Anda di halaman 1dari 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Ke Delapanpuluh Delapan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

la bersujud menyentuh kaki Kunt sambil memperkenalkan diri dengan kata-kata lemah lembut. Citrgada dengan didampingi oleh Ulupi, putri raja Ular Kaurawya, dengan segala rendah hati menghadap dan bersujud di hadapan Prtha dan Ka, setelah itu merekapun bergabung dengan Subhadra dan wanita-wanita lain di istana Kuru. Mereka berkumpul di sana, saling gembira hormat-menghormat Kunt memberikan dalam suasana hadiah-hadiah

berupa perhiasan-perhiasan dan benda-benda berharga kepada mereka. Draupad, Subhadra, dan semua para wanita istana yang lain, memberikan hadiah-hadiah pula kepada Citrgada dan Ulupi. Akhirnya kedua wanita yang sangat dihormati dan disayang itu menuju ke tempat peristirahatannya dengan didampingi oleh Kunt sendiri. Ini dilakukan khusus untuk

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

memenuhi permohonan anaknya, Prtha. Raja muda dan gagah perkasa, Wabhruwahana itu, dengan segala kehormatan diterima oleh Kunt dan selanjutnya dihadapan kepada Dhrtarra. Di sana ia disambut dengan tata cara sepatutnya. Setelah mengunjungi Dhtarra, ia lalu menghadap raja Yudhihira yang pada saat itu didampingi oleh Bhma dan adik-adiknya. Dengan kerendahan hati, raja Maipra itu menyembah kehadapan semua pamannya itu. Ia dipeluk dan dicium dengan penuh kasih sayang. Selanjutnya ia harus menerima hadiah-hadiah yang tak terkirakan banyaknya. Setelah diperkenankan, raja yang masih muda ini menghadap kepada Ka, pahlawan akti yang termashur senjata Cakra dan Gadanya. Ia sujud menyembah Ka, dan terlihatlah suatu pemandangan yang mengingatkan kita kepada Pradyumna ketika sedang menghadap ayahnya.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

Ka sangat puas kepada anak ini. Dan untuk mewujudkan cinta kasihnya, diberikannya kepada anak itu suatu hadiah berupa kereta kencana yang ditarik oleh kuda-kuda pilihan. Yudhihira, Bhma, Phalguna. Nakula dan Sahdewa, semuanya menerima kehadiran anak muda itu dengan penghormatan dan cinta kasih istimewa dan masing-masing mereka telah menghadiahkan harganya. Pada hari yang ketiga setelah peristiwa di atas itu, i Wysa putra Satyawati melaporkan kepada Yudhihira : Mulailah upacara paduka hari ini juga. Saat yang dinantikan sudah tiba dan semua para pendeta sedang menunggu paduka. Laksanakan upacara ini secermat mungkin hingga tidak ada sedikitpun kesalahan, meski pada bagian yang terkecil sekalipun hadiah-hadiah tak ternilai

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

Selanjutnya

Wysa

mengucapkan

kata-kata

berikut : Karena banyaknya emas yang telah dipergunakan dalam upacara ini, tidak salah apabila upacara ini dinamakan upacara. Panen Emas Berkelimpahan! Paduka hendaknya juga membuat Dakia untuk upacara ini dengan isi tiga kali lipat lebih banyak dari biasanya. Dengan demikian, semoga pahala yang paduka terima berkat diselenggarakannya upacara ini menjadi tiga kali lipat juga! Para Brhmaa yang bertugas mampu melipat gandakan limpahan berkah mereka. Dengan membuat Dakia sedemikian itu, maka upacara Kurban Kuda ini akan sama nilainya dengan tiga kali melakukan upacara Kurban Kuda, ditandai dengan dna puya berkelimpahan dan semoga paduka terbebas dari dosa-dosa akibat dari pembunuhan yang terjadi sesama sanak saudara sendiri itu Upacara mandi dan penyucian diri yang akan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

dilakukan pada penutupan upacara ini, sangat tinggi nilai kesuciannya dan akan membawa berkah yang berkelimpahan. Berkah-berkah itu untuk cucunda paduka sendiri, O Maharaja Kuru! Yudhihira melakukan upacara penyucian diri yang pertama agar boleh melangsungkan upacara Kurban Kuda itu selanjutnya. Setelah upacara penyucian itulah baru dilangsungkan upacara inti, yaitu upacara Kurban Kuda yang ditandai oleh pembagian hadiah-hadiah serta pemberian makanan yang berlimpah-limpah, dengan disertai doa-doa dan harapan-harapan yang sudah dapat menghasilkan pahala-pahala sibuk kesejahteraan. Pendeta-pendeta yang semuanya memahami Weda-weda melaksanakan upacara-upacara itu tahap demi tahap. Semua pendeta-pendeta itu sudah terlatih,

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

pengertiannya terhadap Brahman yang kekal itupun sudah sangat mendalam. Setiap bagian upacara dilaksanakan dengan tepat dan teliti. Tidak ada bagian sekecil apapun, menyimpang dari ketentuan yang digariskan oleh Kitab Suci serta petunjuk para Pendeta yang memimpin upacara itu. Pendeta pertama yang memimpin upacara itu, pada tindakan pertama, melakukan upacara yang disebut Prawargya yang juga disebut Dharma. Selanjutnya dilakukan upacara yang disebut Abhiawa. Para i peminum air Soma, setelah memeras air Soma itu, lalu melakukan upacara Sawana sesuai dengan petunjuk Kitab Suci. Semua yang hadir dalam upacara itu tidak ada yang tidak gembira. Di sana, tidak ada lagi orang miskin, kelaparan, berduka cita, dan tidak ada kesombongan dan keangkuhan. Bhmasena yang menjalankan perintah raja, telah mengalirkan makanan dan

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

minuman Para

tidak

henti-hentinya, sendiri

membagi-

bagikan kepada siapa saja yang ingin makan. pendeta sibuk melaksanakan upacara yang telah dijadwalkan sesuai dengan petunjuk Kitab Suci. Dari antara para Sadaya yang ditugaskan oleh raja, tidak ada seorangpun yang tidak memahami Weda dan cabangcabangnya dengan sempurna. Semua mereka terikat pada sumpah dan semuanya Upadhyaya dan semuanya ahli berpikir dialektika. Setelah saat mendirikan tonggak kurban, dibuatlah enam tonggak kurban yang bahannya diambil dari pohon Wilwa, enam buah tiang terbuat dari kayu Khadira, dan enam buah terbuat dari kayu Sazawawarnin. Dua buah tiang khusus dibuat oleh para pendeta dengan menggunakan kayu Dewadaru, dan sebuah tiang terbuat dari kayu Sleshmataka. Atas perintah raja, Bhma memasang sebuah tiang kurban lagi sekedar

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 8 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

untuk perhiasan yang dibuat dari pada emas. Tiang emas itu dihiasi dengan kain-kain berwarna-warni indah sekali, sehingga dari jauh tonggak-tonggak itu kelihatan bagaikan Indra yang dikelilingi oleh para dewa di alam Surga. Sebuah bangunan yang dinamakan Chayana juga dibuat yang seluruh bahannya terbuat dari emas murni. Bangunan ini melambangkan dika, penguasa mahluk alam semesta. Bangunan Chayana ini berukuran delapan belas kubit dan tersusun dari empat tingkatan. Juga dibuat sebuah patung Garua bersudut segi-tiga. Pada saat pengurbanan itu, semua binatang dan hewan kurban ditambatkan pada tiang-tiang kurban sesuai dengan peraturan Kitab Suci, yang semuanya itu dipersembahkan kepada dewadewa tertentu. Sapi-sapi jantan pilihan, yang ciri-cirinya sudah ditetapkan dan semua binatang air, ditambatkan pada tonggaknya setelah

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 9 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

upacara pemujaan terhadap api suci selesai dilakukan. Dalam upacara yang diselenggarakan oleh raja bangsa Kuru ini, telah dikurbankan tiga ratus jenis binatang, termasuk kuda-kuda dari jenisnya yang; paling utama. Puncak upacara itu sungguh mengagumkan, indah dipandang, dan dijaga oleh para i bagaikan mahluk-mahluk dari alam Surga, dengan para Gandharwa menyanyikan lagu bersama, Apsara menari-nari gembira. Juga, nampaknya diramaikan oleh Kimpurua dan Kinnara. Di sekelilingnya berderet-deret permukiman para Brhmaa yang semuanya memiliki kesaktian berkat tapa dan Yoga yang keras. Setiap hari kelihatan para siswa pertapa Wysa, pendeta yang tidak ada duanya itu, yang juga telah menyusun semua cabang ilmu pengetahuan serta menguasai seluruh tatacara untuk kepentingan penyelenggaraan upacara. Hadir pula di sana

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 10 of 11

Aswamedha Parwa Bagian Ke 88 -----------------------------------------------------------------------------------

Nrada dan Tumburu yang wajahnya bersinar berseri-seri. Tidak ketinggalan Wiswawasu dan Citrasena serta yang lain-lain, yang semuanya ahli pemain musik. Pada saat senggang, setelah upacara yang dijadwalkan selesai, para Gandharwa yang semuanya ahli musik dan menari, menghibur para Brhmaa yang selalu sibuk melangsungkan upacara itu.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai