Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan Teknologi TV kabel

Pendahuluan Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel. Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog. Sejarah Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima. Orang-orang yang tinggal di daerah yang terpencil, terutama daerah terpencil di pegunungan, tidak dapat melihat program-program yang telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di Amerika Serikat tersebut. Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah terpencil di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh antenaantena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel sampai ke rumah-rumah mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama digunakan oleh desa-desa kecil yang terpencil dan kotakota yang terpilih mengizinkan penonton di seluruh negara untuk mengakses varietas program yang luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Pada awal 1990an, TV kabel telah mencapai hampir separuh dari rumah penduduk di Amerika Serikat. Perkembangan TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling utama adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision merupakan operator TV kabel yang pertama. Singkatan CATV seringkali digunakan untuk mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan singkatan dari Community Antenna Television. Sementara TV kabel pertama ditemukan karena wilayah dimana penerimaan over-the-air terbatas oleh daerah pegunungan. Sehingga antena komunitas yang sangat besar dibangun, dan dibentangkan kabel dari antena tersebut menuju rumah-rumah individu. Saat ini, sistem kabel di AS menyampaikan ratusan kanal kepada enam puluh juta rumah, sambil juga menyediakan jumlah orang yang terus bertambah dalam penggunaan akses

internet berkecepatan tinggi. Beberapa sistem kabel bahkan memperbolehkan memakai panggilan telepon sambil menerima program baru teknologi. Di AS, TV kabel sudah sangat berkembang di negara-negara bagiannya. Mayoritas penonton televisi di Amerika memperoleh isyarat mereka melalui CATV. Di Asia pun TV Kabel cukup berkembang. Di Korea Selatan contohnya, ada banyak operator TV kabel seperti Tbroad, C&M, CJ, dan lain-lain. Operator TV kabel di Korea Selatan menyediakan TPS untuk pelanggan mereka. Di Hongkong, para penonton televisi tidak hanya menonton TV kabel tetapi juga sudah menggunakan TV satelit seperti Star TV. Di India pun, TV kabel sudah sangat dikenal. Ada banyak operatornya seperti Sun TV, The Raj Television Network, dan Ortel Communications Ltd. Kabelvision merupakan operator TV kabel pertama di Indonesia yang memulai operasinya di tahun 1995. Dalam 2006, perusahaan induknya,PT Broadband Multimedia Tbk, meluncurkan Digital1, operator TV kabel yang terbaru yang membutuhkan kotak susunan digital untuk dipasang. Sebagian dari jaringan Kabelvision akan diubah menjadi Digital 1. Pada pertengahan tahun 2007, Broadband Multimedia berganti nama menjadi First Media dan menggabungkan kedua layanan tv kabelnya sebagai produk HomeCable, dengan teknologi Digital 1. Perusahaan ini dimiliki oleh Grup Lippo. Cara kerja Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui 30 atau 40 amplifier sebelum mencapai rumah anda, satu tiap 1000 kaki atau lebih, dengan masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan distorsi. Ditambah lagi jika salah satu dari amplifier gagal anda akan kehilangan gambar. Sistem kabel memiliki reputasi tidak memiliki kualitas gambar yang baik dan tidak dapat dipercaya. Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan solusi dari masalah amplifier. Sejak itu mereka juga membuat teknologi mereka dapat menambah program ke servis kabel. Menambah kanal Pada awal tahun 1950, sistem kabel mulai bereksperimen dengan cara menggunakan pengirim glombang mikro dan menara penerima untuk menangkap isyarat dari stasiun yang berjarak jauh. Dalam beberapa kasus, cara ini membuat televisi tersedia untuk orang-orang yang tinggal diluar area dari standar penyiaran. Dalam kasus lainya, terutama di bagian timur laut AS. Hal itu berarti pelanggan TV kabel mungkin dapat mengakses kebeberapa stasiun penyiaran yang memiliki jaringan yang sama. Untuk pertama kalinya TV kabel digunakan untuk memperbanyak tontonan, tidak