LAPORAN KEGIATAN PENINJAUAN, POTENSI BATUBARA,DESA ARGOMULYO SEMOI 1 KECAMATAN PASIR UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
SEMOI 1 2012
1.
1.1. L o k a s i D a n K e s a m p a i a n D a e r a h Lokasi peninjauan secara administratif terletak di Desa argomulyo Semoi 1Kecamatan Pasir Utara, Propinsi Kalimantan Timur, dengan luas area + 430 Hektar,. Kesampaian daerah dapat ditempuh dari: Jakarta Balikpapan Balikpapan Sepaku Sepaku Lokasi Peninjauan : Pesawat 1,5 Jam : Mobil 2 Jam : Mobil 30 menit
Tata guna lahan yang dijumpai di daerah peninjauan sebagian besar merupakan area Perkebunan sawit rakyat (gambar 1) dan sebagian kecil berupa perkebunan buah (gambar 2)
2.
GEOLOGI
2.1. L i t o l o g i Kelompok batuan yang dijumpai di daerah peninjauan adalah kelompok batuan sedimen yang tersusun oleh batupasir, batubara dan batulanau. Batupasir, warna abu abu, struktur berlapis - masif, tekstur klastik, komposisi kwarsa, lithik dan feldspar, batulanau, warna biru
keabuan, berlapis - masif, klastik, komposisi mineral lempung dan lithik, termasuk ke dalam Formasi Pulau Balang. Sedangkan pada formasi Pamaluan terdiri atas batupasir dengan sisipan batu lempung, serpih, napal, batulanau, tuff, batubara, oksida besi, dan lensa batugamping, batu lempung bersisipan batu pasir.
2.2. M o r f o l o g i Dari pengamatan lapangan morfologi daerah peninjauan termasuk ke dalam satuan morfologi bergelombang lemah.
2.3. S t r u k t u r G e o l o g i Berdasarkan data data kedudukan lapisan batuan yang berubah tiba tiba diketahui terdapat indikasi adanya satu (1) struktur antiklin diperkirakan di daerah peninjauan.
3. POTENSI BATUBARA 3.1. L i t o l o g i Hasil peninjauan tidak ditemukan batubara hanya beberapa diluar lokasi iup, singkapan di bagian tenggara kurang lebih 1 km,dan dibagian timur kurang lebih 5 km, dan di bagian timur laut kurang lebih 5 km dari arah iup, batubara yang ditemukan pada parid sungai, secara umum memperlihatkan kenampakan fisik, warna hitam, gores hitam - hitam kecoklatan, kilap sub kaca, pecahan sub konkoidal rata, keras agak rapuh, dengan kemiringan lapisan 650, Tabel 2. Lokasi Singkapan Batubara.
(Meter) Strike Tebal Seam Dip
No. 1 2 3 4 LP X Y Z Remark AREA SUNGAI AREA SUNGAI AREA SUNGAI EX-AREA TAMBANG
50
63 65 57 5
A A A
1. SMC-01 Koordinat Ketebalan Batubara Kedudukan Nomor Sampel : 50 N 0484965 9896758, Elevasi 21 meter : 0.55 M (Seam A) : N 50 E/63 : SMC-01
Gambar 3. Singkapan Batubara, Lokasi SMC-01. 2.SMC-02 Koordinat Ketebalan Batubara Kedudukan Nomor Sampel : 50 N 0484738 9896550, Elevasi 23 meter : 0.50 M (Seam A) : N 40 E/65 : SMC-02
3.SMC-03 Koordinat Ketebalan Batubara Kedudukan Nomor Sampel : 50 N 0484413 9896220, Elevasi 22 meter : 0.35 M (Seam A) : N 45 E/57 : SMC-03
4.SMC-04 Koordinat Ketebalan Batubara Kedudukan Nomor Sampel : 50 N 0488635 9897643, Elevasi 54 meter :1M : N 350 E/05 : SMC-04
3.2. S t r a t i g r a f i B a t u b a r a Berdasarkan data - data singkapan yang ditemukan diluar area lokasi penelitian IUP, maka daerah peninjauan tidak dilewati indikasi batubara, berdasarkan korelasi arah jurus dan kemiringan batuan di bagian tenggara arah straik dan dip rata-rata mengarah barat dayatimur laut, menyamping dari arah lokasi IUP, sedangkan lokasi singkapan batubara yang berada di sisi timur yg berjarak 5 km, arah penyebaran batubara jurus dan kemiringan batuan mengarah pada utara dan selatan bertemu dengan singkapan batubara yang berada di timurlaut,
menyamping dari lokasi, Adapun seam batubara di daerah diluar peninjauan adalah : 1. Seam A Merupakan Seam batubara ditemukan di lokasi SMC 01SMC 03, dengan ketebalan 0.50M dan kedukukan N 50 E/63, N 40 E/65, N 45 E/57 3.3. S t r u k t u r G e o l o g i Terdapat 1 (satu) struktur geologi berupa antiklin/sinklin
diperkirakan yang membatasi penyebaran batubara di daerah peninjauan. 3.4. S u m b e r d a y a B a t u b a r a Sumberdaya batubara didaerah lokasi penelitian dengan luasan iup 430 Ha, TIDAK BERPOTENSI, penyebaran batubara mengarah pada bagian tenggara dari lokasi penelitian, dengan arah penyebaran jurus dan kemiringan rata-rata N 45 E/60, mengarah barat daya timur laut dengan kemiringan batuan mengarah ke tenggara ( lihat gambar 7 )
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. K e s i m p u l a n 1. Tata guna lahan yang dijumpai di daerah peninjauan sebagian besar merupakan area lahan perkebunan masyarakat 2. Kelompok batuan yang dijumpai di daerah peninjauan adalah kelompok batuan sedimen yang tersusun oleh batupasir, dan batulanau, termasuk ke dalam Formasi Pulau Balang.dan pamaluan 3. Hasil peninjauan dilokasi IUP tidak ditemukan indikasi batubara /tidak potensi, hanya beberapa ditemukan di bagian tenggara di luar IUP, penyebaran batubara kearah tenggara, dengan arah penyebaran rata-rata N 45 E/60 , sedangkan di bagian timur laut dan timur yang berjarak 5 km penyebaran batubara mengarah utara selatan dengan jurus kemiringan N 350 E/05.
4.2. S a r a n Berdasarkan hasil peninjauan daerah iup tidak di lalui jalur penyebaran batubara baik dari singkapan batubara yang berada di utara maupun batubara yang berada di tenggara, kalaupun diadakan survey pengeboran untuk mengetahui subcrop batubara cukup sulit dengan tidak adanya data outcrop yang memadai 80 % akan terjadi kegagalan, di tambah dengan adanya struktur dengan dkemiringan lebih dari 60 yang disebabkan oleh struktur sesar diperkirakan dan juga didasarkan pada Interpretasi perhitungan cadangan batubara yang kecil dan SR batubara yang besar, maka daerah peninjauan tidak berpotensi ekonomis untuk dilakukan penambangan.
10