Anda di halaman 1dari 27

MODUL TUTORIAL

SEMESTER 6
BLOK 18
TRAUMA DAN KEGAWATDARURATAN

PENYUSUN:

dr.Erfan Efendi, Sp.An.


dr. Dion Krismashogi D., M.Si.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER

i
KATA PENGANTAR

Modul blok trauma dan kegawatdaruratan merupakan modul pegangan bagi


mahasiswa dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Jember
yang sedang menempuh blok 18. Pada modul ini mahasiswa belajar tentang berbagai macam
kasus trauma dan kasus kegawatdaruratan meliputi evaluasi, petatalaksanaan dan pencegahan
komplikasi yang tidak diharapkan, sebagai bekal yang bermanfaat dalam menunjang tugasnya
di masa depan.
Seperti diketahui bahwa keadaan gawatdarurat adalah suatu keadaan yang terjadi
mendadak yang mengakibatkan individu memerlukan penanganan segera secara cermat, tepat
dan cepat, dimana jika tidak mendapatkan penanganan secara tepat, cermat dan cepat
tersebutakan berpotensi menyebabkan kematian, kecacatan atau kehilangan anggota tubuh
seumur hidup dan atau komplikasi yang lebih memperberatkeadaan individutersebut.
Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai ’trigger’ dalam diskusi tutorial yang
diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam untuk ujian.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi PBL dengan metode kuliah, ketrampilan
medik dan diskusi tutorial serta ditambah dengan observasional bedside teaching kasus gawat
darurat yang ada di rumah sakit pendidikan. Setelah menyelesaikan blok ini diharapkan
peserta didikmemiliki pengetahuan dan keterampilan memadai serta kepekaan terhadap
keadaan gawat darurat sehingga nantinya mampu mengenali dan memberikan penanganan
yang tepat sebagai bekal untukmenjalaniseluruh rangkaian pendidikan kepaniteraan klinik.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua dosen pembimbing, pemateri
kuliah, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan modul dan pelaksanaan blok ini.
Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kritik dan saran
untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan modul ini dimasa yang akan datang.

Jember, April 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
I. PENDAHULUAN 1
1. GAMBARAN UMUM BLOK 1
2. TUJUAN UMUM BLOK 1
3. KETERKAITAN DENGAN BLOK LAIN 1
4. DASAR PENGETAHUAN 1
5. PRAKTIKUM PENUNJANG 2
6. BAGIAN YANG TERLIBAT 2
7. PRASYARAT BLOK 2
8. POHON TOPIK 3
9. REFERENSI 3
II. METODE BELAJAR 5
JADWAL KEGIATAN BELAJAR 8
DAFTAR NAMA DANA NOMOR TELEPON DOSEN TUTORIAL 9
DAFTAR MATERI KULIAH BLOK 18 10
PRAKTIKUM 13
STANDARD KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI) 14
SKENARIO 1 18
SKENARIO 2 21
SKENARIO 3 24
SKENARIO 4 27
SKENARIO 5 29

iii
I. PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM BLOK


Blok Trauma dan Kegawatdaruratan mempelajari tentang kasus-kasus kegawatan dan
trauma yang banyak terjadi di masyarakat kita.
2. TUJUAN UMUM BLOK
Setelah mengikuti blok ini mahasiswa mampu dan memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta kepekaan terhadap keadaan kegawatdaruratan dan keadaan kritis sehingga
mampu mengenali tanda-tandanyaserta mampumendiagnosis setiap keadaan gawatdarurat
secara dini, dan mengetahui cara penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan dan trauma.
3. KETERKAITAN DENGAN BLOK LAIN
Blok ini merupakan kelanjutan dari blok sebelumnya yaitu blok biodiagnostik, blok
intervensi, blok hemostasis dan blok gastrointestinal, yang merupakan dasar untuk memahami
blok kegawatdaruratan dan trauma.
4. DASAR PENGETAHUAN
Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar
pengetahuan:
1. Basic Life Support (BLS)
2. Advance Life Support (ALS)
3. Anestesiologi & Terapi Intensive
4. Ilmu Bedah
5. Ilmu Kesehatan Anak
6. Ilmu Mata
7. Ilmu Saraf
8. Ilmu Penyakit Dalam
9. Ilmu Penyakit Jantung dan Paru
10. Farmakologi
11. Etik,Sosial dan Legal Formal
12. Patient safety
13. Ilmu Forensik