hanya tontonan biasa. Ini memulai tren yang mengawali booming-nya TV kabel pada tahun 1970an. Tambahan dari stasiun CATV (Community Antenna Television) dan penyebaran sistem kabel mengarahkan para pembuatnya untuk menambahkan switch sebagian besar dari pengaturan televisi. Orang-orang dapat mengatur televisi mereka untuk memilih channelchannel berdasarkan dari rencana alokasi frekuensi Federal Communications Commission (FCC) atau mereka dapat mengatur semua untuk rencana penggunaan oleh kebanyakan sistem kabel. Dua rencana tersebut kepentinganya berbeda. Dalam kedua sistem pencari, masing-masing stasiun televisi telah memberikan 6 megahertz bagian dari spektrum radio. FCC telah menjadi bagian dari spektrum Very High

Frequency (VHF) ke 12 channel televisi. Channel tersebut tidak terdapat di dalam satu blok frekuensi, namun sebaliknya dipisah menjadi dua grup untuk menghindari gangguan dengan servis radio yang sudah ada. Setelah itu pada saat pertumbuhan popularitas televisi mengharuskan adanya tambahan channel-channel, FCC mengalokasikan frekuensi dalam bentuk UHF (Ultra High Frequency) dari spektrum. Mereka membuat channel 14 sampai 69 menggunakan sebuah blok dari frekuensi antara 470 MHz dan 812 MHz. Karena mereka menggunakan kabel sebagai pengganti dari antena, sistem TV Kabel tidak perlu mengkhawatirkan tentang servis yang sudah ada. Para ahli dapat menggunakan apa yang disebut sebagai mid-band, frekuensi telah dilewati oleh penyiaran televisi juga untuk signal yang lain, untuk channel 14-22. channel 1 sampai dengan 6 berada di frekuensi yang lebih rendah sementara yang lainnya lebih tinggi. CATV/Antenna mengganti pemberitahuan kepada para pencari televisi untuk mencari di sekeliling mid-band maupun mencari melaluinya. Sementara kita membicarakan tentang pencarian channel, patut untuk dipertimbangkan mengapa sistem CATV tidak menggunakan frekuensi yang sama untuk stasiun penyiaran pada channel 1 sampai 6 yang digunakan stasiun yang digunakan stasiun tersebut untuk menyiarkan melalui gelombang udara. Peralatan kabel dirancang untuk melindungi isyarat yang dibawa di dalam kabel dari gangguan di luar, dan televisi dirancang untuk menerima isyarat hanya melalui titik penghubung menuju kabel atau antena; tetapi gangguan tetap dapat memasuki sistem, terutama pada konektornya. Saat gangguan datang dari channel yang dibawa oleh kabel, ada sebuah masalah yang diakibatkan oleh perbedaan dalam kecepatan penyiaran di antara dua sinyal. Sinyal radio berjalan melalui udara pada kecepatan yang hampir menyamai kecepatan cahaya. Dalam coaxial cable seperti yang dibawa oleh isyarat CATV ke rumah anda, isyarat radio berjalan pada dua pertiga kecepatan cahaya. Saat penyiaran dan isyarat kabel sampai ke pencari televisi terjadi pecahan selama satu detik saja, anda akan melihat gambar menjadi berbayang yang disebut sebagai ghosting. Pada tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA, dimulai dengan menawarkan sistem channel pay-per-view pertama kali. Pelanggan membayar untuk menonton film-film secara individual atau acara-acara olahraga. Mereka menamai servis baru ini dengan nama Home Box Service atau HBO. Sistem pay-per-view ini berlanjut sebagai servis regional sampai 1975, saat HBO mulai mentransmisikan isyarat menuju ke satelit di dalam orbit geosynchronous dan kemudian ke sistem kabel di Florida dan Mississippi. Bill Wall mengatakan bahwa satelit-satelit pada akhir-akhir ini dapat menerima dan mengirimkan kembali sampai dengan 24 channel. Sistem kabel menerima sinyal-sinyal menggunakan dish antennas berdiameter 10 meter, dengan dish yang terpisah untuk tiap channel. Dengan permulaan program pengiriman untuk sistem kabel, arsitektur dasar dari sistem kabel modern ditempatkan. Karena jumlah pilihan program terus bertambah, bandwith dari sistem kabel juga meningkat. Sistem-sistem terbaru beroperasi pada 200 MHz, memperoleh 33 channel. Sebagaimana proses teknologi, bandwith meningkat menjadi 300,400,500 dan sekarang menjadi 550 MHz, dengan jumlah channel yang bisa meningkat menjadi 91 channel. Dua kemajuan teknologi tambahan ini, fiber optic dan analog to digital conversion, memperbaiki fiturfitur dan kualitas penyiaran sembari meneruskan meningkatkan jumlah channel yang tersedia.

