Anda di halaman 1dari 15

How to Overclocking your PC

Apa itu Overclock Diperhatikan?

dan

Apa

Saja

yang

Perlu

Di dalam dunia IT khususnya komputer, telah lama dikenal istilah overclock. Definisi umum dari overclock (seringkali disingkat atau disebut OC) adalah satu metode untuk memaksimalkan atau meningkatkan kecepatan kinerja sistem komputer. Mengapa kita melakukan overclock? Ada beberapa alasan mengapa kita melakukan hal ini, antara lain: 1. Memperoleh peningkatan kecepatan performa sistem komputer tanpa keluar biaya atau dengan biaya minimal. Hal ini patut dilakukan daripada kita membeli periferal baru yang harganya jauh di atas biaya yang diperlukan untuk overclock. 2. Sekedar iseng untuk mengetahui kemampuan komputer. Hal ini biasanya dilakukan oleh para overclocker yang menjadikan overclock sebagai hobi. 3. Ingin mengetahui seberapa jauh batas kemampuan periferal komputer dalam hal overclocking. Hal ini biasa dilakukan untuk mengetahui performa periferal di atasnya apabila kita mempunyai 4. keinginan untuk upgrade. Overclock merupakan alternatif untuk mendapatkan peningkatan performa komputer yang lebih signifikan. Tetapi cara termudah dan teraman untuk mendapatkan 5. peningkatan performa tentu saja dengan mengganti periferal yang dibutuhkan. Overclock mempunyai risiko yang cukup besar apabila tidak kita lakukan dengan benar. Oleh karena itu penulis mencoba untuk memaparkan pengenalan dasar periferal yang akan di-overclock beserta peralatan tambahan dan tata cara melakukan overclock. Yang menjadi pertanyaan semua orang ketika akan melakukan overclock terhadap periferal adalah apa dampak negatif overclock terhadap periferal? Dampak yang terjadi dan dapat dilihat secara kasat mata adalah adanya peningkatan panas yang cukup drastis pada periferal yang dioverclock. Apabila panas ini tidak ditangani dengan baik, maka akan timbul efek yang lebih buruk lagi, yaitu periferal akan overheated dan kemudian rusak. Sedangkan efek negatif jangka panjangnya adalah terjadinya pengurangan umur (masa pakai) periferal dikarenakan adanya paksaan untuk mengoperasikan periferal lebih cepat dari spesifikasinya. Periferal Overclocking Banyak yang perlu diperhatikan apabila kita melakukan overclocking, mulai dari pemilihan periferal yang layak overclock sampai dengan tata cara melakukan OC. Seperti kita ketahui, di pasaran banyak terdapat berbagai macam jenis periferal dan tipe komponen. Tapi tidak semua dari periferal itu bisa di-OC atau paling tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk di-OC. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu periferal agar masuk dalam kategori layak OC. Adapun periferal komputer yang dimaksud adalah: 1. CPU (Central Processing Unit). CPU lebih dikenal dengan nama prosesor, kecepatan sebuah komputer sebagian besar bergantung kepada kecepatan prosesor yang terpasang didalamnya. Makin cepat prosesor yang terpasang dalam sebuah komputer, makin cepat komputer tersebut bekerja. Ada beberapa jenis prosesor yang ber-platform PC yang beredar di pasaran umum. Sedangkan yang paling sering digunakan untuk kegiatan overclocking adalah AMD dan Intel. Pada prosesor Intel, perhatikan keaslian dari prosesor ini, karena banyak beredar prosesor remark alias prosesor yang sengaja dinaikkan clock dari defaultnya. Pada

By : OngeSZ

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

prosesor AMD, perhatikan batch code (barisan tulisan yang terdapat pada board prosesor). Kode-kode ini sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan overclock-nya.

Processor 2. Motherboard. Kualitas motherboard sangat menentukan keberhasilan overclock, oleh sebab itu pemilihan jenis motherboard dan chipset yang menyertainya sangatlah menentukan kesuksesan dari overclocking itu. Dari motherboard inilah pengaturan atau setting semua periferal dilakukan, mulai dari nilai voltase, FSB, multiplier, timing memory, dan lain-lain. Pada motherboard terdapat satu chip kecil yang dinamakan BIOS, dan dari sinilah hampir semua konfigurasi overclocking bermula.

Motherboard 3. RAM (Random Access Memory). RAM atau yang lebih sering disebut memori saja, memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya dengan prosesor untuk mendongkrak performa komputer secara keseluruhan. Untuk pemilihan memori yang bagus, chip memori sangat menentukan kualitas sebuah memori di samping adanya faktorfaktor lain yang ikut menentukan. Terdapat beberapa jenis chip memori yang masingmasing memiliki karakter yang berbedabeda, yang nantinya akan ikut menentukan tingkat keberhasilan dari overclocking memori tersebut. Usahakan untuk memakai jenis memori yang sesuai dengan FSB yang didukung oleh motherboard agar tidak terjadi bottleneck yang akan mengakibatkan tidak optimalnya sistem yang ada. Untuk platform Intel yang sanggup mencapai FSB tinggi,
By : OngeSZ raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

maka lebih diutamakan memori yang mempu-nyai karakter sanggup mencapai FSB tinggi, yang konsekuensinya harus memi-liki timing memory yang lebih longgar. Sedangkan untuk platform AMD, dibutuhkan memori dengan karakter timing memory yang ketat karena perolehan FSB-nya tidak setinggi Intel.

