Anda di halaman 1dari 4

PUASA BICARA (SHAUM)

Alkisah, setelah Allah SWT mengalirkan sungai di bawah kaki Maryam dan menjatuhkan buah kurma yang segar. Lalu Allah berkata kepada Maryam, Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka Katakanlah: Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini. Demikian redaksi ayat ke-26 dari Surah Maryam. Pada ayat tersebut terdapat satu-satunya kata shaum (puasa) dalam Alquran. Adapun kata puasa dalam Alquran setidaknya disebutkan sebanyak 13 kali dalam berbagai derivasinya, termasuk shaum pada ayat di atas. Kata shaum di ayat tersebut berbeda sama sekali dengan shiyam, yang merujuk pada puasa seperti lazimnya dilakukan umat Islam. Secara umum para ulama tafsir sepakat untuk menerjemahkan kata shaum dalam ayat ini bukan untuk menahan diri dari makan dan minum, tapi untuk menahan diri dari segala bentuk ucapan dan perkataan. Sedikit penjelasan kisah Maryam terkait dengan puasa, maka ketika Siti Maryam dihujat oleh masyarakatnya dengan gunjingan yang tak berdasarkan fakta sesaat dia kembali dari Mihrab dengan menggendong anaknya, Isa binti Maryam. Saat itu pula Maryam diperintahkan Allah SWT untuk puasa bicara atau shaum. Sayyid Quthub dalam tafsirnya, Fi Zhilalil Quran, mengungkapkan keadaan ketika itu bahwa sesungguhnya lidah-lidah mereka (masyarakat di lingkungan Maryam ) kepada Maryam sangat mengecam dan mengutuk perbuatannya. Lalu mereka marah yang akhirnya berubah menjadi ejekan yang sangat pahit bagi Maryam. Maka Maryam puasa bicara (shaum), dan Allah SWT menjadikan bayi dalam buaiannya berbicara dengan sangat jelas membela ibunda tercinta. Hikmah ayat tersebut menghendaki pada kita bahwa puasa seharusnya tidak sekedar menahan lapar dan dahaga serta hal-hal yang membatalkannya ( shiyam), melainkan juga menahan diri dari perkataan yang berdosa dan tidak bermanfaat (shaum), seperti menggunjingkan orang, mencaci-maki, menghujat dan menghujat balik, mengeluarkan kata-kata kotor dan sebagainya. Puasa bicara (shaum) menghendaki kita untuk tidak banyak bicara, namun agar mampu banyak mendengar dengan baik dan berbicara yang perlu-perlu saja atau yang benar-benar bermanfaat.

Puasa bicara mengingatkan kita pada sabda-sabda Rasulullah SAW terkait bahaya lisan. Satu diantara bahaya lisan tersebut terdapat dalam riwayat Tirmidzi dan Ibnu Hibban yang menyatakan bahwa ketika Rasulullah SAW ditanya tentang sebabsebab paling banyak yang memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab, "Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik." Beliau ditanya lagi, "Apa penyebab banyaknya manusia masuk neraka?" Rasulullah SAW menjawab, "Mulut dan kemaluan." Dari hadis di atas menjelaskan akan manfaat dari puasa bicara yakni menghindarkan manusia dari Neraka. Lebih dari itu bahkan kebaikan lisan dalam berkata-kata pula lah yang menjadi salah satu indikator seorang itu muslim atau bukan. Renungkanlah sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini, Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari lidah dan tangannya. Orang beriman adalah orang yang dapat memberikan keamanan bagi manusia lainnya pada darah dan harta mereka. Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Asy-Syihab serta Al-Hakim. Redaksi hadis tersebut adalah, Hadis ini dishahihkan oleh Imam AlHakim dalam Al-Mustadrak Ala Ash-Shahihain . Hadis ini menegaskan hendaklah kita mengucapkan dengan lidah yang dimiliki berupa kata-kata yang tidak menyakiti orang lain, melainkan ujaran yang mampu membahagiakan orang lain. Lebih tegas, hadis di atas menjelaskan pada kita, bahwa bukanlah seorang muslim jika dia masih menyakiti orang lain baik dengan omongan maupun tangannya. Sejatinya, bukanlah tergolong muslim meskipun dia ber-KTP Islam namun seseorang itu masih gemar mempergunjingkan orang lain, yang mengakibatkan orang lain tersakiti dengan omongannya. Demikianlah juga jika seorang menyakiti orang lain dengan perbuatan anggota tubuhnya. Untuk itulah Allah SWT menegaskan larangannya untuk mempergunjingkan orang lain, Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang . Demikian dijelaskan Alquran dalam surah Al-Hujurat (49) ayat ke-12. Masih terkait dengan menghindari diri dari perkataan yang menyakitkan manusia, Rasulullah SAW menegaskan dalam hadis yang lain, Tiada sedekah yang yang utama dari pada ucapan (baik) . Demikian redaksi hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Jabir. Hadis ini didapati juga di kitab Jami Al-Shaghir karya As-Suyuti dan dinilai hasan oleh beliau. Lebih khusus terkait puasa bicara dan dikaitkan dengan Ramadhan. Rasulullah SAW pada 14 abad yang lalu telah banyak mengingatkan umatnya, dalam hal puasa

bicara ini agar ibadah puasanya tidak berakhir dengan sia-sia. Berikut hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan zur (segala perkataan yang diharamkan, baik berdusta, menggunjing, dan mencela) serta kebodohan, niscaya Allah tidak membutuhkan ia meninggalkan makan dan minum. Hadis senada sebagaimana juga diriwayatkan oleh Bukhari dan juga oleh Imam Muslim menyatakan, Barang siapa yang tidak bisa meninggalkan diri dari ucapan palsu (jelek) dan tetap mengerjakannya, maka tidak berguna bagi Allah puasanya. Selanjutnya secara tegas dan jelas Rasulullah SAW melarang umatnya berkata keji dan kasar. Sesungguhnya puasa itu perisai. Maka jika salah seorang dari kamu berpuasa, jangan berkata keji dan kasar. Kalau dia dicela atau hendak diperangi seseorang, hendaklah ia berkata, sesungguhnya aku sedang berpuasa . Demikian sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Akhirnya dari paparan di atas, jelas dan nyatalah sudah akan pesan-pesan Rasulullah SAW agar puasa yang dilakukan umatnya tidak berakhir dengan lapar dan dahaga saja. Sebagaimana sabda Sang Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Alhakim, Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahala kecuali lapar,dan banyak orang yang shalat (malam) tidak mendapat pahalanya kecuali berjaga . Harus dipahami oleh umat Islam bahwa rumusan puasa itu tidak hanya sekedar shiyam (puasa dari menahan lapar dan dahaga, hubungan suami-istri serta hal-hal yang membatalkannya) saja, melainkan juga shaum (puasa bicara). Dengan ungkapan lain, bedakan antara shiyam dengan shaum! Sadarilah puasa bukan sekedar shiyam saja!! Melainkan juga shaum!! Terakhir harus disadari juga bahwa puasa bicara ( shaum) bukan berarti diam tanpa berkata-kata! Dalam puasa bicara, berkata-kata hanya yang perlu-perlu saja atau yang betul-betul berguna, itu pun dalam waktu terbatas. Puasa bicara ( shaum) bukanlah berarti berbisu ria tanpa sepatah kata, namun dalam puasa bicara ( shaum) dimaksudkan bahwa bicara kita perak, namun diam kita emas! Ramadhan tidak menghendaki kita puasa dalam arti shiyam saja, melainkan puasa dalam arti shaum juga! Dan Ramadhan sebagai bulan latihan agar di luar Ramadhan masih bisa berpuasa bicara (shaum). Semoga berguna! Wallahu Al-Alim.

= ditulis oleh Muhammad Arif Fadhillah Lubis, S.H.I., MSI. (GELAR HURUF BESAR SEMUA), Dosen AGAMA ISLAM di Politeknik Negeri Medan. Nama : Muhammad Arif Fadhillah Lubis, S.H.I., MSI

NIP NIK Alamat

: 198105072009121005 : 1205120507810005 : Jalan Babussalam RT 002 RW 002 Desa Padang Tualang, Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat, Sumatera Utara

Alamat di Medan : Jalan Dr. Mansyur, gg. Sipirok no. 10 c Medan Alamat kantor Handphone Email Agama Bidang Keahlian Rekening : Politeknik Negeri Medan, Jln. Almamater No. 1 Kampus Universitas Sumatera Utara. : 081269677599/082267683399 : ariflubis7@yahoo.com : Islam : 1. Ilmu Falak 2. Riset Keislaman 3. Hukum Islam 4. Studi Islam 5. Sosial-Antropologi 6. Statistik : Nomor rek. BNI: 0192599546, Bank BNI cabang USU Medan atas nama MHD. Arif Fadhillah Lubis

Anda mungkin juga menyukai