Anda di halaman 1dari 17

PENINGKATAN ADIMINSTRASI PERKANTORAN MELALUI PENJELASAN SOSIALISASI KELILING MENGENAI PEMBUATAN KTP,KK SERTA SIM DAN PEMBUKUAN SEDERHANA

DI KANTOR LURAH SEI.BENTENG Oleh : IWAN PUTRA C1C007022

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS JAMBI

Kartu Tanda Penduduk Lokasi Pelayanan : Kantor Kelurahan Sungai Benteng Waktu Pelayanan : 1 hari (perpanjangan), max. 14 hari (baru, mutasi, hilang) Tarif : Gratis, Keterlambatan terhadap perpanjangan dan penggantian dikenakan Sansi Administrasi berupa Denda sebesar Rp. 10.000 Kartu Tanda Penduduk adalah identitas resmi seseorang sebagai penduduk Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki oleh penduduk yang tinggal di indonesia yang telah berusia 17 tahun dan atau telah menikah. Pembuatan KTP dilakukan selambat-lambatnya 14 hari sejak :

berusia 17 tahun Tanggal Pernikahan

Penggantian KTP dilakukan selambat-lambatnya 14 hari sejak berakhir masa berlakunya KTP.

Persyaratan Pembuatan KTP Baru Untuk memperoleh Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru harus melengkapi syarat-syarat berikut : Surat Pengantar dari RT/RW Foto Copy Kartu Keluarga

Pas Foto terbaru berukuran 2 x 3 cm sebanyak 3 lembar SKPPB bagi pendatang baru dari luar Foto copy Akta Kelahiran SKPPT bagi WNA Bukti Pembayaran Keterlambatan Pembuatan KTP

Persyaratan Perpanjangan KTP Untuk memperpanjang Kartu Tanda Penduduk yang sudah habis masa berlakunya harus melengkapi syarat-syarat berikut : KTP lama yang sudah habis masa berlakunya Fotocopy Kartu Keluarga

Pas foto 2 x 3 cm sebanyak 3 lembar Surat Keterangan lapor kehilangan KTP dari Kepolisian bagi yang kehilangan KTP Bukti Pembayaran Keterlambatan Perpanjangan KTP

Masa Berlaku KTP KTP berlaku untuk jangka waktu 5 tahun, kecuali manula (berusia di atas 60 tahun), KTP berlaku seumur hidup. Berakhirnya masa berlaku KTP, sesuai dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan. KTP yang rusak, hilang atau berubah data, seperti perubahan alamat, kewarganegaraan, nama dan sebagainya harus diganti dengan KTP baru. Yang tidak wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk adalah anggota perwakilan negara asing, organisasi-organisasi internasional, corps diplomatik berserta anggota keluarganya dan penduduk sementara (pemegang KIM / KIM'S). Prosedur Pelayanan Tugas Kewajiban Penduduk : Datang ke kantor Kelurahan dengan membawa : KTP lama Foto copy Kartu Keluarga dan aslinya

Pas foto 2 lembar ukuran 2 x 3 cm Surat Pengantar dari RT / RW Surat Kuasa bagi penduduk yang tidak bisa mengambil sendiri dengan diketahui RT / RW

Tugas dan kewajiban Kepala Kelurahan : Bila data penduduk sudah benar : Menerima dan meneliti seluruh berkas persyaratan

Mencocokkan KTP lama warga dengan KTP baru Menandatangani KTP dan menerima retribusinya Menyelesaikan proses administrasi lainnya lebih lanjut

Namun apabila datanya salah, KTP yang mengalami perubahan data agar dibuatkan. Cara mendapat KTP baru ;

