9
IMUNOLOGI DAN INFEKSI
SEMESTER 3
FASE 3
PROSES
SEHAT SAKIT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG
2020
BLOK 2.9
IMUNOLOGI DAN INFEKSI
BUKU PANDUAN MAHASISWA
EDISI 1
ISBN No
Dikompilasi oleh :
dr. Sri Adila Nurainiwati, SpKK
Selamat datang diblok 2.9 Imunologi dan Infeksi. Kegiatan akademik dari blok ini akan
selesai dalam waktu 7 minggu yang meliputi 5 unit pembelajaran yaitu dasar-dasar inflamasi,
dasar-dasar imunologi, dasar-dasar infeksi, dasar-dasar mikrobiologi dan dasar-dasar parasitologi.
Blok ini akan memberikan pengetahuan patofisiologi penyakit, kelainan klinis, pemeriksaan
klinis dan interpretasi hasil dan ketrampilan klinik.
Blok ini akan mengintegrasikan berbagai aspek anatomi, histologi, fisiologi, biologi,
farmakologi dasar, patologi klinik dasar, ilmu klinis dan skill pemeriksaan klinik pada sistem
Imunologi dan Infeksi. Berbagai strategi pembelajaran akan dilaksanakan dalam beberapa
kegiatan seperti kuliah, tutorial dan praktik laboratorium serta belajar mandiri untuk
membantu mahasiswa secara aktif dan efektif mempelajari isi blok. Mahasiswa juga harus
mempelajari berbagai keterampilan klinis seperti universal precaution, perawatan luka,
incisi & drainage abses, ekstraksi kuku, penjahitan luka dan pengangkatan benang.
Ujian akhir blok digunakan untuk menilai pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan analisa mahasiswa sedangkan OSCE (objective structured clinical examination)
digunakan untuk menilai ketrampilan klinik. Ketrampilan critical appraisal, clinical
reasoning,keterampilan komunikasi dan perilaku profesional juga akan dinilai melalui
proses tutorial.
BAB I
PENDAHULUAN
Blok Imunologi dan Infeksi adalah blok ketiga pada tahun 2 Fase 3 tentang proses
sehat sakit. Dalam blok ini mahasiswa belajar tentang konsep imunologi dan proses
terjadinya infeksi, untuk mencapai kompetensi dokter. Selanjutnya,mahasiswa juga belajar
bagaimana melakukanuniversal precaution, perawatan luka, insisi dan drainage abses,
ekstraksi kuku, penjahitan luka dan pengangkatan benang. Blok ini meliputi 5
unitpembelajaran yang terbagi dalam 5 skenario, yaitu :
1. Dasar-dasar inflamasi
2. Dasar-dasar imunologi
3. Dasar-dasar infeksi
4. Dasar-dasar mikrobiologi
5. Dasar-dasar parasitologi
C. ASPEK KLINIS Mahasiswa dapat mengamati (paparan awal ) pasien Area 6 : Ketrampilan Klinis
atau kasus simulasi dengan masalah imun dan infeksi
melalui seluruh skenario pembelajaran.
D. ASPEK ILMIAH Mahasiswa dapat menganalisis informasi bagaimana Area 7 : Pengelolaan
cara mengatasi penyakit yang terkait dengan masalah kesehatan
gangguan sistem imun dan infeksi pada individu dan
masyarakat
E. ASPEK ETIKA DAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan cara Area 4 : Pengelolaan
PROFESIONALITAS pengumpulan data yang valid informasi
PERILAKU 2. Mahasiswa dapat belajar bekerja dan Area 1: Profesionalitas yang
berkomunikasi dalam tim selama proses tutorial luhur
Area 3 : Komunikasi efektif
F. ASPEK SOSIAL Mahasiswa dapat menggali informasi bagaimana cara
masyarakat mengatasi masalah imun da infeksi
1.3. PERSYARATAN
FAR 1 Antialergi FS
Kedokteran Islam KI Sistem Imun dalam tubuh manusia sebagai tanda KUS
kebesaran ALLAH dan transplantasi dalam islam
IPD
Sepsis
IKK
Dasar dermatologi, efloresensi
Dermatomikosis
Pioderma, infeksi parasit
Dermatitis
Infeksi virus, vesikobulosa kronis
EPS, erupsi obat
IMUNOLOGI
Morbus Hansen, TBC Kulit
Dermatoterapi IKA
Viral Exanthema
Gangguan I, II ekrin dan sebasea,
kelenjar
Alergi danpigmen
Kelainan intoleransi pada bayi dan anak
Alergi protein susu sapi
Bakterimia & septicemia
Juvenilis RA DASAR-DASAR INFLAMASI
FARMAKOLOGI
Antialergi
Pengantar Antimikroba DASAR DASAR INFEKSI
Penggolongan Antiinfesi
MIKROBIOLOGI
Dasar-dasar mikrobiologi, pemeriksaan lab mikro
DASAR DASAR PARASITOLOGI
Mikologi
Bakteriologi I , II
Virologi
PARASITILOGI
DASAR DASAR MIKROBIOLOGI
Dasar-dasar parasitologi
Anthrophoda (serangga)
BEDAH
BAB IV
BLUEPRINT PENILIAN DAN KISI KISI SOAL UJIAN
MCQ :
1. UTB 1 (Ujian Tengah Blok 1)
2. UTB 2 (Ujian Tengah Blok 2)
3. UAB (Ujian Akhir Blok) :
a. Nilai MCQ Blok 5 minggu = (1 x UTB 1) + (1 x UAB) / 2
b. Nilai MCQ Blok 7 minggu = (1 x UTB 1) + (1 x UTB 2) + (1 x UAB ) / 3
BAB V
TUJUAN PEMBELAJARAN
5.1. DASAR DASAR INFLAMSI
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan dasar dasar mekanisme terjadinya
inflamasi
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses regenerasi jaringan dan
wound healing
5.5. IMUNULOGI
1. Mahasiswa memahami dasar dasar imunologi
2. Mahasiswa memahami reaksi imunologi
3. Mahasiswa memahami macam macam reaksi hipersensitivitas
4. Mahasiswa memahami mekanisme of protective immunity ( bakteri, virus,
5. jamur dan parasite)
6. Mahasiswa memahami penyakit autoimun, imunodefisiensi
TUTORIAL/ PBL :
TUTORIAL UNIT PEMBELAJARAN TOPIK PAKAR
SKENARIO
I Dasar-dasar inflamasi Contusio DIN/ALQ
II Dasar dasar mikrobiologi Selulitis SAN/ IS
III Dasar-dasar parasitologi Pedikulosis kapitis DNP/ SBT
V Dasar-dasar infeksi Demam PFC/FBS
IV Imunologi Alergi obat / urtikaria ISB/IS
Keterangan :
SBT : Prof. dr. Soebaktiningsih, DTMH, Msc, SpPark
SAN : dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK
IS : dr. Irma Suswati, M.Kes
DNP : dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp.KK
DIN : dr. Dian Yuliarta L Sp.PA
PFC : dr. Pertiwi Febriana, MSc, SpA
ISB : dr. Isbandiyah, Sp.PD
ALQ : dr. Aleq Sp.B
FBS : Dr.dr. Febri Endra Budi Setiawan , M.Kes
SKILLS LAB
Perawatan luka dan deskripsi derajad luka
Insisi, drainage abses, ekstraksi kuku, asepsis, antisepsti, anastesi lokal, persiapan
bedah minor
Penjahitan luka dan pengangkatan benang
Punksi arteri dan vena
Doa pagi dan sore, tehnik ceramah
PRAKTIKUM
Parasitologi
Anthropoda
Mikrobilogi :
Pewarnaan sederhana, Gram, spora
Antiseptik, desinfeksi, pewarnaan Gram, spora
KHM , KBM, pewarnaan Gram, BTA
Farmakologi :
Aplikasi Farmakoterapi I
Aplikasi Farmakoterapi II
DAFTAR TUTOR
Skenario
UNIT PEMBELAJARAN 2
DASAR DASAR MIKROBIOLOGI
Skenario
Seorang laki-laki berusia 55 tahun pekerjaan ojol, datang ke poliklinik RSUD dengan keluhan
tungkai kiri merah, bengkak dan nyeri sejak kurang lebih 5 hari yang lalu. Awalnya
kulit kemerahan muncul di punggung kaki kiri dan menjalar ke tungkai bawah, kulit
kemerahan ini lama-lama menjadi bengkak, terasa panas dan nyeri sehingga pasien
sulit untuk berjalan. Keadaan ini memberat dalam 2 hari terakhir. Sebelumnya
punggung kaki kiri pasien tergores tumpukan kayu saat sedang membersihkan
pekarangan rumahnya, karena luka tidak terlalu besar, pasien hanya mencucinya
dengan air biasa. Riwayat pengobatan, diberi obat pereda nyeri dan salep antibotika
dari apotik, tetapi belum ada perubahan. Kemudian pasien juga memberikan sejenis
ramuan dari daun daunan, tetap tidak ada perubahan. Pada pemeriksaan
dermatologi didapatkan pada regio kruris sinistra, pedis sinistra, makula eritematosa
batas tidak jelas, erosi, krusta, dan edema, teraba hangat, nyeri tekan. Dokter menyarankan
untuk opname, agar dapat dilakukan penatalaksanaan lebih lanjut, tetapi pasien masih ragu
ragu.
