Anda di halaman 1dari 8

Rongga mulut, faring dan esophagus ANATOMI NORMAL Batasan dan Subunit Rongga mulut Subunit : termasuk bibir,

, mukosa bukal, sulkus alveolaris superior dan inferior, trigonum retromolar, lidah (anterior terhadap papilla sirkumvalata), palatum durum, dasar mulut Orofaring Batasan : dari sambungan dari palatum durum, palatum mole dan papilla sirkumvalata sampai valleculae Subunit : termasuk palatum mole dan uvula, pangkal lidah, faringoepiglotis dan plika glossoepiglotic, arcus palatina (termasuk fossa tonsil dan pillar), valeculae dan dinding lateral dan posterior orofaringeal Hipofaring Batasan : dari setinggi tulang hyoid (plika faringoepiglotis) sampai setinggi batas inferior kartilago krikodea Subunit : termasuk sinus piriformis (sulkus laringofarigeal) yang berbatasan dengan plika ariepiglotis di arah medial dan dinding lateral faring (menyambung ke arah lateral dengan dinding lateral sinus piriformis), dan regio post-krikoidea, yang terletak inferior terhadap aritenoid, memanjang ke batas inferior kartilago krioidea dan bersambungan dengan dinding medial sinus piriformis. Esofagus Batasan : dari kartilago krikoidea sampai korpus gaster Subunit : termasuk sfingter atas dari esophagus, saluran esophagus (servikal, thorasikus, dan intra-abdominal), serta sfingter esofageal bawah Dimensi : incisors sfingter krikofaringeal sekitar 16 cm, ke lambung 38-40 cm (dewasa)

Anatomi Rongga Mulut Kelenjar Liur 1. Parotis (Stenson) : orifisium terletak lateral dari molar kedua 2. Submaksilaris (Wharton) : orifisium terletak di garis tengah dasar mulut, bersisian dengan frenulum lingualis 3. Sublingualis (Rivinus) : orifisium multipel yang bermuara pada dasar mulut atau ke dalam kelenjar submaksillaris

Tabel 19-1. Waktu Perkiraan Erupsi Gigi Gigi Susu Gigi seri medial Gigi seri lateral Geraham I Gigi taring Geraham II Usia (bulan) 7 9 15 18 20-24 Gigi Permanen Geraham I Gigi seri medial Gigi seri lateral Gigi pre-molar I Gigi taring Gigi premolar II Geraham II Geraham III Usia (tahun) 6 6-7 8-9 10-11 10,5-11,5 11-12 12-13 17-25

Gigi Gigi susu : 20 Dewasa : 32, yang diberi nomor bagian atas dari kiri ke kanan, bagian bawah dari kanan ke kiri (lihat tabel 19-1) Lidah Anatomi permukaan 1. Papilla : menutupi 2/3 anterior lidah meliputi papilla filiformis (tidak memiliki fungsi mengecap), papilla fungiformis (difus) dan papilla foliata (lidah lateral). dan posterior lidah. 2. Sulkus terminalis : merupakan suatu lekukan di batas anterior papila sirkumvalata Papilla sirkumvalata berukuran besar dan berbentuk huruf V di sambungan antara bagian anterior

3. Foramen cecum : seperti sebuah selokan di sambungan sulkus terminalis dari mana kelenjar tiroid menurun pada perkembangan embriologis (etiologi dari kista duktus tiroglossus) 4. Frenulum : lipatan anterior dari membran mukosa attaches aspek anterior inferior lidah ke dasar mulut dan gusi. Duktus Wharton membuka di kedua sisi frenulum. Dapat berukuran pendek secara kongenital (tongue tied). 5. Tonsila lingualis : jaringan limfoid yang meluas ke pangkal lidah (dianggap berada di orofaring). Ukuran dapat bervariasi pada masing-masing individu. Pasokan darah berasal dari arteri dan vena lingualis. 6. Valleculae : berupa lekukan pada kedua sisi dari garis tengah plika glossoepiglotis yang meluas sampai setinggi tulang hyoid (dianggap berada di orofaring) Otot-otot 1. Otot ekstrinsik lidah (nervus kranialis XII) : termasuk genioglossus, hyoglossus, styloglossus, dan palatoglossus 2. Otot-otot intrinsik (nervus kranialis XII) : termasuk muskulus longitudinal inferior dan superior, vertikal dan tranversal 3. Septa fibrosa (Septum linguae) : membentuk garis tengah dan tersusun atas bantalan lemak triangular yang terlihat pada CT Scan axial Inervasi sensorik, Anterior berbeda dari Posterior 1. 2/3 anterior (lidah oral) : sensasi perabaan, nyeri dan temperatur ditransmisikan melalui nervus lingualis (V3). Sensasi pengecapan ditransmisikan melalui nervus lingualis ke korda timpani. Pengecapan : Papila serabut aferen nervus lingualis korda timpani ganglion Genikulatum nervus intermedia nukleus solitarius 2. 1/3 posterior (pangkal lidah) : sensasi perabaan dan gag (aferen viseral) ditransmisikan melalui nervus kranialis IX ke nukleus solitarius Pengecapan :

Papila sirkumvalata dan mukosa epiglotis dan valleculae nukleus solitarius dari pons melalui nervus kranialis IX Pasokan Darah 1. Arteri lingualis : cabang kedua arteri karotis eksterna 2. Vena lingualis : berjalan dengan nervus hipoglusus (vena Ranine) (bila melakukan kontrol perdarahan, hati-hati karena dapat mengenai nervus hipoglosus) Aliran Limfatik Lidah bagian anterior : mengalir sentral ke nodus ipsilateral dan kontralateral, membelok ke nodus submental dan lateral ke nodus ipsilateral. Lidah posterior : mengalir ke kedua nodus servikal dalam bagian ipsilateral dan kontralateral (jugulodigastrik) Palatum durum : membentuk 2/3 anterior dari palatum dan terdiri dari prosesus palatini dari maksilla dan lempeng horizontal dari os palatinus. Ditutupi dengan epitel gepeng bertatah yang menempel kuat di tulang yang ada di bawahnya Foramina palatum: 1. Foramen palatini besar : tempat turunnya cabang palatinus dari nervus V2 yang menginervasi palatum; juga tempat menurunnya arteri palatinus (divisi ketiga dari arteri maksillaris) sekitar 1 cm dari gigi molar kedua 2. Foramen palatina asesorius : posterior terhadap foramen magnum, tempat arteri palatinus turun untuk memvaskularisasi palatum mole 3. Foramen insisura : terletak di garis tengah bagian anterio palatum, mengtransmisikan arteri insisural ke septum anterior

Pasokan darah ke palatum : Arterial : Arteri palatine besar 4

Palatum durum Arteri maksillaris arteri palatum desensus Arteri palatine kecil Palatum mole Vena : Vena Palatum durum Vena Palatum mole Vena palatina fossa tonsillar vena fasialis eksternal atau vena faringeal Saliva 1. Volume total 1500 mL per hari. Saat tidak diragsang, 2/3 disekresikan oleh kelenjar submaksillaris, saat distimulasi, 2/3 oleh kelenjar parotis 2. Terdiri dari 99,5% air dengan 0,5% bahan organik/inorganik. Komposisi elektrolit berupa natrium 10 mEq/L, kalium 26 mEq/L, klorin 10mEq/L dan bikarbonat 30 mEq/L. Kadar keasaman (pH) berkisar antara 6,2 7,4 3. Komponen organik : termasuk glikoprotein dan amilase (amilase sirkulasi yang berasal dari saliva dapat dibedakan dengan yang berasal dari pankreas) Otot-otot Mastikasi 1. Masseter, Temporalis, Pterygoideus lateral, Pterygoideus medial 2. Pasokan darah : cabang dari arteri maksillaris 3. Inervasi : V3 (cabang motorik) pleksus pterygoid Pleksus faringeal vena jugularis interna vena jugularis internal

Anatomi Faring Palatum mole Otot-otot

1. Palatoglossus (pilar anterior) : untuk aproksimasi palatum ke lidah dan menyempitkan pembukaan orofaring 2. Palatofaringeus (pilar posterior) : mengangkat laring dan faring, menutup apretura orofaring 3. Muskulus uvulae : memendekkan uvula 4. Levator veli palatini : mengangkat palatum mole ke dinding posterior faring 5. Tensor veli palatini : menarik palatum mole ke lateral untuk memberi rigiditas dan kekakuan ke palatum. Inervasi motorik 1. Cabang V3 motorik pleksus faringeal tensor veli palatini 2. Nervus X pleksus faringeal sisa dari otot-otot palatal Inverasi sensorik : saraf kranial V2, IX, X Pasokan darah : lihat di atas Otot berorigo di bagian kartilago tuba eustchius, sehingga kontraksi dapat membuka tuba eustachius

