Anda di halaman 1dari 30

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tinjauan Pustaka 1.1.1 Pengenalan Bahan dan Alat Pembersih Pangan yang akan diolah dan disajikan harus memenuhi syarat higenis. Pangan tersebut juga harus memiliki penilaian indrawi yang baik, memiliki nilai gizi yang baik dan bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan keracunan. Untuk mencapai kondisi tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipenuhi yaitu bahan baku harus baik dan bersih, ruangan pengolahan harus bersih, dan peralatan pengolahan, wadah, serta kemasan yang dipakai harus bersih pula. Selain itu para pekerja pengolahan juga harus memperhatikan kebersihan dan sanitasi. Semua peralatan yang bersentuhan dengan bahan pangan dapat terkontaminasi dengan bakteri berbahaya, sehingga diperlukan sanitasi dan pembersihan. Tahapan pada proses pembersihan dan sanitasi yaitu dengan cara pembersihan menggunakan detergen dan bahan penggosok, lalu dibilas sampai bersih. Kemudian alat-alat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada rak kering atau dilap dengan lap kering. Ketika tangan atau baju terkena kotoran berupa minyak atau bahan lain dapatkah menghilangkannya dengan cara menggosok-gosok dan membilas dengan air? Usaha itu tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, karena tidak akan berhasil menghilangkan minyak yang menempel di tangan atau di baju dengan cara menggosok-gosok dan membilas dengan air. Pencucian dengan air saja, bahkan dengan penggosokan atau putaran mesin sekeras apapun, hanya akan menghilangkan sebagian saja bercak dan kotoran di pakain, karena kotoran dipakaian tidak larut dalam air. Air juga tidak memiliki kemampuan menahan kotoran yang telah lepas dari kain agar tetap berada di air (tersuspensi) dan tidak menempel lagi ke kain. Jadi apa yang harus dilakukan agar kotoran itu mau lepas dari pakaian?

Oleh karena itu diperlukan bahan kimia sebagai pembersih yang dapat membantu melepas kotoran dari tempatnya menempel dan kemudian menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi. Bahan kimia yang dapat membantu proses pencucian atau pembersihan adalah sabun dan deterjen. Berikut beberapa contoh bahan kimia sebagai pembersih serta kandungan bahan kimia dari pembersih tersebut. Natrium palmilat, Natrium palm kernelate, Sabun Natrium palm stearat, air, gliserin, Natrium klorida, dan parfum Alkil benzen Sulfonat, penguat, anti Deterjen redeposisi, bahan pencemerlang dan pewangi Air, Natrium lauril eter sulfat, Sampo kokomidopropil betain dimetiko, glikol distearat, Natrium klorida, fragrans, dan karbomer Pasta gigi Natrium monoflouroposfat, kalsium gliseroposfat

Bahan kimia penyusun bahan pembersih dibedakan atas bahan utama (bahan aktif) dan bahan tambahan (bahan aditif). Bahan aditif ditambahkan ke dalam bahan pembersih untuk memenuhi fungsi-fungsi sebagai penguat(builder), pelembut (pada pakaian), pewarnaan, pemberi aroma (pewangi), pengawet, pengental, dan medium (pelarut). Bahan aktif pada bahan pembersih berfungsi sebagai surfaktan. Surfaktan mempunyai kemampuan mengikat dan mengangkat kotoran. Dengan adanya surfaktan, maka lemak atau kotoran yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air, kini dapat bercampur dengan air. Dengan demikian lemak atau kotoran dapat dilepaskan atau dihilangkan dari tempatnya menempel. Ketika kita menggunakan sabun untuk mencuci, sabun tersebut akan menghasilkan busa. Apakah jumlah busa mempengaruhi kualitas sabun? Banyaknya busa tidak berkaitan secara signifikan dengan daya bersih deterjen.

Untuk kebanyakan kegunaan di rumah tangga, misalnya pencucian dengan jumlah air yang berlimpah, busa tidak memiliki peran yang penting. Keberadaan busa yang banyak merupakan faktor penting pada pencucian dengan jumlah air yang sedikit (misalnya pada pencucian karpet). Dalam pencucian dengan sedikit air, busa akan berperan untuk tetap mengikat partikel yang telah lepas dari kain yang dicuci, sehingga mencegah pengendapan kembali kotoran. Bahan pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi. Contoh bahan kimia pembersih adalah sabun dan deterjen.

A. Sabun Reaksi dalam pembuatan sabun: Gliserin + NaOH (soda api) gliserol + natrium karboksilat (sabun)

B. Detergen Reaksi pembentukan detergen: Lauril alkohol + asam sulfat Lauril hidrogen sulfat + Soda api lauril hidrogen sulfat Detergen

Prinsip kerja sabun dan deterjen:


Air dan lemak/kotoran tidak bercampur. Sabun maupun deterjen memiliki dua bagian, yaitu bagian lipophob dan bagian lipophil.

