Vedda memiliki bentuk wajah bulat pendek dengan bentuk tubuh sama dengan ras Ainu dan Australia. Secara kapasitas, ras vedda dan australia memiliki persamann pada nasal dan hidung serta cara hidup dan karakter individunya. Ras lokal kaukosis ada pada Eropa Utara, Eropa Barat daya, Alpines, Mediterania, Iranian atau Irano-Meditarian. Khususnya untuk mediterania, masih tersusun lagi menjadi beberapa ras lokal kecil. Para ahli Arkolog, meyakinkan bahwa Mediterania adalah cikal bakal dari ras ini, bukti yg dapat dipaparkan adalah tersebarnya bangsa Swancombe dan Fontechevade yg berasal dari Mediteranian. Pada saman neolitic, ras ini telah berkembang di Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah serta mendiami pinggiran sungai Nil.

Dalam bab ini, kita tidak akan mmbahas secara detail tentang ras Meditarania ini, kita akan bahas tentang ini di bab 8. Sebagai tambahan informasi, ras ini juag pernah mendiami Arab dengan karakteristik morfologis, ketahanan tubuh terhadap penyakit malaria, namun sensitif terhadap obat-obatan. Tabel 7 Perbandingan ras kaokosis TIPE AINU KEPALA KAPASITAS OTAK DAHI RAHANG LEBAR WAJAH PROGNATIS HIDUNG BATANG HIDUNG LUBANG HIDUNG BENTUK HIDUNG WARNA MATA WARNA RAMBUT BENTUK RAMBUT BENTUK TUBUH WARNA KULIT POSTUR PINGGUL Bulat-lonjong Rata Sempit Besar Mesoprosopic Rata Mesornine Tertekan Pendek lebar Cekung Tipis Coklat gelombang Sangat standar Putih kuning, hitam 5 inci 2 cm Lebar tipis

AUSTRALIAN Lonjong Rendah Lebar Sangat besar Euyroprosopic Jelas Platrine Sangat tertekan Lebar Cembung lurus Biasa Coklat Keritinggelombang Standar Coklat Coklat 5 inci 6 cm Langsing

DRAVIDIAN Bulat rata Sangat sempit Kecil Meso ke euro Tak tampak Meso ke plat Tertekam Biasa saja Lurus Biasa Coklat Keritinggelombang Tinggi Coklat Coklat 5 inci 2 cm Lansing

VEDDA Sanaga bulat Sangat kurang Sangat sempit rata europrosopic Tak tampak platrine tertekan Biasa saja Biasa saja Biasa hitam Keritinggelombang imut coklat coklat 5 inci lansing

Tabel 8 Klasifikasi Ras Lokal Kaukosis Tipe Alpine Iranian Bentuk kepala Tinggi kepala Dahi Rahang Hidung Bentuk hidung Lebar hidung Tampilan hidung Bibir Wrna mata Warna rambut Bentuk rambut Bulu rambut Warna kulit Persegi Tinggi Vertikal Kecil Mesorhine Tinggi Lebar medium Lurua Tipos Coklat Coklat hitam Lurus Lurus Putih marun Persegi Sangat tinggi Basa Biasa Leptorhine Sangat tinggi Sempit Cekung Tbal Coklat Coklat hitam Gelombang keriting Gelombang keriting dan Maron coklat

Mediteranian Bulat Biasa Vertikal Kecil Sangat leptorhine Tinggi Sempit Lurus Biasa Coklat hitam Coklat hitam Biasa Biasa Coklat

Barat daya Lonjong Tinggi Bervariasi Kecil Leptorhine Tinggi Sempit Lurus Tipis

Barat laut Persegi tinggi vertikal Rata Mesorhine biasa Sempit lebar Cekung Tipis dan

Biru, abu-abu Abu-abu, hijau, biru Pirang Biasa Biasa Putih Warna maron biasa biasa Putih pucat

