Anda di halaman 1dari 14

MAJAS

MAJAS adalah bahasa yang mengandung makna kias yang dapat menghidupkan dan membangkitkan daya tarik.

MACAM-MACAM MAJAS
1. Majas Perbandingan

2. Majas Pertentangan
3. Majas Pertautan 4. Majas Penegasan

5. Majas Sindiran.

1. MAJAS PERBANDINGAN
a. Asosiasi/ perumpamaan: memberikan perbandingan terhadap sesuatu hal yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding seperti, bagaikan, laksana, dan bak. Contoh: Mukanya pucat bagaikan bulan kesiangan Bibirnya seperti delima merekah.

b. MAJAS METAFORA

Memperbandingkan dua hal karena adanya kesamaan sifat yang dimiliki. Contoh: Bunga bangsa gugur di medan laga. Dia adalah pelita hatiku

c. MAJAS ALEGORI

Memakai perbandingan langsung atau utuh, keduanya bertautan langsung. Contoh: Hati-hatilah Anda berdua dalam mengarungi samodra Yang penuh bahaya, gelombang, topan dan badai.

d. MAJAS PERSONIFIKASI
Memberikan perbandingan dengan cara meletakkan sifat- sifat insan (orang) pada benda mati. Contoh: Peluit kereta api menjerit. Senja memanggil burung kesayangannya.

e. MAJAS TROPEN
Mempergunakan kata-kata kias secara tepat atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud. Contoh: Pekerjaannya hanya mengukur jalan saja. Sepanjang waktu Cecep hanya mengubur dirinya di kamar.

2. MAJAS PERTENTANGAN
a. MAJAS HIPERBOLA Menyatakan hal dengan cara berlebih-lebihan.

Contoh: Suaranya membelah angkasa. Sejuta kenangan mengusik pikiranku.

b. MAJAS LITOTES
Mengungkapkan sesuatu maksud secara berlawanan, untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih sopan.

Contoh:
Silakan makan walaupun hanya dengan kecap saja. Sumbangan ini hanyalah setetes air pemuas dahaga.

c. MAJAS OKSIMORON
Pengungkapan dua maksud yang berlawanan di dalam sebuah kalimat. Contoh: Pertahanan yang paling baik adalah menyerang. Keramahtamahan yang bengis selalu ditunjukkan kepada mereka.

d. MAJAS KONTRADIKSI INTERMISIS


Menunjukkan adanya pertentangan dengan apa yang telah disebut sebelumnya. Contoh: Semua warga sudah trasmigrasi, kecuali keluarga Pak Winarso. Semua undangan telah hadir, selain Bapak Lurah.

e. MAJAS ANTITESIS

Menggunakan paduan kata yang berlawanan artinya.


Contoh: Hidup dan mati di tangan Tuhan. Suka duka kami nikmati bersama.

f. MAJAS PARADOK

Mengandung pertentangan nyata, dengan fakta-fakta yang ada.


Contoh: Badannya besar, tetapi nyalinya kecil. Hani merasa kesepian di tengah-tengan keramaian.

g. MAJAS ANAKHRONISME
Menunjukkan adanya hal yang tidak mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah. Contoh: Begitu lahir ia memanggil ibunya. Perang Majapahit waktu itu diawali dengan perang rudal yang mengerikan.

Anda mungkin juga menyukai