1
5. PRAKTIKUM PENUNJANG
Melalui observasional bedside teaching di IGD RSD dr. Soebandi dan RS Jejaring
(Sister Hospital) lain, mahasiswa diharapkan mampu memahami situasi/ kondisi unit
penanganan kegawatan, dimana hal ini merupakan pengalaman awal sebelum memasuki
kepaniteraan klinik. Pada blok ini mahasiswa juga diberikan praktikum bidang tertentu yang
terkait kegawatdaruratan yang belum diberikan pada blok-blok sebelumnya (Parasitologi dan
Farmakologi)
6. BAGIAN YANG TERLIBAT
a. Anestesi dan Terapi Intensive
b. Bedah Umum, Bedah Saraf, Bedah Ortopedi, Bedah Plastik
c. Penyakit Dalam, Kardiologi, Paru
d. Forensik
e. Pediatri, Mata, Saraf
f. Kedokteran Etik
g. Farmakologi
h. Parasitologi
i. Patient Safety, K3RS
7. PRASYARAT BLOK
Sebelum menempuh blok trauma dan kegawatdaruratan, mahasiswa harus telah
menempuh blok sebelumnya yaitu: blok 1 sampai blok 17.

2
8. POHON TOPIK

Blok 18
Trauma
&Kegawatdaruratan

TRIAGE Trauma 1 Trauma 2 Non Non


Trauma 1 Trauma 2

Triage Primary& Traumatologi ACS Intoksikasi


SPGDT-S Secondary Trauma ALO Kegawatan
SPGDT-B Survey Maxilofacial psikiatri
Cardiac
Aspek Trauma Trauma Kegawatan
arrest
Etik&Hukum capitis Thorax Metabolik &
Status
Patient safety Trauma Trauma Endokrin
asmatikus
THT Abdomen Visum Et
ARDS
Trauma Combustio Repertum
Mata Kegawatan
Drowning Traumatologi
Syok Neonatus dan Forensik
pediatrik Status Epilepsi
Stroke

9. REFERENSI
- Aacharya RP, Gatsman C, Denier Y. 2011. Emergency department Triage: an ethical
analysis. BMC Emergy Medicine. 11:6.
- American College of Surgeons, Advanced Trauma Life Support (ATLS).
- American Heart Association, Advanced Cardiovasculae Life Support (ACLS).
- American Heart Association, Basic Life Support (BLS), Chain of Survival.
- Bakta IM, Suastika IK, 1999. Gawat darurat di bidang Penyakit Dalam, EGC, Jakarta.
- Boswik JA, 1997, Perawatan Gawat Darurat, EGC, Jakarta.
- Jong WD, Syamsuhidayat R, 2005. Buku ajar Ilmu Bedah,edisi 2,EGC, Jakarta.
- Maramis WF, 2010. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press,
Surabaya.

3
- Seri Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) / General Emergency Life
Support (GELS): Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Cetakan
ketiga. Dirjen Bina Yanmed Depkes RI, 2006.

- Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah, 2010. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa
Aksara, Jakarta.
- Tanggap Darurat Bencana (Safe Community modul 4). Depkes RI, 2006.

