Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PTK IV FLUIDISASI

Disusun oleh:

Arif Nur Prasetyo 2007430002 Dhanar Ruci 2007430003

Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

2010
FLUIDISASI

I.

Maksud dan tujuan:


1. Mempelajari hidrodinamika unggun terfluidakan sistem padat gas atau padat cair 2. Menentukan kecepatan minimal fluidisasi

3. Menentukan karakteristuik unggun terfluidakan seperti peronakan/ sluging, penjaluran/ chanelling, dsb.

II. Teori
Fluidisasi adalah metode pengontakan butiran-butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas. Dengan metode ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti fluida dengan viskositas tinggi. Sebagai ilustrasi tinjau suatu kolom berisi sejumlah partikel padat berbentuk bola. Pada laju alir yang cukup rendah butiran padat akan tetap diam karena gas hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang demikian disebut unggun diam. Kalau laju alir kemudian dinaikkan akan sampai pada satu keadaan dimana unggun padatan akan terpisahkan satu sama lain sehingga dapat bergerak dengan lebih mudah. Pada kondisi butiran yang dapat bergerak ini disebut hidrostatik. Dalam dunia industri dapat diaplikasikan dalam banyak hal seperti transportasi serbuk padatan (conveyer solid), pencanpuran padatan halus, perpindahan permukaan logam, proses drying dan sizing pada pembukaan, proses pertumbuhan partikel, dan kondensasi bahan yang dapat mengalami sublimasi, adsorbsi (untuk pengering udara dan adsorben) dan masih banyak aplikasi lain. Fenomena-fenomena yang dapat terjadi pada proses fluidisasi antara lain: 1. Fenomena fixed bed yang terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju minimum yang dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini partikel diam atau tidak bergerak. Fenomena minimum atau incipient fluidization yang terjadi ketika laju alir fluida mencapai laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi. Pada kondisi ini partikel-partikel padat mulai terekspansi.

PTK 4_Fluidisasi

12

2. Fenomena snooth or homogenously fludization terjadi ketika kecepatan distribusi aliran fluida merata.densitas dan distribusi partikel dalam unggun sama atau homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan beragam. 3. Fenomena bubling fluidization yang terjadi ketika gelembung gelembung pada unggunu terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen. 4. Fenomena sluging fluidization yang terjadi ketika gelembunggelembung besar yang mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk pada partikel partikel padat. Pada kondisi ini terjadi penorakan sehingga partikel-partikel padat seperti terangkat. Fenomena chanelling fluidization yang terjadi ketika dalam unggun partikel padat terbentuk saluran-saluran seperti tebing vertikal. 5. Fenomena disperse fluidization yang terjadi saat kecepatan alir fluida melampaui lecepatan maksimal aliran fliuida. Pda fenomena ini sebagian partikel akan terbawa aliran fluida dan ekspansi mencapai nilai maksimum. Fenomena-fenomena faktor-faktor: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. fluidisasi tersebut dipengaruhi oleh

Laju alir fluida dan jenis fluida Ukuran partikel. Jenis dan densitas partikel serta faktor intrlok antar partikel. Porositas unggun Distribusi aliran. Distribusi bentuk ukuran fluida Diameter kolom Tinggi unggun

Faktor-faktor diatas merupakan variabel variabel dalam proses fluidisasi yang akan menentukan karakteristik proses fluidisasi tersebut. Pada praltikum fluidisasi ini fluida yang digunakan adalah udara tekan , butiran padat yang akan difluidisasikan juga dapat bervariasi seperti butiran batu bara pasir dsb. Ukuran partikel juga divariasikan dengan mengatur ukuran partikel melaalui proses pemgayakan. Dengan mesh tertentu. Densitas partikel dapat juga bervariasi dengan mencampurkan partikel-partikel baik yang berbeda ukuran maupun berbeda jenis. Selain itu variasi juga dapat dilakukan pada tinggi unggun. Dalam praktikum ini dapa teramati fenomenafenomena fluidisasi secara visual. Dari hasil pengukuran tekanan dan laju alir fluida dibuat kurva karakteristik fluidisasi. Pressure Drop Aspek utama yang akan ditinjau dalam percobaan ni adalah mengetahui besarnya pressure drop di dalam unggun padatan yang terfluidakan. Hal ini mempunyai arti yang cukup penting karena selain erat sekali hubungannya dengan besarnya energi yang diperlukan juga bisa memberikan indikasi tentang kelakuan unggung selama operasi

