Anda di halaman 1dari 23

11/12/2012

Konsep zero waste industri:

HE network
Dosen: Prof. Arief Budiman, D.Eng

Heating dan cooling pada industri kimia

HDA (hidro alkilasi) toluen H2 dan toluene dipanasi sebelum masuk reaktor dan hasil dari reaktor didinginkan

11/12/2012

analisis
Data yang tersedia: P dan T masuk P dan T keluar Flowrate, komposisi camp pinch analysis: grafis table algorithm grid diagram exergy analysis

targeting
maximum energy recovery

contoh
No arus 1 2 3 4 kondisi Hot Hot Cold Cold

Cascade diagram
F.Cp (BTU/(hr. 0F) 1000 4000 3000 6000 Tin, 0F 0F 250 200 90 130 Tout, 0F 120 100 150 190 Q x103 , BTU/hr 130 400 -180 -360 -10

Ada dua arus yang harus dipanasi dan dua arus yang harus didinginkan

Q1 = F1.Cp1.T1 = [1000 (BTU/(hr. 0F)](250 120) = 130 x103 BTU/hr Q2 = (4000)(200-100) = 400 x103 BTU/hr

interval suhu

250 200 150 100

240 190 140 90


shifted temperature scale

11/12/2012

250 250 240 200

240 190

200
150 100

190
140 90

150 100

140 90
temperature interval

shifted temperature scale

Perpindahan panas setiap interval suhu

Qi=[ (F.CP)hot,i -

(F.CP)cold,i] Ti

Q1 = (1000)(250 200) = 50.000 Q2 = (1000 + 400 6000)(200 160) = - 40.000 Q3 = (1000 + 4000 -3000 6000)(160 -140) = - 80.000

F.Cp 1000 4000

250 200

240 190

3000 6000

Q x 103
50 - 40

Cascade diagram

150
100 250
50

140
90 240 Cold utility

- 80 40 20

Total = - 10

Hot utility

200

190

-40
-80 40

150 100

140 90 Perpindahan panas

20

11/12/2012

250
50

240 Cold utility Hot utility 50 10 0 60 190

200

-40

150 100

70 40

-80 40 20

140 90 Cascade diagram

50 pada interval 1 dipakai untuk interval 2 (-40) sisa 10 dan ini dipakai untuk interval 3 (-80), sehingga pada interval 3 harus disuplai sebanyak 70 dari hot utility tidak ada transfer panas antara interval 3 dan 4 pinch temperature (140 0F untuk aliran panas dan 130 0F untuk aliran dingin) Diatas pinch mensuplai heat dan dibawah pinch reject heat ke cold utility Pada interval 4 akan dilepas sebanyak 40 ke cold utility atau ke interval 5 dahulu baru ke cold utility Kebutuhan heating minimum = 70.000 BTU Kebutuhan cooling minimum = 60.000 BTU

Composite Curve
Heat Exchanger Network dapat dianalisis dengan mengidentifikasikan sumber panas (hot stream) dan penerima panas (cold stream). Identifikasi stream dilakukan dengan menganalisis suhu awal (supply temperature), suhu akhir (target temperature), dan perubahan enthalpi stream.

11/12/2012

CONTOH

Dalam industri kimia, penggunaan energi dari utilitas diusahakan untuk seminimum mungkin dengan merecovery panas antara kedua stream. Dari tabel diatas terdiri dari dua stream, recovery panas (heat recovery/QREC) dapat ditentukan dengan membuat grafik suhu-enthalpi (temperature-enthalpy axes) grafik T-H/composite curve.

GRAFIK T-H DENGAN TMIN = 10 0 C.

11/12/2012

Dari grafik dapat dilihat QREC = 11 MW. Bagian arus dingin yang melebihi arus panas tidak mendapat panas dari arus panas dan membutuhkan panas dari utilitas. Panas minimum dari utilitas adalah, QHmin = 3 MW. Sedangkan pada arus panas yang tidak dapat mentrasfer panas ke arus dingin, didinginkan dengan air pendingin dari utilitas. Panas minimum ke utilitas adalah, QCmin = 1 MW.

Dengan menggeser kurva secara horisontal, mengakibatkan berubahnya TMIN , hal ini dapat mengubah jumlah panas yang dapat ter-recovery dari kedua arus (QREC). Dengan mengubah TMIN atau QHmin atau QCmin, nilai panas yang di-recovery (QREC) akan berubah dan juga lokasi kedua arus (kurva) pada grafik T-H.

11/12/2012

GRAFIK T-H DENGAN TMIN = 20 0 C.

Dari grafik dapat dilihat QREC = 10 MW. Terlihat bahwa kedua arus yang overlaping menjadi lebih kecil. Bagian arus dingin yang mendapat panas dari utilitas, memerlukan panas minimum dari utilitas lebih banyak yaitu, QHmin = 4 MW. Sedangkan pada arus panas yang didinginkan dengan air pendingin dari utilitas menghasilkan panas minimum ke utilitas, QCmin = 2 MW.

11/12/2012

Temperature-enthalpy diagram

Hitung minimum heating dan cooling load dg cara spt sebelumnya Ambil enthalpy pada suhu terdingin dari hot stream sbg base condition (pada T= 100 0F H= 0) Hitung H kumulatif H kumulatif 0 400(120 100) = 80.000 (1000 + 4000)(140 120) = 100.000 (1000 + 4000)(160 140) = 100.000 (1000 + 4000)(200 160) = 200.000 1000(250 -200) = 50.000 0 80.000 180.000 280.000 480.000 530.000 H kumulatif 60.000 3000(130 90) = 120.000 (3000 + 6000)(150 130) = 180.000 6000(190 150) = 240.000 60.000 180.000 360.000 600.000

Hot stream, 0F T= 100 T= 120 T= 140 T= 160 T= 200 T= 250 H0= H1= H2= H3= H4= H5=

Cold stream, 0F T= 90 T= 130 T= 150 T= 190 H0= H1= H2= H3=

11/12/2012

Enthalpy hot stream yang harus di-reject ke cold utility, QC= 60.000 BTU/hr Panas yang harus di-suplai dari hot utility, QH = 70.000 BTU/hr Saat T= 140 dan 130 0F T approach minimum berdekatan

Jika QC diganti menjadi QC= 110.000 BTU/hr T approach min = 20 0F (T= 150 dan 130 0F Jika T approach min diset = 20 0F minimum heating load= 120.000 dan minimum cooling load= 110.000 BTU/hr Dg menggeser kurva cold stream ke kanan akan merubah T approach min, QH dan QC

Impossible heat transfer

11/12/2012

Grand composite curve


Diatas pinch Heat flow= 0 saat T rata2 pinch= 135 T= 155 H= 180 100= 80 T= 195 H= 80 + 240 -200= 120 T= 245 H= 120 50= 70 Dibawah pich T= 115 H= 40 T= 95 H= 20 + 40 = 60 Terlihat QH= 70.000 dan QC= 60.000 BTU/hr

Grand composite curve

10

11/12/2012

Problem Table Algorithm

Contoh Kasus
H= 27 MW Feed 2 140 C 230 C H=-30 MW 200 C Produk 2 80 C

Feed 1

180 C

REaktor 2 250 C 40 C

20 C H=32 MW Reaktor 1

40 C H= -31.5 MW 40 C

Produk 1

11

11/12/2012

Ekstrak Data
Arus

mengalami perubahan suhu Butuh panas: cold stream Butuh pendinginan: hot stream
Catat:

Tin dan Tout, , beban panas (Q) Atau: Tin dan Tout, , F, cp

Stream Data

12

11/12/2012

Dibagi dalam berbagai interval suhu

Driving force tidak berlaku pada tiap interval

Shift Composite Curve

pinch

Transfer panas dapat dilakukan pada tiap interval

13

11/12/2012

Shifting rule:
Cold Hot

Stream:

Stream:

Tmin 2 Tmin 2

Arus panas: dianggap lebih dingin Arus dingin: dianggap lebih panas

Shifted Temperature (T*)

14

11/12/2012

T* Temperature Interval
2 245oC 235oC naik 185oC

1. Letakkan interval suhu 2. Tarik garis yang menggambarkan arus Cold: ke atas Hot: ke bawah

35oC 25oC 1

T* temperature interval

15

11/12/2012

Hitung Neraca Panas pada tiap interval suhu

Hi=( CPC arus dingin

CPH) Ti
arus panas

Hi=neraca panas interval Ti=beda suhu pada interval

Neraca panas pada interval

16

11/12/2012

Susun kelebihan panas dari suhu tinggi ke rendah


Arus panas pada interval suhu Arus panas tak boleh negatif

Perlu tambahan panas

Arus panas terkoreksi


Semua arus panas positif Pinch terjadi saat heat flow=0

17

11/12/2012

Representasi HEN

Pinch sulit dilihat dalam flowsheet

18

11/12/2012

Pinch mudah dilihat pada

Grid Diagram
Hanya menunjukkan operasi transfer panas saja

Contoh Grid Diagram


HOT 1

HOT 2

COLD 1

H
Heat Exchanger

COLD 2

19

11/12/2012

Konvensi:
Arus panas: dari kiri ke kanan Arus dingin: dari kanan ke kiri Arus panas di atas, arus dingin dibawah H Utilitas pemanas: Utilitas pendingin: C Heat exchanger antar arus:

Dimanakah pinch?
HOT 1

HOT 2

COLD 1

COLD 2

20

11/12/2012

Pinch mudah dilihat


100 C
HOT 1

100 C

100 C
HOT 2

100 C

90 C

90 C
COLD 1

COLD 2

90 C

90 C

Konsekuensi pinch mudah ditetapkan


HOT 1
HOT 1

HOT 2

HOT 2

COLD 1

COLD 1

COLD 2

COLD 2

Koneksi OK

Koneksi tidak OK

21

11/12/2012

Perubahan Posisi tidak masalah


HOT 1 E2 E3
HOT 1 E3 E2

HOT 2

E1

HOT 2

E1

COLD 1

COLD 1

COLD 2

COLD 2

HEN konvensional
H 1 E1 E2

H 1 E1 E2

E3

E4

E4

E3

Mengubah posisi harus melakukan rerouting

22

11/12/2012

Kesimpulan
Grid diagram Implikasi pinch mudah diidentifikasi Perubahan design tidak perlu melakukan rerouting process

SELESAI

23

Anda mungkin juga menyukai