Anda di halaman 1dari 6

Teori Momentum 1-D untuk Turbin Angin Ideal

oleh: Moh. Ardi Cahyono Turbin angin adalah mesin konversi energi dari energi kinetik angin menjadi energi mekanik. Rotor ideal diasumsikan tanpa gesekan. Didefinisikan thrust (gaya dorong) adalah sebagai berikut: T = p.A dimana T = thrust p = pressure drop atau kehilangan tekanan A = luas rotor, A = R 2 (1)

Gambar 1 Dengan menggunakan skema di atas, dengan menerapkan hukum Bernoulli, energi angin sebelum melewati turbin angin adalah sebagai berikut: 1 1 (2) p 0 + V0 2 = p + u 2 2 2 Dari (2) dapat ditulis: 1 1 (3) p = p 0 + V0 2 u 2 2 2 Sedangkan energi angin setelah melewati turbin angin adalah: 1 1 (4) p p + u 2 = p 0 + u 1 2 2 2

Substitusi (3) ke (4) diperoleh: 1 1 1 1 p 0 + V0 2 u 2 p + u 2 = p 0 + u12 2 2 2 2 1 1 p = V0 2 u12 2 2 1 = V0 2 u12 2

(5)

Gambar 2 Dengan menerapkan persamaan momentum pada volume atur gambar 2 akan diperoleh diperoleh: (6) u (x , y, z )dxdydz + u (x , y, z )V.dA = Fext + Fpres CS t CV Dengan menerapkan kndisi pada gambar 2 ke dalam persamaan (6) dapat diperoleh sebagai berikut: & side V0 V0 2 A cv = T (7) u12 A1 + V0 2 (A cv A1 ) + m Hukum kekekalan massa ketika diterapkan pada gambar 2 adalah sebagai berikut: & side = A cv V0 A1u1 + (A cv A1 )V0 + m (8) Atau (8) dapat ditulis sebagai berikut: & side = A cv V0 A1u1 + A cv V0 A1V0 + m & side = 0 A1u1 A1V0 + m Menghasilkan: & side = A1V0 A1u1 m (9) = A1 (V0 u1 ) Laju aliran massa didefinisikan sebagai berikut: & = uA = u1A1 m Substitusi (9) dan (10) ke (7) diperoleh:
u12 A1 + V0 2 (A cv A1 ) + A1 (V0 u1 )V0 V0 2 A cv = T
u12 A1 + V0 2 A cv V0 2 A1 + A1V0 2 A1u1V0 V0 2 A cv = T

(10)

u12 A1 A1u1V0 = T

T = A1u1V0 u12 A1 = A1u1 (V0 u1 ) & (V0 u1 ) =m Dengan menerapkan (1) pada (11) dan substitusi (5) ke (1) diperoleh: & (V0 u1 ) T = p.A = m

(11)

1 & (V0 u1 ) = V0 2 u12 A = m 2 1 = (V0 u1 )(V0 + u1 )A = uA(V0 u1 ) 2 Dari (12) dapat dinyatakan u sebagai berikut: 1 u = (V0 + u1 ) 2

(12)

(13)

Gambar 3.

T = uA(V0 u1 ) + Fpres

(14)

Dengan menggunakan gambar di atas dan diasumsikan tanpa gesekan maka diperoleh daya poros adalah sebagai berikut: 1 2 P0 1 2 P0 & P=m 2 V0 + 2 u1 Atau 1 (15) P = uA V0 2 u12 2 Dengan mendefinsikan a adalah faktor reduksi kecepatan udara sehingga ditulis: u = (1 a )V0 (16) Substitusi (13) ke (16) diperoleh: 1 (V0 + u1 ) = (1 a )V0 2 V0 + u1 = 2(1 a )V0

= 2V0 2aV0

u1 = V0 2aV0 = (1 2a )V0 Substitusi (16) dan (17) ke (15) diperoleh: 1 P = (1 a )V0A V0 2 [(1 2a )V0 ]2 2 1 = (1 a )V0 A 1 (1 2a )2 V0 2 2 1 = (1 a )V0 A 1 1 4a + 4a 2 V02 2 1 = (1 a )V0 A 4a 4a 2 V0 2 2 1 = (1 a )V0 A 4a (1 a )V0 2 2 P = 2V0 3 a (1 a )2 A Substitusi (10), (16) dan (17) ke (11) diperoleh: T = (1 a )V0 A[V0 (1 2a )V0 ]

(17)

{ } [ ] [ ( )] ( )

(18)

= (1 a )V0 A[1 (1 2a )]V0 = (1 a )V0 A 2aV0 (19) T = 2 V 0 2 a (1 a )A Daya angin dan thrust yang tersedia di udara adalah sebagai berikut: 1 (20) Pavail = AV0 3 2 1 (21) Tavail = AV0 2 2 Selanjutnya didefinisikan koefisien daya (CP) dan thrust (CT) adalah sebagai berikut: P (22) CP = 1 3 V0 A 2 T (23) CT = 1 2 V0 A 2 Substitusi (18) ke (22) diperoleh:
B B B B

CP =

2V0 3a (1 a )2 A 1 V0 3 A 2

(24)

= 4a (1 a )2

Substitusi (19) ke (23) diperoleh:

CT =

2V0 2 a (1 a )A 1 V0 2 A 2

(25)

= 4a (1 a )

Sehingga CP dan CT dapat dinyatakan dalam grafik di bawah ini:


B B B B

Gambar 4 Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa turbin angin yang baik jika a berharga sekitar 0,4 sebab daya dan thrustnya cukup tinggi. Dimana a adalah faktor reduksi kecepatan udara.

Gambar 5 Referensi:

Anda mungkin juga menyukai