Anda di halaman 1dari 5

A.

Kota Tegal Kota Tegal adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki pertumbuhan penduduk dan perkembangan pembangunan yang cukup signifikan.Secara wilayah adminstratif Kota Tegal berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal. Sedangkan secara geografis kota Tegal terletak pada posisi 10908 - 10910 Bujur Timur dan 0650 0653 Lintang Selatan dengan luas wilayah yang relatif sempit bila dibandingkan dengan dengan wilayah sekitar yakni sebesar 39,68 Km atau 0,11% dari luas Provinsi Jawa Tengah, setelah ada penambahan dari sebagian wilayah Kabupaten Brebes. Batas wilayah Kota Tegal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Laut Jawa b. c. d. Sebelah Timur : Kabupaten Tegal Sebelah Selatan : Kabupaten Tegal Sebelah Barat : Kabupaten Brebes

Secara adminstratif Kota Tegal terbagi ke dalam 4 kecamatan dengan 27 Kelurahan. Kecamatan Tegal Barat memiliki wliayah paling luas sekitar 15,13 km disusul kecamatan Margadana seluas 11,76 km, kecamatan Tegal Selatan seluas 6,34 km dan kecamatan Tegal Timur seluas 6,36 km. B. Interaksi Keruangan Manusia pada dasarnya akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya untuk tetap mempertahankan hidup. Dalam rangka memenuhi kebutuhannya tersebut maka terjadi pergerakan. Pergerakan tersebut dapat terjadi dalam suatu lokasi atau antar lokasi.Berikut adalah beberapa faktor terjadinya pergerakan, yaitu : a. Adanya Wilayah yang Saling Melengkapi Adanya wilayah yang saling melengkapi dimungkinkan karena ketersediaan dan persebaran sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia tidak merata di semua tempat. Adakalanya di satu tempat terdapat sumber daya yang melimpah, sedangkan di tempat lain kekurangan sumber daya. Munculnya keadaan yang seperti

Analisis Interaksi Keruangan Kelompok 10

Page 1

ini memaksa kedua tempat untuk melakukan interaksi bagi terpenuhinya kebutuhan yang tidak bisa hanya dipenuhi dari satu tempat. Contohnya, Karawang sebagai salah satu pusat lumbung padi Jawa Barat dan Bekasi sebagai pusat industri. Kedua tempat ini melakukan interaksi secara simultan bahkan mungkin saja bukan hanya di antara kedua tempat tersebut tetapi sudah meluas interaksinya ke daerah lain. b. Munculnya Kesempatan untuk Berintervensi Munculnya kesempatan untuk berintervensi dimungkinkan karena terdapat wilayah antara di antara dua wilayah yang akan saling berinteraksi. Akibatnya, akan muncul persaingan di antara dua wilayah. Sebagai contoh, kota A kekurangan barang B yang terdapat di kota B, sedangkan kota B membutuhkan barang A yang terdapat di kota A. Keadaan ini secara langsung akan menimbulkan interaksi antara kota A dan kota B. Akan tetapi, dengan munculnya kota C yang menyediakan barang A dan B yang dibutuhkan oleh kota A dan kota B, hubungan kedua kota tersebut melemah. Di sinilah muncul persaingan di antara ketiga kota tersebut sehingga ketiga kota berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan. Pada akhirnya, pemenuhan kebutuhan untuk masing-masing kota dipengaruhi oleh keterjangkauan aksesibilitas sehingga bisa menekan biaya untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. c. Kemudahan Pemindahan dalam Ruang Pada umumnya, pemenuhan sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu tempat akan memilih dalam tempat-tempat pemenuhanannya. yang memiliki satu berbagai faktor

kemudahan

Salah

pertimbangannya adalah jarak dan biaya pengangkutan. Semakin mudah pengangkutannya dan jarak yang ditempuh, semakin dekat akan memperkuat interaksi dua wilayah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa interaksi dua wilayah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hukum gravitasi (gaya tarik menarik) dari ilmuwan fisikaSir Issac Newton dapat dengan mudah di aplikasikan untuk meneliti seberapa kuat interaksi dua wilayah. Melalui pendekatan geografi,

Analisis Interaksi Keruangan Kelompok 10

Page 2

hukum fisika tersebut dimodifikasi olehW.J. Reilly yang pada dasarnya memiliki tujuan sama yaitu mengukur kekuatan interaksi dua wilayah. C. Interaksi Kota Tegal Kota Tegal secara geografis terletak di jalur utama pantura sehingga merupakan jalur strategis pembangunan. Namun dalam beberapa aspek terdapat beberapa hal dimana penduduk Kota Tegal harus mencari fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhannya di daerah lain. Berikut beberapa interaksi Kota Tegal dengan beberapa wilayah lain : a. Kota Tegal Kota Purwokerto Interaksi Kota Tegal dengan Kota Purwokerto terjadi dalam aspek jasa di bidang pendidikan dimana banyak penduduk Kota Tegal yang menempuh pendidikan perguruan tinggi negeri di Kota Purwokerto tepatnya di Universitas Jenderal Sudirman. Mengingat Kota Tegal belum memiliki universitas negeri, hanya terdapat beberapa perguruan tinggi maupun sekolah advokasi milik swasta. Interaksi ini didukung oleh kondisi complementary atau saling melengkapi dimana Kota Tegal sebagai supply dan Kota Purwokerto sebagai demand. b. Kota Tegal - Kota Cirebon Interaksi yang terjadi antar dua lokasi ini dalam aspek jasa juga namun lebih spesifik ke bidang kesehatan. Terdapat beberapa layanan kesehatan yang belum tersedia di Kota Tegal seperti pelayanan penyakit jantung. Jadi sebagian penduduk Kota Tegal beralih ke bebrapa rumah sakit di Cirebon untuk memperoleh penanganan penyakit jantung lebih lanjut. c. Kota Tegal Kota Kabupaten Tegal Tegal terbagi menjadi dua teritorial menjadi Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Kota Tegal berada di bagian pesisir pantai sedangkan Kabupaten berada di wilayah pegunungan. Dari perbedaan keadaaan geografis tersebut banyak penduduk Kota Tegal yang ingin menghabiskan liburan di daerah pegunungan maka menuju Kawasan

Analisis Interaksi Keruangan Kelompok 10

Page 3

Wisata Guci yang berada di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Interaksi keduanya di bidang jasa khususnya pariwisata. D. Analisis Perhitungan Berikut ini adalah analisis perhitungan besarnya interaksi Kota Tegal dengan wilayah sekitarnya, dalam ilmu fisika diibaratkan seperti rumus model gravitasi yang dinyatakan dalam satuan jiwa / kilometer :

Tabel 1.1 Tabel Perhitungan Model Gravitasi Interaksi Kota Tegal No Nama Lokasi Jumlah Penduduk (jiwa) 247076 296389 246891 1587664 Jarak (kilometer) 64,23 63 13,24 Interaksi

1. 2. 3. 4.

Kota Tegal Kota Cirebon Kota Purwokerto Kabupaten Tegal

17750753.75 2237758363 15369322.43

Sedangkan berikut ini adalah perhitungan jangkauan tiap interaksi atau titik henti (Breaking point) : Rumus Model titik Henti (Breaking point) : 0:

Jangkauan Kota Tegal dengan Kabupaten Tegal : Th = = 3, 745 Begitu juga untuk menghitung jangkauan interaksi Kota Tegal dengan wilayah lain menggunakan runus tersebut,besarnya jangkauan adalah sebagai berikut : a. Kota Tegal Kota Cirebon = 30,65 b. Kota Tegal Purwokerto = 31,48

Analisis Interaksi Keruangan Kelompok 10

Page 4

Dari kedua perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi terbesar terjadi antara Kota Tegal dengan Kota Purwokerto dengan interaksi sebesar 22,37 dan jangkauan sebesar 31,48 denagn interaksi di bidang jasa khususnya pendidikan. Berikut adalah peta analisis keterkaitan ruang Kota Tegal :

Rumah Sakit Plumbon, Cirebon

Wisata Guci Kab. Tegal

Universitas Jenderal Suderman, Purwokerto

Analisis Interaksi Keruangan Kelompok 10

Page 5

Anda mungkin juga menyukai