Kelenjar Saliva Minor Tonsil Palatini Embriologi : Ekstensi lateral dari faringeal pouch kedua diserap, dan sisa epitel dorsal berkembang menjadi epitel dari tonsil palatini. Pilar-pilar tonsil berasal dari cabang kedua dan ketiga brankial. Kripta tonsil pertama kali terihat pada sekitar minggu ke-12 masa gestasi dan kaspulnya pada minggu ke-20. Anatomi : Terdiri atas jaringan limfoid dengan centrum germinativum, mengandung 6-20 kripta yang dilapisi epitel. Terdapat kapsul pada permukaan profundus, terpisah dari konstiktor superior oleh jaringan areolar yang tipis. Tonsil palatini bersambungan dengan jaringan limfoid dari pangkal lidah (tonsil lingual) Pasokan darah arteri ke tonsil : Plika triangularis merupakan beberapa lipatan yang mengandung jaringan limfatik dan jaringan penyambung, terletak di antara lidah dan palatoglossus, terletak dorsal terhadap arkus glossopalatini a. Fasial cabang tonsillar tonsil (cabang utama) b. Fasial ascending palatine artery tonsil

c. Lingual lingual dorsal tonsil d. Ascending faringeal tonsil e. Maksillari lesser descending palatini tonsil Tonsil Gerlach : jaringan limfoid di dalam bibir dari fossa Rossenmueller termasuk tuba eustachius Pasokan Darah Vena a. Vena lingual b. Vena faringeal Imunologi 1. Limfosit B proliferasi di centrum germinativum 2. Imunoglobulin (IgG, IgA, IgM, IgD), komponen pelengkap, interferon, lisosim, dan sitokin berakumulasi dalam jaringan tonsil 3. Peranan tonsil masih kontroversial dan hingga saat ini belum ada bukti efek imunologis dari tonsilektomi Lingkungan Mikrobiologis dalam Mulut Orang Dewasa 1. Stafilokokus (mikroba oral pertama pada neonatus ; dari kontaminasi kulit) 2. Streptokokus non-hemolitik 3. Laktobasillus 4. Actinomyces 5. Lephotrix 6. Neisseria 7. Bateroides 8. Spirochetes 9. Mikrokokus 10. Virus a. Myxovirus b. Adenovirus c. Picornavirus 7

d. Coronavirus Dinding Orofaringeal Passavant ridge Bands faringeal lateral : merupakan sisa dari jaringan limfoid, terletak di belakang pilar posterior Otot-otot

Konstriktor faringeal 1. Superior : berorigo di lempeng pterygoid medial, mandibula dan pangkal lidah dan berinsersi di raphe median 2. Konstriktor media : berorigo di tulang hyoid dan ligamen stylohyoid 3. Inferior : berorigo di linea oblique dari kartilago tiroidea Elevator faringeal dan laringeal 1. Salpingofaringeus : berorigo di tulang temporal dan tuba eustachius 2. Stylofaringeus : berorigo di prosessus styloideus 3. Stylohyoid : berorigo di prosessus styloideus UES : Otot-otot Krikofaringeus merupakan bagian paling inferior dari muskuli konstriktor inferior, dan dipisahkan oleh lubang segitiga yang disebut Killian dehiscence (dimana dapat terbentuk divertikulum Zenker). Lubang yang lain termasuk segitiga LaimerHaeckerman, adalah ruang antara muskulus krikofaringeus posterior dan otot-otot esofageal, dan ruang Killian-Jamieson, sebuah dehisensi lateral yang terletak inferior terhadap muskulus krikofaringeus, melewati percabangan arteri tiroid inferior. Saat istirahat otot berada dalam kontraksi tonik dan berelaksasi selama proses menelan. Sfingter akan berdilatasi secara aktif oleh karena elevasi laring selama proses deglutasi.

Anda mungkin juga menyukai