listrik itu dapat mengalir. Inilah mengapa kejutan yang dihasilkan dari
listrik statis hanyalah berupa sentakan sesaat: aliran elektron terjadi
dalam waktu yang singkat hingga muatan kedua benda sudah sama.
Kejutan listrik sesaat ini umumnya tidaklah berbahaya.
Tanpa adanya titik-titik kontak antara tubuh dengan arus untuk masuk
dan keluar, maka tidak mungkin ada resiko kesetrum. Inilah mengapa
burung dapat dengan aman hinggap di atas kabel saluran listrik
bertegangan tinggi tanpa terkena sengatan listrik. Karena burung
hanya hinggap pada satu titik kontak dalam rangkaian itu.
yang bersamaan, anda akan aman. Tetapi ini tidaklah benar. Tidak
seperti burung yang bisa terbang, manusia biasanya berdiri di atas
ground saat mereka menyentuh kawat yang beraliran listrik. Pada
banyak penggunaan, salah satu ujung dari sistem kelistrikan salah satu
sisinya dihubungkan ke tanah/ground bumi, sehingga saat seseorang
kelihatannya hanya menyentuh satu titik pada kawat/kabel tetapi
sebenarnya orang tersebut membuat kontak diantara dua titik pada
rangkaian itu (yaitu kawat dengan ground bumi).
resistansi yang lebih besar dari pada kotoran atau batu. Namun beton
cenderung mimiliki resistansi yang rendah karena ia tersusun dari air
dan bahan elektrolit (bahan kimia yang konduktif)
23
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Efek Paparan Litrik
2.1.1. Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai aliran elektronelektron yang menyeberangi
gradien potensial dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi renda
h. Pada konduktor
elektron bergerak dari satu atom ke atom konduktor berikutnya se
dangkan pada
medium air elektron dibawa oleh elektrolit yang terlar
ut didalamnya. Perbedaan
potensial ini merupakan kekuatan utama yang menyebabkan listrik
mengalir
melalui konduktor.
21,22
Arus listrik memegang peranan penting pada berat ringanny
a kerusakan organ
dalam akibat sengatan listrik, apabila tegangan konstan m
aka jumlah arus yang
masuk kedalam tubuh tergantung kepada tahanan tubuh dan lama kont
ak .
1,24
Manusia lebih sensitif sekitar 4-6 kali terhadap arus
jenis
alternating current
AC dibandingkan arus
dirrect
current
(DC). Arus DC menyebabkan satu
kontraksi otot, sedangkan arus AC menyebabkan kontraksi otot y
ang kontinyu
(tetani) dapat mencapai 40-110 kali/ detik, sehingga menyebabkan l
uka yang lebih
parah.
7,24,25
24
Tabel 2. Efek arus listrik pada aliran listrik AC dengan f
rekuensi 60
Hz melewati kulit utuh ke badan Gabriel JF
24
Arus listrik
(kontak 1
dtk dengan
tubuh)
Pengaruh ke tubuh Tegangan yang
menghasilkan arus
yang diperkirakan
sesuai dengan tahanan
tubuh
10 000 Ohm 1000 Ohm
1 mA Batas nilai ambang persepsi.
Merasa geli
10 V 1 V
1-8 mA Sensasi syok, tidak nyeri.
Let
go current
masih dapat terjadi
10-8 V 1-8 V
8-15 mA Syok disertai rasa nyeri.
Let
go current
masih dapat terjadi
80 -150 V 8-15 V
iran, keadaan
oksidasi. Hantaran listrik di air akan meningkat seiring den
gan peningkatan
konsentrasi ion di dalamnya dan suhu cairan. Hantaran
listrik melalui media cair
lebih rendah daripada melalui logam.
1,2,27
2.1.3. Tegangan
Sengatan listrik yang memiliki tegangan 110 Volt jara
ng menyebabkan
kerusakan pada kulit. Sengatan listrik dengan tegangan sangat r
endah ( 71 Volt)
jarang terjadi dibandingkan dengan listrik tegangan antara 71
1414 Volt atau
yang lebih tinggi.
20
Voltase rendah lebih sering menyebabkan kematian
dibandingkan voltase yang lebih tinggi. Sebab kematian pada
orang yang terkena
arus listrik dengan tegangan tinggi berbeda dengan tegangan r
endah. Kematian
pada tegangan rendah disebabkan karena fibrilasi ventrikel ,
sedangkan jika
karena tegangan tinggi kematian lebih disebabkan karena luka
bakar/panas.
2,28
2.1.4. Tahanan (Resistensi)
Saat terjadinya aliran listrik di dalam tubuh tah
anan yang ada dalam tubuh
mempunyai pengaruh yang sangat penting . Setiap manusia mem
iliki tahanan
terhadap listrik yang berbeda beda dalam tubuh sehingga apabil
a terkena aliran
29
2.1.9 Jalur listrik
Arah aliran arus listrik malalui otak atau jantung dapat
menyebabkan kematian
30
lain yang memiliki potensial yang berbeda (atau biasa diseb
ut
ground
) maka arus
listrik akan mengalir melewati tubuh dari tempat kontak yan
g satu ke tempat
kontak yang lain, keadaan ini akan semakin meningkat sesuai denga
n peningkatan
perbedaan voltase kedua permukaan tersebut.
