Seorang wanita tua, yang giat senang berkebun menyatakan, bahwa ia sama sekali tidak percaya akan ramalan bahwa pada suatu ketika para ilmuwan akan mampu mengawasi cuaca. Menurut dia apa yang diperlukan, untuk mengawasi cuaca adalah doa. Lalu pada suatu musim panas, ketika ia pergi keluar negeri, kemarau kering melanda negara dan meniadakan seluruh kebunnya. Ia begitu marah, ketika ia pulang, hingga ia berpindah agama. Ia seharusnya mengubah kepercayaannya yang bodoh.
Tuhan itu mengampuni, dan jika Ia sungguh ahli yang baik, seperti aku ahli lukis yang baik, aku lalu tidak melihat alasan untuk takut."
"Apa kamu ada yang bisa menyebutkan sesuatu yang penting yang belum ada limapuluh tahun lalu," tanyanya. Anak pintar di deretan depan mengangkat tangannya bersemangat dan berkata. "Saya !"