Oleh:Dr.BarlianDwinagara
Maret 2013
1.
Kondisi stockpile PT. Gunung Bayan Pratama Coal pernah mengalami keadaan kelebihan material sehingga tumpukan batubara menjulang tinggi. Keadaan tersebut menjadi salah satu faktor dilakukannya analisa kesetabilan lereng terhadap material timbunan batubara di stockpile untuk mendapatkan tinggi maksimal pada timbunan batubara tersebut. Analisa dilakukan dengan metoda kesetimbangan batas (limit equilibrium methode) melalui software Slide Ver 6.0. Properties timbunan batubara yang digunakan adalah pendekatan 50% dari kondisi residual hasil uji laboratorium dalam kondisi granuler seragam hasil dari proses crusher (lihat Tabel 1). Tabel 1. Properties Timbunan Batubara Properties Unsaturated Unit Weight [kN/m] Saturated Unit Weight [kN/m] 50% Residual Cohesion (kPa) 50% Residual Friction angle (deg.) Coal 5,63 6,09 30,20 15,50
Analisis kemantapan lereng timbunan batubara dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut: Lereng tunggal yang akan dikaji berupa lereng timbunan batubara. Simulasi lereng tunggal timbunan batubara dilakukan pada tinggi 6 m dan 10 m. Pemodelan lereng tunggal dilakukan pada sudut angle of repose sebesar 35 (sumber: Engineering Data, Table B Conveying Properties Of Materials page 143). Tinggi maksimal lereng tunggal kondisi aman akan digunakan untuk simulasi lereng keseluruhan dengan membuat Wide Bench 3 m dan 5 m. Analisa lereng keseluruhan dilakukan untuk mendapatkan tinggi maksimal timbunan batubara. Nilai FK yang dijadikan dasar dalam kondisi lereng mantap adalah FK 1,30. Rekomendasi yang diberikan dengan asumsi kondisi air jenuh.
1
Berdasarkan pendekatan-pendekatan yang dilakukan berikut hasil analisa lereng tunggal dan lereng keseluruhan timbunan betubara. Tabel 2. Faktor Keamanan Lereng Tunggal Timbunan Batubara High (m) 6 7 8 9 10 11 12 Sudut (deg) Jenuh 5,131 4,24 3,026 2,561 1,313 1,035 0,845 Setengah Jenuh 6,303 5,12 4,125 3,39 2,608 1,431 1,172 Kering 7,103 6,049 5,392 4,04 3,595 2,846 1,89
35
Keterangan : Rekomendasi 1,0 FK < 1,30 Kritis FK 1,30 Aman FK < 1,0 Bahaya atau Longsor
Tabel 3. Faktor Keamanan Lereng Keseluruhan Timbunan Batubara High (m) 20 30 40 Wide Bench 3 m Setengah Jenuh Kering Jenuh 1,131 1,827 2,749 0,535 1,131 1,859 0,275 0,523 0,900 Rekomendasi Aman High (m) 20 30 40 Wide Bench 5 m Setengah Jenuh Kering Jenuh 1,309 1,937 2,987 0,584 1,253 1,949 0,306 0,819 1,241
Keterangan : FK 1,30 1,0 FK < 1,30 Kritis FK < 1,0 Bahaya atau Longsor
2.
REKOMENDASI a. b. Lereng tunggal timbunan batubara dapat dibuat dengan tinggi maksimal 10 m. Apabila tinggi lereng diindikasikan akan lebih dari 10 m, maka disarankan untuk membuat Wide Bench. c. Lereng keseluruhan timbunan batubara dapat dibuat dengan tinggi maksimal 20 m dan minimum Wide Bench 5 m.
Tinggi 6 m ; Sudut 35
Tinggi 7 m ; Sudut 35
Tinggi 8 m ; Sudut 35
Tinggi 9 m ; Sudut 35
Tinggi 10 m ; Sudut 35
Tinggi 11 m ; Sudut 35
Tinggi 12 m ; Sudut 35
Kondisi Kering
Tinggi 6 m ; Sudut 35
Tinggi 7 m ; Sudut 35
Tinggi 8 m ; Sudut 35
Tinggi 9 m ; Sudut 35
Tinggi 10 m ; Sudut 35
Tinggi 11 m ; Sudut 35
Tinggi 12 m ; Sudut 35
Tinggi 6 m ; Sudut 35
Tinggi 7 m ; Sudut 35
Tinggi 8 m ; Sudut 35
Tinggi 9 m ; Sudut 35
Tinggi 10 m ; Sudut 35
Tinggi 11 m ; Sudut 35
Tinggi 12 m ; Sudut 35
10
11
12
13