Anda di halaman 1dari 3

Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah

akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke
ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik
menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke
arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir
ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan.
Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya
dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat
menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir,
biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).

Petir adalah peristiwa alam yang sering terjadi di bumi, terjadinya seringkali mengikuti peristiwa hujan
baik air atau es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus
memanjang kearah bumi dan kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila
mengenai mahluk hidup.

PROSES TERJADINYA PETIR

Terdapat 2 teori yang mendasari proses terjadinya petir :

1. Proses Ionisasi

2. Proses Gesekan antar awan

a. Proses Ionisasi

Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik
dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air
mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair.

Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan
terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup untuk
menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.

b.Gesekan antar awan

Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling
bergesekan satu dengan yang lainya , dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi
permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastic yang
digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas.

Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena
electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda
potensial untuk menyambar permukaan bumi.
APAKAH ADA PERBEDAAN TERSENGAT ARUS AC / DC ?

Efek kaget biasanya terjadi karena ada tegangan yang tinggi namun tidak berarus besar. Akan tetapi bila
menyebabkan kematian atau efek serius lainnya biasanya karena tegangan tinggi dan arus besar
. Tersengat arus DC atau AC Arus AC (alternating current) merupakan arus yang bolak-balik sedangkan
arus DC (direct current) merupakan arus yang searah. Sebenarnya baik AC maupun DC dapat mengalirkan
aliran listrik dan tentunya dapat membuat seseorang tersengat aliran listrik yang membedakan
hanyalah seberapa besarnya. Apakah tegangannya tinggi dan arusnya besar.

AC akan mempengaruhi tubuh sangat tergantung pada tingkat frekuensinya. Frekuensi rendah (50 – to 60-
Hz) AC biasanya digunakan pada rumah tangga. AC yang dapat lebih berbahayaadalah AC dengan frekuensi
tinggi dan 3 sampai 5 kali lebih berbahaya daripada DC dengan tegangan dan amperage sama. Frekuensi
rendah AC menyebabkan kontraksi otot yang panjang (tetany)yang dapat membuat tangan kaku.
Sedangkan DC biasanya menyebabkan adanya kejang / kontraksi, yang sering memaksa korban menjauhi
dari sumber. Menurut sumber, tegangan pada DC=1,4 tegangan pada AC. Untuk besar hambatan yang
sama, dan arus yang besar, maka, akan lebih berbahaya tegangan 100 V DC dibanding 100 V AC.
Tetany adalah kondisi dimana terjadi involuntarily otot karena ada petikan dari luar arus listrik melalui
badan. Ketika involuntary kontraksi otot mengendalikan jari menyebabkan seorang korban untuk tidak
dapat melepaskan dari sebuah konduktor energized, maka korban tersebut dikatakan “frozen”. Arus searah
(DC) lebih cenderung menyebabkan otot mengalami tetanydibandingkan alternating current (AC).
Sehingga DC lebih cenderung menyebabkan “frozen” pada korban ketika kesetrum. Namun, AC lebih
cenderung menyebabkan korban fibrillate ke jantung, yang merupakan kondisi yang lebih berbahaya bagi
korban setelah kesetrum dihentikan.

Jadi pada intinya tersengat listrik dari sumber AC maupun DC tetap sama-sama berbahaya, yang mungkin
berbeda adalah besar tegangan, frekuensi , arus, dan yang paling penting adalah efeknya terhadap otot dan
tubuh kita maka dari itu harus dicegah sebisa mungkin.

We can derive a practical formula for skin depth as follows:

where

the skin depth in metres


the relative permeability of the medium
the resistivity of the medium in Ω·m, also equal to the reciprocal of its
conductivity: (for copper, ρ = 1.68×10−8 Ω·m)
the frequency of the current in Hz

Skin effect is the tendency of an alternating electric current (AC) to become distributed within a conductor
such that the current density is largest near the surface of the conductor, and decreases with greater
depths in the conductor. The electric current flows mainly at the "skin" of the conductor, between the
outer surface and a level called the skin depth. The skin effect causes the effective resistance of the
conductor to increase at higher frequencies where the skin depth is smaller, thus reducing the effective
cross-section of the conductor. The skin effect is due to opposing eddy currents induced by the changing
magnetic field resulting from the alternating current. At 60 Hz in copper, the skin depth is about 8.5 mm.
At high frequencies the skin depth becomes much smaller. Increased AC resistance due to the skin effect
can be mitigated by using specially woven litz wire. Because the interior of a large conductor carries so
little of the current, tubular conductors such as pipe can be used to save weight and cost.

Anda mungkin juga menyukai