4
II. METODE BELAJAR

Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan


paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES. Dengan strategi utama
belajar berdasarkan masalah (Problem Based Learning). Kegiatan belajar dilaksanakan
berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi trigger (pemicu) dalam
belajar dengan melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah,
konsultasi pakar dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok
sesuai jadwal dengan seorang fasilitator. Untuk melatih keterampilan medik, peserta didik
diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan serta praktek kerja klinik.
a. Diskusi tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 8-10 mahasiswa dan dipandu oleh
tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada
masalah dalam bentuk skenario modul sebagai pencetus dalam diskusi. Satu skenario modul
diselesaikan dalam dua kali pertemuan, dengan selang waktu 3 sampai 4 hari. Diskusi
dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:
1. mengklarifikasi istilah/konsep,
2. menetapkan permasalahan,
3. menganalisismasalah,
4. menarik kesimpulan langkah,
5. menentukan tujuan,
6. belajar mandiri,
7. menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada,
Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan I, langkah 6 dilaksanakan di luar
kelompok, sedangkan 7 dilaksanakan pada pertemuan II.
b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit/khusus sehingga
membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan dalam bentuk
konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal
maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
c. Praktikum
Praktikum bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada kasus dilapangan, namun hal
ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Mahasiswa hanya diperkenankan untuk melihat
dan mengobservasi dengan bimbingan Pembimbing Klinik di Rumah Sakit Pendidikan.
5
d. Pelatihan keterampilan medik
Pelatihan keterampilan medik bertujuan melatih keterampilan medik mahasiswa
dengan menggunakan model pembelajaran yang ada seperti pasien simulasi. Materi pelatihan
berupa komunikasi untuk menggali informasi dari pasien.
e. Konsultasi pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila
menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun
belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar
tergantung kebutuhan.
f. Belajar mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau
lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga
dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
g. Evaluasi
Evaluasi blok dilaksanakan pada minggu VI/VII dengan mempertimbangkan proses
selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Dengan
ketentuan pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk
dapat lulus blok. Untuk ujian remedial diambil Nilai Yang Terakhir. Bobot masing-
masing komponen nilai adalah sebagai berikut:
1. Teori (60 %)
2. Tutorial (20 %)
3. Praktikum (Bed Set Teaching) (20 %)

6
Nilai akhir blok berupa angka 0 - 100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut:
BATAS BAWAH BATAS ATAS NILAI
0,00 45,00 E
45,00 50,00 DE
50,00 55,00 D
55,00 60,00 CD
60,00 65,00 C
65,00 70,00 BC
70,00 75,00 B
75,00 80,00 AB
80,00 100,00 A

7
JADWAL KEGIATAN BELAJAR
BLOK 18 TRAUMA DAN KEGAWATDARURATAN 2018

Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


I 07.00 – 07.50 KULIAH 1
07.50 – 08.40 Bedah 1 KULIAH 4 UJIAN CBT 17/ UJIAN PRKTKM HO:Kel A1 HO:Kel B1 HO:Kel C2
14 – 18 Mei 2018 08.40 – 09.30 Bedah 2 PRKTKM 5 17

09.30 – 10.20 Tutorial 1 A KULIAH 5 HO:Kel A2 HO:Kel B2 HO:Kel C3


10.20 – 11.10 Mata
11.10 – 12.00 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma HO:Kel B3 HO:Kel D1
12.00 – 12.50 Ishoma KULIAH 6 UJIAN CBT 17/ TUTORIAL 1B Ishoma
PRKTKM 5
12.50 - 13.40 KULIAH 2 PPGD HO:Kel A3 HO:Kel C1 HO:Kel D2
12.50 – 13.40 Patient safety KULIAH 7 TRAKLINDAS 1
13.40 – 14.30 KULIAH 3 Kuliah Pakar
14.30 – 15.20 Etik, record, dll

Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minngu


II 07.00 – 07.50 TUTORIAL 2A TUTORIAL 2B
07.50 – 08.40 KULIAH 10 TRAKLINDAS 2 HO:Kel D3 HO:Kel E3 HO:Kel G1
21 – 25 Mei 2018 08.40 – 09.30 Anestesi
09.30 – 10.20 KULIAH 11 HO:Kel E1 HO:Kel F1 HO:Kel G2
10.20 – 11.10 KULIAH 8 Forensik KULIAH 13 KULIAH 15
11.10 – 12.00 Bedah saraf Ishoma Bedah 3 Pediatri Ishoma HO:Kel F2 HO:Kel G3
12.00 – 12.50 Ishoma KULIAH 12 Ishoma Ishoma Ishoma
12.50 – 13.40 KULIAH 9 Manajemen syok KULIAH 14 KULIAH 16 HO:Kel E2 HO:Kel F3 HO:Kel A1
13.40 – 14.30 THT Orthopedi Bedah 4
14.30 – 15.20

8
Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
III 07.00 – 07.50 TUTORIAL 3A TUTORIAL 3B
07.50 – 08.40 TRAKLINDAS 3 HO:Kel A2 HO:Kel B2 HO:Kel C3
28 Mei – 1 Juni 2018 08.40 – 09.30
09.30 – 10.20 HO:Kel A3 HO:Kel B3 HO:Kel D1
10.20 – 11.10 KULIAH 17 HARI RAYA KULIAH 19 KULIAH 21
11.10 – 12.00 Kardiologi WAISAK Farmakologi CPCR Ishoma HO:Kel C1 HO:Kel D2
12.00 – 12.50 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
12.50 – 13.40 KULIAH 18 KULIAH 20 KULIAH 22 HO:Kel B1 HO:Kel C2 HO:Kel D3
13.40 – 14.30 Paru Peresepan obat Interna 1
14.30 – 15.20

Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


IV 07.00 – 07.50 TUTORIAL 4A TUTORIAL 4B
07.50 – 08.40 TRAKLINDAS 4 TRAKLINDAS 5 HO:Kel E1 HO:Kel E3 HO:Kel G1
4 – 8 Juni 2018 08.40 – 09.30 (UJIAN?) (UJIAN?)

09.30 – 10.20 HO:Kel E2 HO:Kel F1 HO:Kel G2


10.20 – 11.10 KULIAH 23
11.10 – 12.00 Interna 2 Ishoma Ishoma HO:Kel F2 HO:Kel G3
12.00 – 12.50 Ishoma TUTORIAL 5A Ishoma Ishoma Ishoma
12.50 – 13.40 PRAKTIKUM TUTORIAL 5B HO:Kel F3
13.40 – 14.30 FARMAKO

14.30 – 15.20

9
Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
V 07.00 – 07.50
07.50 – 08.40
11 – 15 Juni 08.40 – 09.30
2018 09.30 – 10.20
10.20 – 11.10
11.10 – 12.00
12.00 – 12.50
12.50 – 13.40
13.40 – 14.30
14.30 – 15.20

Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


VI 07.00 – 07.50
07.50 – 08.40 UJIAN CBT
18 – 22 Juni 08.40 – 09.30
2018 09.30 – 10.20
10.20 – 11.10
11.10 – 12.00 Ishoma Ishoma
12.00 – 12.50 Ishoma
12.50 – 13.40
13.40 – 14.30
14.30 – 15.20

10
Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
VII 07.00 – 07.50
07.50 – 08.40 UJIAN PRAKTIKUM UJIAN CBT
25 – 29 Juni 08.40 – 09.30 REMIDI
2018 09.30 – 10.20
10.20 – 11.10
11.10 – 12.00 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
12.00 – 12.50 Ishoma
12.50 – 13.40
13.40 – 14.30
14.30 – 15.20

Minggu Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu


VIII 07.00 – 07.50
07.50 – 08.40 UJIAN
2 – 6 Juli 2018 08.40 – 09.30 PRAKTIKUM
REMIDI
09.30 – 10.20
10.20 – 11.10
11.10 – 12.00 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
12.00 – 12.50 Ishoma
12.50 – 13.40
13.40 – 14.30
14.30 – 15.20