Memory / RAM 4. VGA (Video Graphic Adapter). Bagi para maniak game, VGA mempunyai peranan yang sangat besar. Bermula dari sinilah mereka berusaha untuk meningkatkan dan memaksimalkan performa VGA yang mereka miliki. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih VGA yang layak overclocking adalah jenis GPU/VPU (Graphic/ Video Processing Unit), jenis memori dan layout board untuk jenis VGA tertentu. Terdapat beberapa jenis VGA yang saat ini merajai pasaran kartu grafis, yaitu GeForce (Nvidia) dan Radeon (ATI) yang terus menerus bersaing. Bukannya jenis VGA lain tidak layak OC, tetapi kedua jenis VGA inilah sekarang yang memiliki performa bagus untuk overclocking. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih VGA, selain dari jenis dan merek adalah kecepatan dari memori VGA. Kecepatan memori VGA mempunyai satuan n/s (nano/second) ini sangat menentukan default clock memory dan batas maksimal ketahanan overclocking.

VGA / Graphic Card

By : OngeSZ

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

5. PSU (Power Supply Unit).

Power Supply Komponen yang sering diabaikan dalam overclocking adalah PSU. PSU yang baik sangat penting untuk overclocking, bukan hanya mampu menyediakan daya yang cukup tetapi juga menyediakan daya yang bersih dan stabil untuk dialirkan ke motherboard. Semakin banyak komponen pada komputer semakin besar daya yang diperlukan. Di dalam overclocking, masing-masing tegangan yang dihasilkan PSU haruslah dalam kondisi yang cukup memadai untuk memasok kebutuhan masing-masing periferal. Rail voltage 12 volt, 5 volt dan 3.3 volt harus memenuhi toleransi yang diperlukan agar sistem komputer yang ter-overclock bisa berjalan dengan stabil. 6. Cooling Device. Pendinginan dalam overclocking mempunyai peranan kunci dalam keberhasilan overclocking. Ingat, panas merupakan musuh utama bagi para overclocker!!! Oleh karena itu sistem pendingin yang baik mutlak diperlukan agar periferal yang dioverclock agar tetap dingin. Semua periferal yang dioverclock akan menimbulkan panas yang berlebih dari default-nya dan hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena akan mengakibatkan hal-hal yang buruk apabila ditangani dengan tidak tepat dan benar.

Overclocking : Langkah Selanjutnya Adalah...


Untuk mengetahui sejauh mana dukungan motherboard untuk proses overclocking, perlu dilihat sejauh mana FSB dan multiplier yang disediakan oleh motherboard tersebut. Ini bisa kita ketahui dari setting yang ada pada menu BIOS atau pada buku manual motherboard yang disedikan. Semakin besar range dan semakin tinggi nilai FSB serta multiplier yang bisa didukung oleh motherboard yang kita gunakan, maka semakin besar kemungkinan keberhasilan yang akan diperoleh. Selain itu, semakin kecil stepping peningkatan FSB dan multiplier (umumnya untuk FSB kenaikannya per 1 MHz, sedang multiplier per 0,5), semakin banyak pula pilihanpilihan kombinasi yang bisa dilakukan. Perlu diperhatikan pula dukungan motherboard pada setting voltage, baik itu Vcore (voltage prosesor), Vdimm (voltage RAM), Vdd (voltage chipset motherboard) dan Vagp (voltage AGP alias VGA). Semakin besar nilai yang didukung dan semakin kecil stepping peningkatannya, semakin besar pula tingkat keberhasilan dalam proses
By : OngeSZ raymetal@gmail.com

1. Dukungan Motherboard

How to Overclocking your PC

overclocking nantinya. Yang perlu diperhatikan adalah, ada beberapa tipe motherboard yang hanya memakai divider untuk menentukan PCI/AGP clocknya. Jadi Anda perlu ekstra hatihati dalam meningkatkan FSB pada motherboard seperti ini. Setting PCI/AGP clock yang terlampau tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada periferal yang bersangkutan dengan jalur tersebut, misalkan saja harddisk yang masih menggunakan jalur PCI. Kerusakan awal yang bisa dilihat adalah corrupt-nya data-data yang tersimpan di dalamnya.

Untuk melakukan overclocking pada prosesor, sebagai langkah awal, Anda perlu mengetahui FSB dan multiplier standar (default-nya). Ada beberapa tipe prosesor yang dikunci multiplier-nya sejak diproduksi. Contohnya adalah Intel Pentium-II, Pentium-III, Pentium-4 dan AMD Athlon yang diproduksi setelah minggu ke 39 tahun 2003 (umumnya adalah kelas AMD Athlon XP Barton). Untuk tipe-tipe prosesor tersebut, hanya FSB saja yang bisa ditingkatkan. Kelemahannya adalah tentu akan sulit untuk menembus FSB tertinggi. Yang perlu diingat, dengan real clock prosesor yang sama tetapi berbeda FSB, kinerjanya akan lebih bagus prosesor yang memiliki FSB lebih tinggi. Berikut ini adalah contoh overclocking dengan beberapa kombinasi perkalian FSB dan multiplier yang menghasilkan real clock suatu prosesor AMD Athlon XP 2100+ Thoroughbred B (real clock 1729MHz, dengan default FSB dan multiplier-nya adalah 133MHz x 13) pada motherboard VIA KT600 atau nVidia nForce-2 di mana keduanya men-support FSB 200MHz. 1. 1743MHz @ 166MHz x 10.5 2. 1700MHz @ 200MHz x 8.5 Dari dua kombinasi tersebut, walaupun real clock kombinasi kedua lebih rendah daripada kombinasi pertama bahkan juga lebih dari real clock prosesor pada posisi standar (default), tetapi kinerja prosesor akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan prosesor tersebut bekerja pada bus clock yang tertinggi. Dan hal ini juga lebih mudah dicapai tanpa perlu banyak memakai peripheral yang high class. Sepanjang motherboard yang Anda gunakan sudah mendukung FSB 200MHz (dan tentunya PCI serta AGP clock tidak berubah dari standarnya yaitu 33MHz dan 66MHz) serta menggunakan keping DDRAM yang mendukung (PC3200) hal tersebut mudah dicapai. Musuh utama dari tindakan overclocking adalah panas. Oleh karenanya sistem pendingin prosesor layak menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Pendingin prosesor atau yang sering disebut HSF (Heat Sink Fan) tidak selamanya harus mahal. Yang lebih penting adalah HSF tersebut harus bisa melepaskan panas dari prosesor dengan baik. Umumnya HSF yang cukup baik adalah yang menggunakan bahan tembaga (copper). Selain itu, di antara heatsink dan core prosesor perlu dilapisi dengan pasta yang sering disebut thermal paste. Di toko-toko perangkat komputer banyak tersedia berbagai macam merek dan jenis thermal paste. Dalam penggunaannya, cukup oleskan sedikit saja. Karena kalau terlampau banyak, pemakaian thermal paste malah akan membuat transfer panas dari core prosesor ke heat sink akan terhambat. Penggunaan thermal paste yang baik adalah dengan mengoleskan setitik saja di core prosesor lalu oleskan secara merata ke seluruh permukaan core processor tersebut. Selain itu, kualitas permukaan heatsink juga

2. Dukungan Prosesor

3. Pendingin

By : OngeSZ

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

mempengaruhi transfer panas dari core prosesor. Jadi, sebisa mungkin perhaluslah permukaan heat sink yang akan menempel ke core prosesor yang digunakan.

4. Pengujian Setting Overclock


Untuk menguji hasil overclocking, banyak software yang dapat dipakai. Beberapa di antaranya adalah Prime95, Super PI dan lain-lain. Untuk Prime 95 dapat dilakukan dengan menjalankan Torture Test selama 1 jam. Sedang untuk Super PI Anda bisa menjalankan 1M penghitungan. Jika masih ditemukan error pada pengujian ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Di antaranya adalah: 1. Meningkatkan voltage prosesor (Vcore) satu step dari default-nya. 2. Menurunkan hasil real clock dengan menggunakan kombinasi lain.

Prinsip-prinsip dalam Melakukan Overclocking


Banyak overclocker tidak peduli dan bahkan mencibir terhadap segala macam teori tentang overclocking yang banyak dijumpai di berbagai media dan situs Internet. Bagi mereka, segala macam teori overclocking hanya menghabiskan waktu dan tidak memiliki banyak kegunaan. Overclocker yang bermazhab (aliran) seperti itu menganggap bahwa yang terpenting dalam memulai praktek overcloking adalah langsung memulainya dan kemudian melihat hasilnya, dengan kata lain satu-satunya cara belajar overclocking bagi mashab ini adalah dengan trial and error. Cara ini memang bagus karena langsung terterapkan dan terlihat hasilnya, tetapi yang harus diingat, trial and error juga adalah satusatunya cara yang dipakai oleh orang idiot untuk belajar. Bukan maksud penulis mengatakan bahwa overclcoker macam ini sama seperti orang idiot, tapi yang ingin penulis tekankan adalah perlunya terlebih dahulu mempelajari teori dan prinsip overclocking sebelum mempraktekkannya. Setelah mengetahui seluk beluknya maka praktek overclocking akan menjadi hobi yang menyenangkan dan bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Terkadang trial and error memang tak terelakkan dan pada akhirnya tetap harus dilakukan, tetapi akan selalu lebih baik jika sebelum melakukan praktek overclocking terlebih dahulu belajar dari pengalaman orang lain yang telah melakukannya dengan baik. Dalam dunia overclocking ada dua sebab mengapa seseorang terlihat dungu, pertama, karena ketidaktahuan dan kedua karena kebodohan alias keras kepala dan tidak mau tahu. Kedua penyebab ini melahirkan seorang overclocker yang dalam bahasa milis disebut overclocker grasa grusu. Overclocker macam ini memiliki potensi kegagalan yang tinggi dalam melakukan praktek overclocking, bahkan lebih parah lagi mengarah ke kehancuran peripheral. Pada dasarnya praktek overclocking diatur oleh prinsip-prinsip umum. Overclocking hanya akan bekerja baik bila prinsip-prinsip itu diketahui dengan baik, dan overclocking yang cerdas adalah mencoba melihat bagaimana prinsip-prinsip itu diterapkan pada situasi tertentu (situasi tertentu yang dimaksud mulai dari tujuan overclocking, kondisi peripheral tertentu, suasana lingkungan sekitar komputer sampai ke suasana hati saat melakukan overclocking). Di sini dibutuhkan orang yang berpikir, menetapkan parameter yang ingin dicapai, lalu menguji prinsip itu untuk pembuktian. Anda tidak dapat menguji prinsip-prinsip tersebut pada satu situasi bila Anda tidak tahu persis situasi itu. Dengan kata lain seluruh situasi yang disebutkan di atas harus Anda
By : OngeSZ

