Anda di halaman 1dari 3

. pH air pH adalah derajat keasaman yang manggambarkan konsentrasi ion hidrogen pada perairan.

pH bekaitan erat dengan karbondioksida dan alkalinitas. Semakint i n g g i p H m a k a s e m a k i n t i n g g i n i l a i a l k a l i n i t a s d a n s e m a k i n r e n d a h k a d a r karbondioksida bebas. Larutan yang bersifat asam (pH rendah) bersifat korosif.pH juga mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia. Senyawa amonium yangdapat terionoisasi banyak ditemukan pada perairan yang memiliki pH rendah.Amonium bersifat tidak toksik, namun pada suasana alkali (pH tinggi) lebihbanyak deitemukan amonia yang tak terionisasi dan bersifat toksik. Amonia takt e r i o n i s a s i i n i l e b i h m u d a h t e r s e r a p k e d a l a m t u b u h o r g a n i s m e a k u a t i k dibandingkan dengan amonium.Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai pHsekitar 78,5. Proses reproduksi atau perkembangbiakan ikan biasanya akan baik pada pH 6,5. hubungan keasaman air dengan kehidupan ikan sangat besar.Titik kematian ikan pada pH asam adalah 4 dan pada pH basa adalah 11. Ikandewasa akan lebih baik toleransinya terhadap pH dibandingkan ikan ukurankecil, larva atau telur. Perubahan pH secara mendadak akan menyebabkan ikanmeloncat-loncat atau berenang sangat cepat dan tampak seperti kekurangan oksigen hingga mati mendadak. Sementara perubahan pH secara perlahan akanmenyebabkan lendir keluar berlebihan, kulit menjadi keputihan dan mudah kenabakteri. Biasanya bakteri akan tumbuh baik pada pH basa, sedangkan jamur tumbuh baik pada pH asam. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawiperairan, misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah. Toksisitas logam memperlihatkan peningkatan pada pH rendah. Pengukuran nilai pH dapat dilakukan dengan Ph test kit yang berbentuk cairan,d e n g a n meneteskan pada air sampel sehingga air berubah warna y a n g kemudian dicocokkan dengan komparator standart. Cara lain pengukuran pHdengan menggunakan alat digital (pH meter) yang lebih akurat hingga dapatmembeca hingga nilai persepuluhan Pengukuran nilai pH dapat dilakukan dengan Ph test kit yang berbentuk cairan,d e n g a n meneteskan pada air sampel sehingga air berubah warna y a n g kemudian dicocokkan dengan komparator standart. Cara lain pengukuran pHdengan menggunakan alat digital (pH meter) yang lebih akurat hingga dapatmembeca hingga nilai persepuluhan. d.Alkalinitas Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam, atau dikenaldengan sebutan acid netralizing capacity (ANC) atau kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap perubahan pH perairan. Kationutama yang mendominasi perairan tawar adalah kalsium dan magnesium. Anionutama pada perairan tawar adalah bikarbonat dan karbonat. Kalsium karbonatmerupakan senyawa yang memberi kontribusi terbesar terhadap nilai alkalinitasdan kesadahan di perairan tawar. Kelarutan kalsium karbonat menurun denganmeningkatnya shu dan meningkat dengan keberadaan karbondioksida. Nilai alkalinitas perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 500 mg/l CaCO 3 .Perairan dengan nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu disukai olehorganisme akuatik karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggiatau kadar garam natrium yang tinggi. Perairan dengan alkalinitas tinggi lebihproduktif daripada perairan dengan alkalinitas rendah. Tingkat produktifitas perairan ini sebenarnya tidak berkaitan secara langsung dengan nilai alkalinitas,t e t a p i b e r k a i t a n d e n g a n f o s f o r d a n e l e m e n e s e n s i a l l a i n y a n g k a d a r n y a meningkat dengan meningkatnya nilai alkalinitas. e.Kadar amonia Amonia di perairan dapat berasal dari proses dekomposisi bahan organik yangbanyak mengandung senyawa nitrogen (protein) oleh mikroba (amonifikasi), ekskresi organisme, reduksi bakteri oleh bakteri dan pemupukan. Setiap amoniayang terbebas ke suatu lingkungan akan membentuk reaksi kesetimbangan dengan ion amonium.A m o n i a merupakan gas buangan terlarut hasil metabolisme ikan o l e h perombakan protein, baik dengan ikan sendiri yang berupa kotoran (feces dan

