Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TUGAS BIOLOGI SEL

NUKLEUS PENGENDALI SEL

Tim Penyusun : Evy Kusmiati ( F05108006 ) Nita Juniar ( F05108018 ) Rahman Pahwadi ( F05108005 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya. Karena hanya dengan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Biokimia yang berjudul Nukleus pengendali sel. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Entin D., M.Sc.,Ph.D. yang merupakan dosen mata kuliah Biokimia karena dengan bimbingan beliaulah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari makalah ini tidak hanya menjelaskan bagian-bagian dari nukleus yang sering kita temui dalam pelajaran Biologi pada umumnya. Adapun tujuan lain dari makalah ini adalah menjelaskan mengapa nukleus sering di sebut sebagai organel pengendali sel. Dalam penyajian makalah ini, kami memilih untuk menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan menyajikannya secara sistematis, tetapi tidak mengurangi maksud dan tujuan disusunnya makalah ini. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca lebih mudah memahami isi dari makalah ini. Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari, dalam makalah ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kepada semua pembaca makalah ini, kami mengharapkan sumbang saran atau kritik yang konstruktif, demi perbaikan isi makalah ini pada khususnya dan pendidikan pada umumnya.

Pontianak,

Oktober 2009

Penyusun

ii 2

DAFTAR ISI
Kata pengantar...............................................................................................................ii Daftar isi........................................................................................................................iii Pendahuluan..................................................................................................................4 Struktur sel....................................................................................................................5 a. Selubung Nuklear...................................................................................................5 b. Materi Genetik........................................................................................................6 c. Nukleolus................................................................................................................7 Nukleus Pengendali Sel.................................................................................................8 Kesimpulan....................................................................................................................11 Daftar Pustaka...............................................................................................................12

iii 3

PENDAHULUAN
Sel merupakan unit terkecil dalam organisme hidup baik dalam dunia tumbuhan maupun hewan. Sel umumnya memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi tersendiri namun saling berhubungan. Adapun bagian-bagian tersebut adalah : Membran sel, sitoplasma, inti sel, retikulum endoplasma, sitoskeleton sel. Dari beberapa bagian tersebut, terdapat organel yang berperan penting dalam sel, yaitu inti sel atau yang biasa kita sebut nukleus. Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel dan mempunyai fungsi sebagai manajer sel atau yang mengatur sel. Sejarah penemuan nukleus dimulai dari Robert Brown ( 1733-1858 ) yang pada tahun 1820 merancang lensa yang lebih fokus untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu dia dapatkan pada saat mengamati sel telur, sel polen dan sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh kemudian dinamakan Nukleus. Petama kali di kemukakan oleh Brown di tahun 1831, inti sel merupakan bagian yang paling diketahui namun paling terakhir dinyatakan sebagai organel sel. Struktur dan fungsi dari nukleus ini membuat perdebatan yang hebat. Inti sel bisa dikatakan sebagai organel sel dikarenakan memiliki nukleoskeleton sendiri dan berbeda dari yang lain. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa itu hanyalah struktur yang kusut, dimana bukan merupakan organel melainkan hasil dari transkipsi, replikasi dan aktivitas dari RNA. Namun, sesuai dengan perkembangan ilmu biologi maka perdebatan tersebut dapat diselesaikan dan inti sel merupakan salah satu organel sel. ( I Lamond, Agus.dkk ) Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri. ribosom, badan golgi, mitokondria, plastida, vakuola dan

NUKLEUS PENGENDALI SEL


A. STRUKTUR 1. Selubung Nuklear atau Nuclear Envelope

Selubung nucleus terdiri atas selaput rangkap. Dua lembar selaput tersebut hampir berhimpitan hanya dipisahkan oleh ruangan sempit yang disebut dengan Perinuklear. Lembaran yang terdapat di sebelah dalam disebut selaput dalam atau selaput nukleoplasmik, sedangkan lembaran luar disebut juga dengan selaput sitosolik. Selaput nuclear tidak merupakan lembaran-lembaran yang utuh. Namun, seperti penapis, selaput nucleus memiliki lubang-lubang dibeberapa tempat. Lubang-lubang tersebut dinamakan pori nuclear. Pori nuclear ini terbentuk akibat menyatunya dwilapis lipida sari selaput luar-dalam. Adanya pori

nuclar ini membantu memudahkan pengangkutan bahan dan senyawa makro dari sitoplasma. Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit, yaitu subunit kolom, subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi dalam pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular berguna untuk membentuk spoke yang mengarah menuju tengah dari pori nukleus, subunit lumenal mengandung protein transmembran yang menempelkan kompleks pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring berfungsi untuk membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus. Selaput luar selubung berhubungan langsung dengan Retikulum endoplasma. Permukaan sitosolik ditempeli oleh ribosom yang terlibat dalam sintesis protein. Berdasarkan strukturnya, dapat dinyatakan bahwa terdapat tiga cara pengangkutan dari dan ke sitoplasma. Cara pertama merupakan cara langsung dengan melewati pori nuclear. Cara kedua merupakan pengangkutan lewat selaput dalam menuju ke ruang perinuklear dan diteruskan ke sisterna reticulum endoplasma. Cara ketiga adalah dengan jalan pinositosis. Perlu diingat bahwa pengangkutan ini berlangsung timbal balik, berarti dapat dari nukleoplasma ke sitoplasma atau sebaliknya.

2.

MATERI GENETIK Kromosom


Genom-genom sel eukariotik berada dalam nukleus sebagai bagian dari nukleoprotein yang disebut dengan kromatin. Di sebagian besar sel, genom tersaji dalam satuan yang padat dari kromatin disebut dengan kromosoma. Setiap jenis spesies memiliki jumlah krosomosoma yang tetap dan khusus. Bentuk dan ukuran dari kromosoma selama mitosis berubah-ubah. Sebagian besar kromosoma memilki dua lengan, masing-masing berada di sebelah-menyebelah suatu lekukkan. Didalam kromosom terdapat gen yang berfungsi

untuk sintesa RNA yang mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik, serta mengatur reproduksi sel. Kromatin
Pada saat interfase, krosoma seakan-akan menghilang. Yang tampak di dalam nukleus hanya suatu anyaman dari filamen-filamen halus, umumnya berhubungan dengan selubung nuklear dan nukleolus. Filamen-filamen itulah yang disebut dengan kromatin. Dari analisis kimia, ternyata kromatin tersebut terdiri dari DNA,RNA dan protein. Protein yang terdapat didalam kromatin terdiri atas dua jenis. Yaitu histon dan non-histon. Histon merupakan protein yang bersifat basa, yang disebabkan oleh adanya asam amino lisin dan arginin dalam jumlah yang banyak. Non-histon sendiri merupakan protein yang bersifat protein struktural. Protein utama yang terdapat dalam kromatin adalah aktin. Selain itu, semua kromatin tampaknya memiliki tubulin a dan tubulin b. Miosin juga dapat dijumpai dalam kromatin ini. Protein ini berperan dalam proses penempatan kromosoma dan gerakan krosoma dalam proses mitosis dan meiosis. Protein-protein
A mouse fibroblast nucleus in which DNA is stained blue. The distinct chromosome territories of chromosome 2 (red) and chromosome 9 (green) are visible stained with fluorescent in situ hybridization.

non-histon

lainnya,

memilki

kegiatan enzimatik. Enzim-enzim yang terdapat di sini ialah RNA polimerase, sering protease, dan asetil transferase. Enzim-enzim tersebut berperan dalam proses replika DNA, transkripsi, dan pengaturan mekanisme transkripsi ( www.Wikipedia.com ) 3. NUKLEOLUS Pemasukan rRNA harus cukup karena gen-gen terus ditranslasi. rRNA dikemas dengan protein-protein ribosomal membentuk ribosom. Pengepakan ini terjadi di nukleolus. Nukleolus mengandung ikalan-ikalan DNA yang berasal dari beberapa kromosom. Setiap ikalan mengandung sekelompok gen rRNA. Tiap kelompok gen ini disebut NOR (nucleolar organizer region) yang merupakan daerah dimana rRNA disalin oleh polimerase RNA. Pengamatan struktur nucleolus dengan mikroskop electron, terlihat bahwa nucleolus terdiri dari 3 daerah yaitu : 1. Suatu pusat yang terdiri dari fibrila yang mempunyai daya serap terhadap warna sangat lemah Pusat ini mengandung DNA yang belum disalin.

2. 3.

Kelompok padat yang terdiri dari fibrila yang mengandung molekul-molekul RNA yang baru saja disalin. Daerah granula yang merupakan kelompok yang berbentuk butir-butir yang mengandung prekursor RNA rRNA rRNA merupakan RNA yang menyusun kerangka ribosom. Ribosom adalah organel di dalam sel yang menjadi tempat terjadinya sintesis protein. Ukuran ribosom ditentukan dengan analisis sedimentasi yang berdasarkan laju pengendapan molekul dalam suatu larutan kental (misal sukrosa) yang disentrifugasi dengan kecepatan yang tinggi. Koefisien sedimentasi dinyatakan dengan S. Ribosom prokariot memiliki koefisien sedimentasi 50S dan 30 S. sedangkan ribosom eukariot memiliki koefisien sedimentasi 60S dan 40S.