Tubuh Pinggul

5 inci 5cm Tipis

5 inci 6 cm Lebar gemuk

5 inci 4 cm dan Langsing

5 inci 8cm Lngsing

5 inci 2 cm Lebar gemuk dan

Rambut pirang, diyakini karena mereka bergolongan darah O, namun terbantahkan karena secara ilmiah diakibatkan karena sinar matahari berfrekuensi rendah. Pirang ditemukan menyebar di daratan Eropa hingga Utara Barat Daya. Selain berambut pirang juga bermata cerah, mereka disebut dengan tipe Nordic. Nordic telah banyak di bahas dan ditulis, namun tak pernah ada data ilmiah tentang penulisan tersebut, sehinngga tidak bisa dijadikan referensi dalam pengambilan data. Saat ini, Nordic berasal dari bangsa Aryan dengan bahasa yang sama. Mereka juga memiliki tipe rambut, warna, dan mata yang khas. Beberapa bukti yang dipaparkan oleh Coon, Nordic memiliki hubungan dengan kaum Upper Paleolithic karena kondisi genetika yang serupa. Ras lokal Northeastern banyak ditemukan di Rusia, Esthonia, Lithuania, Findlandia, dan Polandia. Mereka didominasi oleh mata abu-abu, kebanyakan berambut pirang, mereka dijuluki tipe Altik Tenggara. Ras lokal Alpin menyebar dari pegunungan Perancis melalui Swiss, Austria, Bavaria, dan Ceko melalui Laut Hitam. Postur tubuh imut, tipis, dengan pinggul yang kecil. Ras Lokal Iran, banyak tersebar di Turki, Iran dan beberapa di bagian perserikatan Soviet, dengan postur tubuh yang besar hidung besar dan mancung, wajah persegi, pinggul yang besar, dengan rambut yang memenuhi tubuh. Warna kulit dan rambut bervariasi atau maron. Tipe yang lain, ada tipe Dinarik, pernah dikucilkan karena pengaruh rasnya. Memiliki bentuk tulang tengkorak yang khas di bagian wajah yang makin menyusut akibat perubahan usia akibat gaya hidup mencari makan dan bekerja yang masih tradisional. Sejak abad ke 16, ras yg menghuni daratan Eropa telah menyebar keseluruh dunia. Selandia Baru dan Australia berasal dari ras Norhteast di Eropa yang tentunya telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Amerika Utara termasuk Meksiko juga bagian dari ras Kaukosoid dengan perpaduan ras Negro dan imigran dari ras Asia. Sementara beberapa bagian dari Amerika dihuni oleh imigran dari Indian utamanya area Brasil. Beberapa diantara mereka telah beradaptasi dengan lingkungannya masing-masing. 5. Ras lokal Negro Ras Negro atau bangsa Afrika terdiri dari beberapa ras lokal, namun yang dibahas di sini hanyalah yang dominan: 1. Negro hutan, ras ini sangat khas dengan Negro, pigmentasi warna sangat minim, rambut kasar dan terlilit, besar dengan bahu yang lebar. Pinggul besar. Mereka menghuni hutan-hutan basah di area Kongo. 2. Afrika Tenggara, ras ini berhidung sangat pesek, tubuh tinggi dan langsing, dengan kulit hitam mengkilap. Di daerah Sudan. 3. Sudanis. Ras ini paling minoritas di Afrika, mereka bertubuh tinggi dan berkulit sedikit putih dan cerah, menghuni semenanjung gurun Sahara, beberapa di hutan Afrika bagian utara dan Barat, mereka juga disebut dengan ras Nilotik. 4. Bantu. Ras ini lebih maju dan telah menghuni hampir semua negara Afrika. Warna kulit dan postur lebih terang.
9

6.Ras Lokal Mongol Beberapa ras yang termasuk golongan Mongol, adalah yang dominan sebagai berikut: 1. Mongol Ekstrim atau cikal bakal ras ini, tersebar di Siberia, Mongolia, dan Kamchatka. Walaupun telah beradaptasi dengan lingkungan tapi ciri khas wajah tetap kelihatan, dengan kelopak mata yg nyaris tak ada, yg disebut dengan mata sipit Mongolia. Hidung pesek dan lebar. 2. Turkic, terdiri dari perpaduan wajah Asia karena hidupnya yg nomaden mencari lahan pertanian.

