Anda di halaman 1dari 7

Muhammad Serli Putera G1D012036

Sistem Keamanan Listrik (bagian 4)


Posted: Agustus 29, 2011 in ELEKTRO Kaitkata:ground, ground fault, kesetrum

Bahaya sumber-sumber listrik Tentu saja orang yang bekerja pada suatu rangkaian listrik memiliki resiko bahaya yang besar. Namun, bahaya sengatan listrik juga terdapat di tempat-tempat lainnya. Seperti pembahasan sebelumnya, kulit dan resistansi tubuh memiliki pengaruh yang relatif terhadap bahaya sengatan listrik. Semakin tinggi nilai resistansi tubuh, maka semakin kecil bahaya yang ditimbulkan arus listrik. Begitupula sebaliknya, semakin rendah resistansi tubuh, maka semakin besar peluang cedera yang dihasilkan dari arus listrik yang mengalir pada tubuh kita. Cara paling mudah untuk menurunkan resistansi tubuh kita adalah dengan membuatnya basah. Oleh karena itu, menyentuh peralatan listrik dengan tangan, kaki yang basah atau dalam kondisi berkeringat (air asin memiliki konduktivitas yang lebih tinggi dari pada air tawar) adalah berbahaya. Di dalam rumah, kamar mandi adalah salah satu tempat yang kemungkinan besar sesorang berada dalam kondisi basah saat menyentuh peralatan listrik, sehingga resiko bahaya sengatan listrik sangat besar. Disain kamar mandi yang baik adalah kamar mandi dimana colokan listrik diletakkan jauh-jauh dari bak mandi, shower, dan menghindari penggunaan colokan listrik dari air. Telepon yang dicolokkan pada soket di tembok juga merupakan sumber tegangan yang berbahaya (tegangan open circuitnya adalah 48 V DC, dan sinyal dering telepon adalah 150 V AC ingat-ingat bahwa tegangan di atas 30 V saja sudah berpotensi membahayakan. Peralatan seperti telepon dan radio jangan pernah digunakan saat berada di dalam bak mandi. Bahkan bateraipun jangan di dekatkan dengan air. Kolam renang adalah sumber bahaya lainnya, karena banyak orang menggunakan radio atau peralatan elektronik lainnya di dekat kolam renang. Organisasi The National Electrical Code menyarankan penggunaan stop kontak khusus dengan pendeteksi sengatan listrik yang disebut Ground-Fault Current Interrupting (GFI atau GFCI) dipasangkan dalam kondisi basah dan di luar ruangan untuk menghindari kecelakaan tersengat listrik. Alat khusus ini tak diragukan lagi telah menyelamatkan nyawa orang banyak sebagai alat pendeteksi yang cerdas. Kabel listrik, yang biasa dipakai di rumah-rumah dan industri, juga merupakan sumber bahaya. Semua kabel harus diperiksa secara berkala apabila terjadi pengikisan dan pengelupasan pada pelindung kabel. Satu metode untuk memindahkan kabel yang rusak adalah dengan cara melepasnya dari stop kontak , kemudian memotong colokannya (kabel male) dengan tang pemotong untuk memastikan tidak ada orang yang akan menggunakannya hingga selesai diperbaiki. Ini adalah hal penting di tempat kerja/perkantoran, di mana banyak orang menggunakan peralatan yang sama secara bergantian, dan kebanyakan dari mereka tidak peduli terhadap bahaya. Peralatan listrik yang menunjukkan tanda-tanda permasalahan listrik harus diperbaiki dengan segera. Saya pernah mendengar beberapa cerita horor dari orang-orang yang tetap melanjutkan kerja dengan peralatan listrik yang bermasalah ini, dan kebanyakan dari mereka mengalami kesetrum. Ingat, listrik dapat membunuh.

Kabel transmisi listrik yang teruntai ke bawah berpotensi sebagai sumber bahaya kesetrum dan harus dihindari. Tegangan di antara kabel saluran transmisi atau antara kabel dengan ground bumi adalah sangat tinggi (2400 V adalah rating tegangan terendah yang digunakan pada sistem distribusi listrik). Bila kabel transmisi ini rusak dan konduktor logam ini terjatuh ke bawah bersentuhan dengan ground, akan dihasilkan suatu loncatan bunga api yang sangat hebat, sangat cukup untuk bisa mencongkel bebatuan atau bahkan aspal dari permukaan tanah. Apabila seseorang mengalami kontak langsung dengan kabel saluran transmisi yang terputus ini bisa dipastikan orang itu akan menemui ajalnya, tidak hanya itu, bahaya yang tersembunyi juga dihasilkan dari kejadian ini. Ketika kabel bertegangan tinggi ini menyentuh ground, arus akan mengalir diantara konduktor yang terjatuh ini dengan titik grounding terdekat pada sistem tersebut, sehingga menghasilkan sebuah rangkaian seperti gambar berikut ini.