Pemohon mengisi Formulir Master KTP yang berisi data data pemohon yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh Lurah dan Camat. Membawa Formulir Master KTP ke Kelurahan dengan melampirkan persyaratan sebagaimana tersebut di atas. Kelurahan menerima dan meneliti berkas permohonan beserta persyaratannya, memberikan nomor register dan memberikan resi tanda terima serta mengirimkan berkas beserta persyaratannya ke Kecamatan. Kecamatan menerima dan meneliti berkas permohonan beserta persyaratannya, kemudian melakukan proses input data berdasarkan data-data yang ada dalam Formulir Master KTP. KTP yang telah diproses, diteliti kembali dan apabila sesuai dengan data-data yang ada, maka Camat menanda tangani KTP; Kecamatan mengarsipkan berkas permohonan mengirimkan KTP yang telah selesai ke Kelurahan; KTP, dan

Kelurahan menyerahkan KTP kepada pemohon berdasarkan resi tanda terima yang diberikan oleh pemohon sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Membayar Retribusi Daerah.

Cara memperpanjang KTP :

Pemohon mengisi Formulir master KTP yang berisi data data pemohon yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh Lurah dan Camat. Membawa Formulir Master KTP ke Kecamatan dengan melampirkan persyaratan sebagaimana tersebut di atas. Kecamatan menerima dan meneliti berkas permohonan beserta persyaratannya, kemudian melakukan proses input data berdasarkan data-data yang ada dalam Formulir Master KTP. KTP yang telah diproses, diteliti kembali dan apabila sesuai dengan data-data yang ada, maka Camat menanda tangani KTP; Kecamatan mengarsipkan berkas permohonan KTP, dan menyerahkan KTP yang telah selesai kepada pemohon sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Biaya membuat KTP :

Untuk WNI .. Rp. 5.000,-

Untuk WNA . Rp. 50.000,-

Cara membuat Kartu Keluarga ( KK ). Kartu Keluarga wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu ini berisi data lengkap tentang identitas Kepala Keluarga dan anggota keluarganya. Kartu keluarga dicetak rangkap 3 yang masing-masing dipegang oleh Kepala Keluarga, Ketua RT dan Kantor Kelurahan. Perubahan Data Setiap terjadi perubahan data dalam Kartu Keluarga seperti karena terjadi peristiwa Kelahiran, Kematian, Kepindahan, dll, Kepala Keluarga wajib melaporkan ke kelurahan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja. Setiap melaporkan perubahan ke Kantor Kelurahan, harus membawa 2 (dua) lembar Kartu Keluarga yaitu yang disimpan oleh Kepala Keluarga dan oleh Ketua RT. Dari hasil perlaporan tersebut akan diterbitkan Kartu Keluarga baru. Kepindahan Apabila suatu keluarga pindah seluruhnya ke tempat lain, maka Keluarga yang disimpan di Kepala Keluarga dan di Ketua RT diserahkan kepada Lurah (dicabut). Di tempat tinggal yang berdasarkan Surat Keterangan Pindah, Lurah akan memberi Keluarga yang baru. Perhatian Kartu Keluarga (KK) adalah Dokumen milik Pemda Propinsi dan karena itu tidak boleh mencoret, merubah, mengganti, menambah isi data yang tercantum dalam Kartu Keluarga.Setiap terjadi perubahan karena Mutasi Data dan Mutasi Biodata, wajib dilaporkan kepada Lurah dan akan diterbitkan Kartu Keluarga (KK) yang baruPendatang baru yang belum mendaftarkan diri atau belum berstatus penduduk, nama dan identitasnya tidak boleh dicantumkan dalan Kartu Keluarga. Cara membuat Kartu Keluarga ( KK ), sebelum KTP bisa dibuat ;

Kartu harus baru, Kartu

Pemohon mengisi Formulir master KK yang berisi data data Kepala Keluarga dan anggota keluarganya yang ditandatangani oleh Kepala Keluarga, RT/RW dan Lurah. Membawa Formulir Master KK ke Kelurahan dengan melampirkan persyaratan sebagaimana tersebut di atas. Kelurahan menerima dan meneliti berkas permohonan beserta persyaratannya, memberikan nomor register dan mengirimkan berkas beserta persyaratannya ke Kecamatan. Kecamatan menerima dan meneliti berkas permohonan beserta persyaratannya, kemudian melakukan proses input data berdasarkan data-data yang ada dalam Master KK. Kartu Keluarga yang telah diproses, diteliti kembali dan apabila sesuai dengan data -data yang ada, maka Camat menanda tangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat).

Kecamatan mengirimkan Kartu keluarga lembar 1, 2 dan 3 ke Kelurahan, sedangkan lembar ke 4 diarsipkan di Kecamatan. Kelurahan menyerahkan Kartu Keluarga lembar ke 1 kepada pemohon/kepala keluarga dan lembar ke 2 kepada pengurus RT, sedangkan lembar ke 3 diarsipkan di Kelurahan dan mencatat data penduduk berdasarkan Kartu Keluarga dalam Buku Induk Penduduk.

Untuk warga negara asing ( WNA ) mesti memiliki :


Pasport; KITAP/SKK A/B dari Kantor Imigrasi; Surat Bukti Pelaporan Orang Asing (SBPOA); Surat Bukti Penyerahan Data Kependudukan WNA; Buku Pengawasan Orang Asing (BPOA) dari Kantor Imigrasi; Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) dari Kepolisian. Pas Photo ukuran 2 x 3 Cm sebanyak 3 (tiga) lembar; Membayar Retribusi Daerah.

Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah Kartu yang memuat Data Kepala Keluarga dan semua anggota keluarga. Persyaratan : Surat Pengantar dari RT/RW yang menyatakan bahwa penduduk yang bersangkutan adalah penduduk yang bertempat tinggal tetap dalam wilayah, tetapi belum memiliki KK.

Kartu Keluarga lama (bagi penduduk yang telah mempunyai KK lama, tetapi ada perubahan data Kepala Keluarga dan atau anggota keluarga). Surat Ijin Menetap (SIM) bagi penduduk pendatang. Akta Perkawinan/Akta Nikah/Akta Perceraian. Akta Kelahiran/Akta Kematian. Surat Keterangan Ganti Nama (bagi yang telah berganti nama). Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia . Surat Bukti Penyerahan Data Kependudukan;

Untuk WNA, harus melampirkan :


KITAP / SKK A/B dari Kantor Imigrasi. Surat Bukti Penyerahan Data Kependudukan WNA; Buku Pengawasan Orang Asing (BPOA) dari Kantor Imigrasi;

Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) dari Kepolisian. Prosedur : Pemohon mengisi Formulir master KK yang berisi data data Kepala Keluarga dan anggota keluarganya yang ditandatangani oleh Kepala Keluarga, RT/RW dan Lurah.

Membawa Formulir Master KK ke Kelurahan dengan melampirkan persyaratan

sebagaimana tersebut di atas.

Kelurahan menerima dan meneliti berkas permohonan beserta persyaratannya, memberikan nomor register dan mengirimkan berkas beserta persyaratannya ke Kecamatan. Kecamatan menerima dan meneliti berkas permohonan beserta persyaratannya, kemudian melakukan proses input data berdasarkan data-data yang ada dalam Master KK. Kartu Keluarga yang telah diproses, diteliti kembali dan apabila sesuai dengan data -data yang ada, maka Camat menanda tangani Kartu Keluarga dalam rangkap 4 (empat). Kecamatan mengirimkan Kartu keluarga lembar 1, 2 dan 3 ke Kelurahan, sedangkan lembar ke 4 diarsipkan di Kecamatan. Kelurahan menyerahkan Kartu Keluarga lembar ke 1 kepada pemohon/kepala keluarga dan lembar ke 2 kepada pengurus RT, sedangkan lembar ke 3 diarsipkan di Kelurahan dan mencatat data penduduk berdasarkan Kartu Keluarga dalam Buku Induk Penduduk.

Masa Berlaku Kartu Keluarga ( KK ) Kartu Keluarga berlaku selama tidak ada perubahan data (mutasi data) dari Kepala Keluarga dan anggota keluarganya. Penggantian Kartu Keluarga (KK) dilakukan apabila : Terjadi penambahan/pengurangan anggota keluarga, perubahan data, perubahan status dan lain-lain yang merubah data Kependudukan (mutasi data) Kepala Keluarga dan anggota keluarganya.
Kartu Keluarga rusak. Biaya Yang Diperlukan : - Untuk WNIRp. 2.500,- Untuk WNA .Rp. 10.000,-

Surat Ijin Menetap (SIM), untuk pendatang Surat Ijin Menetap (SIM) adalah Surat Ijin yang diberikan kepada pendatang baru yang bermaksud menetap yang telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan.Pengajuan dan perolehan Surat Ijin Menetap (SIM) dilaksanakan di Dinas Kependudukan. Pendatang tersebut adalah : Mereka yang telah mempunyai pekerjaan tetap (yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Jaminan Bekerja dari Instansi/perusahaan tempatnya bekerja); Mereka yang sedang melanjutkan pendidikan (dinyatakan dengan Surat keterangan dari Sekolah/Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan dimana yang bersangkutan melanjutkan pendidikan;

Mereka yang berwiraswasta (dinyatakan dengan Surat Pernyataan Mempunyai Penghasilan Tetap). Bagi PNS, Anggota TNI dan POLRI serta Suami/Istri/Orang Tua/Anak (Penyatuan Keluarga) yang dibuktikan dengan surat-surat keterangan pendukung (Akta Nikah/Akta Perkawinan, Akta Kelahiran dan lain-lain). Surat Ijin Menetap (SIM) adalah sebagai dasar / persyaratan dalam pemberian Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada penduduk pendatang.

Persyaratan untuk memperoleh Surat Ijin Menetap (SIM) :

Surat Pindah dari tempat asal yang ditandatangani oleh Camat setempat; Surat Keterangan Berkelakuan Baik; Surat Jaminan Bertempat Tinggal dari RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan sesuai dengan domisilinya ;

Untuk Warga Negara Indonesia Keturunan, dilengkapi dengan :


Surat Ganti Nama Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia

Untuk Warga Negara Asing (WNA), harus dilengkapi dengan :


Dokumen Keimigrasian; Surat Keterangan Lapor Diri (SKLD) dari Kepolisian. Surat Keterangan Jaminan Bekerja dari Perusahaan tempat bekerja; Surat Keterangan dari Sekolah/Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan lainnya;

Pas Photo ukuran 4 X 6 Cm sebanyak 2 lembar. Prosedur : Pemohon menyiapkan semua persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan;

Menyampaikan berkas tersebut ke Kelurahan dengan melampirkan Surat Pengantar dari RT/RW setempat; Setelah diadakan penelitian terhadap persyaratan, Kelurahan memberikan Nomor Register Surat Keterangan Jaminan Bertempat Tinggal, Surat Keterangan Jaminan Bekerja atau Surat Keterangan dari Kepala Sekolah/pimpinan Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan lainnya; Pemohon menyampaikan berkas persyaratan tersebut ke Kecamatan dan setelah diadakan penelitian, Kecamatan memberikan Nomor Register Surat Keterangan Jaminan Bertempat Tinggal, Surat Keterangan Jaminan Bekerja atau Surat Keterangan dari Kepala Sekolah / Pimpinan Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan lainnya; Pemohon menyampaikan berkas ke Dinas, kemudian Dinas melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap berkas permohonan tersebut dan apabila memenuhi syarat , maka Dinas akan memproses berkas permohonan tersebut; Lamanya proses adalah 7 ( tujuh) hari , Pemohon dapat memperoleh Surat Ijin Menetap

Setelah pemohon memperoeh Surat Ijin Menetap (SIM), maka dalam jangka 14 (empatbelas) hari sejak diterbitksn SIM, pemohon harus segera mengajukan permohonan penerbitan KK dan KTP di Kecamatan sesuai dengan domisilinya. Biaya Yang Diperlukan Untuk WNI . Rp. 100.000,