Bagian lipophob atau bagian hidrophil bersifat polar sehingga dapat melarut dalam air yang juga bersifat polar.

Bagian lipophil atau hidrophob bersifat non polar sehingga dapat bercampur dengan lemak-lemak atau kotoran.

Dengan adanya sabun atau deterjen maka air dan lemak/kotoran dapat bercampur, sehingga lemak/kotoran dapat dihilangkan dari tempatnya menempel.

1.1.2. Pengenalan Peralatan Pengolahan Dalam industri pengolahan pangan baik skala rumah tangga maupun industri besar, pengetahuan mengenai peralatan yang digunakan adalah perlu karena setiap alat memiliki fungsi dan mekanisme serta perawatan yang berbeda. Selain itu alat harus diletakkan sesuai tempatnya karena berpengaruh pada kenyamanan karyawan dan kebersihan makanan. Pengertian peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah suatu masakan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Kitchen utensils/ peralatan dapur yaitu peralatan kecil untuk mengolah makanan seperti panci, pisau dan sebagainya. 2. Kitchen equipment/ perlengkapan dapur : peralatan besar yang membuat ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven, kompor, dan sebagainya. Peralatan besar dibagi menjadi 3 kelompok :

1.1.3. Cara Pengukuran dan Penimbangan Pengukuran peralatan pengukur dan teknik pengukuran yang baik dapat membantu memastikan keberhasilan suatu produk. Untuk memperoleh hasil yang tetap dan tepat harus mengetahui dan mengikuti prosedur pada setiap formulasi. NERACA Adalah suatu alat untuk mengukur massa benda. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan. Neraca Ohauss Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Jenis Neraca Ohaus Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya: 1. Neraca Ohaus dua lengan

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, , 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, , 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.

2. Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut. Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,.., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram. Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, , 500gr. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, , 100 gr.

Neraca digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010). Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010). Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan.

Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang

Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang.

Neraca Analitik Digital Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah: Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati. Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan Langkah kerja penimbangan yang meliputi: a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap. b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca. c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula

Kalibrasi a. Pengontrolan Neraca Digital Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100

gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier). b. Penanganan Neraca Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja. c. Kebersihan Neraca Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

Prosedur pengoperasian neraca analitik digital yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan: 1. Keadaan neraca harus siap pakai 2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca) 3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap 4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan 5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca 6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan 7. Melaporkan hasil penimbangan 8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula

Proses Pengukuran Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah: 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala. 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi). 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda. 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut. 5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi: 1. Persiapan alat bantu penimbangan Untuk menimbang zat padat diperlukan: Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat. Sendok (biasanya sendok plastik) Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat

memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca

Botol timbang sebagai tempat penimbangan Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya

2.

Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah: Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang

3.

Cara menggunakan neraca analitis Nolkan terlebih dulu neraca tersebut Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

1.2. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui bahan dan alat pembersih untuk peralatan dan ruangan Laboratorium. 2. 3. 4. Mengetahui peralatan pengolahan yang digunakan dalam Laboratorium. Menggunakan peralatan pengolahan dengan cara yang baik dan benar. Mengetahui alat pengukuran dan penimbangan sesuai dengan fungsinya.

BAB II ALAT DAN BAHAN

2.1. Alat 1. 2. 3. Macam-macam sabut Macam_macam sikat Macam-macam lap

2.2. Bahan 1. Macam-macam merk detergen 2. Macam-macam merk sabun 3. Vim 4. Abu gosok

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

3.1. Pengenalan Bahan dan Alat Pembersih a. Bahan Pembersih 1. Bahan pembersih diamati 2. Nama produk ditulis 3. Bahan aktif yang terkandung didalamnya diamati dan dituliskan 4. Kegunaannya dikenali dan dituliskan 5. Cara pemakaiannya diketahui dan dituliskan 6. Cara menghindari bahaya dari bahan tersebut diketahui dan dituliskan 7. Gambar produk dicantumkan

b.