urin) maupun dari sisa pakan. Kelarutan amoniak sangat besar dan merupakankompetitor kuat dalam ikatannya ke darah dengan O 2 . substansi inipun sangatberacun, terutama pada pH tinggi. Selain amoniak dan nitrit dalam air jugaterdapat nitrat (NO 3 ) yang merupakan hasil oksidasi amoniak dan terutama nitrityang sangat mudah larut. Hanya saja pengaruh dan daya racunnya terhadap ikan sangat kecil.Secara kimia, amoniak berada dalam dua bentuk, yaitu Unionized Ammonia atauUIA (NH 3 ) dan Ionized Ammonia atau IA (NH 4+ ). Keberadaan UIA membuat ikanmabuk atau keracunan kalau kadarnya dalam air tinggi. Sementara daya racunIA kurang kuat. Pengukuran amonia tersebut umumnya hanya dapat dilakukanterhadap total amonia (NH 3 + NH 4+ ). Makin tinggi pH dan suhu maka makin tinggikonsentrasi NH3 sehingga makin kuat daya racunnya.Kadar amonia terukur yang dapat membuat ikan mati adalah lebih dari 1 ppmdan nitrit lebih dari 0,1 ppm. Bila kadarnya kurang dari kadar tersebut, tetapi lebih dari setengahnya maka dalam jangka panjang ikan akan stres, sakit danpertumbuhannya kurang bagus, namun kondisi demikian masih tergantung dari jenis, stadia, dan ukuran ikan. Umumnya ikan dalam stadia telur, larva dan benihlebih sensitif dibanding ikan remaja dan dewasa.Pengukuran amoniak dan nitrit dapat dilakukan dengan ammonium test kit yangberbentuk cairan. Pengukuran amoniak sebaiknya dilakukan sore hari karenapada saat itu nilai pH dan presentase amonianya paling tinggi. Berikut dibawahini prosedur pengukuran amonia nitrogen total (metode phenate) : saring 25 50 ml air sampel dengan kertas saringwhatman no 42 (jangan menggunakan vacum pumagar tak ada amonia yang hilang) pipet 10 ml air sampel yang telah disaring, masukkan ke dalam gelas piala sambil diaduk (sebaiknya dengan magnetic stirer), tambahkan 1 t e t e s MnSO 4 , 0,5 ml chlorox (oxidizing solution) dan 0,6 ml phenate. P h e n a t e ditambahkan dengan segera menggunakan pipet tetes yang sudah dikalibrasi. Diamkan selama 15 menit, sampai pembentukan warna stabil (warna akantetap stabil sampai beberapa jam) buat larutan blanko dari 10 ml akuades, lakukan prosedur no 3 buat larutan standar dari 10 ml larutan standar amonia (0,30 ppm), dengan larutan blanko pada panjang gelombang630 nm, set spektrofotometer pada absorbance0 , 0 0 0 ( a t a u t r a n s m i t t a n c e 1 0 0 % ) , k e m u d i a n lakukan pengukuran sampel dan larutan standar hitung konsentrasi amonia-N total dengan persamaan :TAN mg/l sebagai N = ppm NH 3 -N = Cat x AaAatCat = konsentrasi larutan standar (0,30 mg/l)Aat = nilai absorbance (transmittance) larutan standar Aa = nilai absorbance (transmittance) air sampelKonsentrasi amonia yang terukur tersebut dinyatakan dalam kadar nitrogen(N) yang terdapat dalam amonia (NH 3 ). Untuk mengetahui konsentrasi amoniayang dinyatakan dalam mg NH 3

/l (=ppm NH 3 ), nilai TAN di atas dikalikan denganfaktor seperti pada persamaan berikut :Mg NH 3 /l = ppm NH 3 -N x BM NH 3 = ppm NH 3 -N x 1,216BA NBM : Berat molekulBA : Berat atomAir dari alam atau natural water secara fundamental akan berbeda kondisinyadengan air dari tempat budidaya, terutama sistem tertutup yang menggunakana k u a r i u m a t a u b a k , b e r d a s a r k a n s i f a t k i m i a m a u p u n b i o l o g i . J u m l a h i k a n ditempat budidaya umumnya jauh lebih banyak dibanding jumlah air. Akibatnyam a t e r i a l h a s i l s i s a m e t a b o l i s m e ( m e t a b o l i t ) y a n g d i k e l u a r k a n i k a n ( b e r u p a kotoran dan urin) tidak dapat seimbang mengurai. Artinya waktu penguraian metabolit secara alami tidak mencukupi karena jumlahnya cukup banyak. Oleh

Anda mungkin juga menyukai