Untuk WNA .Rp. 200.000,-

PEMBUKUAAN SEDERHANA 1. Pengertian Akuntansi Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : 1) Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah dan lainnya. 2) Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses akuntansi. Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus : Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan. Memproses atau menganalisa data yang relevan. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan. 2. Tujuan/Manfaat Akuntansi Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang

dimaksud dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihakpihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan. Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap

informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah. 3. Konsep Dasar Akuntansi Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut : 1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity) Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain. 2) Kesinambungan (Going Concern) Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja, melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual. 3) Periode Akuntansi (Accounting Period) Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun. 4) Objektif (Objective) Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli. 5) Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit) Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam nilai uang. 6) Harga Pertukaran (Historical Cost)

Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya. 7) Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against Revenue) Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama. 4. Persamaan Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan dan mencatat transaksi-transaksi sehingga sistem informasi dapat diperoleh setiap hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan pencatatan tersebut adalah pembukuan berganda (double entry accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan (Kredit). Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi di perusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atau perkiraan, yang disebut Bagan Perkiraan Standar.Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan terdiri dari pendapatan dan biaya. Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entry accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat di sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan (kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi. Model persamaan akuntansi tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut : ASET = HUTANG + MODAL laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri dari aset, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi

Ilustrasi di bawah ini menunjukan hubungan tersebut di atas dalam bentuk yang lebih visual.

ASET = MODAL Debet Pengura ng hutang Debet Penamb ah asset Kredit Penguran g asset

HUTANG Kredit Penambaha n hutang Debet Pengura ng modal

+ Kredit Penamba h modal

Kedua sisi kiri dan kanan dari persamaan akuntansi jumlahnya harus selalu sama, karena hak atas seluruh aset ada pada kreditur dan pemilik. Semua transaksi mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling rumit akan mempengaruhi unsur-unsur di atas. Perlu digaris bawahi bahwa pengaruh suatu transaksi terhadap sisi kiri dan kanan harus seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya harus seimbang. 5. Neraca Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu

entitas ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi pada suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset, hutang dan modal. 1) Aset Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki untuk

perusahaan, dapat diukur dengan uang dan digunakan menjalankan kegiatan usahanya.

Saldo Normal perkiraan Aset berada di sebelah kiri neraca atau sebelah debet. Penambahan aset dicatat di sebelah debet dan pengurangan aset dicatat di sebelah kanan atau sebelah kredit. Aset dapat dikelompokan menjadi : Aset Lancar Aset Tetap

dan Aset Lain-lain. Aset Lancar adalah kas dan aset lainnya yang dapat dijadikan kas atau akan dipakai habis pada tahun buku berikutnya. Contoh aset yang dikategorikan sebagai aset lancar antara lain : kas, bank, piutang dan persediaan. Aset Tetap yaitu aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap antara lain : tanah, bangunan, kendaraan bermotor dan inventaris kantor. Aset Lain-lain adalah aset yang tidak dapat diklasifikasikan ke

dalam aset lancar dan aset tetap. Contoh aset lain-lain antara lain : hak cipta, paten, goodwill dan lain-lain. Aset ditinjau dari sifat fisiknya menjadi : Aset Berwujud Aset Tidak Berwujud Aset Berwujud yaitu aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya : Persediaan, Bangunan dan Kendaraan. Sedangkan Franchise. Penyajian aset di neraca adalah sesuai dengan urutan Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik

tidak dapat dilihat. Contoh : Hak Cipta, Paten, Goodwill dan

likuiditasnya. Oleh karena itu, aset seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh aset lain seperti piutang, persediaan dan lain-lain yang urutan likuiditasnya semakin rendah. Likuiditas disini maksudnya adalah kemampuan aset tersebut untuk dapat segera dicairkan menjadi uang atau kas. Penyajian aset di neraca diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Sebagai contoh kas dicatat sebesar nilai nominal, piutang sebesar nilai yang diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. 2) Hutang Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada pihak ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang pada saat hutang tersebut jatuh tempo.

