Anda di halaman 1dari 11

Antibiotika

PENISILIN Penisilin G Penisilin V METISILIN Kloksasilin flukloksasilin PENISILIN Penisilin n sefalosporin efek kerja k/ tdapat cincin B laktam. Dirusak o/ penisilinase, sefalosporinase. Mekanisme kerja Mhambat sintesa lengkap d/ dinding sel, shg permeabilitas meningkat, bakteri mati. Penisilin G Paling aktif, bakteriosid tdp kuman gram (+) (terutama cocci) dan hy bbrp gram (-) Penisilin V AMOKSISILIN . Indikasi : Infeksi saluran pernafasan Sinusistis Sepsis intra abdominal Gonore Infeksi urogenital, kulit, dan jaringan lunak Otitis media . Kontraindikasi : Hipersensivitas Bayi dengan ibu hipersensivitas penicillin .Dosis : dewasa : 250 500 mg x 3/ hari Anak 2 10 th : 125 250 mg x3/ hari Anak < 2 th : 62,5 125 mg x 3/ hari . Efek Samping : Urtikaria dan ruam kuliut Gangguan saluran cerna ( mual, muntah dan diare ) . Catatan : Pada ISK amoksisilin lebih poten dibandingkan dengan ampisilin Semua penisilin merupakan sensitasi dan bereaksi silang. Pemberian amoksisilin dihambat oleh makanan ( dpt diberikan 2 jam a.c. )

METRONIDAZOLE . Indikasi : pencegahan infeksi anaerobik post operasi uretritis, vaginitis, giardiasis, trikomoniasis, balantidiasis amubiasis ulkus kaki fagedenik ginggivitis ulceratif akut cancrum oris ulcus dekubitus . Kontraindikasi : hipersensivitas terhadap metronidazole dan derivatnya kehamilan trimester pertama diskrasia darah penderita dgn kelainan saraf pusat wanita menyusui . Dosis : Trikomoniasis : dewasa .... 250 mg x 3/ hari atau 500 mg x 2/ hari. Diberikan selama 7 10 hari. Anak > 10 th ... 200 250 mg x 3/ hari Anak 5 10 th ... 375 mg / hari terbagi dalam 3 dosis pemberian Anak 3 5 th .... 200 mg / hari terbagi dalam 3 dosis pemberian Anak < 3 th ... 150 mg / hari terbagi dalam 3 dosis pemberian Untuk anak metronidazole dibarikan selama 7 hari

Amubiasis :

Antibiotika
Dewasa : 750 mg x3/ hari Anak : 35 50 mg / kgBB terbagi dalam 3 dosis pemberian Giardiasis : Dewasa : 3 x 250 mg/ hari, 7 hari Anak : 15 mg/ kgBB / hari, terbagi dlm 3 dosis, 7 hari Balantidiasis : 750 x 3 mg/ hari, selama 5 hari Secara umum pemberian metronidazole adalah 7 10 hari dan untuk anak 5 7 hari. . Efek Samping : Intoksikasi saluran cerna ( mual, muntah, mulut kering, rasa metalik, diare ) Gangguan fungsi saraf ( sakit kepala ) Urin mjd gelap / merah kecoklatan . Interaksi Obat : Dengan alkohol, efek mirip disulfiram ( vasodilatasi perifer, muka merah, jantung berdebardebar dan nyeri kepala ). 24 jam sebelum pemberian hingga 48 jam setelah pemberian konsumsi alkohol dihentikan Fenitoin dan fenobarbital meningkatkan eliminasi Simetidin dapat menurunkan bersihan plasma . Catatan : obat ini ANTIBIOTIKA dimetabolisme di hati U/ penderita trikomoniasis, pasangannya diikutsertakan dalam pengobatan. Metronidazol membunuh tropozoit dan tidak membunuh kiste E. Histolitica. . Karena toksisitasnya hebat dan keberadaan obat lain yang efektif, kloramfenikol hanya digunakan untuk : Infeksi Salmonella simtomatik/ demam tifoid Infeksi serius H. Influenza ( meningitis, epiglotitis, pneumonia ) Infeksi meningococcus dan pneumococcus di SSP yang hipersensitif dengan beta laktamase Infeksi anaerobik ( misal pada abses otak ) Bentuk tetes mata/ guttae u/ pengobatan konjungtivitis baktertial. . Depresi sumsum tulang, gangguan lambung/ usus, neuropati optis dan perifer, radang mukosa mulut dan radang lidah merupakan efek2 yang kadang terjadi pada penggunaan kloramfenikol. . Obat ini tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui. . Dosis : Tifoid : dewasa ... 500 mg x 34/ hari Anak .... 25 50 mg/ kgBB/ hari terbagi dlm 4 x pemberian. 14 21 hari p.c. . Kontraindikasi : - Hipersensitivitas - Gangguan fungsi ginjal dan hati - Influenza , batuk pilek, dan infeksi tenggorokan. - Influenza , batuk pilek, dan infeksi tenggorokan. . Interaksi Obat : Kloramfenikol memperpanjang waktu paruh fenitoin, tolbutamid, klorpropamin, dan warfarin Mengantagonis kerja bakterisidal penisilin dan aminoglikosida. WIATRIM & OTTOPRIM < Kotrimoksazol > KLORAMFENIKOL

Antibiotika
. Bakterisid spektrum luas yang digunakan pada : ISK ( Coli dan Enterobakter ) Infeksi alat kelamin ( prostatitis ) Infeksi saluran cerna ( Salmonella ) Bronkitis . Catatan : Kotrimoksazol tidak digunakan > 2 mgg, karena gangguan darah. ( 7 hari ). ENBATIC tabur ( Kombinasi neomisin sulfat dengan Zn basitrasin ) . Indikasi : Infeksi kulit oleh kuman gram (+) dan (-), luka bakar, luka operasi, anak2 untuk omfalitis, pioderma dan folikulitis. . Dosis: 2 3 x hari SALBUTAMOL .Indikasi : asma bronkial bronkitis kronis emfisema pulmonum .Kontraindikasi dan Perhatian : Hipersensivitas Hati2 pada penderita hipertiroid, hipertensi, diabetes, dan gangguan kardiovaskuler Penggunaan pada kehamilan trimester I dan menyusui sebaiknya dihindari Jangan diberikan bersama beta blocker .Efek Samping : Takikardia dan tremor Mual Sakit kepala, pusing, dan vasodilatasi perifer. .Dosis : Dewasa : 2-4 mgx 3-4/ hari Anak 6 12 th : 1-2 mg x 3-4 / hari Anak < 6 th : 0,5 1 mg x 3-4/ hari Catatan : Salbutanol inhalan dalam pemakaian yang sering dapat mengakibatkan tachyfilaksis ( efek obat menurun dengan pesat pada penggunaan yang terlalu sering ). AMINOFILIN . Indikasi : Pengobatan dan pencegahan bronkokonstriksi reversibel yang berhubungan dengan asma bronkial, emfisema, dan bronkitis kronis . Kontraindikasi : Hipersensivitas terhadap xantin dan etilendiamin . Dosis : 225 mg x 2/hari, dosis dapat ditngkatkan mjd 450 mg x 2/ hari . Efek efek penggunaan aminofilin : Stimulasi jantung dan relaksasi otot polos Kegelisahan dan tremor Sekresi asam lambung meningkat Diuretik lemah Mual muntah NIFEDIPIN ( Calcium Channel Blocker ) . Indikasi : Anti aritmia/ angina pektoris Hipertensi Insufisiensi jantung kronis. . Kontraindikasi : Hipersensivitas Wanita hamil . Efek Samping : Pusing, nyeri kepala, dan flushing Refleks takikardia Hipotensi . Catatan : Nifedipin lebih sering memberikan efek samping dibanding obat anti hipertensi lain Penggunaan nifedipin short acting terutama dosis tinggi harus sangat hati2

Antibiotika
RESERPIN . Indikasi : hipertensi semua tingkat . Kontraindikasi : Hipersensivitas Gangguan hati dan ginjal . Dosis : 0,1 0,25 mg x 1/ hari . Efek Samping : pusing, hidung mampat depresi yang hebat/ untuk dosis diatas 0,25 mg hipotensi postural efek extrapiramidal/ mirip penderita parkinson gangguan lambung dan usus . Perhatian : Tidak dianjurkan untuk penderita ulkus peptikum HIDROKLOROTIAZID . Indikasi : hipertensi decompensatio kordis . Kontraindikasi : kehamilan dan ibu menyusui . Dosisi : Hipertensi : 12,5 25 mg x 1/ hari, pagi p.c., peningkatan dosis sering tidak memperkuat efeknya. Udema : 1-2 dd 25 100 mg/ hari . Efek Samping : hipokalemia hiperurikemia hiperglikemia hiponatremia . Interaksi : Dgn ACE inhibitor dapat mengakibatkan hipotensi yg hebat. Kombinasi yang sering dianjurkan adalah dengan beta blocker. NSAIDS, memperlemah efek diuresis akibat retensi Na dan air dan hipokalemia Kortikosteroid, memperkuat kehilangan kalium Aminoglikosid, ototoksisitas diperkuat karena diuretika dapat menyebabkan ketulian ( reversibel ) Antidiabetika oral, dikurangi efeknya Litium klorida, dinaikkan kadarnya dalam darah. Semua anti hipertensi sebaiknya diberikan setelah makan. KAPTOPRIL/ ACE inhibitor . Indikasi : Hipertensi ringan hingga berat Gagal jantung kongestif . Kontraindikasi : Hipersensivitas Kehamilan Kerusakan ginjal Penderita dengan asma . Dosis : awal .... 12,5 mg x 3 / hari, dapat ditingkatkan . Efek Samping : Sensasi rassa atu bau hilang Sesak nafas dan batuk kering Exnthema Gangguan fungsi ginjal dan hiperkalemia Gangguan lambung dan usus Pusing dan nyeri kepala Hipotensi ortostatik . Catatan : Kombinasi dengan diuretika harus hati2 untuk menghindrai terjadinya hipotensi yang hebat Terpilih untuk penderita hipertensi dengan DM Pemberian bersama diuretika hemat kalium tidak dianjurkan Kombinasi dengan NSAIDS, memperlemah efek hipotensif Kombinasi dengan beta blocker hanya memberi efek adisi ALOPURINOL . Alopurinol u/ pengobatan gout diindikasikan dalam keadaan sbb : 1. Gout tofuseosa kronis

Antibiotika
Pendferita gout dengan asam urat dalam urin/ 24 jam diet bebas purin melebihi 1,1 gram 3. Bila probenesid/ sulfinpirazon tidak dapat digunakan lagi karena efek samping, reaksi alergi atau bila memberikan efek kurang optimum 4. Penderita dengan riwayat batu ginjal yang berulang 5. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal 6. Kadar urat meningkat hebat . Kontraindikasi : Kehamilan dan menyusui Penderita dengan hemokromatosis idiopatik Penderita dengan terapi garam besi Penderita anak . Perhatian : hati-hati untuk penderita dengan sangkaan kerusakan ginjal ( dosis diturunkan) dan hiperasiditas lambung. . Dosis : 100 200 mg/hari p.c., setiap minggu dosis ditingkatkan hingga dicapai dosis optimal. Dosis maksimum penggunaan alopurinol 800 mg/ hari . Efek Samping : Nyeri lambung,mual, muntah, konstipasi, dispepsia Pusing, mengantuk, insomnia Reaksi hipersensivitas . Catatan : Diet purin bukan meruipakan sumber asam urat yang penting Merkaptopurin, efek diperkuat Antikoagulansia dan klorpropamid diperkuat 2. Kerusakan hatiu Pusing dan disorientasi Kelainan darah . Dosis : 250 500 x 3/ hari, untuk anak : 10 mg/ kgBB/ 4 dd 1 . Interaksi : dengan kloramfenikol,waktu paruh parecetamol diperpanjang. . Catatan : Paracetamol dianggap preparat anti piretik yang paling aman Efek anti piretik dan analgetik sekuat aspirin, tapi tidak punya efek anti inflamasi Tidak mengantagonis efek urikosurik ANTALGIN ( Metampiron, metamizol, dipiron ) . Indikasi : Sakit kepala, pinggang, dan gigi Demam . Kontraindikasi : Penderita granulositopenia Wanita hamil dan menyusui Hipotensi ( sistol < 100 mmHg ) Bayi dengan umur 3 bulan ke bawah . Efek Samping : Udem Mual- muntah Agranulositosis Anemia aplastik Reaksi kulit Trombositopenia Perdarahan lambung . Dosis : 500 mg x 3/ hari Anak : - nya . Catatan : Efek antiinflamasi lemah Dibeberapa negara dilarang peredarannya Pemberian untuk penderita neuritis dikombinasi dengan vitamin B1, B6, dan B12. Pemberian preparat analgetik antipiretik dapat diberikan ketika diperlukan saja