UNIT PEMBELAJARAN 3
DASAR DASAR PARASITOLOGI
Skenario
Kenapa rambutku gatal
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun,datang ke Puskesmas di antar oleh orang tuanya
dengan keluhan timbul luka borok di daerah kepala sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga
mengeluhkan gatal dan keluar nanah di area luka di kepalanya. Pasien juga merasa agak
sulit untuk menyisir Karena rambutnya bergumpal-gumpal. Tidak ada panas badan
sebelumnya. Pasien merupakan anak pondok pesantren, dimana pada pondoknya banyak
sekali teman yang juga merasakan keluhan yang sama dan pasien juga jarang sekali untuk
mencuci rambutnya. Pada pemeriksaan di dapatkan BB 40 kg, dengan pemeriksaan vital sign
TD 110/70, nadi 88x/menit, rr 20x/menit, Temp 37 C. Pada pemeriksaan dermatologi di
dapatkan hasil regio kepala bagian temporal dan oksipital di dapatkan papul milier
eritematosa, pustule, erosi, eskoriasi dan krusta di kulit kepala, juga di dapatkan nymfa.
Dokter yang ada di puskesmas menyarankan untuk pemeriksaan penunjang berupa kerokan
kulit dan pemeriksaan parasitologi. Dari hasil pemerikaan, dokter tersebut memberikan obat
topikal yang dipakai 1 minggu sekali.
UNIT PEMBELAJARAN 4
DASAR DASAR INFEKSI
Skenario
Seorang ibu membawa anaknya, perempuan usia 6 tahun, dengan keluhan timbul bintik
kemerahan di kulit, anak tampak malaise. Sebelumnya anak sempat mengalami hipertermia
sejak 2 hari yang lalu. Hari berikutnya tampak konjungtivitis, dan ada keluhan daerah
pharing terasa sakit,disertai pilek. Dari aloanamnesis diketahui bahwa ruam kulit pertama
terlihat di daerah wajah yang kemudian menjalar ke badan dan extremitas. Dari
aloanamnesis diketahui bahwa beberapa temannya mengalami kondisi yang sama. Berat
badan 20 kg. Dari vital sign didapatkan HR : 130 x/menit , respiratory rate 27x/menit tipe
abdominthorakal, temperatur : 40,5° C , tekanan darah 110/70mmHg, Data antropometri :
BB 18,2 kg, TB 98 cm, LK 49cm, LLA 15cm. pada pemeriksaan fisik diketahui mata: berair(+),
mata cowong (-). Hidung : sianosis(-),secret bening (-), nafas cuping hidung (-). Mulut :
mukosa basah, pharing hiperemis, tonsil normal, lidah tidak kotor. Thoraks: simetris kiri dan
kanan, retraksi subcosta (-), perkusi pekak, suara nafas bronchovesikuler, dan tidak ada
ronchi diparu kiri dan kanan. Abdomen : datar, nyeri tekan (-), shiftingdullness (-), hati dan
limpa tidak teraba, bising usus terdengar normal. Kulit: lesi berbentuk
bercak makulopapular (+) diseluruh tubuh, petechie (-), ulkus (-). Pemeriksaan
laboratorium : dalam batas normal. Dokter yang menangani menanyakan apakah anaknya
pernah mnderita cacar air sebelumnya, tetapi ibu mengatakan lupa, kemudian dokter
mengatakan akan memeriksa mukosa pipinya lebih teliti untuk melihat kemungkinan
adanya bercak Koplik.
UNIT PEMBELAJARAN 5
IMUNOLOGI
Skenario
Seorang mahasiswi bernama Bunga usia 23 tahun, sekitar jam 23.00 datang ke UGD RSUMM
dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Pasien mengalami bengkak sejak sore hari, awalnya
hanya merasa gatal-gatal, kemudian kedua kelopak matanya terasa berat untuk membuka
mata dan akhirnya seluruh tubuh keluar bentol-bentol seperti pulau. Sore hari sebelum
muncul semua gejala ini, Bunga makan bersama teman-temannya di sebuah warung ayam
bakar. RPD: pasien menderita asma sejak kecil. RPK: tidak ada keluarga yang sakit seperti
pasien. Pada pemeriksaan oleh dokter jaga UGD malam itu didapatkan; pasien tampak
odem, tensi 120/70 mmHg, nadi 92 x/mnt, respirasi 20 x/mnt, suhu 37.2 oC, kepala/leher:
wajah terdapat angioodem, thorax: terdapat urticaria pada dinding dada, jantung/paru tidak
ada kelainan, abdomen: tampak urticaria pada dinding abdomen, hepar dan lien tidak ada
kelainan, ektremitas: terdapat urticaria, non pitting odem. Dokter mengatakan kemungkinan
Bunga mengalami reaksi alergi atau reaksi hipersensitivitas. Untuk membantu menegakkan
diagnosis, selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan penunjang, antara lain pemeriksaan
laboratorium darah lengkap didapatkan eosinofilia, tidak terdapat leukositosis.