Bumi atau tanah, menjadi konduktor (meskipun resistansinya besar), akan mengkonduksikan arus listrik diantara kabel yang terjatuh ini dengan titik grounding terdekat, biasanya titik grounding ini dibenamkan dalam tanah. Tanah memiliki konduktansi yang lebih kecil daripada untaian kabel yang terjatuh ini, akan menciptakan tegangan drop substansial diantara titik kabel yang terputus dengan ground dan konduktor grounding, dan sedikit drop tegangan sepanjang kabel (nilai ini merupakan nilai perkiraan):

Apabila jarak antara dua titik kontak ground (kabel yang terjatuh dengan sistem ground) berdekatan, akan tercipta tegangan drop substansial sepanjang jarak antara dua titik ini. Oleh karena itu, seseorang yang berdiri diatas tanah/ground diantara dua titik ini akan berada dalam kondisi yang berbahaya dan akan dialiri arus listrik melalui tegangan yang tercipta diantara kedua kakinya.

Lagi-lagi, nilai pada gambar di atas adalah nilai tegangan perkiraan. Tetapi tetap saja nilai tegangannya tinggi dan berbahaya. Dari ilustrasi ini dapat diketahui bahwa potensi bahaya sengatan listrik juga terjadi dari tempat-tempat yang tak terduga. Bahkan saat orang tersebut jelas-jelas tidak menyentuh kabel. Tindakan yang harus anda lakukan apabila melihat kabel listrik terputus dan terjatuh ke atas tanah adalah dengan melakukan kontak satu titik di atas tanah yaitu dengan berdiri menggunakan satu kaki, atau anda dapat berlari (ketika anda berlari, hanya satu kaki yang menyentuh tanah pada satu waktu). Saat anda berlari, kedua kaki anda tidak akan menyentuh tanah secara bersamaan sehingga anda tidak akan kesetrum. Disain rangkaian yang aman Seperti dijelaskan sebelumnya, suatu sistem listrik yang tidak dilindungi dengan ground bumi, faktor keselamatan pada rangkaian itu tidak bisa diprediksi. Dengan men-grounding salah satu sisi dari sumber tegangan pada rangkaian itu, maka setidaknya ada satu titik yang aman dan bebas dari ancaman sengatan listrik.Pada suatu sistem daya listrik sederhana yang menggunakan dua kawat , konduktor yang terhubung dengan ground disebut neutral (netral), dan konduktor yang lain disebut hot, atau juga disebut live atau aktif:

Dengan menggunakan ground, maka bisa dijamin paling sedikitnya satu titik pada rangkaian itu yang aman untuk disentuh (0 V untuk ground). Bagian Hot dari rangkaian itu, disebut

demikian karena berpotensi terjadinya bahaya sengatan listrik, akan sangat berbahaya untuk disentuh kecuali rangkaian tersebut dilengkapi dengan pemutus rangkaian. Ketidakseimbangan bahaya diantara dua konduktor pada rangkaian listrik sederhana adalah hal penting untuk dipelajari. Berikut ini akan diilustrasikan mengenai sistem pengkabelan peralatan listrik rumah tangga yang umum (dipilih contoh sumber tegangan DC agar lebih sederhana): Bila kita perhatikan, peralatan listrik rumah tangga seperti pemanggang dengan casis logam konduktif, kita tidak mungkin bisa melihat bahaya kesetrum saat alat ini dinyalakan. Kawat yang mengkonduksikan listrik menuju elemen pemanas pada pemanggang ini diiisolasi dari sentuhan dengan casis logam (atau dengan kawat yang lainnya) dengan menggunakan plastik ataupun karet.

Tetapi, apabila kawat-kawat yang berada dalam pemanggang ini secara tidak sengaja bersentuhan dengan casis logam, casis tersebut secara elektris akan menjadi common terhadap kawat, sehingga apabila anda menyentuh casis pemanggang sama bahayanya seperti memegang kawat dengan tangan kosong. Apakah ini akan menyebabkan sengatan listrik atau tidak, ini tergantung dari sentuhannya:

Bila kabel hot yang menyentuh casis, maka si pemakai akan berada dalam bahaya saat memegang casis dari pemanggang. Namun, apabila yang menyentuh casis adalah kawat netral, maka hal ini tidaklah berbahaya.

