Anda di halaman 1dari 45

1. 2. 3. 4.

Iriyanti Aderina Patola (1108012031) Norman DelVano Weky (1108012032) Rizky Maria Mooy (1108012033) Imelda K. Empang (1108012034)

05/09/2013

05/09/2013

1.1 Latar Belakang


Hipertensi : salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Apabila hipertensi tidak terkontrol, maka akan menyerang organ & menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal dan kebutaan.(1) WHO : terdapat 600 juta penderita hipertensi didunia dan 3 juta diantaranya telah meninggal dunia.(1)
05/09/2013

SKRT : pada tahun 2008 di Indonesia prevalensi hipertensi sebanyak 15 juta orang .(1) 24% kasus (3,5 juta) pada populasi masyarakat yang berusia lebih dari 60 tahun.(1) Penatalaksanaan pada pasien hipertensi dibagi atas penatalaksanaan secara farmakologis dan nonfarmakologis, tujuannya untuk mengurangi angka kematian.(3)

1.1 Latar Belakang (lanjutan)


Penatalaksanaan farmakologi : dengan menggunakan obat-obatan antara lain gol. Diuretik, beta blocker, CCB dan ACE-Inhibitor untuk menurunkan hipertensi.(3) Penatalaksanaan non-farmakologi : pengontrolan berat badan, perubahan gaya hidup, pembatasan natrium dan lemak, mempertahankan asupan kalium, manajemen stress dan mengurangi rokok.(3)(6) Peranan kalium : menjaga tekanan osmotik dalam ruang intrasel sehingga menurunkan volume dan tekanan darah.(7)
05/09/2013

Buah-buahan yang berwarna kuning pada umumnya merupakan sumber kalium yang baik, salah satunya adalah buah pisang.(8) Pisang ambon : pisang yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, dimana memiliki kandungan kalium lebih tinggi & natrium lebih rendah dibandingkan dgn buah pisang lainnya.(2) Berat rata-rata satu buah pisang ambon sedang 140 gr mengandung kalium 600 mg.(2)
4

1.2 Pertanyaan Penelitian


Adakah pengaruh konsumsi tambahan 3 buah pisang ambon ( 140 gr/buah) per hari terhadap hipertensi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang tahun 2013 ?

05/09/2013

1.3 Batasan Masalah


Melihat dari latar belakang masalah serta pertanyaan penelitian maka penulis memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut: 1. Tempat dalam penelitian ini adalah Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang. 2. Waktu dalam penelitian ini adalah mulai dari bulan April 2013. 3. Subjek dalam penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi. 4. Alasan dalam penelitian ini adalah untuk melihat adakah pengaruh konsumsi pisang ambon terhadap hipertensi pada lansia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang.

05/09/2013

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum Menjelaskan pengaruh konsumsi tambahan 3 buah pisang ambon ( 140 gr/buah) per hari terhadap tekanan darah lansia. 1.4.2 Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia penderita hipertensi sebelum konsumsi tambahan 3 buah pisang ambon ( 140 gr/buah) perhari secara teratur selama 1 minggu. b. Mengidentifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia penderita hipertensi setelah konsumsi tambahan 3 buah pisang ambon ( 140 gr/buah) perhari secara teratur selama 1 minggu. c. Menganalisa pengaruh konsumsi tambahan 3 buah pisang ambon ( 140 gr/buah) perhari secara teratur selama 1 minggu terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik lansia penderita hipertensi.

05/09/2013

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang Sebagai bahan masukan penentuan kebijakan dalam mengatur menu makanan khususnya bagi penderita hipertensi untuk terapi nutrisi. 1.5.2 Penderita Hipertensi Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk mengonsumsi buah pisang ambon secara teratur untuk menurunkan tekanan darah. 1.5.3 Penelitian Kedokteran Sebagai sarana untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai pengaruh konsumsi pisang ambon secara teratur terhadap tekanan darah serta mengaplikasikannya dalam bentuk promosi kesehatan kepada penderita hipertensi.