10
Jaringan tubuh memiliki sensitivitas yang berbeda-beda
terhadap arus listrik.
Sel-sel yang menggunakan sinyal bioelektrik dalam menjalan
kan aktivitasnya
seperti neuron, sel otot rangka, dan otot jantung merupakan sel
yang paling rentan
dibandingkan dengan tulang dan otot karena dapat dirangsang denga
n arus
listrik.
10
Kerusakan sel akibat sengatan listrik berbeda dengan
kerusakan sel akibat
trauma panas. Kerusakan jaringan pada trauma panas terjadi
akibat denaturasi dan
koagulasi protein, sedangkan kerusakan sel akibat sengatan li
strik dapat
disebabkan oleh beberapa macam mekanisme yaitu :
2.2.1. Elektroporasi
Lapisan lemak membran sel mudah dipengaruhi oleh l
istrik karena lemak
membran memiliki kutub bermuatan listrik. Energi listrik mem
pengaruhi
potensial membran istirahat menyebabkan peningkatan permiabilita
s membran sel
sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam sel, perubahan bentuk
permukaan
miosin
dengan filamen aktin. Dalam keadaan istirahat, kekuatan ter
sebut
dihambat.
35,36
Gambaran tetani pada jaringan otot secara mikroskopis
adalah serabut otot
yang tampak bergelombang (hiperkontraksi), serabut otot terputus
/ruptur, dan
keluarnya eritrosit dari pembuluh darah (hiperemi). Penel
itian dari Kilic S, sozuer
EM, Deniz K, Saraymen R, Avsarogullari L, Ozkan S membukt
ikan bahwa dalam
waktu 5 detik paparan listrik secara kontak langsung, semakin t
inggi tegangan
listrik yang diberikan maka semakin berat gambaran mikroskopis
(hiperemi,
nekrosis, ruptur).
37
Syok listrik mengakibatkan kontraksi otot yang sangat kuat
sehingga menimbulkan perdarahan serabut otot (Leibovici et al.
1995; Karger et
al. 2002).
12
35
Gambar 3.
Hiperkontraksi (
wave-like arrangement
) serat otot korban petir
Dikutip dari Janssen W
3
2.3. Nekrosis
Sengatan listrik dapat menyebabkan nekrosis sel ot
ot melalui mekanisme
elektroporasi, hiperkontraksi serat otot dan denaturasi protein a
kibat panas
(joule
heatin)
. Kontraksi otot yang bersifat tetani akan menyebabkan kerusak
an
sarkolema otot berakibat materi-materi intraseluler
keluar dari intrasel seperti
mioglobin, enzim kreatin kinase, dll. Iskemia, obat-obat
an (alkohol, opiat, kokain,
ampetamin, neuroleptik, ekstasi, trisiklik andidepresan),
infeksi virus dan
bakterial, toksin( toksin ular, serangga), polimiositis, m
iopati, hiper/hipotermia.
Dapat juga menyebabkan kerusakan sarkolema otot.
12,13,30,38
Cedera pada
membran sel menyebabkan membran sel tidak mampu memompa ion
n
atrium
yang cukup, sehingga kenaikan konsentrasi natrium dalam sel me
narik air masuk
ke dalam sel. Sel membengkak dan sitoplasma menjadi pucat.
Derajat yang ringan
dari pembengkakan intraseluler disebut bengkak keruh. Penambahan
yang lebih
lanjut dari cairan dan pembengkakan organel menyebabkan terjad
inya vakuola di
dalam sitoplasma. Pengaruh yang cukup hebat atau berlangsung
cukup lama
menyebabkan sel akan mencapai titik dimana sel tidak dapat l
agi dapat
36
mengkompensasi dan tidak dapat melangsungkan metabolisme. Ke
matian sel
atau jaringan pada organisme hidup disebut nekrosis, tidak terikat
oleh
penyebabnya.
37
Perubahan-perubahan lisis yang terjadi dalam jaringan
nekrotik dapat
melibatkan sitoplasma sel, namun inti yang paling jelas m
enunjukkan perubahan
perubahan kematian sel. Inti sel yang mati akan melisut, b
atasnya tidak teratur,
dan berwarna gelap dinamakan piknosis. Kemungkinan lain,
inti dapat hancur,
dan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar d
i dalam sel.
Proses ini disebut karioreksis. Akhirnya, pada beberapa keada
an, inti sel yang
mati kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu s
aja, proses
ini disebut kariolisis.