Perkembangan Teknologi dan Programming pada TV Kabel Tidak seorang pun yang membayangkan bagaimana media bisa berkembang ke arah TV Kabel ketika Johannes Gutenberg menciptakan alat pencetak pertama. Media cetak kini berkembang seperti yang kita nikmati sekarang. Begitu juga ketika Alexander Graham Bell mencoba pesawat telepon pertamanya, bahwa kabel telepon kemudian bisa menyampaikan gambar hidup dan suara di pesawat televisi. TV kabel di Amerika telah merubah sejarah media dalam dua decade ini. Dari sebuah jaringan kecil di sebuah kota kecil, kemudian berkembang menjadi jaringan multi nasional. Masing-masing melayani jutaan pelanggan. TV Kabel di Amerika merupakan media yang dinikmati lebih dari 60% rumah tangga. TV Kabel di masa depan adalah media bagi produkproduk informasi dan hiburan yang disampaikan melalui berbagai sistem ke rumah-rumah. TV Kabel bermula pada tahun 1947, ketika seorang yang berhasil menangkap siaran TV dari kota lain dengan sebuah antena ditinggikan. Siaran TV tersebut kemudian dibagi-bagikan melalui kabel ke rumah-rumah dengan imbalan sedikit bayaran. Itulah awal siaran TV di sebuah kota kecil Amerika. Awal industri siaran TV Kabel yang didapat dengan cara begini disebut CATV (Community Antenna Television). CATV berkembang lambat, hanya 14.000 rumah tangga yang tercatat sebagai pelanggan di 70 daerah (kota kecil). Baru pada tahun 1970, TV Kabel menjadi bagian dari hampir seluruh daerah masyarakat rural dan suburban, dan kemudian jaringan besar mulai dibuat di kota-kota besar. Kini Industri TV Kabel di Amerika telah menjadi industri dengan nilai $15 milyar per tahun. Ini adalah perkembangan media yang paling sukses di antara media lain dalam dua dekade terakhir ini. Bahkan dalam masa resesi tahun 1990, TV Kabel tetap mendatangkan untung sementara media lain anjlok. Pada 1992 hanya 50 dari 9.400 perusahaan TV Kabel yang memiliki TV Kabel sistem sendiri. Kompetisi akan meningkat sejalan dengan modifikasi pada sistem yang digunakan TV Kabel. Sistem itu sekarang termasuk, fiber-optic circuit yang dioperasikan dengan jaringan telepon, dan siaran langsung dari satelit ke pesawat televisi (Direct Broadcasting Satelite). Yang disebut TV Kable termasuk layanan informasi dan hiburan melalui jalur kabel khusus atau komunikasi telepon biasa (artinya melalui kabel-kabel telepon) , wireless (station pemancar yang berbeda alias lebih canggih dari pemancar TV biasa) dan Direct Broadcasting Satelites. Tidak seperti over the air TV (Pemancar TV biasa) , TV Kabel mengharuskan pemirsanya membayar apa yang ditontonnya, baik secara teratur (per bulan) atau per program yang ditonton atau biasa disebut PPV (Pay Per View). Itu sebabnya TV Kabel juga berarti digunakannya Decoder seperti yang dulu pernah digunakan oleh RCTI & yang digunakan oleh Indovision saat ini. Pada tahun 60-an TV Kable di Amerika pertama kali memproduksi programnya sendiri. Sebelumnya hanya memancar-ulangkan siaran TV lain atau memutar program-program terekam. TV Kabel memulai memproduksi program pertamanya dengan informasi mengenai situasi kota, pertandingan olah raga di kota itu, atau hal-hal lain yang bersifat hiburan. Itu sebabnya sebagian besar TV Kabel di Amerika sampai saat ini sangat berbau lokal karena pada awalnya memang untuk satu komunitas yang terbatas. Meski dalam perkembangannya muncul TV Kabel yang bersifat multi nasional.