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

ketahui betul sebelum melakukan praktek overclocking, sebab jika tidak maka segalanya yang Anda lakukan akan melahirkan kejutan kejutan termasuk merusak peripheral yang seharusnya tidak terjadi. Prinsip-prinsip Overclocking Ada beberapa prinsip utama yang harus diketahui sebelum melakukan praktek overclocking khususnya menyangkut teknologi dan prosesor yang merupakan komponen yang terbanyak di overclock, prinsip umumnya adalah: 1. Dari sisi prosesor. Produsen prosesor membuat produk mereka dengan teknologi tertentu. Teknologi yang dipakai ini memiliki keterbatasan berdasarkan prinsip hukum-hukum fisika. Ketika keterbatasan ini dicapai maka saatnya untuk mencoba teknologi baru. Prinsip ini mengindikasikan bahwa overclocking prosesor memiliki batas maksimal yang harus diperkirakan, bila batas ini telah tercapai dan Anda belum merasa puas maka saatnya untuk berpindah teknologi. Misalnya jika Anda tidak puas dengan kinerja prosesor 32bit Anda yang telah di-overclock sampai batas kemampuannya, maka saatnya untuk berpindah ke core lain atau menggantinya dengan prosesor 64-bit. 2. Potensi maksimal teknologi pada peripheral tertentu jarang dicapai ketika pertama kali diluncurkan ke pasar. Seiring waktu, para tweaker-lah (nama lain dari overclocker) yang kemudian membuat peripheral ini dapat mencapai potensi maksimumnya. Bagaimanapun, tidak ada peripheral yang dapat di-tweak seterusnya, sekali titik maksimum tertentu dicapai maka peningkatan signifikan selanjutnya menjadi hampir mustahil dan kemajuan berikutnya membutuhkan teknologi baru. 3. Untuk memastikan tidak adanya produk yang cacat yang dilempar ke pasaran, pabrikan-pabrikan membuat sebagian besar prosesor mereka sanggup berjalan di bawah atau diatas kecepatan standar yang telah ditentukan. 4. Pabrikan prosesor umumnya menetapkan kecepatan standar prosesor mereka lebih rendah dari kecepatan maksimumnya. Hal inilah yang membuka potensi overclock dari sebuah prosesor. 5. Prosesor dapat ditingkatkan kecepatannya beberapa persen dari kecepatan standar yang telah ditentukan dengan memodifikasi fisiknya. Modifikasi sederhana memberikan hasil yang sedikit, sementara modifikasi yang lebih rumit akan memberikan hasil yang lebih banyak. Tidak Ada Rasa Takjub Bagi yang Belajar Berbicara tentang overclocking prosesor, Intel dan AMD selalu menjual prosesor yang secara signifikan dapat bekerja lebih cepat dari kecepatan standar yang telah mereka tentukan, dan hal inilah yang kemudian dieksploitasi oleh para overcloker dan membuat seseorang yang tidak mengerti menjadi takjub. Perhatikan ilustrasi di bawah ini: Intel telah membuat saya kagum dengan prosesor P4 yang dikeluarkannya. Pentium 4 2.4c adalah prosesor yang sangat mudah di-overclock, tanpa banyak kesulitan dan usaha. P4 2.4c ini dapat digeber sampai 3.5GHz, sungguh menakjubkan karena telah menghemat harga sampai USD 200. Jika anda mengetahui prinsip prinsip overclocking maka sebenarnya Anda tidak akan terkejut jika menemui kejadian serupa dengan ilustrasi di atas dan tidak akan heran dengan kemampua n 2.4c yang overclockable, sebab prinsip nomor 2,3 dan 4 di atas telah menjelaskan hal tersebut kepada kita. Lagipula semua 2.4c menggunakan D-1 stepping yang merupakan ciri khas core Northwood. Chip D-1 stepping umumnya dapat berlari

By : OngeSZ

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

pada 3.2GHz tanpa penambahan voltase. Pengetahuanpengetahuan awal seperti ini akan membuat seseorang tidak akan ragu-ragu menggeber 2.4c mereka karena kemampuannya sudah terbaca dan diperkirakan. Harga lebih Penting Daripada Persentase Sebenarnya apa yang terpenting dalam melakukan praktek overclocking? Persentase kenaikan yang dapat dicapai ataukah keseimbangan antara harga dan kinerja yang berujung ke penghematan harga untuk peripheral yang di-overclock? Adalah keliru jika praktek overclocking semata-mata ingin mencari nilai persentase tingkat kenaikan yang dicapai dari peripheral bersangkutan secara khusus, dan sistem keseluruhan umumnya. Walau tingkat persentase ini penting tetapi bukan alasan yang tepat untuk melakukan overclock. Lalu apa jika bukan persentase? Jawabannya adalah keseimbangan antara harga dan kinerja (price performance). Ilustrasi di bawah ini akan memperjelas apa yang dimaksud di atas. Misalnya seorang user akan membeli sebuah komputer baru, ada dua pilihan yang dihadapi, yang pertama adalah yang memiliki prosesor AMD A64 FX51 2.2 GHz yang hanya dapat di-overclock sebanyak 10% ke 2.4GHz. Pilihan kedua adalah Intel P4 2.4c yang dapat dioverclock sebanyak 40% ke 3.4GHz, asumsi harga keduanya adalah sama, yang mana yang akan saya pilih? Tentu saja user tersebut sebaiknya memilih FX 51. Walau hanya dapat ditingkatkan 10%, alasannya adalah kinerja FX51 pada kinerja tertinggi 110% lebih tinggi daripada P4 2.4c dengan kinerja tertinggi pada 140% (bukti ini tentu saja didapatkan setelah pengujian keduanya). Nah disini terlihat bahwa user tadi mengeluarkan dana dan melakukan overclock berdasarkan perbandingan kinerja dan harga (price performance) dan bukan berdasarkan persentase semata. Penutup Di dunia ini ada dua macam tipe overclocker, yang pertama adalah tipe yang hanya melakukan overclocking semata mata hanya untuk mencari kinerja tertinggi dengan menghabiskan banyak waktu, uang dan usaha. Tipe lainnya adalah yang melakukan overclocking untuk mencari kinerja tertinggi, mengalokasikan waktu, uang dan usaha untuk melakukan penelitian dan mencari secara terus menerus hasil terbaik. Perbedaan terpenting di antara keduanya adalah tipe pertama setelah mencapai kinerja tertinggi lalu berhenti, sementara tipe kedua akan melakukannya terus menerus untuk mencari celah yang belum ditemukan demi peningkatan kinerja yang lebih baik lagi. Tidak ada yang salah pada kedua tipe di atas, keduanya bertujuan menyalurkan hobi dan tipe yang satu tidaklah lebih baik dari tipe lainnya. Tipe manapun Anda nantinya termasuk silakan nikmati hobi overclocking ini dan ingatlah bahwa komputer hanya sebuah alat. Hasil akhir dari overclocking bukanlah membuat atau menciptakan sebuah komputer tapi semata untuk digunakan.

