Anda di halaman 1dari 8

UMKM Depok di Era Globalisasi

Dasman Djamaluddin,SH,M.Hum Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Sejarah

Liberalisme
Secara umum Bangsa Indonesia tidak perlu melihat ke belakang. Sebagaimana buku Frances Fukuyama End of History and the Last Man (1990) yang mengatakan bahwa sistem demokrasi-liberal di bidang politik dan ekonomi, adalah pungkasan sejarah. Artinya sistem politik dan ekonomi di seluruh dunia pada akhirnya menuju ke arah liberalisasi. Hal ini didukung oleh fakta, dengan runtuhnya sosialisme di Rusia, RRC dan Eropa Timur.

Indonesia dan Liberalisme


Liberalisme dengan munculnya Era Globalisasi mempercepat masuknya paham tersebut ke Indonesia, sehingga tidak dapat dibendung. Oleh karena perekonomian Indonesia didasarkan kepada nilai-nilai Pancasila, maka UMKM adalah satu-satunya cara untuk menyeimbangkan dengan paham liberal tersebut. UMKM merupakan pola yang tepat karena pengembangannya berdasarkan kekeluargaan, demokrasi ekonomi, kebersamaan efisiensi berkeadilan. Di samping terbukti relatif lebih mampu bertahan menghadapi berbagai terpaan ekonomi dibandingkan banyak usaha berskala besar.

Era Globalisasi
Pemicu Era Globalisasi adalah revolusi teknologi komunikasi sehingga batas-batas negara tidak dapat menahan arus komunikasi. Di bidang manajemen terlihat dari skala perusahaan makin kecil, birokrasi makin sederhana, desentralisasi kewenangan, swastanisasi BUMN, pekerja kasar semakin kehilangan peran dan pekerja otak semakin menonjol. Perilaku dan Etika di mana selera masyarakat dunia condong menyatu, kecenderungan untuk menonjolkan identitas kultural menjadi meningkat, misal tuntutan HAM, kesadaran untuk menjaga bumi sebagai tempat tinggal menguat (masalah lingkungan hidup menjadi tuntutan moral baru)

CSR
CSR atau Corporate Social Responsibility merupakan panggilan terhadap perusahaan untuk memperhatikan kondisi sosial masyarakat sekitarnya serta dalam lingkup lingkungan yang lebih luas. Dengan demikian diharapkan muncul tanggung jawab untuk memberdayakan masyarakat.

UMKM di Depok
Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) memiliki nilai strategis di dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar Kota Depok, pada tahun 2009 tercatat 10.907 UMKM di 6 bKecamatan di Kota Depok. Kecamatan Sawangan 2.1555, Limo, 756, Pancoran Mas,1.176, Beji, 1.235, Cimanggis, 3.671 dan Sukmajaya,1.914

Perda Kota Depok yang Mendukung UMKM


Perda Kota Depok Nomor 03 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan dan Pendaftaran Usaha Bidang Perindustrian dan Perdagangan Perda Kota Depok Nomor 18 Tahun 2012 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Depok

Kesimpulan
Pemerintah Kota Depok sebelumnya tidak menyadari bahwa perkembangan kota ini menjadi Depok Kota Niaga dan Jasa yang Religius dan Berwawasan Lingkungan , Visi 2006-2025 lebih cepat dari yang diduga sebelumnya. Banyak hal yang kemudian dibicarakan kembali terkait peraturanperaturan yang sudah berlaku sebelumnya. Jumlah penduduk miskin di Depok semakin meningkat. Hal ini mungkin dikarenakan berbagai faktor. Menurunnya jumlah UMKM di Depok berdasarkan Kata Sambutan Walikota Depok ketika membuka Karya UMKM Kreatif De Expo 2012, 12-17 Juli 2012 di DMall bahwa Pelaku UMKM 2012 berjumlah 9861 di mana sebelumnya menurut sumber data Dinas Koperasi, UMKM dan Koperasi Kota Depok, 2009 berjumlah 10.907 patut dikaji lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai