Bismillaahi aktubu,
Jawabannya ”Oleh karena sejak dari tahun 1945, bangsa Indonesia telah
memecah belah/memakai Demokrasi, yakni kepada mereka dari barisan
kaum Muslimin itu sendiri. Mayoritas Muslim tidak berarti sesuatupun yang
besar di dalam sistem pemerintahannya.”
Sehingga tentu saja bahwa yang namanya rahasia negara itu dijaga rapi oleh
Pemilu (Pemilihan Umum) dan dipelihara oleh Demokrasinya, yakni
ditujukan khususnya kepada pemecah belahan terhadap kaum Muslim tsb.
Jadi diperuntukkan kepada kaum modal (e) begini, saya katakan ”Gigitlah
alat kemaluan bapak kalian.”
Inilah tokoh dari kaum Konservatif tsb: Cut Nyak Din (Indonesia), Teuku
Pattimura (Indonesia), Teuku Umar (Indonesia), pangeran Diponegoro
(Indonesia), pangeran Antasari (Indonesia), sultan Trenggono
(Indonesia), sultan Agung (Indonesia), Fatahillah (Indonesia), sultan
Ageng Tirtayasa (Indonesia), Imam Bonjol (Indonesia), sultan
Hasanuddin (Indonesia), Sentot Ali Basya (Indonesia), raja Tarumanegara
(Indonesia), sultan Iskandar Muda (Indonesia).