Menguji Peripheral untuk Mencari Kinerja Terbaik dalam Overclocking


Dalam overclocking, peripheral terpenting yang harus diperhatikan adalah motherboard, prosesor, dan modul memori. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari usaha overclocking, yang berujung pada naiknya kinerja sistem secara keseluruhan, maka ketiga peripheral tersebut di atas mutlak harus dipilih yang menyediakan fitur Overclock (terutama motherboard) di BIOS-nya, di mana pusat segala setting- an berada. Motherboard yang overclockable menyediakan setting yang lengkap pada BIOSnya. Di antara yang terpenting adalah setting untuk mengubah FSB, multiplier, frekuensi
By : OngeSZ

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

memori, timing memori, tegangan prosesor (Vcore), tegangan memori (Vdimm), tegangan chipset (Vdd), tegangan AGP (Vagp) dan fitur AGP/PCI lock ataupun divider. Untuk prosesor, yang terbaik adalah memiliki FSB dan multiplier yang unlock alias dapat dinaikturunkan. Beberapa prosesor memiliki kemampuan overclock lebih baik dibanding yang lainnya. Perbedaan kinerja ini dapat diketahui dari jenis core dan batchcode yang tercetak di badan prosesor. Peripheral ketiga terpenting adalah modul memori. Seperti halnya prosesor, modul memori tertentu memiliki kemampuan overclock yang lebih baik dibanding yang lainnya. Di sini harga bisa menjadi patokan karena memori yang baik untuk overclocking umumnya berharga lebih mahal. Selain ketiga peripheral di atas, yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah sistem pendingin prosesor dan PSU (power suplay unit). Kedua peripheral ini berpengaruh kuat terhadap keberhasilan praktek overclocking. Pilihlan sistem pendingin dan PSU yang baik untuk keperluan ini. Kinerja sistem terbaik yang dioverclock adalah perpaduan dari kinerja terbaik peripheral yang disebutkan di atas. Untuk lebih memudahkan mencari kinerja sistem terbaik itu maka sebaiknya terlebih dahulu menguji peripheral secara independen atau tersendiri. Tujuan pengujian adalah mencari kemampuan tertinggi dari masing-masing peripheral. Bila kemampuan masing-masing sudah diketahui maka langkah selanjutnya hanyalah menggabungkan setting-setting tersebut untuk mendapatkan hasil tertinggi dan stabil. 1. Menguji Motherboard Menguji kemampuan tertinggi sebuah motherboard dalam praktek overclocking dilakukan dengan menguji seberapa tinggi dan stabil FSB yang dapat dicapai. Untuk mencari FSB tertinggi dan stabil tanpa ikut membebani prosesor, memori dan VGA dapat dilakukan dengan cara masuk ke BIOS dan melakukan setingan berikut: 1. Turunkan multiplier prosesor ke angka yang lebih rendah, misalnya antara multiplier 8 sampai 10 (ini asumsi default multiplier adalah 10 ke atas). Bisa diturunkan lagi jika diperlukan, yakni bila kenaikan FSB membuat clock prosesor melampaui clock standarnya. 2. Set AGP lock pada angka 66 MHz, ini juga akan otomatis mengunci frekuensi PCI ke 33 MHz. Setting ini sebaiknya dipakai terus dan tidak perlu lagi diubah demi keamanan perangkat AGP dan PCI serta yang terhubung dengannya misalnya harddisk. 3. Set frekuensi memori (DDR frekuensi) ke mode asynchronous dengan perbandingan tertentu misalnya 4:3 atau perbandingan lainnya yang bisa mengunci memori pada frekuensi standarnya dan tidak akan terpengaruh ketika FSB dinaikkan. 4. Mulai naikkan FSB secara perlahan terus menerus. Jika pada satu titik mulai tidak stabil maka saatnya untuk menaikkan voltage chipset (VDD), setelah itu naikkan lagi FSB. Begitu seterusnya sampai titik maksimal FSB dengan bantuan VDD tercapai. 5. Pada pengujian motherboard ini Vcore tidak perlu disentuh karena penurunan multiplier akan menurunkan clock prosesor. Vdimm juga tidak dinaikkan karena memori sudah terbebas dari kenaikan FSB dan tetap bekerja pada frekuensi standarnya. 2. Menguji Prosesor Kinerja tertinggi prosesor dapat diketahui dengan cara mencari clock tertinggi yang dapat dicapai. Untuk mencari clock tertinggi ini tanpa ikut membebani motherboard dan memori dapat dilakukan dengan cara: 1. Tetapkan FSB pada nilai standarnya misalnya 133, 166 atau 200. Mulai naikkan multiplier sedikit demi sedikit. Bila pada angka tertentu mulai tidak stabil maka