Alat Pembersih 1. Alat pembersih diamati 2. Nama alat ditulis 3. Kegunaannya dikenali dan dituliskan 4. Cara penggunaannya diketahui dan dituliskan 5. Cara pemeliharaannya diketahui dan dituliskan 6. Gambar alat dicantumkan

3.2.Pengenalan peralatan pengolahan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Alat-alat pengolahan diamati Nama alat-alat pengolahan ditentukan Kegunaannya dikenali dan dituliskan Cara pemakaiannya diketahui dan dituliskan Cara pemeliharaannya diketahui dan dituliskan Gambar alat dicantumkan

3.3.Cara Pengukuran dan penimbangan

1. Alat-alat pengolahan diamati 2. Nama alat-alat pengukuran dan penimbangan ditentukan 3. Kegunaannya dikenali dan dituliskan 4. Kapasitas pengukuran dan penimbangannya diketahui dan dituliskan 5. Ketelitiannya diketahui dan dituliskan 6. Gambar alat dicantumkan

BAB 1V HASIL PENGAMATAN

4.1 No

Alat-alat Pengolahan Nama Alat Gambar Kegunaan Cara pemakaian Membuat berbagai macam mi dengan berbagai bentuk. Adonan mi dimasukkan ke rolling pin yang di inginkan. Cara pemeliharaan Dibersihkan dengan kain basah lalu di lap dengan lap kering.

Gilingan mi

Ayakan

Menyeraga mkan ukuran partikel

Bahan yang digunakan dimasukkan lalu di ayak

Dicuci dengan air lalu dikeringkan

Meat mixer

Untuk membuat daging giling

Dirakit terlebih dahulu,lalu daging dimasukkan

Cuci dengan air lalu di lap dengan lap kering

Juicer

Untuk memisahka n daging atau ampas dengan air dari bahan pangan

Masukkan

Cuci tempat

bahan pangan inputnya ke tempat inputnya lalu bisa diatur kecepatannya tetapi jangan sampai mengenai mesinnya

Food processor

Untuk mengecilka n ukuran bahan dan bisa menjadi halus

Bahan dimasukkan ke tempatinputn ya lalu atur kecepatan putar Masukkan bahan ke tempat input

Cuci tempatnya lalu di lap dengan lap kering

Pasta maker

Untuk membuat pasta

Jangan dengan di lap dengan kain basah,tetapi kain lembab

Mixer

Untuk membuat adonan kue

Digunakan atau di arahkan ke

Lepaskan adukan dengan

adonan yang ingin di mixer sambil di gerakkan.

menekan tombolnya lalu dicuci.

Dough mixer

Untuk membuat adonan roti,donat dan lainlain

Adonan dimasukkan lalu di mixer

Dicuci bin nya tapi jangan mengenai mesinnya

Ice cream mixer

Untuk membuat ice cream (mempertah ankan suhu dingin)

Adonan di masukkan lalu di mixer

Bin di cuci dengan sabun.

10

Yoghurt maker

Membuat yoghurt (mempertah ankan suhu konstan)

Susu

Cuci binnya

dimasukkan,d dan body nya itutup (mengunci binnya) tutup dlap saja.

kedua,tutup paling luar,atur tombol waktunya

11

blender

Untuk mengecilka n bahan khusus cairan

Bahan yang telah dipotong di masukan kedalam bin, nyalakan alat, lalu atur kecepatannya

Dicuci bin nya tapi jangan mengenai mesinnya

12

grinder

Untuk mengecilka n bahan khusus kering

Bahan yang telah dipotong di masukan kedalam bin, nyalakan alat, lalu atur kecepatannya

Dicuci bin nya tapi jangan mengenai mesinnya

4.2

Bahan Pembersih Bahan Aktif Kegunaan Cara Penggunaan Cara menghind ari bahaya - Larutkan 1 - Jauhkan sendok teh dari sunlight cair jangkaua ke dalam n anakmangkok anak. berisi setengah - Hindari gelas air kontak mata - Masukan spons dalam larutan sunlight tersebut, lalu remas sampai berbusa - Bilas sampai bersih dengan air - Oleskan - Hindari sedikit rinso kontak cair pada noda, mata. diamkan beberapa menit - Larutkan 1 sachet rinso cair pada 10 liter air - Rendam Gambar

No Nama

Sunlight

15% 1. Menghanc (Natrium urkan Alkil ikatan Benzena lemak Sulfanat, 2. Membersih Natrium kan lemak Lauril dan Eter kotoran Sulfat)

Rinso Cair

16% Natrium Alkil Benzena Sulfonat, 2% Alkohol Etoksilat

1. Membersih kan noda 2. Meninggal kan wangi 3. Menjaga warna

Wings biru

Alkylben 1. Membersih zene kan noda sulfonat

Bayclin

5,25 % NaClO

1. Untuk memutihka n pakaian

Detergen Batangan Daia

Abu gosok

Serat Abu

1. Membersih kan pakaian 2. Membersih kan peralatan rumah tangga 1. Mengangk at kotoran

Wipol

Pine oil 2,5 %

1. Membersih kan lantai

pakaian selama 30 menit - Kucek seperlunya - Bilas sampai bersih - Si oleskan ke - Hindari bagian yang kontak ingin mata. dibersihkan - Jauhkan - Bilas dengan dari air bersih jangkaua n anakanak - Larutkan 30 - Hindarka ml bayclin n dari kedalam 2L bahan air,rendam mengand pakaian 5-10 ung menit logam,ka in - Bilas dengan berwarna air. . - Di gosok - Simpan sampai di tempat berbusa pada yang benda yang kering. akan di bersihkan - Bilas sampai bersih - Taburkan abu - Hindari gosok pada kontak noda mata. - Gosok noda - Bilas sampai bersih - Larutkan - Hindari dalam air kontak mata. - Lalu langsung dapat digunakan pada lantai.

Lifeboy

Tetrasodi um EDTA

1. Membersih kan

- Tuang ke tangan,gosok lalu bilas

- Hindari kontak mata.

Rinso

pentasod tangan ium pentetate ,curcuma aromatic a root oli glyceryl laurate,tr idorcarb on 0,22 22% Menghilangk natrium an noda. alkil benzena sulfonat, 10% natrium fosfat,30 % natrium karbonat.

dengan air.

Larutkan - Simpan dalam air. di tempat yang Rendam kering. pakaian yang ingin - Bila dibersihkan. terkena mata cuci dengan air.

4.3 No 1

Alat pembersih Nama Sikat pember sih lantai Kegunaan Untuk membersihka n noda pada lantai atau keramik Cara penggunaan Sikat lantai yang bernoda Cara Pemeliharaan Dicuci bersih dan di simpan di tempat yang kering Gambar

Sikat tabung

Untuk membersihka n tabung reaksi

Sikat bagian dalam dinding tabung

Dicuci dan disimpan di tempat yang kering dan bersih

Sikat kawat

Untuk membersihka n noda yang sukar di bersihkan Sikat Untuk pojokan membersihka lantai n pojokan lantai

Di sikat pada noda yang sukar di bersihkan Sikat pada pojokan lantai yang berkerak

Dicuci dan di simpan pada tempat yang bersih

Dicuci dan di simpan di tempat yang bersih

Sikat pakaian

Membersihka Menggunakan n noda pada sikat pada pakaian pakaian kotor pada pakaian Untuk membersihka n noda yang tidak menempel Gosok pada noda yang menempel pada teflon

Cuci dan simpan pada tempat kering

Spons (lembut )

Bersihkan spons sampain bersih dan simpan di tempat yang bersih

Sabut spons

Untuk membersihka n noda yang sulit hilang

Gosok pada noda yang menempel

Bersihkan serabut spons sampai bersih dan simpan di tempat bersih Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

Stainles Untuk s wool membersihka n noda yang berkerak dan sulit di bersihkan Sikat Untuk kloset membersihka (duduk) n kotoran yang menempel pada kloset

Gosokan pada noda yang ingin di bersihkan

Sikat kloset yang bernoda

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

10

Sikat kloset (jongko k)

Untuk membersihka n kotoran yang menempel pada kloset

Sikat kloset yang bernoda

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

11

Sapu ijuk tebal

Untuk membersihka n kotoran yang berat seperti pecahan kaca

Sapukan pada kotoran

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

12

Sapu ijuk tipis

Untuk membersihka n kotorang yang ringan seperti kertas dan debu

Sapukan pada kotoran

Cuci bersih dan simpan di tempat yang kering

4.4. No. 1.

Neraca atau Alat ukur Kegunaan Menimbang benda dengan berat kurang dari 210 gram Kapasitas 210 gram Ketelitian 0,0001 g Gambar

Nama Alat Neraca Analitik

2.

Neraca Triple Beam

Menimbang partikel atau bahan

2610 gram

0,1 g

3.

Timbangan Pasar

Menimbang partikel atau baham

10 kg

50 g

LAPORAN BAHAN PANGAN DAN DASAR-DASAR PENGOLAHAN

PRAKTIKUM II PENGENALAN DAN PEMELIHARAAN LABORATORIUM

Oleh: Kelompok 17 Mona Surya Utami Rizqiyah Salimah Natasha Ariska Siti Indah Disatya Rizki Dwi Ananda Putri Ghina Khoerunisa 240210120086 240210120087 240210120088 240210120089 240210120090 240210120091

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN JATINANGOR 2013

LAPORAN BAHAN PANGAN DAN DASAR-DASAR PENGOLAHAN

PRAKTIKUM II Pengenalan dan Pemeliharaan Laboratorium

Oleh: Kelompok 17 Mona Surya Utami Natasha Ariska Natasha Ariska Siti Indah Disatya Rizki Dwi Ananda Putri Ghina Khoerunisa 240210120086 240210120087 240210120088 240210120089 240210120090 240210120091

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2013

Anda mungkin juga menyukai