37
2.4. Konduksi Jantung
Energi listrik menyebabkan kerusakan langsung pada jarin
gan tubuh, sehingga
menyebabkan asistol, fibrilasi ventrikel, atau apneu.Seper
ti diketahui bahwa
penyebab terbesar kematian karena sengatan listrik dilaporka
n karena
terpengaruhnya kerja jantung. Sengatan listrik mengganggu sistem k
elistrikan
jantung dan merusak otot jantung.
7,8,28
Jantung pada keadaan normal memiliki
sistem kelistrikan yang searah dari nodus sinus (pacemaker)
menuju serat purkinje
untuk kemudian menyebar ke seluruh otot jantung yang berfungsi unt
uk
mengkontraksikan jantung guna memompa darah ke seluruh tubuh
supa
ya
kebutuhan nutrisi terpenuhi untuk metabolisme sel-sel tubuh.
35
(e) (f)Gambar (e) luka listrik yang menembus sepatu disekitar sol
karet. Pada tegangan tinggi (7600V)
4
Gambar (f) memperlihatkan luka listrik, pada tegangan 120 votl, lutut
4
Joule burn (endogenous burn) dapat terjadi bilamana kontak antara
tubuh dengan benda yang mengandung arus listrik cukup lama,
dengan demikian bagian tengah yangdangkal dan pucat pada
electric mark
dapat menjadi hitam hangus terbakar. Exogenous burn, dapat
terjadi bila tubuh manusia terkena benda yang berarus listrik dengan
tegangantinggi, yang memang sudah mengandung panas; misalnya
pada tegangan di atas 330 volt.Tubuh korban hangus terbakar
dengan kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarangdisertai
patahnya tulang-tulang. Selain itu pemeriksa harus mencari
adanya gelembung berisi cairan seperti kulit yang seolah tersentuh
api listrik ; kulit yang hangus, jaringanotot yang ikut hangus, tulang
yang ikut meleleh dan membentuk butir kalium fosfat; dankawat yang
menguap dan berkondensasi di kulit.
(6)
TERAPI
Terlebih dahulu, sebelum penderita ditangani, arus listrik harus
diputus. Harusdiingat bahwa penderita mengandung muatan
listrik bila masih berhubungan dengansumber arus. Kemudian,
kalau perlu, dilakukan resusitasi jantung dengan masase jantungdan
napas buatan mulut ke mulut. Cairan parenteral harus
diberikan. Kadang luka bakar di kulit luar tampak ringan,
tetapi kerusakan jaringan yang lebih bany ak dari
yangdiperkirakan sebab sering kerusakan jauh lebih luas
dari pada yang disangka. Kalau banyak terjadi kerusakan otot ,
urin akan berwarna gelap oleh mioglobin, penderita ini perlu diberi
manitol dengan dosis awal 25 gr disusul dosis rumat 12,5 gr/jam.
Kalau perlumanitol diberikan sampai enam kali, untuk
memperbaiki filtrasi ginjal dan mencegahgagal ginjal. Bila ada
udem otak dapat diberikan diuretik dan kortikosteroid.
(1)
Pada luka bakar yang dalam dan berat, perlu pembersihan
jaringan mati secara bertahap karena tidak semua jaringan mati
jelas tampak pada hari pertama. Bila luka padaekste rmitas,
mungkin perlu fisiotomi pada hari perta ma untuk
mencegah sindrom kompartemen. Selanjutnya dilakukan
rekonstruksi kulit.
(1)
ASPEK MEDIKOLEGAL
Didalam melakukan pemeriksaan terha
13
Gambar 6
exogenous burn
B. Pemeriksaan DalamPada autopsi biasanya tidak ditemukan
kelainan yang khas. Padaotak didapatkan perdarahan kecilkecil dan terutama paling banyak adalah pada daerah ventrikel
III dan IV. Organ jantung akan terjadifibrilasi bila dilalui
aliran listrik . Pada paru didapatkan edema dankongesti. Pada
korban yang terkena listrik tegangan tinggi,
Custermenemukan pada puncak lobus salah satu paru
terbakar, jugaditemukan pneumothorak, hal ini mungkin
sekali disebabkan olehaliran listrik yang melalui paru kanan.
Organ viscera menunjukkankongesti yang merata. Petekie
atau perdarahan mukosa gastrointestinal ditemukan pada 1
dari 100 kasus fatal akibat listrik.
1,3
Pada hati ditemukan lesi yang tidak khas, sedangkan pada
tulang,karena tulang mempunyai tahanan listrik yang besar,
maka jika adaaliran listrik akan terjadi panas sehingga tulang
meleleh danterbentuklah butiran-butiran kalsium fosfat yang
menyerupai mutiaraatau
pearl like bodies
.
3,4
Otot korban putus akibat perubahan hialin.Perikard, pleura,
dan konjungtiva korban terdapat bintik-bintik pendarahan.
Pada ekstremitas, pembuluh darah korban mengalaminekrosis
d