11
DAFTAR NAMA DAN NOMOR TELEPON DOSEN TUTORIAL
NAMA TUGAS NO.TELP.

dr. Erfan Efendi, Sp.An. Koordinator Blok 18 081331700327


Tutor Kelompok A
dr. Dion Krismashogi D., M.Si. Tutor Kelompok B 08817998888
dr. Yohanes M.Kes Tutor Kelompok C 085749774554
dr. Hairudin, M. Kes. Tutor Kelompok D 08123200364
dr. Septa Surya Wahyudi, MKes,, SpU Tutor Kelompok E 08123479140
dr. Laksmi Indreswari, Sp.B. Tutor Kelompok F 082245042134
dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P. Tutor Kelompok G 081330640240
dr. Supangat, M. Kes., Ph.D., Sp. BA. Tutor Kelompok H 085655860096
Dr. dr. Aris Prasetyo, M.Kes. Tutor Kelompok I 0811354710
Dr. dr. Yunita Armiyanti, M.Kes. Tutor Kelompok J 0817543738

dr. Erfan Efendi, Sp.An. Pendamping observasional bed side 081331700327


teaching kel A
dr. Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp.BP-RE Pendamping observasional bed side 085257227499
teaching kel B
dr. Hasan Sp.OT.,M.Kes. Pendamping observasional bed side 081249212022
teaching kel C
dr. M. Ali Shodikin, M.Kes, Sp.A. Pendamping observasional bed side 08155007780
teaching kel D
dr. Septa Surya Wahyudi, MKes,, SpU Pendamping observasional bed side 08123479140
teaching kel E
dr. Laksmi Indreswari, Sp.B. Pendamping observasional bed side 082245042134
teaching kel F
dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P. Pendamping observasional bed side 081330640240
teaching kel G
dr. Supangat, M. Kes., Ph.D., Sp. BA. Pendamping observasional bed side 085655860096
teaching kel H
dr. Heni Fatmawati, M.Kes., Sp.Rad. Pendamping observasional bed side 08179621176
teaching kel I
dr. Edy Junaedi, Sp.M/ dr. Yohanes S., Pendamping observasional bed side 08155908020/
M. Pd. teaching kel J 08113571792

12
DAFTAR MATERI KULIAH BLOK 18
KODE
TANGGAL MATERI KULIAH PEMATERI
KULIAH
BEDAH 1:
SMF BEDAH
1. 14 Mei 2018 TRIASE, DISASTER MANAGEMENT,
UMUM
SPGDT-S, SPGDT-B
K3RS/dr. Hasan
2. 14 Mei 2018 PATIENT SAFETY
Sp.OT
ETHICS, RECORDS, LEGAL dr. Cholis Abrori,
3. 14 Mei 2018
CONSIDERATION M.Kes, M.Pd.Ked
BEDAH 2:
SMF BEDAH
4. 15 Mei 2018 ATLS, PREHOSPITAL REFERAL SISTEM,
UMUM
PRIMARY & SECONDARY SURVEY
MATA:
KEGAWATDARURATAN MATA (TRAUMA
5. 15 Mei 2018 SMF MATA
OKULI, GLAUKOMA AKUT, HIFEMA)

dr. Erfan Efendi,


6. 15 Mei 2018 PPGD
Sp.An
7. 15 Mei 2018 KULIAH PAKAR TEAM TAMU
BEDAH SARAF:
TRAUMA CAPITIS, PENATALAKSANAAN
8. 21 Mei 2018 LAB BEDAH
COR, COS, COB, &
CT SCAN INTEPRETATION
THT:
9. 21 Mei 2018 SMF THT
KEGAWATDARURATAN THT
ANESTESI:
PPGD
dr. Erfan, Sp.An dan
10. 22 Mei 2018 SYOK DAN PENATALAKSANAANNYA,
Team
TERAPI CAIRAN, CPR ADULT &
PEDIATRIC/NEONATUS
FORENSIK: LAB FORENSIK FK
11. 22 Mei 2018 TRAUMATOLOGI FORENSIK, OTOPSI, VER, UNAIR/RSD DR
SURAT KEMATIAN, DVI SUTOMO
MANAGEMEN SHOCK DAN TERAPI dr. Erfan Efendi
12. 22 Mei 2018
CAIRAN Sp.An
BEDAH 3:
LAB BEDAH
13. 23 Mei 2018 TRAUMA MAXILOFACIAL, THORAX,
UMUM
ABDOMEN,
ORTHOPEDI:
TRAUMATOLOGI, TRAUMA
14. 23 Mei 2018 LAB BEDAH
MUSKULOSKELETAL, TRAUMA
CERVICAL/SPINAL, PELVIS, EKSTREMITAS
PEDIATRI:
15. 24 Mei 2018 KEGAWATDARURATAN NEONATUS DAN LAB PEDIATRI
ANAK
BEDAH 4: dr. Ulfa Elfiah,
16. 24 Mei 2018
COMBUSTIO M.Kes,
13
SpBP-RE/ LAB
BEDAH
CARDIOLOGI:
KEGAWATDARURATAN CARDIOLOGI
17. 28 Mei 2018 (ALO, CARDIAC ARREST, ACUTE LAB JANTUNG
CORONARY SYNDROME, SVT, AF), DASAR-
DASAR ACLS
PARU:
18. 28 Mei 2018 KEGAWATDARURATAN PARU STATUS LAB PARU
ASMATIKUS; ARDS; DROWNING
LAB
FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI:
dr. Supangat, M.Kes,
OBAT-OBAT DALAM
19. 30 Mei 2018 P.hD, Sp.BA
KEGAWATDARURATAN
Praktikum (1)
dr. Cicih K., M.Kes.,
Sp.M.
dr. Supangat, M.
20. 30 Mei 2018 Peresepan Obat Emergensi
Kes., P.hD., Sp. BA
dr.Erfan Efendi SpAn
21. 31 Mei 2018 CPCR
dan Team
INTERNA 1:
22. 31 Mei 2018 LAB INTERNA
TOKSIKOLOGI DAN INTOKSIKASI
INTERNA 2:
23. 4 Juni 2018 KEGAWATDARURATAN METABOLIK DAN LAB INTERNA
ENDOKRIN

14
PRAKTIKUM

Pada blok Trauma dan Kegawatdaruratan ini kegiatan praktikum dilakukan dengan
melaksanakan Observasional Bed Side Teaching di IGD RS RSD Dr. Soebandi Jember dan
praktikum beberapa laboratorium yang terkait kegawatdaruratan, Farmakologi dan
Parasitologi.

15
STANDARD KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI)
(berkaitan dengan Blok 18)

16
17
18
19
SKENARIO 1
BENCANA ALAM

Pada saat terjadi bencanatanah longsordi lereng gunung Ijen,pemerintah


setempatmenerjunkan Tim brigade siaga bencana (BSB) nasional menuju ke daerah
bencana. Dalam perjalanannya tim berkoordinasi dengan pusat pelayanan kesehatan
terdekat baik puskesmas maupun rumah sakitserta berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait. Tim segera mengaktifkan SPDGT-B, dan dibantu dengan para relawan, tim segera
menyisir beberapa lokasi untuk mencari korban, memberi pertolongan awal dan merujuk
ke RS terdekat. Korban yang dirujuk masuk ke Triage-UGD RS sebuah RS tipe C.
Diantara korban tampak beberapa orang kritis dengan keluhan rata-rata berupa sesak
nafas.
Adapun rincian korban bencana ini sebagai berikut: 1.Seorang ibu ,usia 50
tahun,dengan keluhan sesak dengan nafas tersengal-sengaldan ada trauma di paha kanan
2. seorang korban usia lanjut tampak nafas yang tersengal – sengal dengan jejas didinding
dadanya disertai ketertinggalan gerak salah satu dinding dadanya, 3. seorang wanita hamil
yang tampak lemah dengan perdarahan, dan juga sesak nafas 5.Seorang laki-laki yang
terbaring lemah dan tampak pucat dengan perut yang distended dan nadi yang lemah,juga
disertai sesak nafas6.seorang korban wanita muda terbaring tidak sadar dengan luka berat
dikepala dan puluhan korban dengan luka-luka ringan di bagian tubuhnya disertai tubuh
yang membiru.
Dari penolong yang terjun ke lokasi terdekat, mencium bau belerang yang sangat
tajam yang keluar bersama air sungai dari lereng gunung tersebut
Para petugas IGD RS tampak sibukdan segeramengindentifikasi kondisi pasien, yang
meninggal, ada yang melakukan pewatan luka, dan ada melakukan resusitasi. Tampak
beberapa petugas menggunakan sarung tangan, pakaian pelindung bahkan ada yang
menggunakan masker dan kaca mata sebagai proteksi diri sesuai prinsip patient safety
sedangkan beberapa petugas lainnya tidak menggunakan alat proteksi diri.
Jumlah korban yang terus bertambah membuat beberapa petugas yang terlihat
kebingungan harus menyelamatkan pasien yang mana dulu karena keterbatasan alat yang
ada.Sementara team penolong banyak berkonsentrasi ke korban yang berteriak dan
meronta-ronta.

30
SKENARIO 2
TRAUMA 1

Saat bertugas di IGD RS, dokter Wawan yang merupakan dokter


Internshipmenerima kiriman 5 orang pasien korban kecelakaan lalu lintas, sepeda
motor vs mobil (angkot).Menurut informasi, saat kejadian mobil mendahului truk di
pertigaan jalan dan secara mendadak dari sebrang jalan meluncur sepeda motor
berbonceng tiga tanpa lampu. Setelah benturan mobil membanting ke kanan dan
menabrak jembatan dan terjadi ledakan.3 korban dinyatakan tewas saat dibawa ke
IGD.Korban yang masih selamatadalah laki-laki berumur 20 tahundengan kondisi
tidak sadar dengan suara mengorok dan ditemukan luka terbuka di bagian temporal
dan frontal dari kepala, serta keluar darah dari hidung secara masif (Bloody
rhinorhea), telinga kanan dan kiri (Bloody otorhea). Pada bagian tubuhnya tampak
baju yang dikenakan sebagian terbakar. Dokter bersama dengan perawat segera
melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan primary survey didapatkan pasien
nafasnya tersengal-sengal dan segera dilakuan tindakan intubasi dan pemasangan infus
dua jalur serta kateter. Untuk menghentikanperdarahan hidung dilakukan pemasangan
tampon anterior. Pada pemeriksaan secondary surveyditemukanluka bakar seluas 15%
pada daerah sebagian dada depan, punggung, serta tangan. Korban kedua adalah
seorang wanita, 18 tahun, tampak lemah dengan jejas pada wajah, dan luka ringan
pada bagian tangan dan kaki. Menurut informasi korbanmasih sadar dan segera
melompat dari mobil.Hasil pemeriksaanprimary survey didapatkan A,B,C: baik, GCS
:456 dengan status lokalis:Regio orbita dekstraet sinistra: Visus 1/60 dan tak
terkoreksi, hematoma palpebra, konjungtiva bulbi: injeksi siliaris (+), edema kornea,
darah di COA, Pupil: bulat, refleks cahaya (-), Fundus: sulit dievaluasi, TIO:
meningkat per palpasi. Setelah dilakukan pemeriksaan dan tindakan pertolongan awal
kemudian dikonsulkanke konsulen jaga.Konsulen jaga meminta dilakukan konsul
kebidang terkait yaitu bedah saraf, bedah plastik, THT, mata, dan anestesi.

31
SKENARIO 3
TRAUMA 2

Seorang pelajar SMP bernama Rio, 14 tahun dibawa oleh ambulans desa ke
IGD RS karena kecelakaan ditabrakmobil waktu menyebrang jalan.Pelajar ini naik
sepeda berboncengan dengan temannya. Dokter jaga segera melakukan pemeriksaan
dan hasilnya ditemukan jejas di dada sebelah kanan, gerak nafas yang asimetris dan
suara nafas kanan menghilang, regio abdomen distensi yang disertai jejas kebiruan
pada kuadran kiri atas, jejas di daerah suprapubik, hematom dan bercak darah (bloody
discharge) di meatus orificium eksterna. Temannya juga mengalamai luka serius, ada
luka didaerah dagu ukuran 3x4cm dan hasil pemeriksaan palpasi ditemukan step off
serta krepitasi di daerah mandibula, sedang diregio extremitas didapatkan luka terbuka
femur kanan. Setelah melakukan resusitasi dan kondisi pasien mulai stabil, dokter jaga
melanjutkanpemeriksaan penunjang berupa foto rontgen thorax dan pelvis, fotopolos
abdomen danfoto rontgen kepala dan femur.

32
SKENARIO 4
NON TRAUMA 1

Seorang pasien laki-laki (Tn. Setyo) berusia 57 tahun, tiba-tiba mengeluh nyeri
di dada disertai sesak sepulangdari rapat di kantor. Keluarga segera membawa
pasienmenuju ke rumah sakit terdekat. Selama perjalanan pasien berkeringat dingin
dan muntah dan jantung berdebar. Setibanya di IGD RS, dokter langsung melakukan
pemeriksaan dan memberikan pertolongan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD200/120 mmHg, RR 35 x/menit,
rhonchi dan wheezing didapatkan pada kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan
auskultasi juga ditemukan suara murmur dan gallops.
Pada pemeriksaan palpasi ditemukan nadi kecil dan tidak teratur. Dokter
segera memberikan O2, obat-obatan dan menginstruksikan untukpemeriksaan
penunjang untuk segera memastikan diagnosa penyakitnya

33
SKENARIO 5
NON TRAUMA 2

Seorang pasien perempuan (Ny. Helena) berusia50 tahun, dibawa ke IGD RS


dalam keadaan tidak sadarkan diri. Berdasarkan heteroanamnesis, diketahui pasien
tiba-tiba tidak sadarkan diri, kejang-kejang disertai dengan busa dari mulutnya. Pasien
mengalami kejadian ini bukan yang pertama kali. Pernah beberapa kali diperiksakan
ke dokter di dekat rumah diduga menderita hipertiroid. Menurut salah satu
keluarganya, kejadian kejang dan tidak sadar ini sudah dialami pasiensejak kecil dan
minum obat teratur. Sejak 2 tahun yang lalu pasien juga menderita kencing manisdan
tidak teratur minum obat. Hanya saja untuk kejadian sekarang terasa aneh karena
keluargamenemukan botolobat nyamuk cair di dekatnya.Juga ditemukan bekas gigitan
serangga di kaki sebelah kiri. Keluarga kebingungan terhadapkejadian yang menimpa
pasienini, apalagi satu tahun terakhir ini mengalamidepresi.Hasil pemeriksaan
fisikdidapatkan GCS 111, Tensi 60 palpasi, acral dingin, pernafasan gasping, pupil
miosis.Dokter segera melakukan pertolongan berupa resusitasi jantung–paru-
otak.Setelah 30 menit kemudian pasien mengalamicardiac arrest dengan irama ECG-
nya berupa PEA.Dokter jaga yang lainsegera menekan tombol “Blue Code” untuk
minta bantuan dan segera melakukan CPR. Setelah 10 menit kemudian karena
kecapekan melakukan CPR, pasien dinyatakan tidak berhasil ditolong dan
dipanggilkan tokoh agama untuk memimpindoa.

34

Anda mungkin juga menyukai