Anda di halaman 1dari 24

BUKU MODUL MODUL GANGGUAN SISTEM PENGLIHATAN PADA KELAUTAN MODUL NO B.

SUBMODUL B.7.4. TRAUMA MATA

KOLEGIUM KEDOKTERAN KELAUTAN PERDOKLA (PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN KELAUTAN) 2009

SUBMODUL B.7.3. MANAJEMEN TRAUMA MATA


TUJUAN MODUL Modul ini disusun untuk proses pembelajaran dan pelatihan praktek agar peserta didik mampu menjelaskan problema dan patofisiologi trauma mata, dan menjelaskan pemeriksaan fisik trauma mata, melakukan diagnosis trauma mata tumpul , tajam, radiasi dan bahan kimia, melakukan terapi awal terhadap kelainan mata akibat trauma, melakukan rujukan kasus trauma mata keahli Mata, melakukan pemeriksaan fit onboard ships,serta melakukan upaya pencegahan trauma mata melalui safety precaution Kompetensi kognitif, psikomotor dan afektif akan diperoleh melalui proses pembelajaran materi dan prosedur klinik baku dengan pembimbingan, praktik mandiri dan penilaian perkembangan level kompetensi WAKTU Mengembangkan Kompetensi Sesi di dalam kelas Sesi dengan fasilitasi Pembimbing Sesi praktik dan pencapaian kompetensi PERSIAPAN SESI Materi presentasi: Trauma tumpul mata pada kelautan. Trauma tajam mata pada kelautan. Trauma mata karena bahan kimia dan radiasi pada kelautan. Safety precaution trauma mata dan Alat Pelindung Diri Mata Alokasi Waktu 2 X 60 menit (classroom session) 2 X 120 menit (coaching session) 4 hari (facilitation and assessment

LCD 1 : LCD 2 : LCD 3 : LCD 4 : Kasus :

Seorang ABK X 26 tahun, kru dek datang dengan keluhan mata merah, gatal, terasa mengganjal. Tiga hari lalu mata kanan terkena serpihan logam pada saat menggerinda, karena sesudah membilas mata dengan cairan mengalir dari kontainer pembersih mata dan dia merasa tidak ada gangguan lagi maka dia tidak berobat keruang kesehatan kapal. Sarana dan alat bantu latih : Video, kasus Penuntun belajar (learning guide) terlampir Tempat belajar (training setting): Ruang kelas 1 PPDS Kelautan Referensi

Hand book of Nautical Medicine, W.A.G., Goethe E.N.Watson- D.T. Jones Berlin Heidelberg New York tokyo 1984 pp. American Academy of Ophthalmology, Basic and Clinical Science Course, Retina and Vitreous, Section 12. 2008-2009 Kanski J.J : Clinical Ophthalmology, a systematic approach. 2007 Modul PPDS MATA. Damir Valentic et all, Work related diseases and injuries on an oil rig., Internationale Maritime Health, 2005, 56, 1-4. KOMPETENSI Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran modul ini, peserta didik diharapkan : Mampu menatalaksana trauma mata pada kelautan melalui upaya membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik/status lokalis mata, pemeriksaan penunjang mata, rujukan ke Ahli Mata, pemeriksaan fit onboard ships, pencegahan trauma mata melalui safety precaution dan membuat keputusan serta menangani problem tersebut hingga tuntas KETRAMPILAN Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran modul ini, peserta didik diharapkan terampil : 1. Menjelaskan keadaan dan patofisiologi trauma mata pada kelautan. 2. Menjelaskan pemeriksaan fisik trauma mata pada kelautan. 3. Menjelaskan diagnosis trauma mata tumpul, tajam, radiasi dan bahan kimia pada kelautan. 4. Menjelaskan terapi awal terhadap kelainan mata akibat trauma pada kelautan. 5. Menjelaskan rujukan trauma pada kelautan ke ahli Mata 6. Menjelaskan pemeriksaan fit onboard ships penderita trauma pada kelautan 7. Menjelaskan upaya pencegahan trauma mata pada kelautan melalui safety precaution GAMBARAN UMUM Ada beberapa faktor spesifik yang membedakan kasus dan manajemen trauma mata pada kelautan antara lain trauma mata pada kelautan sering berkaitan dengan pekerjaan pelaut, gangguan pengelihatan yang ditimbulkan pada ABK/pelaut dapat membahayakan pelayaran, dan terapi definitif sering baru dapat dilakukan di Rumah Sakit Pelabuhan berikutnya namun waktu singgah kapal sering tidak memadai. Kasus penyakit/kelainan yang paling sering terjadi pada ABK/pelaut adalah trauma dan/ atau keracunan, dimana trauma mata adalah kasus ketiga besar dari kasus trauma/keracunan pada ABK/Pelaut. Trauma mata yang sering terjadi adalah trauma mata tumpul, tajam, radiasi dan trauma karena bahan kimia. Trauma bahan kimia bisa terjadi karena kontak langsung mata dengan cairan maupun gas/uap bahan kimia.

Prinsip penanganan trauma mata adalah penanganan harus segera dilaksanakan dan tindakan yang harus dilaksanakan adalah sesuai dengan jenis trauma dan zat yang menyebabkan trauma. Trauma akibat radiasi sering tidak segera terdeteksi saat paparan terhadap radiasi. Pada beberapa kasus baru terdeteksi pada saat tes mata berkala dimana ditemukan gangguan pengelihatan, bisa berupa penurunan ketajaman pengelihatan,buta warna, gangguan lapang pandangan, scotoma dan lain-lain akibat kelainan retina karena radiasi. Trauma tumpul (misal bola mata terbentur benda keras) dan tajam (misal mata terkena serbuk logam saat menggerinda) sering memerlukan tindakan bedah termasuk untuk mengeluarkan benda asing-nya. Hal ini sering sulit dilakukan dikapal bila kondisi ombak tidak memungkinkan untuk tindakan operatif,sehingga sering perlu rujukan kerumah sakit Pelabuhan terdekat. Dalam hal trauma mata karena kontak terhadap bahan kimia, perwira kapal/dokter sering dihadapkan pada dilema apakah tindakan pertamanya berupa pemberian zat kimia antidotumnya? Beberapa penelitian menyarankan lebih baik membilas(mengencerkan polutan) dengan cairan isotonik atau air steril yang mengalir. Dikapal atau oil rig/instalasi lepas pantai biasanya disediakan kontainer berisi air steril atau cairan isotonik untuk membilas trauma mata akibat bahan kimia ataupun partikel tajam. Perwira kesehatan dikapal dituntut dapat melakukan terapi awal trauma mata guna menghindari terjadinya komplikasi gangguan pengelihatan. Sedangkan Dokter Kapal/Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan dituntut untuk dapat melakukan terapi awal, deteksi dini kemungkinan terjadinya komplikasi gangguan pengelihatan , sehingga dapat melakukan rujukan sedini mungkin kasus trauma mata tertentu ke Ahli Mata serta dapat melakukan pemeriksaan fit onboard ships bagi ABK/Pelaut yang menderita trauma mata kelautan. Dalam modul ini dibahas tentang trauma mata pada kelautan dengan refensi/mengacu pada modul Program Pendidikan Dokter Spesialis Mata yang sesuai. Contoh Kasus l, Seorang ABK X 26 tahun, kru dek datang dengan keluhan mata merah, gatal, terasa mengganjal. Tiga hari lalu mata kanan terkena serpihan logam pada saat menggerinda, karena sesudah membilas mata dengan cairan mengalir dari kontainer pembersih mata dan dia merasa tidak ada gangguan lagi maka dia tidak berobat keruang kesehatan kapal. Pada pemeriksaan didapatkan bintik luka pada konjungtiva mata kanan, didaerah jam 8, tidak nampak adanya benda asing , konjungtiva kedua mata nampak merah, nampak oedem,nampak adanya debris mata kuning lengket. Suhu tubuh 38,6oC. Tidak nampak kelainan pada kornea mata ,serta tidak nampak tanda-tanda infeksi serta perdarahan pada bagian dalam bola mata. Visus normal,namun penderita mengeluh silau. Diskusi : Diagnosa. Etiologi Patofisiologi Penatalaksanaan. Jawaban : Diagnosa : Konjugtivitis mata kanan dan kiri. Etiologi : Trauma tajam konjungtiva kanan dengan sekunder infeksi

Patofisiologi : Percikan serbuk logam yang mengenai bola mata kanan menyebabkan trauma konjungtiva kanan. Benda asing telah berhasil dieluarkan dengan pembilasan mata dengan air mengalir. Namun karena higiene mata yang tidak baik menyebabkan terjadinya sekunder infeksi. Penatalaksanaan : Karena prognosa trauma mata dan konjungtivitis tersebut baik, tidak beresiko menimbulkan gangguan pengelihatan, maka terapi bisa dilakukan dikapal. Pemberian: antibiotik sistemik dan topikal,analgetik,antihistamin Higiene mata yang baik. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran untuk sesi ini, peserta didik akan memiliki keterampilan untuk : 1. Menjelaskan keadaan dan patofisiologi trauma mata pada kelautan 2. Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan fisik trauma mata pada kelautan. 3. Menjelaskan dan melakukan diagnosis trauma mata tumpul, tajam, radiasi dan bahan kimia pada kelautan. 4. Menjelaskan dan melakukan terapi awal terhadap akibat trauma mata pada kelautan. 5. Menjelaskan dan melakukan rujukan trauma mata pada kelautan ke ahli Mata 6. Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan fit onboard ships penderita trauma mata pada kelautan 7. Menjelaskan dan melakukan upaya pencegahan trauma mata pada kelautan melalui safety precaution STRATEGI dan METODE PEMBELAJARAN Tujuan 1. Mampu menjelaskan keadaan dan patofisiologi trauma mata pada kelautan.

Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut:

Tutorial tentang lingkup keadaan dan patofisiologi trauma mata pada kelautan, . Bed side teaching/on site teaching kasus pasien di ruang rawat inap/rawat jalan Diskusi kelompok tentang keadaan dan patofisiologi trauma mata pada kelautan,dampaknya terhadap gangguan pengelihatan, progresivitas serta kemungkinan fitness on board shipis. Belajar mandiri (textbook and journal reading) Praktik mandiri dengan supervisi Patofisiologi: trauma mata pada kelautan. Dampaknya terhadap gangguan pengelihatan

Must to know key points :


Tujuan 2. Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan fisik trauma mata pada kelautan. Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut: Tutorial tentang pemeriksaan fisik trauma mata pada kelautan. Bed side teaching/on site teaching kasus pasien di ruang rawat inap/rawat jalan Diskusi kelompok tentang pemeriksaan fisik trauma mata pada kelautan, dampaknya terhadap gangguan pengelihatan, serta kemungkinan fitness on board shipis. Belajar mandiri (textbook and journal reading) Praktik mandiri dengan supervisi Must to know key points : Cara pemeriksaan fisik trauma mata pada kelautan.

Tujuan 3. Mampu menjelaskan melakukan diagnosis trauma mata tumpul, tajam, radiasi dan bahan kimia pada kelautan. Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut:

Tutorial tentang melakukan diagnosis trauma mata tumpul, tajam, radiasi dan bahan kimia pada kelautan Bed side teaching/on site teaching kasus pasien di ruang rawat inap/rawat jalan Diskusi kelompok tentang diagnosis trauma mata tumpul, tajam, radiasi dan bahan kimia pada kelautan Belajar mandiri (textbook and journal reading) Praktik mandiri dengan supervisi

Must to know key points : Diagnosis trauma mata tumpul, tajam, radiasi dan bahan kimia pada kelautan Tujuan 4. Mampu menjelaskan dan melakukan melakukan terapi awal trauma mata pada kelautan. Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut:

Tutorial tentang terapi awal trauma mata pada kelautan. Bed side teaching/on site teaching kasus pasien di ruang rawat inap/rawat jalan Diskusi kelompok tentang terapi awal trauma mata pada kelautan. Belajar mandiri (textbook and journal reading) Praktik mandiri dengan supervisi

Must to know key points : Terapi awal trauma mata pada kelautan.

Tujuan 5. Mampu menjelaskan dan melakukan rujukan trauma mata pada kelautan ke ahli Mata Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut:

Tutorial tentang perlunya rujukan dini kasus trauma mata tertentu pada kelautan ke ahli Mata Bed side teaching/on site teaching kasus pasien di ruang rawat inap/rawat jalan Diskusi kelompok tentang rujukan trauma mata tertentu pada kelautan ke ahli Mata, jenis kasus trauma mata yang perlu rujukan dini ke Ahli Mata guna mencegah komplikasi pada gangguan pengelihatan. Belajar mandiri (textbook and journal reading) Praktik mandiri dengan supervisi

Must to know key points : Melakukan rujukan trauma mata pada kelautan ke ahli Mata Kasus-kasus trauma mata pada kelautan yang perlu rujukan dini ke Ahli Mata.. Tujuan 6. Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan fit onboard ships penderita trauma mata pada kelautan Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut:

Tutorial tentang pemeriksaan fit onboard ships penderita trauma mata pada kelautan. Bed side teaching/on site teaching kasus pasien di ruang rawat inap/rawat jalan Diskusi kelompok tentang pemeriksaan fit onboard ships pada penderita trauma mata pada kelautan. Belajar mandiri (textbook and journal reading) Praktik mandiri dengan supervisi

Must to know key points : Pemeriksaan Fit onboard ships penderita trauma mata pada kelautan.. Tujuan 7. Mampu menjelaskan dan melakukan upaya pencegahan trauma mata pada kelautan melalui safety precaution Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut:

Tutorial tentang upaya pencegahan trauma mata pada kelautan melalui safety precaution Bed side teaching/on site teaching kasus pasien di ruang rawat inap/rawat jalan

Diskusi kelompok tentang upaya pencegahan trauma mata pada kelautan melalui safety precaution, jenis-jenis alat pelindung diri/mata yang sesuai dengan pekerjaan dan bahan kontak yang dihadapinya. Belajar mandiri (textbook and journal reading) Praktik mandiri dengan supervisi

Must to know key points : Upaya pencegahan trauma mata pada kelautan melalui safety precaution Jenis-jenis alat pelindung diri/mata. EVALUASI Pada awal pertemuan dilaksanakan pre-test. Selanjutnya dilakukan small group discussion dengan fasilitator untuk membahas hal-hal yang berkenaan dengan penuntun belajar. Setelah mempelajari penuntun belajar mahasiswa diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk Role play dengan sesama peserta didik dimana saat peserta memperagakan kinerjanya maka temannya menilai dengan menggunakan penuntun belajar untuk evaluasi (peer assisted evaluation) Setelah dianggap memadai melalui metode bed side teaching/on site teaching dibawah pengawasan fasilitator, peserta didik mengaplikasikan penuntun belajar pada model anatomi. Setelah kompetensi tercapai peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan pada klien/pasien sesungguhnya. Pada saat pelaksanaan, evaluator melakukan pengawasan langsung dan mengisi formulir penilaian sebagai berikut : Perlu perbaikan : tahap akuisisi Cukup : tahap akuisisi-kompeten (pelaksanaan benar tapi waktunya tak efisien) Baik : tahap kompeten (pelaksanaan benar dan waktunya efisien) Setelah selesai bed side teaching/on site teaching melakukan diskusi untuk mendapat penjelasan dari berbagai hal yang tidak mungkin dibicarakan di depan klien/pasien . Self assessment dan peer assisted evaluation dengan mempergunakan penuntun belajar Penilai Pengamatan langsung dengan memakai evaluation checklist form Kriteria penilaian : cakap/tidak cakap/lalai Diakhir penilaian peserta didik diberi masukkan dan bila perlu diberi tugas yang dapat memperbaiki kinerja. Pencapaian kompetensi diperoleh melalui Ujian OSCE Ujian akhir stase Ujian kognitif tengah pembelajaran Ujian akhir kognitif Ujian akhir profesi

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KOGNITIF Contoh Kuesioner : Kuesioner Sebelum Pembelajaran Soal : 1. Salah satu penyebab buta ABK/Pelaut adalah trauma tajam pada bola mata

: ( B/S )

Kuesioner Tengah Pembelajaran Soal : 1. Terapi awal pada trauma mata ABK/Pelaut akibat matanya terpapar cairan kimia adalah : A. Pemberian antidotum B. Pengenceran cairan kimia. C. Mata dibilas dengan cairan isotonic/air steril yang mengalir D. Mata direndam dengan cairan isotonic/air steril. Jawaban : A. B. C. D. Pemberian antidotum Pengenceran cairan kimia. Mata dibilas dengan cairan isotonik/air steril yang mengalir Mata direndam dengan cairan isotonik/air steril

Essay/Ujian Lisan/Uji Sumatifa Soal : 1. Coba uraikan mengapa trauma mata pada ABK/Pelaut akibat radiasi sering terlambat diagnosanya.

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR PENUNTUN BELAJAR PENATALAKSANAAN TRAUMA TAJAM MATA
Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah atau tugas dengan menggunakan skala penilaian di bawah ini : 1 Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar atau dalam urutan yang salah ( bila diperlukan) atau diabaikan. 2 Cukup : Langkah atau tugas dikerjakan secara benar dalam urutan yang benar (bila diperlukan) tetapi waktu kerjanya tidak efisien. 3 Baik : Langkah atau tugas dikerjakan dikerjakan dengan benar dan waktu kerjanya efisien dalam menyelesaikan kegiatan/prosedur tersebut.

Nama peserta didik Nama pasien

Tanggal No. Rekam Medis PENUNTUN BELAJAR KASUS 2 3 4

NO

KEGIATAN

I. KAJI ULANG DIAGNOSIS&PROSEDUR TINDAKAN Nama Diagnosis Informed Choice & Informed Consent Rencana Tindakan Persiapan Sebelum Tindakan

Penilaian Kinerja Keterampilan (Ujian Akhir) DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA PROSEDUR PENATALAKSANAAN TRAUMA TAJAM MATA
Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila ketrampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda x bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan. Memuaskan X Tidak memuaskan T/D Tidak diamati Nama peserta didik Nama pasien/klien Langkah atau tugas dikerjakan sesuai prosedur standar atau penuntun. Tidak mampu untuk mengerjakan langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun. Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih. Tanggal No. Rekam Medis/No induk ABK 1 NILAI 2 3

NOKEGIATAN / LANGKAH KLINIK A 1. 2. 3. 4. 5. PERSIAPAN PRE PEMERIKSAAN TRAUMA TAJAM MATA Anamnesa dan evaluasi problema , Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan status lokalis/mata, Informed Consent , Menyiapkan alat ruang tindakan

Penilaian Kinerja Keterampilan (Ujian Akhir) DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA PROSEDUR PENATALAKSANAAN TRAUMA TAJAM MATA PELAKSANAAN PENATALAKSANAAN TRAUMA TAJAM MATA 1. Menjelaskan patofisologi trauma mata 2. Menjelaskan pemeriksaan status lokalis mata 3. Menjelaskan diagnosa klinis 4. Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan 5. Menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sesuai diagnosa 6. Melakukan terapi awal 7. Menjelaskan dan melaksanakan rujukan ke Ahli Mata 8. Melaksanakan terapi sesuai saran Ahli Mata 9. Melaksanakan pemeriksaan fitness on board ships 10. Menjelaskan pencegahan dan alat pelindung diri sesuai safety precaution B. Peserta dinyatakan : Terampil Perlu perbaikan Tidak terampil dalam melaksanakan prosedur NILAI 2

Tanggal: ......../........../............

Nama dan Tanda Tangan Penilai

KATEGORI EDUKATOR/PELATIH Pendidik Pelatih Tugas Pembimbing Classroom Preceptor Membimbing petugas/ peserta didik untuk Clinical Instructor memahami aplikasi pengetahuan dalam praktik Pendidik Clinical Trainer Standardisasi atau memberikan kompetensi bagi petugas/peserta didik Penilai Advanced Trainer Menilai hasil proses pembelajaran peserta didik dan kualifikasi pendidik/ penilai/clinical trainer Guru Besar Master Trainer Instructional Designer Mencetak Advanced Trainer Mengembangkan sistem dan manajemen pelatihan

MATERI BAKU : LCD 1 : Trauma tumpul mata pada kelautan.

LCD 3 : Trauma mata karena zat kimia dan radiasi pada kelautan.

LCD 2 : Trauma tajam mata pada kelautan.

LCD 4 : Safety precaution trauma mata dan Alat Pelindung Diri Mata

Referensi Baku.
Hand book of Nautical Medicine, W.A.G., Goethe E.N.Watson- D.T. Jones Berlin Heidelberg New York tokyo 1984 pp. American Academy of Ophthalmology, Basic and Clinical Science Course, Retina and Vitreous, Section 12. 2008-2009 Kanski J.J : Clinical Ophthalmology, a systematic approach. 2007 Modul Kelainan Herediter PPDS MATA. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran International Convention on Standard of Training,Certification and Watchkeeping for Seafarers,1978 as amended in 1995,Resolution 9. Annexure B- Welcome to Directorate General of Shipping,Mumbai. diunduh 12 September 2009.

Medical Examination of Seafarers 2005 (translation of Keuringsreglement voor de Zeevaart 2005, diunduh 12 September 2009. Gregory Pinto,M.D., Eye Trauma and usefull technique, Saratoga springs, N.Y., Diunduh 20 September 2009 Damir Valentic et all, Work related diseases and injuries on an oil rig., Internationale Maritime Health, 2005, 56, 1-4.

Paket Materi Pelengkap Modul


Buku Panduan Peserta Didik Buku yang diberikan kepada peserta didik dan digunakan untuk memandu mereka mengikuti proses pembelajaran Buku Pegangan Pendidik Buku yang dipegang oleh pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan bagi peserta didik dalam upaya untuk mencapai kompetensi yang diinginkan Buku Acuan Materi esensial yang digunakan oleh peserta didik dan diacu oleh pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran untukmencapai kompetensi

Anda mungkin juga menyukai