Tabel 9. Klasifikasi ras lokal Afrika Tipe Bentuk kepala Tinggi kepala Dahi Rahang Ukuran wajah Prognatisme Hidung Bentuk hidung Lebar hidung Profil hidung Bibir Kelopak mata Warna mata Warna rambut Bentuk rambut Bulu Warna kulit Postur Pinggul Negro hutan Bulat Tinggi Lebar vertikal Ada bundar Ada Platrine Standar Standar Cekung Tipis Tak adas Coklat hitam hitam Keriting tipis Coklat hitam 5 inci 8cm Lebar besar Pygmy BushmanHottentot Meso ke Bulat kadang persegi persegi Biasa Biasa Lebar Sempit tipis Ada Ada Biasa standar Persegi kadang runcing Ada Sedikit Sangat Platrine Sangat Platrine Standar Sangat lebar Standar Sangat lebar Lurus mancung Cekung Biasa Tebal Tak ada Ada coklat coklat hitam hitam Keriting lurus Lurus tipis tipis Coklat hitam Kuning 4 inci 8cm 4inci smpe 5 inci Langsing Langsing tipis Nilotic-Negro bulat Tinggi Mencuat Ada Bundar Ada Platrine Standar Standar Lurus cekung Tipis Tak ada Coklat Hitam Keriting Tipis Sangat hitam 5 inci 10cm Pendek langsing

3. Tibet, ras ini lebih tinggi dan lebih besar di banding ras Mongol. Hidung juga lebih mancung. Ditemukan di Tibet bahkan di Mongol sendiri. 4. Cina Utara, memiliki kelopak mata yang sedikit, bertubuh sedikit tinggi, merupakan bagian dari ras Asia yg menyebar di Asia. 5. Asia selatan, ras ini meyebar di negara-negara seperti Burma, Indonesia, dan Pilipina. Bertubuh imut. Kebanyakan orang Cina di Amerika adalah ras dari ini.
10

7.Ras lokal Indian Ras ini secara minoritas dapat dibagi menjadi beberapa bagian terkecil berdasarkan area geografisnya. Salah satunya Dravidian. Kita tahu jika India adalah negara yang unik karena areanya yang luas dan tersendiri dengan suku-sukunya di dalam. Dan mereka didominasi oleh satu agama besar yaitu Hindu, beberapa diantara mereka juga ada ras Mediteranian dengan kulit coklat mengkilap. 8. Ras Lokal Amerika Indian Klasifikasi dan penjelasan ras ini hampir sama dengan yangg dijelaskan pada bagian Mongoloid. Beberapa ras yang dominan adalah sebagai berikut: 1. Eskimo, terisolasi dari pergaulan dan memisahkan diri, menghuni benua Antartika dan tidak bisa beradaptasi dengan cepat di daerah yang panas. Genetika Diegonya sangat rendah. 2. Amerika Utara. Ras ini bisa juga disebut nenek dari bangsa Indian di Amerika. Tinggi, besar, dan hidung mancung, golongan darah dominan A. Selain di Amerika, mereka juga ditemukan di Kanada. Di bagian Utara dan Selatan Amerika mereka juga dapat ditemukan namun telah beradaptasi dengan ras lokal yang lain. 3. Amerika Tengah. Mereka bertubuh lebih pendek, kepala bulat penuh dan mereka bercocok tanam, menghuni Bolivia. Mereka sangat tertutup dan dominan bergolongan darah O, dan kurang dari 20% memiliki faktor Diego. 4. Amerika Selatan, menghuni sebagian besar area pegunungan di Amerika, dengan genetika Diedo yg paling banyak. Dengan N yang lebih tinggi dibanding ras yang lain. Ras ini bervariasi dan mudah membagi diri. 9.Beberapa ras lokal tertentu Sebagai informasi tambahan, ini ada beberapa ras lokal tertentu yang tidak bisa di golongkan dalam ras geografis tertentu. Mereka memiliki klasifikasi tersendiri yang menyebar namun sangat penting. 1. Bushman dan Hottentot. Ras lokal ini paling banyak mendominasi Afrika Utara. Juga menghuni Afrika Barat Daya dan gurun Kalahari. Pigmentasi warna kulit sedikit banyak dibanding Negro, rambut keriting dan tebal. 2. Lapps. Ras ini bertulang kecil, bergigi kecil, kepala bulat. Mereka memiliki postur tubuh yang mirip dengan bangsa Mongol. Ditemukan menyebar di Laut Arctik dan Rusia Barat hingga Skandinavia. 3. Pygmy Afrika dan Negro Oseanik. Adalah dua ras yang berbeda budaya namun berasal dari satu keturunan yang sama, memiliki bentuk dan warna kulit yang sama-sana coklat. Ras Pygmy mendiami hutan Ituri namun mampu beradaptasi dengan lingkungan selain hutan. Rambut mereka yang keriting dan sebagian lagi lurus adalah bentuk adaptasi tubuh mereka terhadap tempat hidup. Kedua ras ini masing-masing hidup berkelompok dan terisolasi dari dunia luar, karean tempat tinggal mereka yang jauh di pedalaman. Namun
11

perlu dicatat, mereka adalah ras yang memiliki genetika kulit cerah di Australia. Oseanik sendiri masih dibagi lagi menjadi dua ras lokal yang berbeda.

9. Ras Hasil Perkawinan Silang Dari sebagian besar bagian negara di Amerika, selama 400 tahun terakhir, imigrasi besarbesaran telah terjadi dari berbagai suku dan ras, yang kemudian mendesak mereka nuntuk mencari lahan untuk ditinggali dan terbentuklah ras-ras baru. Hal ini mendorong terjadinya ras baru yang memiliki genetika dan cara hidup yang unik. Dengan demikian, cara hidup yang menyesuaikan dengan lingkungan terbaru yang ditinggali, mengaharuskan mereka untuk beradaptasi satu sama lain, agar hidup dapat terus berjalan, termasuk perkawinan silang yang terjadi antar ras yang berbeda. Di Amerika Utara, anak-anak hasil pernikahan silang antar ras jumlahnya sangat banyak sekali, dengan karakterisistik yang berbeda dari awalnya dan itu membuat tekanan bagi mereka untuk membentuk lahan baru, membuat rumah dan industri. Perubahan ini memicu lebih banyak lagi pernikahan silang karena telah dianggap lazim sejak zaman orang tua mereka dahulu kala. Kondisi ini tdak hanya terjadi di Amerika Utara, namun juga di Barat dan bagian Barat Daya Amerika. Sehingga area ini makin besar dan bertambah. 1. Ras Amerika Utara , imigran berjumlah besar ke Amerika Utara, telah membuat ras kaokosoid berkembang menjadi ras besar di Eropa, walaupun ada beberapa ras Asiatik yang mencampur, tapi tetap dalam jumlah yang sedikit dan agak terisoalsi dari pergaulan. Di Selatan Amerika yang terujung, ada populasi yang disebut dengan Ladino atau Mestizo yang merupakan populasi campuran berbagai ras yang telah bergabung dan menikah silang. Selain itu, budak Negro yang dulu diperjual belikan pada jaman dulu, juga telah berkembang biak dan menikah silang dengan ras kaukosoid sehingga membentuk warna kulit yang cerah dangan tipikal yang unik termasuk bentuk tubuh dan warna mata. Hal ini menjadi sangat signifikan dan awalnya dianggap sebagai fenomena luar biasa. 2. Ras Mestizo atau Ladino. Disebut juga dengan Amerika latin, mereka berasal dari ras Mediterania dan Sudanis. Yang pada awalnya menjadi imigran dan melakukan pernikahan silang. Paling banyak ditemukan di Karibia dan Argentina. Sehingga populasi Negro atau keturunan negro di wilayah ini lebih besar. Di beberapa negara, pernikahan campuran antara Indian dan orang kulit putih awalnya dilarang, utamanya di Meksiko namun di beberaoa negara Eropa, itu tidak menjadi masalah. Spanyol misalnya, terjadi karena imigran berjumlah besar antara Meztiso dan Meksiko. Lalu Ldinos di Guetemmala, suku Cholos di Negara Utara Amerika. Populasi Mestizo yang semakin banyak membuat penduduknya mencari lahan tidak selektif lagi. Ini juga terjadi di beberapa tempat di Eropa yang membuat permasalahan lahan menjadi rumit. Di Argentina dan Uruguay, jumlah imigant melebihi 50 persen dibanding penduduk aslinya sejak tahun 1950 yang berasal dari Ras Mediterania. 3. Ras Neo-Brasil. Ras ini adalah ras pencampuran dari berbagai status sosial yang berbeda di Brasil. Dan menjadi tonggak awal kebebasan tanpa perbedaan kasta antar ras maupun sesama ras. Paling banyak terjadi di negara Portugis, termasuk suku
12