05/09/2013

BAB 2

05/09/2013

2.1 Hipertensi
2.1.1 Pengertian Hipertensi
Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik yang intermiten atau menetap. Pengukuran tekanan darah serial 150/95 mmHg atau lebih tinggi pada orang yang berusia di atas 50 tahun memastikan hipertensi. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. (9) Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : a.Hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih 90 mmHg. b.Hipertensi sitolik terisolasi tekanan sitolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg. (11) Dari uraian di atas disimpulkan bahwa hipertensi lanjut usia dipengaruhi oleh faktor usia.
05/09/2013 10

2.1.2 Pembagian Hipertensi


a. Hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah. Klasifikasi hipertensi menurut The Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure (JNC) 2003 : Klasifikasi
Normal Prehipertensi Hipertensi : Tingkat 1 Tingkat 2

Sistol (mmHg)
< 120 120 - 139 140 159 > 160

Diastol (mmHg)
< 80 80 89 90 99 > 100

b. Hipertensi berdasarkan etiologinya dibagi menjadi hipertensi essensial dan hipertensi sekunder. i. Hipertensi Essensial (90% kasus) ii. Hipertensi Sekunder (5-10% kasus)
05/09/2013 11

2.1.3 Patofisiologi Hipertensi Lanjut Usia(10)


elastisitas dan kemampuan meregang arteri besar

Usia

Tekanan aorta

Resistensi perifer

P. Darah alami penebalan dan pengerasan

Penambahan Volume intravaskuler

Volume darah dan output jantung

Tekanan diastolik

Kekakuan Pembuluh darah


12

05/09/2013

2.1.3 Patofisiologi Hipertensi Lanjut Usia (lanjutan)


Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol : Faktor risiko yang dapat dikontrol : i. Obesitas ii. Kurang olahraga iii. Kebiasaan merokok iv. Mengonsumsi garam berlebih v. Minum alkohol vi. Minum kopi vii.Stress yang mempengaruhi hipertensi pada lansia
13

i. Jenis kelamin ii. Umur iii. Keturunan (Genetik)

05/09/2013

2.2 Lansia
2.2.1 Batasan Umur Lanjut Usia
menurut WHO, usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria : a. Usia pertengahan (middle age) ialah 45-49 tahun. b. Lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun. c. Lanjut tua usia (old) ialah 75-90 tahun. d. Usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun.

05/09/2013

14

2.3 Pisang (Musa sp.)


2.3.1 Klasifikasi Pisang

Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies

: Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Musaceae : Musa : Musa sp.

Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar di Asia, karena 50% produksi pisang berasal dari Indonesia dan setiap tahun produksinya semakin meningkat.
05/09/2013 15

2.3.2 Kandungan Gizi Pisang (per 100gr)


Kandungan Gizi Kalori Karbohidrat Gula Serat Lemak Protein Jumlah 90 kkal 22,84 gram 12,23 gram 2,26 gram 0,33 gram 1,09 gram

Vitamin A
Tiamin (B1) Vitamin B6 Folat (Vitamin B9) Kalsium

3 g
0,0031 mg 0,367 mg 20 g 8,7 mg

Besi
Vitamin C Magnesium Kalium USDA Nutrien Data Base 2007

5 mg
0,26 mg 27 mg 358 mg

2.3.3 Varietas Buah Pisang Ambon


Jenis Pisang
Pisang Ambon Kuning
Ciri-ciri

Kulit buah yang sudah matang berwarna kuning putih kemerahan; daging buah pulen, berasa manis dan beraroma harum.

Pisang Ambon Lumut

Kulit buah berwarna hijau walaupun sudah matang, pada kondisi sangat matang berwarna hijau kekuningan dengan bercak coklat kehitaman dan kulit lebih tebal daripada pisang ambon kuning.