Pada tahun 1975, Satelit komunikasi Amerika sampai pada tahap di mana orang dapat memancarkan siaran TV dari mana saja dan ke mana saja. Ted Turner, yang saat itu bekerja sebagai advertising executive, melihat peluang untuk memajukan sebuah stasiun TV Kabel kecil bernama WTBS di Atlanta. Ted Turner menyewa saluran pada sebuah satelit dan menginformasikan kepada seluruh perusahaan TV Kable di Amerika, bahwa siaran WTBS dapat dipancar-ulangkan secara gratis. Mendadak ratusan TV Kabel kini mendapat tambahan program baru dari WTBS, dan WTBS kini memiliki jutaan pemirsa yang tentu saja juga menarik perhatian para pemasang iklan. Sejalan dengan bertambahnya pemirsa dan pemasukan dari iklan, WTBS mengembangkan program-program TV yang lebih menarik, seperti olah raga. Menurut Ted Turner, pada tahun 1977 penetrasi TV Kabel hanya 14 persen, setelah WTBS menggunakan satelit menjadi 55 persen pada tahun 1988. Empat kali lebih banyak dalam waktu sebelas tahun. Bersamaan dengan Ted Turner pada pertengahan tahun 70-an itu, Gerald Levin juga menawarkan HBO-nya kepada para TV Kabel. Sehingga pada tahun 1980 ada 1700 TV Kabel Lokal yang memancar-ulangkan siaran HBO. Bisnis di seputar TV Kabel secara dramatik berubah. Para pelanggan TV Kabel yang semula hanya membayar bulanan untuk program-program lokal, kini boleh membayar tambahan jika ingin menikmati program-program lain, seperti dari HBO dan yang lainnya. Mulailah era Pay Per View (PPV). TV Kabel mendapat tambahan income dari program-program yang disediakan penyedia program seperti HBO, WTBS dan lainnya. Sementara itu penyedia program mendapat income dari pemasang iklan dan pelanggan secara tidak langsung melalui perusahaan TV Kabel. Begitu juga perusahaan pembuat program-program TV, misalnya Holywood, mulai sibuk berkreasi. Pada tahun 1993 ada ratusan penyedia program seperti HBO sebagai pemula. Di antaranya adalah Music Televison (MTV) yang sekarang dapat kita nikmati melalui ANTV. Beberapa penyedia program yang memiliki pemirsa terbanyak saat ini adalah HBO, ESPN, Discovery, TNT Cartoon Network, CNN, Showtime, The Movie Channel, dan Disney Channel. TV Kabel juga menyumbang inovasi di bidang jurnalistik elektronik. Cable News Network (CNN) memeriahkan dimensi baru di bidang pemberitaan elektronik secara 24 jam dan international. Tahun 1992, sebelas negara Eropa tergabung dalam organisasi televisi mencoba menyaingi CNN melalui Euronews. Persaingan antar TV Kabel di Amerika akan semakin sengit dengan munculnya teknologi baru di seputar stasiun TV. Digunakannya fibre-optic circuit oleh perusahaan telepon, wireless cable yang menggunakan microwave distribution system dan Direct Broadcasting Satelites adalah tiga macam teknologi baru yang akan memajukan mutu dan kwantitas program dari TV Kabel. Wireless Cable System seperti disebutkan di atas memiliki keunggulan bagi TV Kabel baru yang akan didirikan. Biaya untuk mendirikan instalasinya lebih murah untuk jumlah pelanggan rata-rata. Hanya $600 per pelanggan dibandingkan dengan $3000 pada TV Kabel konvensional. Dengan demikian biaya langganan per bulan akan lebih murah dibanding dengan TV Kabel konvensional.

Anda mungkin juga menyukai