PARACETAMOL (Acetaminofen ) . Indikasi : Analgetik antipiretik . Efek Samping : Reaksi alergi

Antibiotika
PIROXICAM . Indikasi : Artritis reumtoid Spondilitis ankilosa Osteoartritis . Kontraindikasi : Tukak pepticum Hipersensivitas terhadap piroxicam, aspirin, obat AINS lainnya Wanita hamil dan menyusui . Efek Samping : Bronkospasme Tukak/ perdarahan lambung Angioedema Nasal polip Gangguan saraf pusat ( pusing, sakit kepala ) Penurunan nilai Hb dan Hct Diare, konstipasi, mual, muntah . Perhatian : Hati2 terapi bersama antikoagulan Penderita gagal jantung, hipertensi, kehamilan, anak, gangguan ginjal atau hati . Catatan : Cukup digunakan 1 x/ hari ( waktu paruh dalam plasma 45 jam ) Analgetik, anti piretik, dan anti inflamasi kuat CTM ( klor trimeton , AH 1 ) . Indikasi : Alergi pada, Rinitis Konjungtivitis Urtikaria Gatal Ekzema/ dermatitis . Kontraindikasi : hipersensivitas . Perhatian : kombinasi dengan depressan, meningkatkan efek . Efek Samping : Mengantuk dan pusing ringan Memiliki efek meredakan batuk Belum terbukti aman pada wanita hamil dan menyusui BROMHEXIN (mukolitika ) . Indikasi : batuk berdahak yang butuh pengenceran dahak . Kontraindikasi : Hipersensivitas Tukak lambung Anak < 2 th . Dosis : 8 mg x 3/ hari < 10 th : nya < 5 th : nya x 2/ hari . Efek Samping : Mual, muntah, diare, perasaan perut penuh Sakit kepala, vertigo Ruam kulit . Catatan : ada yang berpendapat bahwa bromheksin memiliki efek antitusif, ekspektoran, dan mukolitikum GLICERIL GUAIKOLAT ( Ekspektoran ) Bekerja melalui refleks dari lambung yang menstimulasi batuk, akibatnya batuk bertambah Belum ada bukti bermanfaat pada dosis yang diberikan Dosis : 200 400 x 2 -4/ hari. Pada anak adalah setengahnya Efek Samping : Ngantuk, mual, muntah. DEKSTROMETORPHAN ( DMP ) Menekan batuk sama kuat dengan kodein, tetapi bertahan lebih lama Tidak bersifat analgetik, sedatif, dan adiktif Kerja sentral Indikasi : untuk batuk non produktif Dosis : 10 - 30 mg x 3 4/ hari p.c. DEKSAMETASON oral

Antibiotika
1. 2. Penderita dgn terapi kortikosteroid harus diedukasi u/ diet tinggi protein dan kalium Dosis : 0,5 9 mg/ hari p.c., maintenance 0,5 1,0 mg/ hari. Indikasi : Terapi substitusi pada insufisiensi adrenal Terapi non spesifik untuk anti radang, anti alergi, imunosupressan, menghilangkan perasaan tidak enak ( malaise ), asma hebat, kolitis ulcerosa/ crohn disease, penyakit autoimun, prevensi pembengkakan/ udem, prevensi muntah akibat sitostatika. Kontraindikasi dan Peringatan : kontrol edema, hipertensi, ulkus, osteoporosis, dan infeksi ; penderita ulkus peptikum, gagal jantung kongestis; psikosis; diabetes; glaukoma; infeksi herpes simpleks. Efek Samping : sindrom chusing, atrofi, kelemahan otot, osteoporosis, pertumbuhan terhambat ( pd anak ), striae/ atrofi kulit, diabetes, nekrosis aseptik pinggang, ulkus peptikum, psikosis. esofagitis erosif kondisi hipersekresi ( sindrom Zollinger-Ellison ) Dosis : Tukak peptikum : 400 800 mg x 2/ hari d.c., pagi dan sblm tidur,pemberian selama 4 8 mgg. Gastritis : 800 mg x 1/ hari p.c., diberikan sebelum tidur. Efek Samping : diare, konstipasi, muntah, toksisitas hati pusing, tidak bisa tidur, sakit kepala diskrasia darah athralgia Interaksi Obat : efek meningkat bila diberikan bersama warfarin, fenitoin, propanolol, metoprolol, labetolol, kuinidin, kafein, lidokain, teofilin, diazepam, flurazepam, triazolon, klordiapoksid, karbamazepin, etanol, antidepressan tri siklik, metronidazol, Ca channel blocker, dan sulfonilurea. Antasid dan metoklopropamid mengurangi bioavaibilitas simetidis oral .... mk pemberian 2 preparat harus diberi selang. Catatan : Menurunkan kerja histamin di jantung dan pembuluh Menghambat metabolisme oksidasi sitokrom p 450 Efek anti androgen Mempercepat penyembuhan tukak lambung yang diinduksi AINS Tidak mencegah tukak lambung Mencegah kekambuhan tukak duodenum, tidak u/ tukak lambung. -

ANTASID ( DOEN ) . Indikasi : Tukak lambung usus Indigesti Rasa terbakar/ esophagitis & gastritis ringan. . Dosis : 1-2 tab x 2-4/ hari 1 jam p.c. dan salah satunya a.n. . Kontraindikasi : hipoacidyti . Efek Samping : perut kembung, efek ini dapat dikurangi dengan pemberian bersama simetikon. SIMETIDIN ( AH 2 ) . Indikasi : tukak peptikum

METOKLOPROPAMID

Antibiotika
Efek antiemetik timbul lebih aktif dan efektif pada berdasarkan efek sentral dgn dermatofit biasa dan candida meningkatkan ambang rangsang dibandingkan fungistatika lain muntah maupun perifer dgn kurang berkhasiat pada jalan menurunkan kepekaan aspergilus saraf viseral yang Efek samping : iritasi, reaksi menghantarkan impuls aferen alergi, rasa terbakar di kulit, dan dari saluran cerna ke pusat inflamasi. muntah. Dosis : infeksi kulit : 1-2 x / . Indikasi : hari, selama 3 5 mgg mencegah/ mengurangi muntah Infeksi kuku : 1-2 x / akibat radiasi dan pasca bedah, hari, selama 8 bln atau hingga lesi mempermudah intubasi saluran menghilang. cerna gangguan saluran cerna mual, muntah, rasa terbakar di daerah HIDROKORTISON krim epigastrium, perasaan penuh . Indikasi : setelah makan dan indigesti. Ekzema Kombinasi dgn analgetik sbg Radang anti migrain ( metoklopropamid Intertrigo 10 mg dan paracetamol 1 gram ) Ruam popok . Kontraindikasi : Alergi penyakit kulit 1. Obstruksi, perdarahan, perforasi . Dosis : oleskan tipis 2-3 x/ hari saluran cerna, epilepsi, . Kontraindikasi : feokromositoma, dan gangguan Mikosis extrapiramidal TB kulit 2. Kehamilan trimester I Infeksi virus 3. Keracunan Acne rosasea 4. hti-hati penggunaan pada anak Dermatitis perioral . Efek Samping : diare, sembelit, Hipersensivitas kantuk, dan gangguan extrapiramidal, . Efek Samping : sedasi, dan gelisah. Rasa terbakar . Interaksi Obat : Gatal, iritasi efek diperlemah o/ atropin Kulit kering, atropi, dan infeksi metoklopropamid menurunkan bioavaibilitas sekunder simetidin dan digoksin Miliaria, hipopigmentasi, menaikkan bioavaibilitas folikulitis, striae, dan maserasi levodopa kulit. mempercepat absorbsi . Catatan : tidak dianjurkan pad paracetamol, propanolol, dan penggunaan jangka waktu yang lama dan diazepam. wanita hamil. . Catatan : meningkatkan sekresi prolaktin ASAM MEFENAMAT : Analgetik dengan efek MIKONAZOL zalf antiinflamasi lebih kecil fungisid kuat dgn spektrum kerja dibanding aspirin ttp lebih yang luas toksik. -

Antibiotika
Dikontraindikasikan pada anak dan wanita hamil. Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma, interaksi dengan anti koagulan. Efek Samping : dispepsia, iritasi mukosa lambung, diare hebat, anemia hemolitik, bronkokontriksi. Kontraindikasi : tukak lambung/ usus, asma, gangguan fungsi ginjal. Dosis : 250 500 mgx 3-4/ hari, d.c atau p.c., maksimum 7 hari. Schizopren dan autisme Dermatitis atopik Asma yang berat u/ menyertai pemberian INH, hidralazin, dan penisalamin juga digunakan pada gejala : stomatitis, glositis, anemia, dan hambtan petumbuhan pd anak . Efek samping : alergi, dosis tinggi menyebabkan ataxia, neuropati. VITAMIN B12 ( Sianokobalamin ) Diindikasikan pd : defisiensi, anemia megaloblastik VITAMIN C . Digunakan pada : defisiensi selesma mempercepat penyembuhan pada luka/ borok di kulit memperbaiki fungsi otot ( 400 mg/ hari ) diberikan bersama NSAIDs u/ terapi osteoartritis ( antioksidan ) . Efek samping : diare ( penggunaan diatas 1,5 gram/ hari ) . Dosis : 2 dd 250 500 mg/ hari, p.c., untuk defisiensi dan 100 1000 mg/ hari untuk profilaksis. ASPIRIN/ ASETOSAL . Anti piretik, anti inflamasi,dan analgetik . Merupakan pilihan awal untuk terapi sebagian kelainan sendi dan otot rangka . Kerja analgetik dan anti piretik 30 menit stlh minum , bertahan 3 6 jam. Sedang efek anti inflamasi baru tampak pada 1 4 hari. . Anak2 dengan cacar air, selesma atau flu sebaiknya tidak diberikan asetosal, tp berikan parasetamol karena resiko sindrom Rye ( muntah hebat, termangu2, gangguan pernafasan, konvulsi dan dpt tjd koma ) -

LOPAMID/ LOPERAMID Bersifat obstipansia dan tidak berefek ke SSP Memperlambat motilitas saluran cerna. Efek samping : kolik abdomen Dikontraindikasikan u/anak < 12 th Loperamid dapat memperpanjang masa diare pd penderita infeksi Shigella/ Salmenella. Tetapi pada iritabel bowel sindrom dengan diare utama, loperamid 2-4 mg x 4/ hari dapat menyebabkan perbaikan klinik. Penggunaan setelah diare/ bab. VITAMIN B1 ( Tiamin ) Menstimulasi pembentukn eritrosit, regulasi ritme jantung, dan fungsi susunan saraf pusat. Indikasi : defisiansi tiamin, neuralgia ( kombinasi dgn vit. B6 dan vit. B 12 ) VITAMIN B6 ( Piridoksin ) . Indikasi : Defisiensi Mual, muntah dan depresi karena pil anti hamil Menurunkan kadar homosistein Premenstrual sindrom

Antibiotika
. Parasetamol dan ibuprofen lebih terpilih untuk menurunkan demam . Pada dosis toksik efek justru piretik . Pada dosis terapi mempertinggi konsumsi O2 dan produksi CO2. . Aspirin harus dihentikan penggunaanya bila terjadi ikterus . Aspirin dapat menurunkan fungsi ginjal pada penderita hipovolemia dan gagal jantung . Menghambat agregasi trombosit, shg tidak dianjurkan penggunaannya pd wanita hamil terutama trimester 3 ( k/ memperpanjang masa kehamilan dan persalinan, selain meningktkan perdarahan ). . Efek samping plg penting adl iritasi mukosa lambung dgn resiko tukak lambung dan perdarahan yang tersamar. Untuk mengurangi efek ini dapat dikombinasi dengan antasidum. Efek yang lain reaksi alergi, tinitus, dan kejang2 bronki yang hebat ). . Pada dosis kecil ( 1- 2 gram/ hr ) menghambat ekskresi asam urat, dosis sedang ( 2- 3 gram/ hr ) tidak mengubah ekskresi asam urat, sedang pada dosis tinggi ( > 5 gram/ hari ) terjadi peningkatan asam urat melalui urin. . Dosis : pd nyeri dan demam ( oral ) : 4 dd 0,5 1,0 gram/ hari p.c. ; pd rema 6 dd 1 gram/ hari ; migrain 1 dd 1 gram/ hari, 15 30 menit ssdh minim domperidon atau metoklopropamid. ; prevensi sekunder u/ infark jantung 1 dd 100 mg. . Asetosal memperkuat daya kerja antikoagulansia, anti diabetika oral dan metotreksat. . Efek obat encok, probenesid dan sulfinpirazon, diperlemah. Jg diuretika furosemid dan spirinolakton . Daya analgetik diperkuat oleh codein dan d- propoksifen . Alkohol meningkatkan resiko perdarahan lambung dan usus . Asetosal perlu dihentikan 1 mgg sebelum pencabutan gigi . Kortikosterod menurunkan konsentrasi salisilat . Asetasolamid dan amonium klorida meningkatkan intoksikasi salisilat. . Mesoprostol menguirangi insiden tukak yang disebabkan o/ aspirin dan AINS lain. . Penggunaan penghambat H2 danh obat2 lain yg dipakai u/ pengobatan dan pencegahan tukak lambung scr bersamaan tidak menunjukkan pengurangan insiden gangguan saluran cerna. . Dikontraindikaikan pd penderita hemofilia dan tukak lambung DECOGESTAN . Pada penderita rinitis alergika/ rinitis vasomotor dan pada penderita ISPA dengan rinitis akut, agonis alfa sering . digunakan akut. . Decogestan menyebabkan vasokonstriksi dalam mukosa hidung . Sering hilang efektivitasnya pada pemakaian kronis . Efedrin oral sering menimbulkan efek samping . Pseudoefedrin dapat menimbulkan takikardi, peningkatan tekanan darah, dan stimulasi SSP . Fenilpropanolamin efeknya mirip dengan pseudoefedrin . Penggunaan decongestan harus hati2 u/ penderita hipertensi dan hipertrofi prostat dan tidak digunakan bersama2 dengan penghambat MAO . Xylometazolin dan oxymetazolin dalam bentuk tetes hidung/ spray sering cukup efektif, obat ini dapat menyebabkan rasa terbakar dan teriritasi pada selaput lendir hidung. . Efedrin, daya kerja pada SSP lebih kuat dibanding dayua kerja pada

Antibiotika
jantung dan bertahan lebih lama, memiliki efek bronkodilatasi. . Efek samping penggunaan efedrin : nyeri kepala, gelisah, sukar tidur, cemas ( pada dosis rendah ), pada dosis tinggi menyebabkan tremor dan takikardia ( tidak dianjurkan u/ penggunaan yang lama )

Peresapan yang rasional tidak mesti mematuhi sebuah protap tetapi yang terpenting beralasan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengetahuan pengobatan sepenting dengan nilai diagnosis, plg tidak intervensi terminal seorang dokter ada di wilayah ini. Suatu pedoman yang baik mesti berbicara dalam nilai-nilai keumuman dan tidak membuat batas-batas yang mutlak tidak boleh dilanggar. Jadi yang saya tulis hanyalah kata sebaiknya. Pemaparan pedoman ini tidak berbicara tentang sisi pengobatan yang penuh seni. Pedoman ini hanya diperuntukkan bagi kita yang mesti melakukan pengobatan tetapi sesungguhnya ini merupakan daerah yg masih terasa gelap. Belajar adalah cara yang terbaik untuk menjadi baik atau paling tidak lebih baik. perasaan ingin menolong akan selalu menuntut diri kita untuk tidak berbicara dalam konteks kekayaan dengan seorang penderita sampai kapanpun.

Anda mungkin juga menyukai