Indian dan menyebar ke Meksiko. Merka juga dijuluki Caboclos. Beberapa di antara mereka sangat berani melakukan pernikahan campuran beda ras dengan Negro, lalu membentuk imperium tersendiri. Yang menguasai indudtri gula pasir di Amerika. Namun hal yang menarik hingga saat ini, perkembangan ras baru masih terjadi di Brazil. 4. Ras Negro Amerika Utara. Ras ini memiliki banyak warna kulit yang bervariasi dan lebih cerah,mendiami Amerka sampai Barat India. Negro awalnya yang menjadi budak juga berkembang biak dengan pesat di area ini. Perbandingan ras kaukasoid dan Negro di wilayah ini hampir sebanding atau mencapai 30 persen dibanding penduduk kulit putih lainnya, Perkawinan bangsa kulit putih dan kulit hitam pada saat ini menjadi hal yg lazim, ras kaukasoid yang menikah dengan ras Negro membentuk komunitas dan lingkungan baru yang pada awalnya tidak teridentifikasi. Perkawinan silang ini, menghasilkan keturunan campuran kulit, warna mata, dan postur tubuh. Keturunan ini, berikutnya akan berkembang biak lagi dengan melakukan pernikahan campuran lagi, kebanyakan pria kulit putih dan wanita Negro. Sehinnga fenomena seperti ini, membentuk komunitas besar seperti halnya yang terjadi di India. 11. Sejarah Diskriminasi Ras (Rasial) Setelah membahas sampai sejauh ini, kita mengerti bahwa pengklasifikasian ras didasari oleh beberapa karakerisitik dan tehnis yang berbeda. Itupun pembahasan tentang perbedaan golongan darah termasuk substansi kimiawi tubuh serta karakterisitik morfologis. Perbedaan setiap ras biasanya tidak terlihat dengan gamblang atau secara langsung muncul di permukaan. Perbedaan yang dikaji untuk melihat dan menganalisis setiap ras, membutuhkan pengkajian lebih lanjut mengenai setiap struktur biologi, termasuk tulang, otot, mata dan rambut yang langsung bisa diteliti. Sebenarnya dengan melibatkan pemeriksaan golongan darah, pengkajian akan jauh lebih akurat. Mengkaji perbedaan ras dengan memperhatikan struktural tulang tidak hanya sekedar melihat atau membandingkan saja antara satu dengan yang lain, namun juga harus mempertimbangkan area geografis tempat individu berdiam dan bermukim. Tidak hanya berkelompok tapi juga perindividu. Di Eropa misalnya, istilah latin untuk manusai adalah homo,ternyata struktur tulang yang dimilikinya sangat berbeda dengan Steinheim, Swanscombe, dan Fontecevade, sehingga dikaji lebih kanjut lagi mengenai umur sejarah mereka masingmasing. Mahluk hidup di zaman batu memiliki massa tulang yang lebih padat dan lebih berat. Seperti yang pernah ditemukan di Negroid (Grimaldi), Eskimo atau Mongoloid (Chancelade). Ini menjadikan suatu fajar di Eropa setiap ras hidup dan berkembang diawali oleh jaman yang berbeda. Coon mengambil kesimpulan bahwa ras kaukasoid telah muncul sejak zaman batu yang kemudian menyebar di semua daratan Eropa. Kemudian di campur dengan ras Mediterania dan membentuk ras lokal tersendiri. Sehingga pada beberapa hal yang diyakini bahwa ras Mediterania dan Kaoukasoid masing-masing adalah ras yang saling melengkapi. Sebab dalam beberapa keadaan, karakterisitk kedua ras tersebut menunjukkan kesamaan yang sangat jelas baik dalam fisik maupun mental. Kemudia ras Mediteranian telah muncul sebelum mereka di Eropa sekitar 100 tahun yang lalu sebelum kaukasoid muncul.

13

Di Afrika, penghuni di area gurun Sahara telah dimasuki beberapa ras tertentu, misalnya Austalia atau Bushman-Hotentot, struktur tulang mereka telah mengalami perubahan yang sangat signifikan, diakibatkan karena percampuran silang antara masing masing suku, dan termasuk juga perubahan cara hidup dan bekerja yang disesuaikan dengan perkembangan jaman dari waktu ke waktu. Ditambah lagi dengan perubahan iklim di daerah itu yang sangat ekstrim, dari panas ke kering. Perbandingan analisis dengan menggunakan struktur tulang, mungkin bisa di samakan antara Negro dan Kaokasoid karena massa dan besarnya hampir sama, sementara untuk mongoloid, agak jauh berbeda. Alasan yang mendasari mengapa mongol bertulang kecil, diakibatkan lingkungan tempat hidup yang lembab dan banyak tumbuhan, sehingga ras Mongoloid dan Asia memiliki tubuh yang kecil 5 kali lipat Karakter tubuh yang seperti ini, selain di daerah Mongol, juga menyebar di daerah Asia, didukung oleh iklim yang dingin dan tropis. Selain berpengaruh terhadap ukuran tubuh, juga berpengaruh terhadap kulit, rambut, mata dan bibir yang sangat berbeda dibanding ras lainnya. Imigrasi ras ini juga telah pernah menjadi imigran ke Eropa dan beberapa benua lain, walaupun hanya dalam jumlah yang minoritas, di Amerika pun, ras ini masih bisa ditemui. Dalam pengkajian ras di Amerika, Mongoloid yang jumlah minoritas menjadikan pengklasifikasian ras Indian Amerika memngalami hal yang sama, imigran yang sedikit dan minoritas. Ras ini masing-masing melakukan imigrasi dan berkembang biak. Walaupun secara hakiki, kedua ras ini tentunya memiliki perbedaan yang sangat mencolok pada warna kulit dan postur tubuh. Beberapa ahli, meyimpulkan perbedaan dan persamaan yang lumayan banyak dengan ras Indian Amerika disebabkan karena sifat dan latar belakang mereka yang sama-sama imigran. Sehingga dalam jangka waktu yang lama mereka menjadi imigran di Eropa, mereka disebut dengan ras Arkis Kaukosis. Pendudukan pertama di Australia terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu dengan umur yang sama juga di Amerika. Pertama kalinya, koloni yang muncul adalah Birdsell kemudian disusul Shelf yang akhirnya menyebar ke area danau-danau di Asia. Penduduk pertama Australia adalah ras Oseanik Negritis yang terlihat bukti utamanya di daerah Tasmania. Kemudian populasi awal yang lain adalah dua ras besar Murrayians dan Carpenter, yang kemudian berkembang biak dengan saling membentuk ras kaukasoid Australia. Ras Melayu dan Papua tidak identik dengan yang di Australia. Tidak ada bukti yang menjamin bahwa Oseanik pernah mendiami wilayah ini. Namun karena penyebaran agama Kristen, suku Ainu dan Mikronesian membuat ras ini berkembang biak menjadi ras baru seperti sekarang ini. 12. Kesimpulan Klasifikasi bilogis yg digunakan untuk menggabungkan kejamakan dalam pengkalsifikasian ras manusia tentunya melalui berbagai standar dan kriteria tertentu. Didalam kelompok terkecil tersebut terdiri dari subspesis, ras, dan varietas. Penelompokan ini bertujuan membuat menjadi lebih jelas termasuk hubungan kekeluargaan satu dengan yg lain. Perbedaan yg ada, akhirnya di buat dala satu kesimpulan besar yg diambil dari analisa poin penting seperti perbedaan warna kulit, rambut, dan mata yg tentu saja menjadikan pengklasifikasian menjadi 3 area besar.

