SEMARANG 2019
Universitas Diponegoro
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisi hubungan kemitraan relokasi tambak lorok di
Kota Semarang pada tahun 2019. Penelitian ini melibatkan 3 aktor yaitu Pemerintah, warga, dan
Lembaga swadaya masyarakat. Pemerintah dalam menjalankan proses birokrasi setidaknya ada 3
fungsi tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh pemerintah. Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) berperan membersamai serta mendampingi masyarakat yang berfokus kepada Hak Asasi
Manusia (HAM).
Nelayan terbesar yang berada di Kota sebagai sesuatu yang biasa. Tetapi, jika
Lorok ini termasuk berada di daerah sebuah masalah dan kesulitan bagi para
wilayah yang paling rentan untuk Tambak Lorok juga rentan terkena
iklim tersebut ialah kenaikan muka air di Tambak Lorok tidak memenuhi
laut, penurunan tanah dan banjir rob. standar hidup sehat karena daerah
Banjir rob merupakan banjir yang tersebut termasuk dalam daerah padat
terjadi akibat perluapan air laut atau air penduduk dan daerah kumuh.
faktor curah hujan yang tinggi yang melakukan berbagai upaya untuk
kemudian membuat air yang ada pada penanganan banjir, seperti meninggikan
curah hujan, banjir ini juga disebabkan berjalannya waktu belum terlihat adanya
melibatkan beberapa pihak, yaitu: (1) sepanjang bantaran sungai Banjir Kanal
Pemerintah Pusat (BBWS Pemali Juana) Timur tersebut yang berjumlah sebanyak
studi LARAP; (3) Pemerintah Kota program BKT adalah salah satu upaya
(Agung Wiyono, Farida Ery Murniasih, Tetapi, hal tersebut menimbulkan pro
penduduk seperti Tambak Lorok rawan dengan alasan bahwa mereka tidak bisa
adalah nelayan tradisional dan perajin sosial lainnya. Masyarakat yang terkena
yang ada di bantaran sungai tersebut berlokasi di Kali Mati atau Muara ex
mereka buat dengan hasil dari kerja Kali Banger yaitu Rusunawa Kudu
sendiri tanpa bantuan pemerintah, oleh Transito. Lokasi hunian alternatif bagi
karena itu mereka menolak untuk di warga yang terdampak ini memiliki jarak
dan prasarana publik seperti tempat penuturan dari Bapak Nico selaku
pada awal tahun 2018 terkait hak atas Dari latar belakang penelitian yang
setidaknya memilik 3 tugas pokok yakni : merupakan sebuah ilmu yang melakukan
1. Memberi pelayanan (service) yang mana penyelidikan tentang tata ruang kegiatan
sifatnya rutin terhadap masyarakatnya ekonomi, atau sebuah ilmu tentang alokasi
tercapainya kemajuan kehidupan yang antara dua pihak atau lebih yang
kian baik, sep menjalankan bimbingan, membentuk hubungan kerja sama atas dasar
modal beserta fasilitas usaha, serta dalam tujuan meningkatkan kapasitas dan
kegiatan antara dua pihak atau lebih yang masyarakat (civil engagement) dan norma-
mana pihak pihak terkait dalam suatu norma sosial. Asumsi yang mendasari
kemitraan, sehingga mencapai hal yang di konsep Putnam adalah: (1) jejaring dan
sebuah alternatif dalam mecapai kesuksesan memiliki keterikatan yanga terkait; (2)
networking (Sulistiyani, 2004). ekonomi yang penting. Oleh sebab itu, ciri
Modal sosial di yakini sebagai salah definisi yang di jelaskan oleh Putnam
satu komponen utama dalam menggerakkan adalah modal sosial memberikan fasilitas
sebuah kebersamaan, mobilitas, ide, saling koordinasi dan kerja sama bagi keuntungan
percaya, dan saling menguntungkan untuk bersama atau timbal balik dari para anggota
sebagai usaha pemerintah melakukan proses relokasi Tambak Lorok ini memiliki
pementasan kawasan kumuh yang mana peran nya masing-masing, sebagaimana yang
PUPR dan diteruskan oleh Pemerintahan beberapa pihak, yaitu Pemerintah selaku
Kota Semarang. KOTAKU atau Kota Tanpa bagian penyelenggara pemerintah daerah
Kumuh merupakan sebuah program kerja yang mana memimpin terlaksananya urusan,
besar yang digagas oleh pemerintah pusat kemudian LBH atau Lembaga Bantuan
dalam upaya mengentaskan wilayah kumuh Hukum yaitu lembaga yang diberikan kuasa
yang tidak layak huni bagi masyarakat. Kota untuk menjadi juru runding dari masyarakat
Semarang dengan ibukota Jawa Tengah ini Tambak Lorok, kemudian yang terakhir
memiliki penduduk yang kurang lebih adalah aktor penting dalam permasalahan ini
mencapai angka 1.175.092 jiwa dengan yaitu warga kampung Tambak Lorok yang
masuk dalam wilayah lokasi terkumuh paling dalam berbagai proses kebijakan yang
Semarang No 050/801/2014 serta BPS Kota pemberian bantuan yang prima kepada
memiliki peranan yang penting dan mereka tinggali jauh dari kata layak
menciptakan masyarakat yang sejahtera, tetap tinggal karena memiliki alasan dan
nyaman dan aman melalui kebijakan- tidak punya pilihan. Mata pencaharian
utama dalam permasalahan ini, karena yang membuat munculnya pro dan
yang menjadi objek penggusuran adalah kontra ketika adanya isu penggusuran.
berjumlah 160 KK dan saat ini berkurang atau biasa dikenal dengan LSM
menjadi 97 KK. Dilema yang dialami merupakan pihak yang ditunjuk untuk
peran dan tanggung jawab menjamin bagi masyarakat tambak Lorok, bantuan
mereka bukan sepenuhnya milik mereka, munculnya isu mengenai relokasi daerah
tempat mereka tinggal, masyarakat relokasi wilayah Tambak Lorok ini
beserta LSM pada proses relokasi Tambak atau masyarakat Tambak Lorok terdapat
Lorok ini sudah berjalan dan memang jejaring aktor yang berperan dalam relokasi
benar terbukti ada sebuah hubungan ini hingga mencapai tujuan bersama, sesuai
kemitraan yang terbangun serta terjalin. dengan kesepakatan yang dibuat serta
Hubungan kemitraan yang terbentuk adanya hubungan timbal balik dari aktor-
rasa nyaman serta menaikkan kesejahteraan tersebut (Rofers & Shoemakers dalam
kesesuaian diantara warganya kepada tidak lancar yang mana adanya hambatan
perubahan sosial yang mana terjadi dalam proses relokasi Tambak Lorok ini,
penyesuaiaan ini dapat dijalankan dengan dengan berbagai upaya yang dilakukan dari
terlibatnya anggota sistem social dalam yang bersinergi untuk mecapai tujuan yang
tahap diambilnya keputusan. Tingkatan telah disepakati yang berguna untuk tujuan
partisipasi anggota sistem social saat bersama, hubungan kemitraan yang terjadi
memiliki kendala dalam prosese relokasi serta membangun rusun permanen yang
Tambak Lorok. Masing-masing aktor nantinya bisa dihuni oleh warga. Lembaga
birokrasi setidaknya ada 3 tugas pokok, masyarakat yang berfokus kepada Hak
dijalankan dengan baik oleh pemerintah. mereka terkait proses relokasi Tambak
baik, pelayanan yang diberikan berupa tetapi adanya hambatan dalam proses
penyediaan sekolah gratis bagi anak yang relokasi Tambak Lorok sehingga terealisasi
terdampak, kesehatan, dan memberikan hak dari masyarakat yang tidak mau
modal usaha sebesar 5 juta serta fasilitas dijauhkan dari laut karena sebagian dari
lain bagi warga yang membutuhkan, selain masyarakat adalah nelayan, dan masyarakat
solusi atas penggusuran yang dilakukan relokasi tidak dilakukan sepihak dan telah
diterbitkan. Meskipun pada awal adanya isu proses pelaksanaan kebijakan dan
tentang relokasi menuai banyak pro dan penanganan sebuah permasalahan yang
hunian dan tempat mereka tinggal tinggal warga di hunian yang dibangun
mendapatkan solusi dari pihak pemerintah oleh pemerintah. Terkait hak dan
atas bantuan dari pihak LSM tentunya. Dari kewajiban apa saja yang didapat serta
proses awal relokasi pemerintah telah dilakukan oleh warga, sehingga hal