By : OngeSZ

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

2. naikkan Vcore setahap demi setahap, sesudah itu naikkan lagi multiplier. Begitu seterusnya sampai multiplier (dengan bantuan Vcore) tertinggi didapatkan yang hasil akhirnya memperlihatkan clock tertingginya. Sebagai catatan, kenaikan clock juga akan mengakibatkan kenaikan panas prosesor, pantau terus suhu prosesor selama proses kenaikan clocknya. 3. Pada pengujian prosesor ini Vdd dan Vdimm tidak perlu diutak atik karena FSB tidak berubah yang sekaligus juga tidak memperngaruhi memori. 3. Menguji Memori Semakin tinggi frekuensi memori yang dapat dicapai maka semakin tinggi bandwidth yang didapatkan, yang berarti semakin cepat pula sistem berjalan. Di antara ketiga peripheral yang diuji dalam bahasan ini, modul memorilah yang termasuk paling bandel dan jarang mengalami kerusakan, ditambah dengan adanya lifetime warranty, maka banyak orang tanpa ragu-ragu meng- overclock memori mereka sampai batas maksimal. Dalam dunia overclocking, memori yang baik dan banyak dicari adalah memori yang dapat berjalan pada frekuensi tinggi yang kadang jauh di atas frekuensi standarnya dengan timing yang kecil atau sering disebut timing ketat. Frekuensi tinggi dan timing ketat inilah yang bisa memberikan bandwidth lebih besar. Pengujian memori tidak terlepas dari kemampuan motherboard yang dapat memberikan kinerja pada FSB tinggi, karena pencapaian frekuensi memori yang tinggi diatur dengan menaikkan FSB. Tidak ada gunanya memiliki memori bagus dan dapat berjalan pada frekuensi tinggi bila Motherboardnya malah tidak bisa di set pada FSB tinggi itu. Untuk mencari kinerja tertinggi dari memori tanpa membebani prosesor dapat dilakukan dengan cara: 1. Turunkan multiplier prosesor seperti pada cara 1 dalam pengujian motherboard. 2. Set frekuensi memori (DDR frekuensi) ke mode synchronous dengan perbandingan 1:1. perbandingan 1:1 ini akan menyamakan frekuensi motherboard dengan frekuensi memori ketika FSB dinaikkan. 3. Karena pengujian memori melibatkan setingan timingnya yang juga disediakan di BIOS motherboard, maka pengujian pertama dilakukan untuk mencari frekuensi tertinggi dari memori dengan timing standar atau By SPD. Pada halaman timing memori di BIOS, set pada By SPD. 4. Dengan asumsi bahwa FSB tertinggi dan stabil dari motherboard sudah diketahui melalui pengujian sebelumnya (tentu saja berikut setingan Vdd-nya), maka mulailah menaikkan FSB seperti pada cara ke 4 dalam pengujian motherboard. 5. Bila dalam proses menaikkan FSB tersebut mulai terjadi ketidakstabilan pada angka tertentu, yang seharusnya belum terjadi dalam pengujian motherboard, maka dapat diduga bahwa memori mulai tidak kuat pada angka FSB tersebut, dan itu berarti saatnya mulai menaikkan Vdimm secara bertahap, sesudah itu naikkan lagi FSB dan kemudian Vdimm sesuai kebutuhan, begitu seterusnya sampai frekuensi memori tertinggi diketahui. Jika frekuensi memori tertinggi dengan timing By SPD sudah diketahui, maka sekarang saatnya untuk mencari bandwidth yang lebih besar dengan mengetatkan timing-nya, mencari frekuensi memori tertinggi dengan timing terketat. Langkah ini menyita waktu lebih banyak karena minimal ada 4 setingan timing yang akan disesuaikan untuk mencari keseimbangan dan kinerja terbaik, keempatnya adalah CAS Latency, RAS to CAS Delay, RAS Precharge dan Cycle Time atau Tras. Berikut langkahlangkahnya. 6. Ikuti langkahlangkah pengujian memori di atas, tetapi pada langkah nomor 3, dimana pada halaman timing memori di BIOS, By SPD diganti terlebih dahulu menjadi Advanced atau Expert tergantung nama yang ada pada BIOS motherboard-nya.

By : OngeSZ

10

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

7. Pada CAS Latency, RAS to CAS Delay, RAS Precharge dan Cycle Time atau Tras, ubah angka yang tertera menjadi 2.2.2.5 atau 2.2.2.11. setelah selesai mulailah memainkan FSB seperti pada langkah ke 4 pengujian memori. 8. Bila terjadi masalah maka itu berarti memori tidak kuat berjalan pada setingan timing ketat tersebut di atas, masuk kembali ke setingan timing, kendorkan dan carilah kombinasi terbaik dari ke 4 setingan itu. Sebagai petunjuk, semakin kecil angkanya maka semakin tinggi kinerja yang dihasilkan, kecuali pada setingan Tras yang berdasarkan banyak pengujian, kinerja terbaik ada pada angka 5, 10 atau 11. Lalu lanjutkan lagi proses menaikkan FSB, begitu seterusnya sampai ditemukan kinerja puncaknya.

Lebih Jauh Motherboard

Mengenal

Overclock

Prosesor

dan

Setelah mengulas beberapa teori dan prinsip tentang overclocking, kali ini akan mambahas lebih jauh mengenai overclocking untuk perangkat motherboard serta prosesor. Mari kita mulai! 1. Kecepatan Prosesor Overclock prosesor adalah menaikkan kecepatan prosesor di atas kecepatan standarnya (default) yang direkomendasikan oleh pembuat prosesor tersebut. Sebagaimana diketahui, kecepatan prosesor adalah perkalian antara bus clock (disebut juga sebagai front side bus alias FSB) dengan multiplier (faktor pengali). Misalnya kita mempunyai sebuah prosesor 1 Giga Hertz (1000MHz) dengan FSB 100MHz. Maka untuk prosesor tersebut, faktor pengalinya pasti adalah 10. Dalam hal ini akan bisa kita hitung sebagai berikut: Clock = FSB x Multiplier 1000MHz = 100MHz x 10 Untuk meningkatkan kinerjanya, secara teori kita bisa melakukan overclocking dengan 4 cara, yaitu menaikkan FSB, menaikkan multiplier, menaikkan keduanya dan salah satunya naik tapi yang lain turun. Sebagai contoh, kita bisa menaikkan prosesor kita menjadi konfigurasi sebagai berikut:

Dalam hal ini, kita perlu memperhatikan hasil akhir dari overclock tersebut. Hasil akhir ini biasanya diperoleh dengan cara melakukan benchmark dengan program benchmark tertentu, seperti SiSoft Sandra, SuperPI 1 M, 3Dmark, Sysmark, dan lainlain. Hasil benchmark akan memberikan angka yang berbeda-beda pada ketiga konfigurasi tersebut. Biasanya, yang menghasilkan hasil tertinggi adalah dengan cara menaikkan FSB, dalam hal ini adalah cara OC IV dan OC I. Hasil ketiga akan dipegang oleh cara OC III. Perlu diperhatikan di sini bahwa perbedaan clock akhir,

By : OngeSZ

11

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

10 MHz misalnya, biasanya belum memberikan pengaruh signifikan dalam benchmark apabila dibandingkan dengan perbedaan FSB yang sama. Cara OC II akan memberikan hasil yang paling rendah nilai benchmark-nya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Kita harus ketahui bahwa dengan naiknya FSB maka bandwidth dalam motherboard, antara prosesor-chipset-memori, akan semakin besar. Hal ini sangat berpengaruh pada kinerja keseluruhan saat benchmark dilakukan. Tetapi kita juga perlu mengetahui bahwa dengan naiknya FSB maka umumnya clock periferial dalam motherboard akan ikut terdongkrak atau bisa dikatakan akan ikut teroverclock juga. Periferial disini adalah kartu PCI, kartu AGP serta memori. Akan tetapi apabila kita hanya mengubah multiplier, maka periferial lain akan masih memakai clock default-nya. 2. Multiplier Multiplier pada prosesor-prosesor yang beredar saat ini umumnya sudah terkunci atau di- lock oleh produsen prosesor tersebut. Hanya untuk prosesor dengan spesifikasi tertentu saja yang masih belum dikunci (unlock). Untuk prosesor dari Intel, semua prosesornya sekarang ini sudah dalam kondisi locked tanpa kecuali. Bahkan hal ini sudah dilakukan sejak generasi Pentium II dan bahkan beberapa Pentium 1 (Pentium klasik). Untuk prosesor dari AMD, sebagian besar juga sudah locked, tetapi tentu ada beberapa yang masih unlocked. Misalnya untuk keluarga Athlon XP ThoroughBred B dan Barton dengan produksi sebelum minggu ke 39 tahun 2003. Keterangan ini dapat kita ketahui pada batch code (kode produksi) tiap prosesor yang tertera pada punggung prosesor. Hal ini akan diterangkan pada saat kita bahas mengenai overclocking prosesor AMD di artikelartikel selanjutnya. Untuk prosesor dari pabrikan yang lain, sengaja tidak dibahas di sini karena umumnya prosesor-prosesor tersebut tidak begitu banyak beredar di pasaran dan digunakan pada PC desktop. Jadi sebelum melakukan overclock, kita harus tahu prosesor kita termasuk yang mana, apakah locked atau unlocked. Apabila prosesor kita locked, maka kita hanya bisa melakukan overclock dengan mengubah FSB saja, sedangkan multiplier
akan tetap sama, berapapun yang kita set di BIOS.

3. PCI dan AGP Kita ketahui bahwa PCI dan AGP mempunyai clock default sebesar 33MHz dan 66MHz. Hal ini juga berlaku untuk periferial onboard seperti VGA onboard, sound onboard, modem onboard juga perangkat IDE seperti harddisk, CDROM dan Serial ATA.

By : OngeSZ

12

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

Overclock FSB akan berpengaruh pada clock PCI dan AGP, yang biasanya akan ikut naik. Hal tersebut harus kita hindari, karena kenaikan clock periferial-periferal tersebut di atas biasanya akan membuat sistem kita menjadi kurang stabil, perangkat PCI dan AGP menjadi cepat rusak bahkan tidak jarang data- data dalam harddisk kita bisa korup dan susah untuk di-recovery. Anda tidak mau kehilangan data penting bukan? Kenaikan yang masih bisa ditoleransi oleh kebanyakan periferial PCI dan AGP adalah sampai pada clock 35 MHz dan 70 MHz. Bahkan beberapa komponen bisa tahan pada clock sampai 40 MHz dan 80 Mhz. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa risiko rusak dan kehilangan data sangat mungkin terjadi. Sekecil apapun kenaikan clock pada PCI dan AGP. Umumnya clock untuk perangkat PCI dan AGP merupakan pembagian dari FSB dengan rasio pembagian tertentu. Rasio pembagi ini biasa disebut sebagai divider dan akan sering kita temukan pada konfigurasi BIOS. Contoh divider untuk PCI dan AGP misalnya 1/1, 1/2, 1/3, 2/3 dan seterusnya. Perlu diperhatikan bahwa nilai divider menunjukkan nilai clock dari AGP, sedangkan untuk PCI adalah sebesar setengah dari clock AGP. Sebagai ilustrasi contoh, mari kita simak perhitungan sebagai berikut:

Sebagai catatan, untuk beberapa motherboard dengan chipset tertentu baik untuk platform AMD ataupun platform Intel ada yang sudah menerapkan teknologi untuk mengunci PCI dan AGP supaya tetap berada pada clock 33 MHz dan 66 MHz. Untuk itu, dalam melakukan overclock Prosesor kita perlu memperhatikan apakah motherboard kita bisa mengunci clock AGP dan PCI, atau hanya menggunakan divider, atau bahkan kita tidak bisa mengubah divider-nya sama sekali. Ketiga kemungkinan tersebut pasti akan kita temui dalam melakukan overclock.

