Embriologi
Divertikum tiroid tumbuh dengan cepat dan membentuk 2 lobus dan pada minggu 7 perkembangan embrio, mencapai posisi akhir anterior trakea, mempunyai ismus medan yang kecil dan 2 lobus lateral. Pada saat itu, saluran tiroglosus biasanya telah menghilang.
Sebuah lobus piramidal, membentang dari tanah genting, terlihat pada sekitar 50% dari kelenjar tiroid dan berasal dari saluran tiroglosus.
Kelenjar paratiroid superior berasal dari kantong faring keempat dan memigrasi bersama-sama dengan ultimobranchial bodies. Ultimobranchial bodies juga mengembangkan dari kantong faring keempat, dan, selama minggu kelima perkembanagn, sel-sel ini melepaskan dari dinding faring dan melekat pada tiroid lansung turun ke bagian leher. Sel-sel berdiferensiasi menjadi sel parafollicular (C sel) yang mengeluarkan kalsitonin. Kelenjar paratiroid superior migrasi lebih pendek dari kelenjar yang inferior, yang mengakibatkan lokasi relatif lebih konstan di leher. Karena kelenjar paratiroid superior bergerak sejajar dengan ultimobranchial bodies, mereka tetap berkoneksi dengan bagian posterior dari sepertiga tengah lobus tiroid.
Lokasi paling sering kelenjar paratiroid superior (A) dan inferior paratiroid (B)
Anatomi
Berasal dari bahasa Yunani thyreos yang berarti pelindung. Terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh suatu jembatan jaringan ismus tiroid yang tipis dibawah kartilago krikoidea di leher Berbentuk kupu-kupu Terletak didepan trakea setinggi cincin trakea ke 2 dan 3 Dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina pretrakheal fasia profunda Terdiri dari 2 jenis sel: 1. Sel folikel 2. Sel parafolikel
Terdiri dari 4 buah kelenjar Terletak dibelakang kelenjar tiroid Panjangnya kira-kira 6 mm, lebar 3 mm, dan tebalnya 2 mm Terdiri dari 2 sel:
1. Chief cell
2. Sel Oxyphiel
Vaskularisasi
Tiroid disuplai dengan dua ateri: Arteri tiroidalis superior Arteri tiroidalis inferior Paratiroid umumnya disuplai oleh arteri tiroidalis inferior. Drainase dari tiroid melalui 3 pasang vena: Vena tiroidalis superior Vena tiroidalis media Vena tiroidalis inferior
Sistem limfatik Pembuluh limfe tiroid terhubung dengan plexus tracheal dan menjalar sampai ke prelaringeal di atas isthmus tiroid dan ke nodus pretraheal serta paratracheal. Sebagian juga mengalir ke nodus brachiocephal yang terhubung dengan tymus pada mediastinum superior.
Persarafan
Persarafan kelenjar thyroid: Ganglion simpatis (dr truncus sympaticus) cervicalis media & inferior Parasimpatis N. laryngea superior & N. laryngea recurrens (cabang N.vagus) N. laryngea sup & inf sering cedera waktu operasi Akibatnya = pita suara terganggu (stridor/ serak)
Fisiologi
Biosintesa T3 & T4
5 LANGKAH:
Konsentrasi Yodida Oksidasi Yodida Yodinasi Tirosin Perangkaian Yodotirosil
Dua jenis hormon berbeda yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid membentuk hormon tiroid yaitu tiroksin dan triiodotironin
Tiroksin (T4)
Triiodotironin
asam amino dengan sifat unik yang mengandung molekul iodium yang terikat pada asam amino ini hanya mengandung tiga atom iodium saja dalam setiap molekulnya
(T3)
Hormon tiroid yang bersirkulasi dalam plasma terikat pada protein plasma, diantaranya :
Tiroksin (T4)
(1) globulin pengikat tiroksin (TBG). (2) prealbumin pengikat tiroksin (TBPA). (3) albumin pengikat tiroksin (TBA).
Triiodotironin (T3)
Hormon triiodotironin (T3) lebih aktif daripada hormon tiroksin (T4). T4 dan T3 disintesis di dalam koloid melalui iodinasi dan kondensasi molekulmolekul tirosin yang terikat pada linkage peptida dalam triglobulin
Efek pada
Perkembangan Janin
Efek Pulmonar
Oksigen
Efek Simpatik
Efek Kardiovaskular
Efek Hematopoetik
Efek Endokrin
Efek gastrointestinal
Efek Neuromuskular
Hormon Paratiroid
Fungsi utama: ikut mempertahankan kadar Ca++ dlm cairan ekstrasel agar tetap stabil. Berbagai mekanisme yg dipengaruhi a.l: absorpsi Ca++ melalui saluran cerna, penyimpanan dlm tulang dan mobilisasinya, serta ekskresi Ca++ melalui urin, feses, keringat dan air susu. Efek utama HPT mobilisasi Ca++ dr tulang. Aktivitas sekretoris kelenjar paratiroid terutama dipengaruhi oleh kadar Ca++ dlm darah atau dlm sel kelenjar. Bila kadar Ca++ rendah, sekresi HPT meningkat, dan bila hipokalsemia cukup lama, terjadi hipertrofi dan hiperplasi kelenjar paratiroid. Pd keadaan hiperkalsemia terjadi hal yg sebaliknya.
Calcitonin
Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yg berefek hipokalsemik dan hipofosfatemik. Pertama kali diisolasi dari kelenjar tiroid. Hormon polipeptida ini terdiri dari residu 32 asam amino yg membtk rantai tunggal lurus. Sekresi dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca++ plasma; bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat, dan sebaliknya. Pengukuran kadar kalsitonin dg cara imunoassay didapatkan, kadar basal kalsitonin < 100 pg/ml. Pemberian infus Ca++ dpt meningkatkan kadar basal ini sampal 23 kali lipat. Kadar rata2 kalsitonin pd wanita lbh rendah dp pria.
TERIMA KASIH