Anda di halaman 1dari 4

RESENSI BUKU

TWO EARS ONE MOUTH

Disusun Oleh : Kelompok 2 Adhy Dharma Yudha Doni Sanjaya Mohammad Hasyim Aminuddin Muchammad Fikri Firdaus Novi Sugianti Syahrial Furqan Veronika Mayasari Sianturi (13052390) (13052398) (13052396) (13052384) (13052379) (13052419) (13052407)

Management Trainee Batch 28 PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.


Kawasan Industri Menara Permai Kav. 18. Jl. Raya Narogong Km 23.8 Cileungsi, Bogor 16820

2013

RESENSI BUKU TWO EARS ONE MONTH"

Judul buku Penulis Penerbit Terbit Tebal buku

: Two Ears One Month : Kussusanti : PT Grasindo Anggota Ikapi : 2009 : 170 halaman

Buku Two Ears one Mouth ini, Kussusanti mencoba menjelaskan beberapa permasalahan yang seringkali menjadi noise dalam komunikasi. Penulis menyajikannya secara popular untuk kepentingan praktis dan kalangan profesional, namun tentu saja tidak terlepas dari kesan ilmiahnya. Di samping bahasa yang popular atau bahasa seharihari, penulisnya juga menyajikan sebanyak 70 kasus yang terjadi dalam komunikasi professional dalam dunia kerja. Disertainya kasus-kasus kesalahan komunikasi sehingga buku ini mudah dicerna. Dalam berkomunikasi sehari-hari kita harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu mengetahui kemampuan pribadi sejuah mana kita mampu menyampaikan informasi kepada audience atau pendengar, menganalisis lawan bicara kita contohnya : usia, pendidikan, pekerjaan, status, dan lain lain. isi atau message yang kita sampaikan harus bisa dibedakan antara informal dan formal, kemudian media yang digunakan harus sesuai dengan situasi dan kondisi, misalnya jika kita berkomunikasi secara tidak langsung, kita dapat menggunakan media sms, telepon, BBM, faximile, email. Sedangkan, jika kondisinya memungkinkan kita dapat menggunakan komunikasi secara langsung (tatap muka). Menurut pendapat kami terdapat 3 bagian penting yang harus diperhatikan dalam komponen vocal atau komponen suara saat berkomunikasu yang meliputi 6 besar yang disingkat PAPERS, yaitu projection (proyeksi/volume), articulation (artikulasi), pronunciation (lafal ucapan), enunciation (intonasi), repetition (pengulangan), dan speed (kecepatan). Penerapan vocal ini akan semakin baik apabila ditambah dengan unsur lain seperti; pernapasan yang baik, Aksen daerah yang tidak terlalu menonjol, ekspresif dan tidak monoton seperti robot, smiling voice, serta menghindari bergumam. Disamping vocal terdapat unsur komunikasi lainya yaitu verbal, unsur yang penting didalamnya seperti; pilih kata yang tepat, tidak bertele-tele, ringkas, to the point, jelas, spesifik, dan akurat, hangat bersahabat, serta penggunaan magic words.

RESENSI BUKU TWO EARS ONE MONTH"

Sebuah komunikasi yang baik diperlukan beberapa tanggapan yang meliputi kemauan, memerhatikan, mengerti dan mengingat agar komunikasi tersebut terjalin dengan baik. Dalam bahasa inggris ada kata hearing dan listening, jika hearing itu sekedar mendengar, suara masuk kuping kanan lalu keluar dari kuping kiri. Listening berarti mendengarkan dan menyimak bukan hanya dengan telinga tapi juga mata, pikiran dan hati (empati). Jadi active listening meliputi mendengarkan apa yang dikatakan maupun tidak dikatakan orang lain. Sibuk! Itulah penyebab utama mengapa kita tidak mau memperhatikan pembicaraan orang lain, alasan lain bisa jadi ada gangguan eksternal seperti ribut atau bising, selektive hearing kita hanya mau mendengar apa yang mau kita dengar, ada gangguan pribadi seperti melamun, sedih, kesal, bete, jutek dll. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan persepsi atau misunderstanding dalam komunikasi jangan segan untuk bertanya, karena malas bertanya sesat dimana mana. Jadi, untuk meningkatkan proes pemahaman kita perlu mengurangi perkiraan dan praduga, apalagi malas bertanya atau konfirmasi. Memang wajar jika manusia mudah lupa, tapi kalau sifat pelupa ini kelewatan tentu tidak menyenangkan dan orang akan malas untuk mengajak berkomunikasi. Sebagai seorang yang profesional kita memang dituntut memiliki ingatan yang cukup kuat, jangan kalah sama tukang sayur yang tidak lupa menawarkan macam-macam daganganya. Mengingat berisi tentang bagaimana cara seseorang merespon informasi komunikasi dari seseorang, bahasa yang digunakan oleh Kussusanti tidaklah ilmiah dengan penggunaan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami. Buku ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan communication skill seseorang, walaupun demikian contoh-contoh yang ditampilkan pada contoh sangat sederhana, yang penyelesaiannya dapat disesuaikan dengan kondisi pada saat komunikasi dilakukan. Tanggapan atau respon merupakan akhir dari powerful active listening yang menjadi poin penting dari pembicara yang akan membuat kesimpulan sebagai tahap akhir tidak terjadi kesalahpahaman atas informasi yang disampaikan. Dalam bab selanjutnya Kussusanti memberikan tips praktis mengajukan sebuah syarat bahwa komunikasi efektif harus dibangun dengan kelugasan atau dibahasakannya dengan istilah Assertiveness. Assertiveness dimaknai sebagai pertengahan dari pasif dan

RESENSI BUKU TWO EARS ONE MONTH"

agressif. Jika disandarkan pada sikap, assertiveness adalah suatu sikap yang berada antara rendah diri dan over confidence. Assertiveness dapat dibangun dengan membangun relationship. Jika ada orang yang salah kita tidak mesti membesarbesarkan, atau jika kita yang benar kita juga tidak mesti merasa bahwa diri kita yang paling benar. Sikap ini menyarankan untuk menghindari debat dan konfrontasi. Syarat lain dalam assertiveness adalah Appreciation. Appreciation merupakan sikap saling menghargai terhadap kawan bicara kita. Appreciation memperhatikan kesesuaian antara bahasa verbal dan bahasa nonverbal dari seorang komunikator. Syarat assertiveness ini juga ditunjukan dengan asking atau pertanyaan yang mengarah langsung, spesifik, masuk akal dan beralasan dan diarahkan dengan humor yang tepat kepada orang yang akan mengabulkan keinginan kita. Ajuan pertanyaan tersebut harus disampaikan dengan penuh percaya diri dan sesuatu yang kita yakini kebenarannya. Dinamika komunikasi dalam konflik yang membahas mengenai berbagai jenis komunikasi yang tidak efektif dan bagaimana cara kita untuk mencari penyebab dan mengatasi hal tersebut. Dijelaskan juga mengenai tipe konflik yang terjadi akibat komunikasi yang tidak efektif tersebut dengan berbagai contoh kasus, sehingga membuat para pembaca semakin memahami dan mengerti cara yang tepat untuk mengatasi konflik dalam komunikasi, sehingga hasil yang diperoleh adalah win-win solution. Penulis juga mengungkapkan cara berkomunikasi yang baik yaitu keterampilan berkomunikasi dengan berbagai cerita. Penjelasan dengan berbagai contoh kasus membuat para pembaca dapat memahami cara berkomunikasi dengan mudah. Contoh kasus juga merupakan kasus yang menarik yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari dimana setiap orang pasti berkomunikasi. Kelebihan buku ini adalah memaparkan contoh kasus di setiap pembahasan yang ada didalamnya sehingga mempermudah pembaca dalam memahami setiap bagian yang dibahas. Selain itu, menggunakan pemilihan kata dan gaya bahasa cukup ringan yang mudah dimengerti bagi pembaca. Kekurangan buku ini adalah kurang menerapkan pengertian teoritis melainkan terlalu menonjolkan contoh atau lebih aplikatif. Karena buku ini bersifat praktis, maka bagi siapapun akan dengan mudah mencernanya, walaupun ada beberapa istilah asing, namun dengan terbuka penulis menjelaskannya sehingga menjadi mudah dimengerti apalagi dengan menyertakan contoh kasus dari masing-masing materi.

RESENSI BUKU TWO EARS ONE MONTH"

Anda mungkin juga menyukai