PTK 4_Fluidisasi

12

berlangsung. Penentuan besarnya hilang tekan di dalam unggun terfluidakan: Pressure Drop damal Unggun Diam Korelasi matematik yang menggambarkan hubungan antara hilamg tekan dan dengan laju alir fluida dalam suatu sistem unggun diam diperoleh pertama kali pada tahun 1922 yaitu dengan menggunakan bilangan-bilangan tak berdimensi. Untuk aliran laminar dengan kehilangan energi terutama disebabkan oleh gaya viscous. ........................................................................................ (1)

Dimana: = Pressure drop persatuan panjang / tinggi unggun = gravitasi buni = Viskositas fluida Luas permukaan spesifik partikel (luas permukaan persatuan volume unggun) dihitung dari korelasi berikut: ......................................................... (2) Sehingga persamaan tersebut menjadi: .............................................................................. (3) Atau ................................................................................. (4)

Persamaan ini kemudian diturunkan lagi oleh kozeny (1927) denngan mengasumsikan bahwa unggun zat padat tersebut adalah ekivalen dengan kumpulan saluran-saluran lurus yang paralel mempunyai luas permukaan . Untuk aliran turbulen pressure drop digambarkan sebagai gabungan dari viscous losses dan kinetic energy loss. .................................................... (5) Pada keadan ekstrim yaitu bila:

PTK 4_Fluidisasi

12

a. Aliran laminer (Re < 20) kinetic energy losses dapat diabaikan sehingga ...............................................................(6) b. Aliran turbulen (Re > 1000), viscous losses dapat diabaikan sehingga ...................................................... (7)

Pressure Drop pada Unggun Terfluidakan Pada unggun terfluidakan persamaan yang menggambarkan hubungan P/L dan U biasanya digunakan peersamaan Ergun yaitu: ................................... (8) adalah prositas unggun pada keadaan terfluidakan, pada keadaan ini dimana partilel-partikel zat padat seolah-olah terapung di dalam fluida sehingga terjadi kesetimbangan antara berat partikel dengan gaya apung dari fluida disekeliling gaya seret oleh fluida yang naik = berat partikel gaya apung atau pressure drop pada unggun x luas penampang = volume unggun x fraksi zat padatx densitas zat parat densitas fluida ....................................................... (9) ................................................................... (10)

Kecepatan Minimum Fluidisasi Yang dimaksud dengan kecepatan minimum fluidisasi (dengan notasi Vnf) adalah kecepatan superficial fluida minimum dimana fluidisasi mulai terjadi. Harganya didapat dengan mengkombinasikan persamaan ergun dengan neraca massa terfluidisasikan menjadi : ............ (11) Untuk keadaan ekstrim yaitu: Aliran Laminer (Re<20) kecepatan fluidisasi minimum adalah

PTK 4_Fluidisasi

12

................................................................. (12) Aliran turbulen (Re>1000) kecepatan fluidisasi minimumnya adalah: .................................................................... (13)

Karakteristik Unggun terfluidalan Evaluasi parameter-parameter dalam peristiwa fluidisasi Densitas partikel dan bentuk paertikel .............................................................. (14) ........ (15)

Porositas Unggun Porositas unggun menyatakan fraksi kosong didalam ruang unggun yang secara matematik ditulis

III. Alat dan Bahan


A. Bahan yang digunaka: 1. Fluida cair dan gas sebagai media untuk membuat unggun terfluidisasi 2. Pertikel-partikel padat sebagai unggun yang akan terfluidisasi 3. Tipol untuk analisa densitas B. Peralatan Utama 1. Satu set kolom fluidisasi sistem padat gas 2. Sumber fluida bertekanan 3. Alat pengatur laju alir berupa kerangan jarum. 4. Alat ukur laju alir fluida yang terdiri dari venturimeter, dry gass meter

PTK 4_Fluidisasi

12

C. Peralatan Pembantu 1. Wet test meter 2. Piknometer 3. Timbangan 4. Jangka Sorong 5. Stop watch 6. Gelas Ukur 7. Ayakan

IV. Prosedur percobaan


A. Persiapan 1. Penentuaan densitas butiran padatan dengan metoda ergun atau dengan piknometer. 2. Penentuan dimensi kolom dengan memakai jangka sorong 3. Penentuan ukuran butiran padat dengan memakai analisa ayakan. 4. Kalibrasi flow meter dengan wet test meter B. Tahapan Operasi 1. Kalibrasi kolom kosong 2. Mengisi kolom dengan butiran padatan dengan jumlah tertentu 3. Mengukur P di dalam kolom yang berisi padatan untuk laju alir yang berbeda.

V. Data dan Perhitungan


No. 1 2 3 4 5 6 P 1 1.5 2.5 1.5 2.5 3.5 Q 15 25 25 25 25 25 H 19 21 23 20 19 25 L/H 16 13 16 16 15 19 Fenomena Slugging Slugging Slugging Slugging Bubble Disperse

PTK 4_Fluidisasi

12

Dimensi kolom = 1.88 inch = 4.78 cm Diameter partikel pada 80 mesh = 0,070 inch = 0,1778 cm

Densitas air Massa pikno + air = 32.26 g Massa pikno kosong Massa air = 21.90 g -

= 10.36 g

air

= massa air (m)/ Volume air (V) = 10.36/ 10 = 1.036 g/ml

Densitas partikel Massa pikno + partikel Massa pikno kosong Massa partikel = 27.95 g = 66.50 g = 38.55 g

Massa pikno + partikel + air Massa pikno kosong Massa air + partikel

= 81.82 g = 27.95 g = 53.87 g

partikel +air

= massa partikel + air/ volume

= 38.6/ 10 = 3.86 g/ml Massa pikno + partikel + air Massa pikno + partikel Massa air = 60.50 g = 53.48 g = 0.57 g

PTK 4_Fluidisasi

12

Volumeair = massa air/ air = 0.57/ 1.036 = 0.550 ml Volume partikel = Volume pikno Volume air = 25 15.32 = 9.68 ml partikel = massa partikel/ massa air

= 38.55/ 9.68 = 3.98 g/ml Menghitung dengan rumus sbb:

, Sehingga dapat dihitung dan yang lainnya

PTK 4_Fluidisasi

12

Menghitung densitas fluida Diketahui dari literatur:

N2 = 0,314076

O2 = 0,43536

N2 + 0,21

O2

Perhitungan Kecepatan Fluidisasi

Dengan demikian dan yang lainnya dapat dihitung dengan cara yang sama, dengan hasil sbb:

PTK 4_Fluidisasi

12

Konversi Debit (Q)

PTK 4_Fluidisasi

12

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Umf 2,0943 2,9284 3,0343 2,8770 2,8083 3,0900 2,8770 3,1155 3,0957 3,1063

H 7,0 6,8 7,5 7,0 6,0 7,5 7,0 8,0 8,0 7,8

2,645 8 2,607 7 2,738 6 2,645 8 2,449 5 2,738 6 2,645 8 2,828 4 2,828 4 2,792 8

Q (x10-4) 1,33 1,25 1,83 1,33 1,00 3,00 1,50 4,17 3,83 4,17

PTK 4_Fluidisasi

12

VI. PEMBAHASAN

Pada praktik fluidisasi yang kami lakukan terjadi fenomenafenomena seperti fixed ber, slugging, dan bubling. Fluidisasi merupakan metode pengontakan butiran-butiran padat dengan fluida baik itu cair ataupun gas. Pada saat percobaan dilakukan harus dilakukan dengan teliti karena tekanan dari kompresor cepat habis, serta saat melihat skala harus cermat .

VII.

KESIMPULAN

Dari grafik hubungan umf dengan H diperoleh persamaan

sebagai berikut

PTK 4_Fluidisasi

12

y = -0,014x2 + 0,222x + 2,224 R = 0,560 Dan dari grafik hubungan antara dengan Q diperoleh

persamaan sebagai berikut:


y = 0,005x2 - 0,032x + 2,681 R = 0,422

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Anonimus. 2003. Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia, Lab. Operasi Teknik Kimia FT-UMJ. Fakultas Teknik, Jurusan Kimia. Universitas Muhammadiyah Jakarta. Cabe W.L, Mc. and Smith, J.C. 1956. Unit Operation of Chemical Engineering, Mc.Graw Hill Ltd. New York Satibi, Loekman Dr. Ir. H. 2003. Diktat Kuliah Operasi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Jurusan Kimia. Universitas Muhammadiyah Jakarta.

TUGAS 1. Analisa Kesalahan min 3? Pembacaan Skala yang kurang tepat Pengukuran berat jenis Partikel yang kurang tepat Piknometer yang belum konstan

2. Buat Grafik?

PTK 4_Fluidisasi

12

3. Aplikasi Industri? Peristiwa fluidisasi digunakan dalam industri petrokimia dalam reaktor cracking, katalis padat dalam butiran dapat diregenerasi secara kontinyu dengan mengalirkan katalis dari reaktor ke unit aktivasi katalis. Contoh pemakaian dari reaktor ini adalah pembuatan alkil klorida dari gas klorin dengan olefin dan pembuatan phthalic-anhidride dari oksidasi naphtalena oleh udara.

PTK 4_Fluidisasi

12

Anda mungkin juga menyukai