PENGENDALIAN AKTIVITAS GEN Dari fungsi struktur struktur yang ada di inti sel jelaslah inti sel memiliki peran yang penting bagi kehidupan sel, diantaranya sintesis protein. Nukleus mengandung DNA dalam jumlah besar yang disebut dengan gen. Gen yang terdapat di dalam kromosom berfungsi untuk sintesia RNA yang mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik. Sintesis protein membutuhkan bahan dasar asam amino yang biasanya terdapat dalam sitoplasma. Sntuk siuatu sel tetap menjaga sitoplasmanya agar mempunyai persediaan ke 20 asam amino, baik dengan mensintesisnya dari senyawa-senyawa lain atau dengan mengambilnya dari larutan disekitarnya. Sintesis protein terjadi didalam inti sel dan ribosom. Secara garis besar sintesis protein melalui dua tahap, yaitu transkipsi dan translasi. Sintesis ini melibatkan RNA dan Ribosom. Penyalinan ( transkripsi ) DNA ( Issoegianti, 1993 : 117 ) Transkripsi Adalah pembentukan m-RNA (Messenger RNA duta) dari salah satu pita Dna dengan bantuan enzim RNA Polimerase. m-RNA membawa pesan DNA untuk memilih polipeptida yang sesuai dalam sintesis protein. Tahapan transkripsi adalah sebagai berikut : NDA Penerjemahan ( Translasi )

PROTEI N

1. RNA Polimerase melekat pada moleku DNA sehingga menyebabkan sebagian dari double helix terbuka 2. akibat terbukanya pita DNA, basa-basa pada salah satu pita menjadi bebas, sehingga memberi kesempatan basa-basa pasangannya menyusun m-RNA. Oleh karena enzim RNA Polimearse bergerak disepanjang pita DNA yang menjadi model, maka jumlah m-RNA yang dihasilkan dari transkripsi tempat melebihi DNA. 3. m-RNA yang sudah selesai dicetak akan meninggalkan inti sel dan menuju sitoplasma dan menuju ribosom. Translasi Ribosom akan membaca kode yang ada pada kode m-RNA dengan bantuan RNA lain, yakni RNA transfer. Tahapan translasi adalah sebagai berikut : 1. pemindahan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dilakukan oleh tRNA (RNA transfer). Asam amino terlebih dahulu diaktifkan oleh ATP dan dipengaruhi oleh enzim amino hasil sintetase. Hasilnya berupa aminoasil adenosin monofosfat (AAAMP) dan fosfat organik 2. AA-AMP di ikat oleh tRNA untuk dibawa ke ribosom 3. Ujung bebas tRNA memiliki tiga basa nitrogen pada salah satu sisi yang dapat mengikat asam amino tertentu yang telah di aktifkan. Bagian tersebut disebut anti kodon yang nantinya akan berhubungan dengan tiga basa yang disebut kodon pada pita mRNA 4. mRNA melekat di ribosom. Anti kodon harus sesuai dengan pasangan basa dari kodon. 5. tRNA yang telah melepaskan asam amino kemudian meninggalkan ribosom. tRNA bebas dalam sitoplasmauntuk selanjutnya mengikat asam amino lain semacam yang telah diaktifkan oleh ATP. tRNA ini datang keribosom, melepas asam amino ke mRNA. Demikian seterusnya sehingga terangkai bermacam-macam asam amino dan tersusun menjadi protein. Protein yang dihasilkan salah satunya digunakan oleh membran untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom. Sintesis protein juga digunakan dalam pembentukan protein protein sistem endomembran ( selabung nukleas, RE, aparatus Golgi, vakuola, dan

membran plasma ) dan protein-protein yang disekresi dari sel. Insulin merupakan contoh dari protein sekretor ( Campbell, 2002: 331 ). Selain berperan dalam proses sintesis protein, nukleus berperan sebagai otak di sel. Nukleus mengendalikan kegiatan yang ada di sel. Misalnya untuk pembentukan mikrotubulus, inti sel akan memerintahkan mitokondria untuk membentuk ATP guna mensintesis protein yang digunakan dalam pembentukan mikrotubulus. Layaknya didalam tubuh kita, rangsangan-rangsangan dapat di sampaikan karena kerja dari sistem saraf dan idera kita. Begitu juga dengan penyampaian rangsangan di sel. Apakah terdapat suatu sistem yang mengaturnya. Namun, di dalam makalah ini tidak terdapat penjelasan lebih lanjut tentang sistem penyampaian rangsangan tersebut.Hal ini karenakan kurangnya literatur yang digunakan. Masih banyak fungsi dari inti sel yang berperan penting bagi sel. Salah satunya adalah perkembangbiakan sel. Inti sel sangat berperan penting dalam pembelahan mitosis dan meiosis.

10

KESIMPULAN

Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta sebagai otak yang mengendalikan kegiatan sel.

11

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, N.A., dan Mitchhell, L.G. 1999.Biologi. Erlangga : Jakarta Issoegianti, 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi Anatomi, Fisiologi Dan Reproduksi Sel. http://ilmupedia.com/akademik/23.html ( 4 oktober 2009 ) I. Lamond, Agus and William C. Earnshaw. Funcion del nucleo.pdf Michael.Organel pada sel eukariotik.http://sectiodaveris.wordpress www.Wikipedia.com

12

Anda mungkin juga menyukai