Untuk membantu memastikan bahwa kesalahan ini tidak mungkin terjadi, para insinyur mencoba untuk mendisain peralatan dimana kecil kemungkinannya kabel hot bersentuhan dengan casis suatu peralatan. Idealnya, tentu saja, anda tidak ingin kedua kawat (hot dan netral) bersentuhan dengan casis dari peralatan listrik. Tetapi pada prakteknya, ada satu cara untuk mendisain layout peralatan itu sehingga hanya satu kawat saja yang dijamin tidak akan bersentuhan dengan casis. Namun, metode pencegahan ini akan efektif hanya jika polaritas suplay dayanya tidak berubah-ubah. Bila polaritas dari sumber dayanya berubah-ubah, maka bisa saja yang bersentuhan dengan casis adalah kawat yang hot.

Peralatan yang didisain seperti ini biasanya menggunakan suplay daya yang polaritasnya tetap, salah satu terminal dari colokan/stekernya dibuat lebih sempit dari pada terminal yang satunya. Stop kontaknya juga didisain seperti ini, satu lubang (slot) dibuat sempit dari pada lubang yang lainnya. Sehingga, steker dari peralatan listrik ini tidak bisa dicolokkan pada stop kontak secara terbalik (hanya ada satu cara),sehingga identitas polaritas dari kawat di dalamnya tidak berubah. Disain ini tidak mempengaruhi fungsi dan kerja dari peralatan tersebut: disain ini semata-mata untuk faktor keselamatan. Cara lain yang lebih sederhana adalah membuat casis dari pelatan itu dari bahan isolator bahkan terkadang dibuat dobel isolator, sehingga apabila ada kawat yang tidak sengaja bersentuhan dengan casis, tidak akan membahayakan penggunanya. Namun ada juga disain yang tetap menggunakan casis ayng bersifat konduktif, namun menggunakan konduktor ketiga yang dihubungkan ke ground:

Terminal ketiga dari steker peralatan listrik tersebut membuat casis dari peralatan tersebut terhubung langsung ke ground bumi, sehingga dua titik secara elektris common satu sama lain. Apabila common secara elektris, maka tidak mungkin ada tegangan diantaranya. Jadi, apabila konduktor yang hot bersentuhan dengan casis peralatan tersebut, maka akan terbentuk jalur short circuit menuju sumber tegangan itu melalui kawat ground, casis tersebut terlindung dari arus berlebih. Dan si pengguna akan selamat. Inilah mengapa, jangan sekali-sekali memotong terminal ketiga pada steker suatu peralatan listrik ketika anda mencoba memasukkan secara paksa ke stop kontak dengan dua slot. Bila ini dilakukan, tidak akan ada grounding pada peralatan itu yang digunakan untuk keselamatan si pemakai. Memang peralatan itu masih berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi apabila ada kerusakan/kesalahan internal didalam peralatan itu, misalkan kawat hot menyentuh casis, maka akan berakibat fatal bagi si penggunanya. Apabila terminal tiga kaki ini mau tidak mau harus digunakan, maka gunakanlah adaptor stop kontak kaki tiga ke dua, sehingga sistem grounding untuk keselamatan si pemakai tetap terjamin. Teknik keselamatan listrik tidak hanya bertujuan untuk mengamankan bagian bebannya saja. Perlindungan diri (safeguard) terkahir yang digunakan untuk menghindari sengatan listrik dapat dirangkai dibagian power suply nya, bukan dibagian peralatannya itu sendiri. Perlindungan diri (safe guard) ini disebut dengan pendeteksi kesalahan ground (ground-fault detection), dan prinsip kerjanya seperti ini:

Pada suatu peralatan listrik yang sedang digunakan (sepertii gambar di atas), arus yang terukur pada kawat hot harusnya sama dengan arus yang mengalir pada kawat netral, karena kedua kawat ini tersusun pada jalur yang sama (terangkai seri). Ketika tidak ada kesalahan di dalam peralatan itu, tidak akan ada sambungan diantara konduktor dengan si pemakai yang sedang memegang casis peralatan tersebut, sehingga si pemakai tidak kesetrum. Namun, apabila konduktor hot secara tidak sengaja bersentuhan dengan casis logam, akan ada aliran arus melewati orang yang sedang memegang casis tersebut. Keberadaan dari arus sengatan ini akan menimbulkan perbedaan nilai arus yang mengalir pada kawat hot dengan kawat netral dari stop kontak tersebut:

Perbedaan arus pada kawat netral dengan hot ini akan terjadi hanya jika terdapat arus yang mengalir menuju sambungan ground, berarti terdapat kesalahan pada sistem. Oleh karena itu, perbedaan nilai arus ini akan diseteksi sebagai suatu kesalahan. Bila ini terjadi, pendeteksi ketidakseimbangan arus ini akan menjadi trigger dan memutuskan sambungan, rangkaian menjadi terbuka dan si pemakai terhindar dari sengatan listrik:

Anda mungkin juga menyukai