4. Memori Dalam menaikkan FSB, kita perlu mengetahui istilah synchronous dan asynchronous dalam clock memory. Synchronous adalah apabila clock memory sama dengan clock FSB yang digunakan. Asynchronous adalah apabila clock memory tidak sama dengan clock FSB. Untuk konfigurasi asynchronous, biasanya ada divider tertentu untuk mengkonfigurasikannya. Divider ini misalnya 2/3, 3/3, 4/3, 5/3, 6/3, 2/4, 3/4, 4/4,

By : OngeSZ

13

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

5/4, 6/4 dan seterusnya. Untuk perhitungannya sama dengan contoh perhitungan divider AGP clock di atas. Sebelum melakukan overclock FSB, kita perlu mengetahui kecepatan (clock) memori yang kita pakai. Untuk memori jenis SDRAM (biasa dipakai untuk platform Intel Pentium, Pentium-II, dan Pentium-III serta AMD Duron atau Athlon) biasanya mempunyai nama PC-66, PC- 100, PC-133 dan PC-150. Artinya secara berurutan adalah bahwa memori kita mempunyai clock default sebesar 66MHz, 100MHz, 133MHz dan 150MHz. Sedangkan untuk memori jenis DDR (double data rate) DRAM biasanya mempunyai nama PC- 1600, PC-2100, PC-2700, PC-3200, PC-3500, PC- 3700, dan PC4000. Untuk menghitung besarnya clock default secara gampang adalah dengan membagi dengan angka 16 sehingga urutan clock default memory tersebut adalah 100MHz, 133MHz, 166MHz, 200MHz, 217MHz, 233MHz, dan 250MHz. Ada juga yang menyebutnya dengan DDR200, DDR266, DDR333, DDR400, DDR433, DDR466, dan DDR500. Perlu diketahui juga bahwa naiknya clock memori akan menaikkan bandwidth memori itu sendiri. Jadi semakin tinggi clock memori akan semakin bagus sistem kita. Akan tetapi perlu kita ketahui juga bahwa tidak semua memori bisa dioverclock dengan stabil. Tiap-tiap merek memori memberikan hasil overclock yang berbedabeda. Biasanya memori yang bisa di-overclock tinggi mempunyai harga yang lebih mahal dari yang hanya bisa dioverclock sedikit saja. Apabila kita akan menaikkan FSB, sebaiknya kita tidak ikut menaikkan clock memori terlebih dahulu, dengan cara mengatur divider memory. Hal ini akan memberikan gambaran kepada kita seberapa besar kemampuan prosesor yang kita miliki.

5. Chipset Untuk bisa mendapatkan FSB yang tinggi, kita juga perlu memperhatikan chipset yang kita gunakan. Di motherboard umumnya terdapat dua chipset yang biasa disebut sebagai northbridge dan southbridge. Untuk chip northbridge, biasanya terletak di antara soket prosesor dengan slot AGP, sedangkan chip southbridge berada disamping jajaran slot PCI. Beberapa chipset hanya mendukung batas FSB tertentu dan tidak akan mampu apabila kita overclock lebih tinggi. Umumnya chipset motherboard bisa dioverclock dengan aman sampai 25% dari clock default-nya. Secara umum, kecepatan default tiap jenis chipset bisa dilihat pada situs masing-masing pembuat chipset atau pembuat motherboard. Hal ini juga pasti dituliskan pada setiap buku manual yang menyertakan motherboard yang kita beli. Untuk lebih mengetahui jenis chipset dan kemampuan overclock-nya akan diterangkan pada artikel-artikel edisi selanjutnya. 6. Voltase Untuk dapat memperoleh hasil akhir overclock yang tinggi, biasanya overclocker perlu untuk menaikkan voltase (tegangan) untuk tiap-tiap periferial yang akan dioverclock. Apabila sebuah periferial yang dioverclock kekurangan tegangan (daya) maka keseluruhan sistem akan tidak stabil. Ketidakstabilan ini bisa ditandai dengan seringnya sistem crash (hang), masuk ke kondisi BSOD (layar biru di MSWidows), crash (kembali)

By : OngeSZ

14

raymetal@gmail.com

How to Overclocking your PC

ke MS-Windows saat dilakukan benchmark, atau komputer mendadak restart dari awal. Masing-masing voltase yang bisa diubah pada motherboard biasanya adalah: Tidak semua motherboard menyediakan opsi untuk mengubah keempat voltase tersebut pada BIOS-nya. Seringkali kita hanya menemukan salah satu saja, bahkan tidak sedikit pula motherboard yang tidak mencantumkannya sama sekali. Perlu diperhatikan bahwa setiap kenaikan voltase akan berpengaruh pada naiknya panas yang dihasilkan oleh periferial dimaksud. Hal ini adalah bahaya sekaligus tantangan bagi overclocker yang harus dapat diatasi untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Biasanya overclocker memasang pendingin (heat sink) dan / atau kipas pada periferial yang belum menggunakannya. Pemilihan sistem pendinginan periferial merupakan hal yang cukup sulit untuk mengurangi masalah panas yang dihasilkan. Sebagai pengingat, overclock adalah kegiatan yang diharamkan oleh setiap produsen periferial komputer. Dan segala resiko yang diakibatkan dari overclocking semuanya berada di tangan Anda sendiri.
Bandung, 09 April 2006

By : OngeSZ

15

raymetal@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai