1.
Jika dikaitkan dengan proyek zaman dahulu pada saat pembangunan candi
tentu berbeda. Jika dulu yang menjadi kepentingan utama adalah terlaksananya suatu rencana, sekarang terlaksana suatu proyek harus seefisien mungkin. Bagaimana proyek tersebut dapat terlaksana dengan tiga batasan, yakni besar biaya yang dialokasikan, jadwal yang tepat sesuai rencana, dan mutu yang harus terpenuhi. Dengan adanya ilmu manajemen proyek ini semua bisa diarahkan dan terwujud.
2.
Identifkasi perbedaan dari dua kegiatan adalah jika kegiatan proyek E-MK
termasuk dalam siklus proyek dengan kegiatan terinci merupakan tindak lanjut dengan jenis pekerjaan yang sama dan telah diirintis ditahap dulu. Sedangkan tahap operasi tidak termasuk dalam proyek, tetapi sudah masuk ke dalam kegiatan operasional. Kegiatan-kegiatan bersangkutan dimana kegiatan proyek berhenti dan organisasi operasi mulai bertanggungjawab.
3.
cukup efektif untuk mengelola kegiatan yang penuh dinamika dan perubahan cepat, sehingga hasilnya pun tidak optimal. Penyebabnya adalah perilaku kegiatan proyek yang berbeda dari kegiatan rutin. Contohnya akan terlihat dalam dinamika intensitas kegiatan yang cepat berubah, setiap pengelola harus cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, sifat kegiatan yang bermacam-macam dari berbagai ahli serta
manajemen klasik kecenderungan memiliki satu tujuan tunggal yaitu keuntungan sedangkan dampak yang lain tidak diperhitungkan.
4.
tunggal sehingga semuanya terpusat disatu jabatan baik itu berupa sumber informasi, perintah koordinasi dsb. Dasar hubungan pokok adalah strktur organisasi, setiap ahli yang berwenang bertanggungjawab atas apa yang dilaksanakan dan setiap lini memiliki tanggungjawwab untuk mencapai sasaran.
5.
Pendekatan keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Perencanaan, keduanya mengikuti hirarki perencanaan namun tahap
operasional manajemen proyek perlu didukung oleh suatu metode perencanaan yang dapat tersusun dengan cermat agar pelaksanaan dapat diselesaikan dengan cepat dengan penggunaan sumber daya seminimal mungkin. b. Pengorgansiran, manajemen proyek memiliki arus kegiatan vertikal dan horozontal karena jika mengandalkan alur vertikal akan memiliki banyak waktu yang terbuang ntuk berurusan dengan birokrasi. c. Kpemimpinan, pimpinan tunggal dari kelompok dan bagian organisasi yang diarahkan untuk tugas khusus (proyek).
6.
Arus horizontal adalah komunikasi para manajer tenaga ahli, dll yang saling
berhubungan dengan kegiatan pelaksana proyek mengalir secara horizontal. Tjuan yang diharapkan pihak yang bersangkutan dapat merundingkan secara langsung dan kontinyu termasuk tindak lanjut yang diperlukan demi keberhasilan pelaksanaan.
Mekanismenya adalah komunikasi dengan pembagian informasi antara individu atau tim.
7.
adanya ketrpaduan antara perencanaan dan pengendalian yang relatif lebih erat dibandingkan kegiatan rutin. Dalam struktur organisasi tersebut terlihat lebih jelas adanya ketergantungan teknis dan ranosatoris antara pihak peserta. Bila ketergantungan cukup besar maka diperlukan langkah integrasi yang insentif agar tidak terlepas sendiri-sendiri.
8.
a. Ekspeditor memilki fungsi sebagai ekspeditor pekerjaan dan pusat komunikasi. Fungsi tersebut biasa dipegang oleh konsultan perusahaan. b. Koordinator proyek memiliki fungsi bertanggungjawab atas operasional pelaksana proyek. Fungsi tersebut dipegang oleh pimpinan staff. c. Konfederasi proyek memiliki fungsi manajemen seperti merencanakan, mengorganisir, memimpin, memotivasi dan mengendalikan kegiatan