“SEDIMENTASI”
Disusun Oleh :
ANDI AHMAD FAQIH AZIS
2120421033
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Tujuan Praktikum ................................................................................................ 1
B. Manfaat Praktikum .............................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 2
A. Sedimentasi ............................................................................................................ 2
BAB III............................................................................................................................... 8
METODOLOGI PERCOBAAN...................................................................................... 8
A. Waktu dan Tempat ............................................................................................... 8
B. Alat dan Bahan ...................................................................................................... 8
C. Prosedur Kerja ...................................................................................................... 9
BAB IV ............................................................................................................................. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................... 11
A. Data Pengamatan ................................................................................................ 11
B. Data Perhitungan ................................................................................................ 12
C. Pembahasan ......................................................................................................... 21
BAB V .............................................................................................................................. 22
PENUTUP........................................................................................................................ 22
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 22
B. Saran .................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23
LAMPIRAN..................................................................................................................... 24
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukam yaitu :
B. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum yang dilakukan yaitu :
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pemisahan suspensi padatan
encer menjadifluida yang lebih pekat berdasarkan gaya gravitasi.Didalam
pengolahan air,bangunan sedimentasi digunakan untuk memisahkan
partikel padatan atau kotoranyang terflokulan atau terkoagulasi.Kecepatan
pengendapan partikel yang terdapatdalam air tergantung pada berat jenis
,bentuk dan ukuran partikel ,viskositas air dankeceatan aliran dlam bak
pengendapan.Berdasarkan sifat partikelnya ,banguansedimentasi
dikelompokkan menjadi :
2
Dalam hal ini partikel sengaja disuspensikan dalam cairan untuk
dipisahkan menjadi fraksi-fraksi yang berbeda ukuran atau densitasnya
dalam cairan yang kadang-kadang digunakan kembali dalam partikel yang
difraksionasi.
3
.Kemudian di bagian tengah terdapat partikel-partikel dengan
ukuran dan konsentrasi berbeda yang tidak seragam.Di daerah ini partikel
turun dengan bebas dan terjadi proses settling point.Kemudian daerah atas
berupa cairan beninga jika sedimentasi dilanjutkan ketinggian masing-
masing daerah berbeda-beda .Di mana area atas dan bawah akan
mengembang. Akhirnya wilayah tengah akan hilang dan semua padatan
akan berada di bawah
4
cepat mengendap. Pada zona C terdapat partikel dengan ukuran yang
berbeda-beda dan konsentrasi yang tidak seragam. Daerah B adalah daerah
dengan konsentrasi yang seragam dan hampir sama dengan keadaan mula-
mula.
Pada daerah B ini partikel-partikel turun dengan bebas hambatan
dan terjadi proses free settling. Di atas daerah B adalah daerah A yang
berupa liquid jernih. Jika sedimentasi 100 Roessiana D L, Setiyadi, Sandy
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan dilanjutkan, tinggi dari tiap daerah
bervariasi seperti pada Gambar 1.(c) dan Gambar 1.(d). Daerah A dan D
semakin luas, sebanding dengan berkurangnya daerah B dan C.
Pada akhirnya daerah B dan C akan hilang dan semua padatan
terdapat pada daerah D sehingga hanya tersisa daerah A dan D. Keadaan
seperti ini disebut dengan “Critical Settling Point” (Gambar 1.(e), yaitu
keadaan dimana terbentuk bidang batas tunggal antara liquid jernih dan
endapan.
5
a. Stokes- Newton Law
b. Persamaan Farag
c. Persamaan Fergusson-Church
6
d. Persamaan Gibbs-Mattew-Link
7
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
8
C. Prosedur Kerja
A. Size Reduction
1. Menumbuk hingga halus padatan kapur
2. Menyusun ayakan pada 20 mesh dan 40 mesh
3. Mengayak hingga sempurna
4. Mengambil partikel yang tertahan pada ayakan tersebut.
5. Menggunakan data acuan besaran diameter padatan sesuai data
indikasi yang tercanyum pada peralatan.
B. Bulk Density
1. Menimbang berat kosong dari gelas 10 mL
2. Memasukkan padatan hingga mencapai garis batas atas yang
tertera pada gelas ukur 10 mL tersebut.
3. Menimbang berat gelas 10 mL tersebut beserta bahan yang ada
didalamnya.
4. Mengambil data hasil timbangan
C. densitas air
1. Menimbang piknometer kosong
2. Memasukkan air kedalam piknometer tersebut hingga mencapai
titik batasnya.
3. Menimbang piknometer bersama cairan.
4. Mengambil data hasil timbangan
D. Viskositas air
1. Memasukkan air kedalam Viskometer Oswald sebanyak 1 mL.
2. Menghisap dengan Bulb hingga melewati batas atas pipa kapiler
pada Viskometer Oswald.
3. Melepaskan Bulb, membiarkan air mengalir melalui pipa kapiler
hingga batas bawah pipa.
4. Mencatat waktu tempuh dari atas pipa kapiler ke bagian bawah
pipa kapiler.
9
E. Sedimentasi tanpa koagulan
1. Memasukkan air kedalam gelas ukur 2000 mL.
2. Menimbang kapur halus sebanyak 20 gram.
3. Memasukkan kapur tersebut ke dalam air.
4. Mengukur luas area penampang gelas ukur 2000 mL dengan
menggunakan mistar.
5. Mencatat tinggi pembentukan zona pada gelas ukur 2000 mL
F. Sedimentasi dengan koagulan
1. Menimbang Tawas yang telah dihaluskan sebanyak 20 gram.
2. Melarutkan dalam air sebanyak 50 mL.
3. Memasukkan larutan tawas tersebut dan 20 gram kapur halus yang
sudah dilarutkan kedalam gelas ukur 2000 mL.
4. Mengukur luas area penampang gelas ukur 2000 mL dengan
menggunakan mistar.
5. Mencatat tinggi pembentukan zona pada gelas ukur 2000 mL.
G. Sedimentasi dengan koagulan dan anti koagulan.
1. Menimbang Kapur yang telah dihaluskan sebanyak masing-
masing 20 gram untuk 2 sampling.
2. Melarutkan dalam air sebanyak 50 mL.
3. Menimbang NaOH sebanyak 5 gram dan melarutkan dalam 50
mL aquades.
4. Mengambil HCl sebanyak 5 mL dan melarutkan kedalam 50 mL
aquades.
5. Memasukkan air kedalam gelas ukur 2000 mL
6. Menimbang kapur halus sebanyak 30 gram.
7. Memasukkan kapur tersebut kedalam air, disusul dengan larutan
tawas tersebut pada masing-masing gelas 2000 mL .
8. Memasukkan larutan NaOH (5/50 (B/V)) pada tabung yang telah
ditambahkan tawas, serta larutan HCl (5/50(V/V)) pada gelas lain.
9. Mengukur luas area penampang gelas ukur 2000 mL dengan
menggunakan mistar lalu mencatat tinggi pembentukan zonanya.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
1. Bobot Kapur = 1. 20,069 gram
2. 20,035 gram
3. 20,007 gram
4. 20,024 gram
2. Bobot Tawas = 1. 20,054 gram
2. 20,022 gram
11
No. Waktu (menit) Zona 1 (mL) Zona 2 (mL) Zona 3 (mL)
1. 2 - 1900 100
2. 4 - 1920 80
3. 6 - 1930 70
4. 8 - 1940 60
5. 10 - 1940 60
6. 15 - 1940 60
7. 20 - 1940 60
8. 25 - 1940 60
9. 30 - 1940 60
Tabel Pengamatan Sedimentasi dengan NaOH
B. Data Perhitungan
1. Perhitungan Diameter rata-rata material kapur.
12
Pada percobaan ini menggunakan ayakan -20 + 40 dengan mengambil
pendekatan melalui data standar pada buku referensi UNIT OPERATION –
G.G.Brown hal. 18 BAB Screning, maka diperoleh data sebagai berikut :
Mesh Diameter
(cm)
-20 + 28 0,0711
-28 + 35 0,0503
-35 + 48 0,0356
Rata-rata hitung 0,052333333
2. Melakukan perhitungan terhadap densitas air, viskositas air, densitas bulk
bahan
a. Densitas Air
No Pikno + Air (g) Air (g) Volume Pikno (cm3) Densitas (g/cm3)
1. 47,6514 24,3673 25 0,9747
2. 47,7895 24,5054 25 0,9802
3. 47,8895 24,6054 25 0,9842
Densitas Rata-rata 0,9797
13
b. Viskositas Air
Viskositas Air yang digunakan akan diperhitungkan menggunakan
pembanding viskositas aquades yaitu :
14
Diameter gelas ukur = 82,8 mm
= 0,828 cm
Tanpa Koagulan
2000
1500
1000
500
0
2 4 6 8 10 15 20 25 30
Zona 3 Zona 2
Larutan + Koagulan
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
2 4 6 8 10 15 20 25 30
Zona 3 Zona 2
15
c. Perlakuan memberikan antikoagulan NaOH
Diameter gelas ukur = 82,8 mm
Larutan NaOH
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
2 4 6 8 10 15 20 25 30
Zona 3 Zona 2
Larutan HCl
2000
1500
1000
500
0
2 4 6 8 10 15 20 25 30
Zona 3 Zona 2
16
Kecepatan rata-rata (Vrerata) pengendapan hanya diperhitungkan pada
arah pergerakan padatan dari zona atas (zona 1 + zona 2) terhadap
waktu tempuh menuju zona endapan (zona 3). Sehingga dengan
menggunakan perhitungan kecepatan rata-rata = (Jarak Zona 1 + Jarak
Zona 2)/Waktu tempuh.
Asumsi : 1 satuan garis mewakili 1 mm
17
(cm/s)
1. 2 - 1790 210 2000 0,149
2. 4 - 1800 200 2000 0,075
3. 6 - 1780 220 2000 0,049
4. 8 - 1810 190 2000 0,038
5. 10 - 1820 180 2000 0,030
6. 15 - 1830 170 2000 0,020
7. 20 - 1840 160 2000 0,015
8. 25 - 1840 160 2000 0,012
9. 30 - 1860 140 2000 0,010
V. Rata-rata 0,044
Reynold Number dapat diperhitungkan sebagai berikut :
18
(menit) Zona (Jarak/waktu)
(cm/s)
1. 2 - 1900 100 2000 0,158
2. 4 - 1920 80 2000 0,080
3. 6 - 1930 70 2000 0,054
4. 8 - 1940 60 2000 0,040
5. 10 - 1940 60 2000 0,032
6. 15 - 1940 60 2000 0,022
7. 20 - 1940 60 2000 0,016
8. 25 - 1940 60 2000 0,013
9. 30 - 1940 60 2000 0,011
V. Rata-rata 0,047
Reynold Number dapat diperhitungkan sebagai berikut :
19
No. Waktu Zona 1 Zona 2 Zona 3 Total V
(menit) Zona (Jarak/waktu)
(cm/s)
1. 2 - 1800 200 2000 0,150
2. 4 - 1810 190 2000 0,075
3. 6 - 1810 190 2000 0,050
4. 8 - 1830 170 2000 0,038
5. 10 - 1820 180 2000 0,030
6. 15 - 1820 180 2000 0,020
7. 20 - 1830 170 2000 0,015
8. 25 - 1840 160 2000 0,012
9. 30 - 1820 180 2000 0,010
V. Rata-rata 0,045
Reynold Number dapat diperhitungkan sebagai berikut :
20
2 + Koagulan 0,044 0,377082 63,64657
3 Basa + Koagulan 0,047 0,401794 59,73208
4 Asam + Koagulan 0,045 0,379047 63,31673
C. Pembahasan
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam
penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari
kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan
perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
22
DAFTAR PUSTAKA
Astriyana, Mega, 2016, Analisis Hidrograf Satuan Terukur (HST) Sub DAS Way
Besai, Tugas Akhir Program Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik,
Universitas Lampung.
Asdak, C., 1995, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Brown C.B, 1950, Sediment Transport in Engineering Hydraulic, John Willey and
Sons, New York
E. G. Kelly and D. J. Spottiswood, 1982, Introduction to Mineral Processing. John
Wiley & Sons.
Geanpolis, 1993, Transport Processes and Separation Process Principles, 4ed,
Pearson Education International, USA.
23
LAMPIRAN
24