Anda di halaman 1dari 5

JALAN MENUJU KETENTRAMAN HIDUP

Sabda Rasulullah

Artinya: Jalan menuju kebahagiaan adalah kuasailah lidahmu,


lapangkanlah dadamu, tangisilah kesalahanmu

Hadirin hamba Allah yang berbahagia


Mencari ketentraman dan keselamatan hidup adalah usaha setiap manusia.
Dengan arti kata setiap manusia itu selalu mendambakan keselamatan,
ketentraman, dan ketenangan dalam hidup. Cuma jalan menuju ketentraman dan
keselamatan tidak banyak diketahui manusia. Didalam hadis ini Rasulullah saw
menjelaskan 3 faktor yang merupakan jalan menuju ketentraman dan ketenangan
hidup yaitu:
Pertama, Lidah yang dapat dikuasai/dikendalikan
Kedua, Berlapang dada
Ketiga, Menangisi dan menginsafi kesalahan

Hadirin wal hadirat Rahimakumullah

Yang pertama. Lidah yang dapat dikuasai/ dikendalikan. Lidah adalah salah
satu anggota badan manusia yang amat vital sebagai alat komunikasi
sesamanya. Ia dapat dipergunakan untuk hal-hal yang baik dan dapat
dipergunakan untuk hal- hal yang tidak baik bahkan sering kali berakibat
yang sangat fatal di tengah- tengah masyarakat diakibatkan oleh lidah.

1
Banyak sekali ayat-ayat Al-quran dan Hadist Rasulullah yang
membicarakan soal ini. Pernah seorang sahabat yang bernama Mu’az bin Jabal
bertanya kepada Rasulullah: “ Apakah kami bisa disiksa lantaran
perkataan?” Rasulullah menjawab: “ Tidaklah wajah seseorang atau tengkuk
seseorang akan ditelungkupkan ke neraka kalau bukan lantaran lidahnya. Karena
lidah mempunyai peranan penting dalam kehidupan kita maka ia dapat
menentukan standar atau ukuran iman seseorang

Rasulullah SAW bersabda : “salah satu anggota badan yang banyak


menyebabkan manusia celaka dan binasa hingga masuk neraka adalah lidah.”
(HR. Tirmidzi).

Beliau juga menyebutkan ada banyak kejahatan disebabkan oleh lisan.


Oleh karena itu Beliau berpesan, hendaklah seseorang mampu mengendalikan
lidah. Sehingga Nabi Muhammad SAW bersabda, “berkatalah kamu yang
benar dan baik. Jika kamu tidak bisa berkata benar dan baik, maka lebih baik
diam.” (Dari Abu Hurairah RA, RA Bukhari). Semakin banyak kita bicara,
semakin banyak peluang kepada dosa.

Bapak-bapak dan ibuk-ibuk yang berbahagia

Puasa Ramadhan ini juga dilengkapi dengan perbaikan lidah. Hal


yang dapat membatalkan puasa memang makan dan minum, namun lisan
(ucapan) dapat meghapuskan pahala puasa kita yang banyak disebabkan oleh
lidah seperti : menggunjung, bergosip, berbohong, caci-maki, dll. sehingga puasa
kita hanya menghasilkan lapar dan dahaga.

Marilah kita perbanyak tadarus, dzikir, dan doa, untuk meminimalisir


peluang kita melakukan kejahatan lisan. Ramadhan harus juga jadi ajang
pembuktian pengendalian lisan kita, yaitu hanya bicara yang bermanfaat, bicara
yang benar, dan bicara yang baik saja. Jika tidak bisa berbicara yang baik-baik
maka diam lebih baik untuk kita.
2
Sidang Jamaah Tarwih yang dirahmati Allah

Yang Kedua, Berlapang dada. Bagi seorang mukmin sejati, cahaya Al-
Qur’ân dan Sunnah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa âlihi wa sallam adalah
penerang jalan menuju kepada kehidupan indah yang senantiasa membuat
dadanya lapang dan bercahaya. Hidup dengan dada yang lapang adalah
suatu nikmat yang sangat berharga dan dambaan setiap insan. Kita ibaratkan
sebuah rumah. Suasana lapang didalam rumah bukanlah ditentukan oleh
luas dan besarnya bangunan, tetapi tergantung kepada kedamaian hati
sipenghuinya.

Rasulullah telah memberikan resep mujarab yang akan dapat menimbulkan


suasana damai, indah, dan tentram di dalam rumah kita. Beliau bersabda:

Artinya: Hiasilah rumahmu dengan bacaan Al-Quran

Al-Quran memiliki banyak keutamaan. Diantaranya menyebutkan


bahwa membaca Al-Quran akan mendapatkan pahala bagi yang membacanya.
Bahkan, dengan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dengan
khidmat juga mendapatkan pahala dan bisa membuat hati kita bergetar. Orang
yang senantiasa membaca Al-Quran ikhlas karena Allah SWT maka Allah
SWT akan melimpahkan rahmat, hidayah dan ridho-Nya, sehingga dia
selalu dalam lindungan-Nya. Selain itu dengan membacanya mampu membuat
hati seseorang menjadi lebih tenang dan lebih dekat dengan-Nya. Untuk itu di
bulan yang suci ini marilah kita perbanyak membaca Al-Quran agar mendapat
syafaat di yaumil akhir nanti.

3
Bapak-bapak dan Ibuk-Ibuk yang dirahmati Allah

Yang Ketiga. Menangisi dan menginsyafi kesalahan. Berbuat suatu


kesalahan adalah ciri khas manusia. Didalam Al-Quran sendiri Allah telah
menjelaskan akan kemungkinannya manusia berbuat kesalahan. Allah telah
memberikan petunjuk menuju jalan yang lurus dalam ajarannya, namun
manusia itu memiliki kecendrungan untuk berjalan di luar jalur yang telah
ditetapkan Allah. Namun, Bapak-bapak dan Ibuk-Ibuk. Apakah kalau telah
terlanjur berbuat salah lalu dibiarkan saja berlarut dalam kesalahan? Sudah tentu
jawabanya tidak. Oleh karena itu bapak ibuk , untuk menghapus dosa dan
kesalahan yang telah kita lakukan secara sadar atau tidaknya maka segeralah kita
bertobat, meminta ampun kepada Allah swt.

Bulan Ramadan ini memiliki salah satu keutamaannya adalah sebagai


pelebur dosa-dosa. Di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa dan dianjurkan
untuk menghidupkan malam-malamnya. Dosa-dosa yang pernah
diperbuat seorang muslim juga akan diampuni melalui salat tarawih yang
dikerjakan atas dasar iman dan ikhlas. Pada zaman Rasulullah SAW, ibadah ini
dinamakan Qiyam Ramadan atau menghidupkan malam-malam Ramadan dengan
salat malam.

Artinya: "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman


dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." (HR Bukhari,
Muslim, dan lainnya).

Hadirin wal Hadirat yang Berbahagia


Demikianlah tiga di antara jalan-jalan menuju ketentraman hidup yang
telah ditunjukkan Allah dan sampaikan Rasulullah kepada kita dapat kita ikuti
utuk keselamatan dan ketentraman hidup kita di dunia dan kebahagiaan di
akhirat kelak. Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini,
semoga bermanfaat bagi kita bersama. Akhirukalam wabillahitaufik walhidayah
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
4
5

Anda mungkin juga menyukai