Saldo Normal perkiraan Hutang berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan hutang dicatat di sebelah kredit dan pengurangan hutang dicatat di sebelah debet. Hutang dapat dikelompokan menjadi Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar) Hutang Jangka Panjang. Hutang Jangka Pendek (Lancar) adalah segala bentuk kewajiban kepada pihak ketiga yang harus dibayar pada tahun berikutnya. Sedangkan Hutang Jangka Panjang merupakan hutang yang jatuh

temponya lebih dari satu tahun. Hutang disajikan di neraca sebesar nominal pinjaman dan diklasifikasikan berdasarkan tanggal jatuh temponya. Contoh hutang jangka pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang, sedangkan contoh hutang jangka panjang misalnya pinjaman hipotik dan pinjaman obligasi. 3) Modal Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha. Saldo Normal perkiraan Modal berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan modal dicatat di sebelah kredit sedangkan pengurangan modal dicatat di sebelah debet. Komponen modal terdiri atas investasi pemilik dan pendapatan bersih yang belum ditarik oleh pemilik perusahaan. Selama tahun berjalan akan terjadi transaksi keuangan, yang mempengaruhi posisi aset, hutang, dan / atau modal. Transaksi yang mempengaruhi modal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang berpengaruh langsung seperti setoran/ambilan pemilik dan yang berpengaruh secara tidak langsung yaitu diperolehnya pendapatan dan adanya beban biaya. Berhubung perkiraan-perkiraan tersebut merupakan perkiraan

pembantu modal, maka diperlakukan seperti perkiraan modal yaitu

pendapatan bertambah di kredit dan berkurang didebet, sedangkan biaya didebet bila bertambah dan dikredit bila berkurang. Uraian pos-pos tersebut di atas dapat diikhtisarkan sebagai berikut : Perkiraan
Asset Hutang Modal Pendapatan Biaya

Bertamba h
Debet Kredit Kredit Kredit Debet

Berkuran g
Kredit Debet Debet Debet Kredit

Saldo Normal
Debet Kredit Kredit Kredit Debet

BAGAN PERKIRAAN Transaksi-transaksi yang terjadi selama suatu periode berpengaruh terhadap penambahan atau pengurangan berbagai jenis aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Untuk memperoleh informasi pada saat yang diperlukan dan agar laporan keuangan dapat disusun tepat pada waktunya, perlu ada catatan tersendiri untuk tiap-tiap jenis aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya tersebut. Catatan-catatan untuk transaksi sejenis disebut perkiraan (account). Banyaknya perkiraan yang digunakan oleh suatu perusahaan diberi nomor dipengaruhi oleh sifat kegiatan perusahaan, volume kegiatan dan informasi yang diperlukan. Perkiraan-perkiraan tersebut yang disebut kode perkiraan (account code). Daftar perkiraan yang dipakai dalam suatu perusahaan lengkap dengan nomor kode perkiraan dan namanya disebut Bagan Perkiraan (chart of accounts). Sebagai contoh bagan perkiraan CV. Jaya Utama adalah : ASET 100 Kas 110 Piutang 120 Persediaan suku cadang 130 Biaya sewa dibayar dimuka 140 Peralatan 150 Akumulasi penyusutan peralatan 160 Tanah 170 Aset Lain-lain HUTANG

200 Hutang usaha 210 Hutang bunga 220 Hutang bank MODAL 300 Modal sendiri PENDAPATAN 400 Pendapatan jasa BIAYA 500 Biaya perbaikan komputer 510 Biaya sewa 520 Biaya penyusutan peralatan 530 Biaya bunga

SIKLUS AKUNTANSI Siklus Akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam

melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut

berjalan terus

menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus. Siklus Akuntansi terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap : 1) Analisis Transaksi 2) Jurnal 3) Posting jurnal ke buku besar 4) Neraca Saldo 5) Jurnal Penyesuaian 6) Neraca Lajur 7) Jurnal Penutup 8) Penyusunan Laporan Keuangan 9) Neraca Saldo Setelah Penutupan 10) Jurnal Balik

Anda mungkin juga menyukai