Pisang Ambon Putih

Ukuran buah lebih besar dibandingkan pisang ambon lumut; kulit buah yang sudah matang berwarna kuning keputihan.
17

05/09/2013

2.3.4 Kandungan Gizi Pisang Ambon (per 100gr)


Kandungan Gizi Air Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Kalsium Fosfor Besi Satuan Gram Kkal Gram Gram Gram Gram Mg Mg Mg Jumlah 72,9 108 1 0,8 24,3 1,9 20 30 0,2

Natrium
Seng Tiamin Riboflavin Niasin

Mg
Mg g Mg Mg

10
0,2 0,05 0,11 0,1

Vitamin C
Kalium

Mg
Mg

9
435

2.4 Kalium dan Hipertensi (17)(3)


Angiotensinogen

Kalium Angiotensin I

Angiotensin II

Vasokonstriksi

Tekanan Darah
05/09/2013 19

BAB 3

05/09/2013

20

3.1 Kerangka Konsep

05/09/2013

21

3.2 Definisi Operasional


Variabel Definisi Operasional

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan sistolik yang intermiten atau menetap. Menurut JNC VII : 1.Tingkat I : 140 -159 / 90 - 99 2.Tingkat II : > 160 / >100 Lanjut usia Usia 60 tahun atau lebih. Menurut WHO : 1.Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun 2.Lanjut usia (elderly) : 60-74 tahun 3.Lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun 4.Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun Pisang ambon Pisang adalah nama umum yang di berikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musacea. Pisang ambon menurut ahli sejarah berasal dari daerah Asia Tenggara termasuk juga Indonesia.
05/09/2013

Satuan variabel mmHg

Skala

Nominal

tahun

Nominal

Gram

Nominal

22

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode penelitian pra-eksprerimental, dengan rancangan penelitian one group pretest and posttest design.

05/09/2013

23

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian akan dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang yang beralamat di Jalan Rambutan 9, Naikoten I, Oebobo. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2013.

05/09/2013

24

3.5 Populasi dan Sampel


3.5.1 Populasi Target Populasi target atau populasi rujukan adalah para lansia penderita hipertensi. 3.5.2 Populasi Terjangkau Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang.

05/09/2013

25

3.5.3 Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah para

lansia yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha


Budi Agung Kota Kupang yang memenuhi kriteria pemilihan, yakni kriteria inklusi dan ekslusi, dan

terpilih sebagai subyek yang akan diteliti serta


bersedia mengikuti penelitian secara sukarela sampai penelitian berakhir.

05/09/2013

26

3.5.4 Besar Sampel


Sesuai dengan rancangan penelitian, besar sampel dihitung dengan rumus besar sampel untuk populasi kurang dari 1.000 :

05/09/2013

27

Berdasarkan, rumus diatas besar sampel penelitian kami berikut :

n= n = 17,405 n ~ 17

05/09/2013

28

3.5.5 Teknik Sampling


Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling yaitu consecutive sampling.

05/09/2013

29

3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Lansia penderita hipertensi yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang tahun 2013.
Lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang tahun 2013 yang bersedia mengisi inform consent dan menjadi responden sampai penelitian selesai.
05/09/2013

Lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang tahun 2013 yang tidak bersedia menjadi responden sampai penelitian selesai.
Lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang tahun 2013 yang menggunakan obat hipertensi.
30

3.7 Alur Penelitian

05/09/2013

31

3.7.1 Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data ialah dengan melakukan observasi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Agung Kota Kupang. Data yang didapatkan mengenai jumlah lansia dan identitas lansia. Selain itu ada pula data yang didapatkan dari lansia sendiri berupa data melalui pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaaan fisis dan food recall 1 x 24 jam yang didapatkan dari lansia.

05/09/2013

32

3.8 Analisis Data


3.8.1 Identifikasi Data 1. Data Primer : wawancara dan observasi dengan menggunakan kuisioner. 2. Data Sekunder : data geografi wilayah, data lansia secara umum dan data lainnya yang mendukung. 3.8.2 Jenis Pengolahan Data Tahap analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk mengetahui karakteristik responden. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan 2 variabel yakni variabel bebas (pemberian pisang ambon) dan variabel terikat (tekanan darah pada hipertensi).
33

05/09/2013

3.9 Jadwal Kegiatan Penelitian


2013
No. Kegiatan 4 1. Penyusunan Proposal Seminar Proposal 5 6 7 Bulan 8 9 10 11 12

2014
Bulan 1

2.