14

Standar dasar yg di jadikan acuan awal dalam proses pengkalsifikasian adalah proses bilogo dengan melihat genetikanya, protipe individu dan beberapa kombinasi yg ditemukan baik secara sengaja maupun yg tidak disengaja. Ras geografis adalah kumpulan ras lokal yg dipisahkan satu sama lain oleh daratan, pegunungan, dan lautan. Disepakati kaukosis untuk Eropa, Negro untuk Afrika, Mongoloid untuk Asia. Selain itu adapula Amerika Indian, Austalia, India, MelayuPapua, Polinesia, dan Mikronesia. Ras lokal biasanya di bedakan dari jumlah popolasi yg sama dalam satu area. Biasanya ras lokal ini menghuni ras geografis. Beberapa diantara mereka melakukan pernikahan silang dan selebihnhya sangat terisolasi dari dunia luar. Ras kaokosis paling banyak ditemukan di Eropa Utara, bagiam tengah, daratan Mediteania, pegunungan Alpin, dan Iran. Kemudian ras kaukosis yg tersebra dan terisolasi seperti ras Ainu di Jepang, Dravidian di India, Vedda di Ceylon serta ras Muraiyyan dan Carpenter di Australia. Ras lokal Negro tentunya mendominasi Afrika termasuk Afrika selatan dan Sudan biasa juga dsebut Nilotic, seta suku hUtan dan Bantu. Kemudian khusus untuk ras Mongolid meliputi ekstrim Mongoloid, turki, tibet, dan Cina Utara termasuk nenerapa semenanjung Asia. Ras geografis untuk ras Amerika Indian sangat luas dan belum bisa diklasifikasikan secara mendetail. Sat ini, hanya bisa dibagi menjadi 3 bagian, suku Pemburu Amerika Utara, Petani di Amerika Tengah, dan suku Pembabat hutan Amerika Selatan. Termasuk diantaranya suku Eskimo yg sangat terisolasi dari dunia luar. Sementara untuk India, lebih sederhana dalam pembagiannya karena hanya didominasi oleh dua suku besar yaitu Dravidian dan bangsa Hindu yg namanya sama dengan agamanya. Seementara ras Bushman-Hottentot adalah ras yg saat ini masih dala proses pengkajian di Afrika. Hal yg menarik untuk dikaji adalah ras baru yg terbentuk karena pernikahan silang oleh dua ras yg berbeda seperti yg terjadi pada ras kulit putih di Selatan Amerika yg disebut dengan ras Ladido atau ras latin yg dijuliki bangsa Brasil. Termasuk menyebar di bebrapa negara seperti Selandia Baru, Amerika, Afrika Selatan, dan kolonisasi Eropa. Ras-ras mikro adalah ras terkcil yg berasal dari ras yg berbeda namun sepakat untuk membentuk lingkungan baru bersama-sama dan membentuk komunitas untuk melangsungkan hidup bersama. Sejarah manusia tidak akan bisa dijadikan acuan untuk mengkalsifikasikan, karena akan merunut kembali kepada struktural biologis termasuk kepadatan tulang dan otot yg begitu kompleks jika harus dipilah satu persatu. Saat ini hanya bisa dipastikan bahwa awalnya manusia berbudaya di Eropa pada zaman Paleolitik, kemudian Afrika pada zaman Mesolitik. Sementara ras terbaru yg muncul kemudian adalah ras Mongoloid. Hal yg tidak bisa terbantahkan adalah migrasi akan selalu terjadi dan proses perubahan akan selalu ada.

15

Anda mungkin juga menyukai