3.

Persiapan Penelitian

4.

Pengumpulan data

5.

Pengolahan Data

6.

Analisis Data

Company Logo

7.

Penyusunan Laporan Ujian Skripsi

8.

34

3.10 Rencana Anggaran


No. Uraian Jumlah Satuan Biaya Satuan (Rp) Total (Rp)

1. 2. 3. 5.

Tensimeter Stetoskop Pisang Ambon Penyediaan kertas untuk pengadaan Inform Consent & Food Recall Penyediaan tinta printer warna hitam untuk mencetak lembar Inform Consent & Food Recall Penyediaan alat tulis untuk mengisi lembar Inform Consent & Food Recall. Lain-lain

1 1 35 1

Paket Paket Sisir Rim

120.000,60.000,15.000,36.000,-

120.000,60.000,525.000,36.000,-

6.

Botol

45.000,-

45.000,-

7.

Buah

3.000,-

15.000,-

8.

250.000,J U M LA H
35

250.000,1.051.000,-

DAFTAR PUSTAKA
1. Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majelis Kedokteran Indonesia. 2009;59:5806. 2. Tryastuti D. Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon (Musa paradisiaca S) Terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Sedang di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nanaluihsicincin. 2012; 3. Artalesi, Erwin. Efektifitas Terapi Jus Buah Belimbing Manis (Avverhoe Carambola Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Primer. 48:112. 4. Sukandar EY, Andrajati R, Sigit J, Andyana IK, Setiadi AAP, Kusnandar. Hipertensi. Iso Farmakoterapi. Jakarta Barat: PT. ISFI Penerbitan; 2009. p. 11933. 5. Palmer A, Williams B. Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Astikawati R, Safitri A, editors. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2007. 6. Heart N. Lowering Your Blood Pressure With DASH. NIH Publication; 2006. 7. Muliyati H, Syam A, Sirajuddin S. Hubungan Pola Konsumsi Natrium dan Kalium serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Media Gizi Masyarakat Indonesia. 2011;1. 8. Astawan M, Kasih AL. Khasiat Pangan Berwarna Kuning. Khasiat WarnaWarni Makanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2008. p. 1157. 9. Stockslager JL, Schaeffer L. Asuhan Keperawatan Geriatrik. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2007.
36

10. Badan Penerbit UNDIP. Temu Ilmiah Geriatri Semarang 2008. Semarang: Badan Penerbit UNDIP; 2008. 11. Nugroho HW. Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. Cetakan 1. Ester M, editor. Jakarta: EGC; 2009. 12. Anggraini AD, Waren A, Situmorang E, Asputra H, Siahaan SS. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai April 2008. FK UNRI [Internet]. 2009; Available from: http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed-faktor-yangberhubungan-dengan-kejadian-hipertensi.pdf. 13. Marliani L, S HT. 100 Questions & Answers. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2007. 14. Rohaendi. Hipertensi dan Faktor Resiko [Internet]. 2008 [cited 2013 Apr 25]. Available from: http://rohaendi.blogspot.com/2008/06/hipertensi.html.pdf. 15. Rahyani. Faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada pasien yang berobat dipoliklinik dewasa puskesmas bangking periode januari-April 2007. [Internet]. 2007 [cited 2013 Apr 25]. Available from: http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed16. Peter WH. Hipertensi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, Gramedia; 2008. 17. Dalimartha, Setiawan,dkk. Care Your Self Hipertension. Jakarta : Penebar Plus. 2008. 18. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika. 2008.

37

Lampiran (1)

05/09/2013

38

Lampiran (2)

05/09/2013

39

Lampiran (3)

05/09/2013

40

Lampiran (4)

05/09/2013

41

Lampiran (5)

05/09/2013

42

Lampiran (6) dan Lampiran (7)

05/09/2013

43

05/09/2013

44

WE ARE PANKREAS

05/09/2013

45

Anda mungkin juga menyukai